TA : Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan Lembaga Dakwah Kampus Terintegrasi (Studi Kasus Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya).
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI
PENGELOLAAN LEMBAGA DAKWAH KAMPUS
TERINTEGRASI
(Studi Kasus Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus
Surabaya)
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
ADAM ENDVY FAJARIYANTO 07.41010.0324
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
(2)
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Pembatasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Sistematika Penulisan ... 5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Dakwah ... 7
2.2 Tahapan-tahapan dakwah ... 7
2.3 Garis Besar Haluan Kerja (GBHK) ... 8
2.4 Sistem Informasi Manajemen ... ... 9
2.5 Data ... 9
2.6 Dakwah Kampus ... 10
2.7 Keistimewaan Dakwah Kampus ... 10
2.8 Peran dan Fungsi Mahasiswa ... 11
(3)
2.11 Konsep Sistem Informasi ... 15
2.12 Jejaring Sosial ... 16
2.13 Integrasi ... 17
2.14 Database ... 18
2.15 Waterfall Model ... ... 20
2.16 UML (Unified Modelling Language)... 22
2.17 RUP (Rational Unified Process) ... 24
2.18 Konsep Model-View-Controller (MVC)... 26
2.19 Laravel ... ……… 26
2.20 MySQL Database ... 27
2.21 World Wide Web (WWW) ... 29
2.22 Pengertian PHP ... 29
2.23 Pengertian Apache ... 31
2.24 Pengertian Macromedia Dreamweaver ... 32
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 33
3.1 Analisis Sistem ... 33
3.2 Prosedur Pengembangan ... 36
3.3 Perancangan Sistem ... ……. 38
3.4 Model Diagram Pengembangan Sistem ... 38
3.5 System Design ... 43
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 105
(4)
4.4 Pembahasan Aplikasi ... 134
4.5 Analisis Program ... 135
BAB V PENUTUP ... 137
5.1 Kesimpulan ... 137
5.2 Saran ... 137 DAFTAR PUSTAKA
(5)
1.1 Latar Belakang
Lembaga Dakwah Kampus (LDK) adalah suatu wadah yang mempunyai tugas sebagai garda terdepan dalam syi’ar Islam di kampus. LDK mempunyai fungsi utama dalam hal dakwiy (syi’ar dan kaderisasi) dan khidamy (pelayanan). Dua fungsi utama ini menjadi target awal bagi sebuah LDK dalam menjalankan amanahnya. Seiring waktu berjalan, ternyata LDK dirasa perlu melakukan ekspansi dalam hal ilmiy (keilmuan) dan saling terintegrasi antar LDK untuk dapat disatukan menjadi sebuah organisasi besar Islam yang memiliki cabang-cabang yang terkoordininasi dengan baik di setiap kampus. Transformasi dakwah ini bertujuan agar dakwah yang dilakukan dapat merangkul semua masyarakat dan semua LDK untuk menyelaraskan visi dan misi membentuk mahasiswa atau pemuda yang memiliki ahlakul karimah.
Kegiatan pembinaan dan pengkaderan Sumber Daya Manusia (SDM) pada sebuah lembaga dakwah di dalam kampus tanpa adanya proses pengelolaan yang baik, maka akan sangat sulit untuk mencapai tujuan Lembaga Dakwah Kampus. Proses pengelolaan tersebut melibatkan kegiatan perencanaan, perorganisasian, pengalaman dan pengendalian di dalam organisasi. Proses pengelolaan ini dilakukan dengan tujuan membangun mahasiswa madani yang menerapkan kultur islami di dalam kehidupan bermasyarakat. George R. Terry memberi pengertian bahwa manajemen “Is Distince Process Consisting of Planning, Organising, Actuating and Controling Performed to Determme and accomplish stated objectives by us of human being and other resources”.
(6)
Pengelolaan organisasi yang baik adalah bagaimana alur sistem kegiatan LDK dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan tanpa masalah. Kegiatan pengelolaan ini dimulai pada saat pembentukan struktur organisasi sampai pada proses pengkaderan mahasiswa ke dalam Lembaga Dakwah Kampus
.
Begitu pula perencanaan di dalam sebuah Lembaga Dakwah Kampus adalah hal penting untuk dapat melanjutkan tongkat estafet dakwah di sebuah masjid kampus.Masalah utama yang ada saat ini adalah proses pengkaderan di LDK yang belum mampu mengkoordinasi anggota dengan baik pada semua divisi. Kondisi ini kemudian berdampak pada kinerja anggota di organisasi. Salah satu dampaknya yaitu anggota mulai meninggalkan tugas yang diamanahkan kepadanya. Hal-hal yang mendasari penurunan tingkat keaktifan anggota tersebut selain berasal dari internal organisasi dalam melakukan proses mentoring yang kurang baik, juga salah satunya di sebabkan oleh kurangnya informasi baik melalui SMS (Short Message Service) untuk setiap kegiatan kepada seluruh anggota.
Masalah kurangnya koordinasi ini bisa diatasi dengan adanya social network berbasis web dan mobile untuk komunikasi yang lebih intensif, sehingga setiap anggota dapat berinteraksi satu sama lain dan juga dapat berinteraksi dengan anggota LDK dari kampus berbeda yang terintegrasi dengan sistem ini. Namun modul social network ini lebih memiliki keutamaan sebagai media koordinasi di LDK sehingga fitur-fitur yang ada akan memadukan antara pengelolaan personal anggota di organisasi (Biodata, Keanggotaan + Job Desc, Contribution (Report Keaktifan dan Aktifitas di Social Network), Fund Raising (Donatur), Agenda Rutin dan Tahunan, Kehadiran Kegiatan, Poin SSKM
(7)
Kerohanian, Dashboard) dan fitur social network secara umum (Messenger, VoIP, Chat Personal dan Konferensi + Virtual Blackboard, Message Broadcast, Status Update and Comment, Follower, Event RSVP, Multimedia Sharing, Timeline, Forum, Notices).
Sebagai sarana untuk mencapai tujuan menghasilkan alumni yang memperjuangkan dakwah Islam dan mengoptimalkan peran kampus dalam misi yang diamanatkan oleh Lembaga Dakwah Kampus. Maka Lembaga Dakwah Kampus di Surabaya perlu menerapkan Sistem Informasi Pengolahan Lembaga Dakwah Kampus Terintegrasi. Dengan sistem ini mahasiswa LDK dapat saling berkomunikasi suara dan chat hanya dengan menggunakan koneksi internet dan besar harapan sistem ini juga dapat membantu kelancaran semua kegiatan LDK serta dapat melakukan proses kaderisasi dakwah kampus dengan baik.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan yaitu: Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi pengelolaan Lembaga Dakwah Kampus berupa website yang terintegrasi antar Lembaga Dakwah Kampus di Surabaya sebagai sarana untuk saling bertukar informasi kegiatan serta dapat menghasilkan laporan program kerja dakwah yang baik, terencana, terarah, dan terus menerus.
1.3 Pembatasan Masalah
(8)
1. Data yang digunakan dalam sistem ini adalah data inventaris, data surat, data keorganisasian dari UKKI STIKOM SURABAYA.
2. Modul pengelolaan khotib jumat hanya mengelola jadwal khotib jumat. 3. Modul Info Donasi hanya menampilkan informasi donasi.
4. Fitur yang ada dalam modul messenger dan social network untuk Lembaga Dakwah Kampus yaitu pengelolaan personal anggota di organisasi (Biodata, Keanggotaan + Job Desc, Contribution (Report Keaktifan dan Aktifitas di Social Network), Fund Raising (Donatur), Agenda Rutin dan Tahunan, Kehadiran Kegiatan, Poin SSKM Kerohanian, Dashboard) dan fitur social network secara umum (Messenger, VoIP, Chat Personal dan Konferensi + Virtual Blackboard, Message Broadcast, Status Update and Comment, Follower, Event RSVP, Multimedia Sharing, Timeline, Forum, Notices). 5. Sistem Informasi ini berbasis web.
1.4 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka didapatkan tujuan dari tugas akhir ini, yaitu:
Menghasilkan Sistem Informasi Pengelolaan Lembaga Dakwah Kampus Terintegrasi antar Lembaga Dakwah Kampus di Surabaya sebagai sarana untuk saling bertukar informasi kegiatan serta dapat menghasilkan laporan program kerja dakwah yang baik, terencana, terarah, dan terus menerus.
(9)
1.5 Sistematika Penulisan
Laporan Tugas Akhir (TA) ini ditulis dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang diambilnya topik Tugas Akhir, rumusan masalah dari topik Tugas Akhir, batasan masalah atau ruang lingkup pekerjaan Tugas Akhir, dan tujuan Tugas Akhir ini. Bab II : Landasan Teori
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum tentang Lembaga Dakwah Kampus dan Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya yang dijadikan sebagai studi kasus Tugas Akhir serta landasan teori yang berbentuk uraian penjelasan mengenai konsep sistem informasi yang akan dibuat sesuai dengan permasalahan yang dikerjakan. Dalam hal ini, teori yang digunakan dalam penyelesaian masalah Tugas Akhir ini adalah teori konsep integrasi organisasi dan jejaring sosial untuk Lembaga Dakwah Kampus.
Bab III : Analisa dan Perancangan Sistem
Bab ini berisi tentang tahap-tahap yang dikerjakan dalam penyelesaian Tugas Akhir yang terdiri dari penggambaran umum sistem yang dibuat, prosedur pengembangan sistem, requirement analysis, dan system design.
(10)
Bab IV : Implementasi dan Evaluasi
Bab ini membahas tentang implementasi sistem yang dibuat secara keseluruhan serta melakukan pengujian dan evaluasi terhadap sistem yang dibuat untuk mengetahui apakah sistem tersebut dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan yang diharapkan.
Bab V : Penutup
Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran yang ada di dalam bab ini didapatkan dari hasil evaluasi dari bab empat. Kesimpulan akan dijelaskan hasil dari evaluasi sistem, sedangkan saran akan menjelaskan tentang masukan terhadap sistem untuk pengembangan lebih lanjut.
(11)
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Dakwah
”Jadilah diantara kamu sebaik-baik umat yang mengajak kepada kebaikan, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali-Imron : 104)
Dakwah secara etimologis (bahasa) berarti jeritan, seruan, atau permohonan. Ketika seseorang mengatakan da’autu fulaanan, itu berarti berteriak atau memanggilnya. Adapun menurut syara’ (istilah), dakwah memiliki beberapa definisi. Disini akan disebutkan sebagian dari definisi tersebut.
Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, dakwah adalah mengajak seseorang untuk beriman kepada Allah dan kepada apa yang dibawa Rasul-Nya dengan membenarkan apa yang mereka beritakan dan mengikuti apa yang mereka perintahkan.
Sementara itu, Menurut Syaikh Ali Mahfudz, dakwah ialah memotivasi manusia untuk melakukan kebaikan dan mengikuti petunjuk, memerintahkan manusia berbuat “Amar ma’ruf Nahi mungkar” agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
2.2 Tahapan-tahapan dakwah
Pada pelaksanaannya, dakwah juga mengenal tahapan-tahapan yang penting untuk diperhatikan:
(12)
Merupakan bentuk usaha untuk menyebarluaskan pemahaman nilai-nilai Islam.
2. Tahap pembinaan
Yaitu usaha untuk menanamkan nilai-nilai Islam agar terbentuk watak dan kepribadian yang Islami.
3. Tahap pergerakan
Yaitu usaha untuk mengkoordinasikan dan memobilisasi semua potensi dakwah untuk mencapai tujuan dakwah islam.
Dengan mengenal tahapan tersebut, diharapkan setiap da’i dapat
memilih bentuk-bentuk dakwah yang akan disampaikan ke khalayak sesuai dengan kondisi masyarakat yang ada saat itu.
2.3 Garis Besar Haluan Kerja (GBHK)
Sesuai dengan Garis Besar Haluan Kerja UKKI STIKOM SURABAYA periode 2012-2013 tentang pengembangan dakwah LDK yang akan menjadi ladasan gerak dakwah LDK di Surabaya, yaitu:
1. Melakukan fungsi kontrol internal organisasi.
2. Bertanggung jawab atas pemanfaatan fasilitas Lembaga Dakwah Kampus. 3. Bertanggung jawab terhadap administrasi keuangan Lembaga Dakwah
Kampus.
4. Melakukan pendataan pengurus dan calon pengurus Lembaga Dakwah Kampus.
5. Menumbuhkembangkan kultur islami di lingkungan kampus dalam semua aspek kehidupan mahasiswa.
(13)
6. Meningkatkan tsaqofah (pandangan hidup) islamiyah mahasiswa muslim dan muslimah lingkungan kampus.
7. Menjalin hubungan kerja sama yang baik di bidang keorganisasian dan keilmuan dengan Lembaga Dakwah Kampus di Surabaya.
2.4 Sistem Informasi
Menurut Herlambang dan Haryanto (2005), data adalah fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode. Data masih belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti data diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut informasi. Secara ringkas, informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga system informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengelola data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya.
2.5 Dakwah Kampus
Dakwah Kampus (Risalah Manajemen Dakwah Kampus GAMAIS ITB, 2007) adalah implementasi dakwah ilallah dalam lingkup perguruan tinggi. Dimaksudkan untuk menyeru civitas akademika ke jalan Islam dengan memanfaatkan berbagai sarana formal/informal yang ada di dalam kampus. Dakwah kampus bergerak di lingkungan masyarakat ilmiah yang mengedepankan intelektualitas dan profesionalitas.
(14)
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa aktifitas dakwah kampus merupakan salah satu tiang dari dakwah secara keseluruhan, puncak aktifitasnya serta medan yang paling banyak hasil dan pengaruhnya terhadap masyarakat.
2.6 Keistimewaan Dakwah Kampus
Ada pun beberapa keistimewaan dakwah kampus, yaitu:
1. Kampus adalah tempat berkumpulnya mahasiswa untuk waktu yang cukup lama baik di dalam maupun di luar bidang kuliah dimana mereka saling berdiskusi dan berdialog, berinteraksi, dan bertukar pengalaman.
2. Dakwah kampus merupakan tempat yang paling strategis untuk mencetak kader dan meluluskan tokoh serta pemimpin masyarakat di segala bidang. 3. Kampus merupakan gudang ilmu dan rumah penelitian ilmiah, maka ia adalah
sarana umat untuk membangun peradaban dan menguasai serta memanfaatkan kemajuan.
2.7 Peran dan Fungsi Mahasiswa
Masyarakat terbentuk dari pribadi-pribadi manusia dan lingkungan yang melingkupinya serta nilai-nilai baku di dalamnya. Jika unsur-unsur ini terjalin dengan seimbang maka masyarakat itu akan kokoh dan matang. Jika individu adalah dasar setiap masyarakat maka mahasiswa adalah salah satu individu yang paling banyak kontribusinya di masyarakat, paling dinamis dan berpengetahuan. Sehingga dapat dijabarkan bahwa mahasiswa yang umumnya merupakan kontributor yang paling berpengaruh terhadap perubahan kondisi umat Islam dapat memiliki fungsi sebagai berikut.
(15)
1. Da’i (Guardian of Value). 2. Agent of Change.
3. Iron Stock.
Oleh karena itu, jika mahasiswa mengambil peran dalam dakwah kampus,
diharapkan dakwah kampus ini akan memiliki da’i-da’i yang tingkat
intelektualitasnya tinggi, menjadi cadangan masa depan, dan berfungsi sebagai unsure perubah kondisi bangsa.
2.8 Urgensi Dakwah Kampus
Sesungguhnya semua tempat di bumi Allah merupakan tempat yang baik untuk berdakwah, di kota atau desa, kantor atau pasar, di kampus atau bahkan di kampong sekalipun. Tidak satu tempat pun yang memiliki kemuliaan lebih untuk berdakwah dibandingkan tempat yang lain. Masing-masing memiliki prospek dan tantangannya sendiri.
2.9 Lembaga Dakwah Kampus
Lembaga Dakwah Kampus adalah sebuah organisasi kemahasiswaan intra kampus yang terdapat di tiap-tiap perguruan tinggi di Indonesia. Organisasi ini bergerak dengan Islam sebagai asasnya. Sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia pasti mempunyai LDK. Tiap-tiap perguruan tinggi, nama LDK bisa berbeda-beda. Kadang mereka menyebut dirinya sebagai Sie Kerohanian Islam, Forum Studi Islam, Lembaga Dakwah Kampus, Badan Kerohanian Islam, dan sebagainya.
(16)
Lembaga Dakwah Kampus adalah lembaga yang bergerak di bidang dakwah Islam ini muncul pada era tahun 60-an, kampus merupakan inti kekuatannya, dan warga civitas akademika adalah obyek utamanya. Ditinjau dari struktur sosial kemasyarakatan, mahasiswa dan kampus merupakan satu kesatuan sistem sosial yang mempunyai peranan penting dalam perubahan sosial peri-kepemimpinan di tengah-tengah masyarakat. Sedangkan dari potensi manusiawi, mahasiswa merupakan sekelompok manusia yang memiliki taraf berpikir di atas rata-rata. Dengan demikian, kedudukan mahasiswa adalah sangat strategis dalam mengambil peran yang menentukan keadaan masyarakat di masa depan. Perubahan masyarakat ke arah Islam terjadi apabila pemikiran Islam telah tertanam di masyarakat itu. Dengan berbagai potensi strategis kampus, maka tertanamnya pemikiran Islam di dalam kampus melalui dakwah Islam diharapkan dapat menyebar secara efektif ke tengah-tengah masyarakat.
Lembaga Dakwah Kampus (LDK) merupakan sumber rekruitmen generasi Islam Intelektual-Mandiri yang secara tidak langsung mendukung suksesnya perkembangan Islam, Ilmu pengetahuan, dan teknologi.
2.9.1 Definisi Organisasi
Stephen Robbins dan Mary Mathew (2009) mendefinisikan organisasi sebagai entitas sosial yang dikoordinasi secara sadar, dengan batasan-batasan yang relatif dapat dikenali, yang berfungsi secara terus menerus dengan dasarnya yaitu untuk mencapai tujuan bersama atau seperangkat tujuan. Menurut mereka, kata “dikoordinasi secara sadar” merujuk pada manajemen dan “entitas sosial” merujuk pada unit (organisasi) yang terdiri atas orang atau kelompok orang yang
(17)
saling berinteraksi satu sama lain. Pola interaksi yang dilakukan sejumlah orang di dalam organisasi tidak muncul begitu saja melainkan telah disusun sedemikian rupa. Karena organisasi adalah entitas sosial, maka pola-pola interaksi di antara para anggotanya harus seimbang dan harmonis guna meminimalisir “keberlebihan” disamping juga memastikan bahwa tugas-tugas tertentu dapat diselesaikan. Organisasi mempunyai batas-batas yang relatif dapat dikenali. Batasan ini dapat berubah setiap waktu, dan tidak selalu jelas, tetapi batasan yang ditentukan tetap harus ada.
2.9.2 Definisi Administrasi
Menurut Handayaningrat (1988), administrasi secara sempit berasal dari kata administratie yaitu meliputi kegiatan cata-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan. Begitu juga yang disampaikan oleh Atmosudirdjo (1980), dalam pengertian sempit, administrasi dimaksudkan ditinjau dari lingkup kerja yang sempit yaitu hanya berkisar pada kegiatan tata usaha kantor (office work) seperti tulis-menulis, pengetikan surat-menyurat (termasuk menggunakan komputer), agenda, kearsipan, pembukuan dan lain sebagainya.
2.9.3 Departemenisasi
Departemenisasi merupakan salah satu prinsip organisasi yang terkait dengan bagaimana mendesain struktur organisasi. Struktur organisasi adalah pola dan kelompok pekerjaan dalam suatu organisasi. Struktur ini akan sangat mempengaruhi perilaku baik individu maupun kelompok yang tergabung di dalam
(18)
organisasi. Setiap organisasi memiliki struktur yang khas dan membedakannya dengan organisasi lainnya. Mendesain struktur organisasi pada dasarnya adalah sebuah pilihan dari berbagai macam kerangka alternatif. Namun demikian sesungguhnya ada beberapa pertimbangan dalam mendesain struktur organisasi sebagaimana dijelaskan oleh Gibson el al (1997), yaitu:
1. Memfokuskan pada pekerjaan individual. Manajer memutuskan bagaimana membagi seluruh tugas dalam bagian pekerjaan yang lebih kecil. Manajer membagi total aktivitas dari tugas masuk dalam set aktivitas yang saling berkaitan. Akibat dari keputusan ini adalah mendefinisikan pekerjaan atas aktivitas-aktivitas khusus dan tanggung jawab. Meskipun pekerjaan memiliki banyak karakteristik, hal yang paling penting adalah derajat spesialisasi. 2. Memfokuskan pada departemen atau pengelompokan pekerjaan. Manajer
memutuskan dasar pengelompokan pekerjaan-pekerjaan individual. Keputusan ini seperti klasifikasi keputusan lainnya dan hal ini bisa menghasilkan kelompok pekerjaan yang mengandung pekerjaan relatif homogen atau heterogen.
3. Memfokuskan pada rentangan kendali. Manajer memutuskan ukuran yang tepat dari kelompok yang melapor pada masing-masing atasan. Keputusan ini melibatkan, apakah rentang kendali relatif sempit atau lebar.
2.10 Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya
Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya merupakan forum bertemunya LDK-LDK yang ada di kota Surabaya, Gresik, Mojokerto, Tuban, Lamongan, Sidoarjo, Bojonegoro dan Madura. FSLDK Surabaya berperan
(19)
dalam melaksanakan tugas akselerasi LDK-LDK untuk memperkuat jaringan dan mengintensifkan syiar islam di daerah Surabaya. Sekretariat Umum Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya bertempat di Universitas Surabaya (UBAYA) Jl. Ngagel Jaya Selatan 169, Surabaya, Jawa Timur 60284.
2.11 Konsep Sistem Informasi
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. (Hartono,1999:8)
Untuk memahami apa yang dimaksud dengan sistem informasi, kita perlu mendefinisikan istilah informasi dan sistem. Produk dari sistem informasi adalah informasi yang dihasilkan. Informasi tidak sama dengan data. Data adalah fakta, angka bahkan simbol mentah. Secara bersama-sama mereka merupakan masukan bagi suatu sistem informasi. Sebaliknya, informasi terdiri dari data yang telah ditransformasi dan dibuat lebih bernilai melalui suatu pemrosesan. Idealnya, informasi adalah pengetahuan yang berarti dan berguna untuk mencapai sasaran.
Sistem adalah suatu kerangka kerja terpadu yang mempunyai satu sasaran atau lebih. Sistem ini mengkoordinasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mengubah masukan-masukan menjadi keluaran. Sumber daya dapat berupa bahan(material) atau mesin ataupun tenaga kerja, bergantung pada macam sistem yang dibahas. Sistem informasi karenanya adalah suatu kerangka kerja dengan
(20)
mana sumber daya (manusia, an komputer) dikoordinasikan untuk mengubah masukan (data) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
Definisi lain dari sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang dirganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan nilailah dan pengambilan keputusan. Sistem informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.
Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen (Hartono,1999:11).
2.12 Jejaring Sosial
Jejaring sosial merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat list pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Tampilan dasar situs jejaring sosial ini menampilkan halaman profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari identitas diri dan foto pengguna. Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dari adanya inisiatif untuk
(21)
menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia. Situs jejaring sosial pertama, yaitu Sixdegrees.com mulai muncul pada tahun 1997. Situs ini memiliki aplikasi untuk membuat profil, menambah teman, dan mengirim pesan. Tahun 1999 dan 2000, muncul situs sosial lunarstorm, live journal, Cyword yang berfungsi memperluas informasi secara searah. Tahun 2001, muncul Ryze.com yang berperan untuk memperbesar jejaring bisnis. Tahun 2002, muncul friendster sebagai situs anak muda pertama yang semula disediakan untuk tempat pencarian jodoh. Dalam keanjutannya, friendster ini lebih diminati anak muda untuk saling berkenalan dengan pengguna lain. Tahun 2003, muncul situs sosial interaktif lain menyusul kemunculan friendster, Flick R, YouTube, Myspace. Hingga akhir tahun 2005, friendster dan Myspace merupakan situs jejaring sosial yang paling diminati. Tahun 2009, kemunculan Twitter ternyata menambah jumlah situs sosial bagi anak muda. Twitter menggunakan sistem mengikuti - tidak mengikuti (follow-unfollow), dimana kita dapat melihat status terbaru dari orang yang kita ikuti (follow).
2.13 Integrasi
Pada sistem informasi, konsep integrasi dipandang dari dua perspektif. Berdasarkan segi teknis, integrasi digunakan untuk menjelaskan hubungan teknologi informasi antar organisasi dan untuk melihat tingkatan data element share pada skema konsep yang umum (Chiang, Lim, & Storey, 2000). Berdasarkan pandangan tersebut, integrasi mempresentasikan jangkauan sistem yang berbeda untuk saling terhubung. Perspekstif berikutnya integrasi dipandang sebagai jangkauan dua bisnis proses atau organisasi yang berdiri sendiri yang
(22)
terstandarisasi dan terkait bergabung melalui komputer dan teknologi komunikasi (Dan, et al., 2001).
Konsep integrasi organisasi dapat dijelaskan lebih lanjut dengan memandang 2 karakteristik sistem, perbedaan dari komponen suatu sistem dan kemampuan merespon antara satu dan lainnya (Barki & Pinsonneault, 2005). Efisiensi integrasi didasarkan bagaimana setiap anggota organisasi dapat menerima dan mengartikan pesan yang dikirim oleh anggota lain atau lingkungannya, serta dapat merespon dengan benar (Barki & Pinsonneault, 2005). Menurut (Barki & Pinsonneault, 2005) integrasi dapat dikategorikan menjadi 6 tipe:
1. Internal operational. 2. Internal functional.
3. External operational forward. 4. External operational backward. 5. External operational lateral. 6. External functional.
2.14 Database
Database adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap dengan sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses pengambil keputusan (Marlinda, 2004:1). Database dapat dinyatakan sebagai suatu sistem yang memiliki karakteristik seperti berikut:
(23)
1. Merupakan suatu kumpulan interaksi data yang disimpan bersama dan tanpa mengganggu satu sama lain atau membentuk duplikat data.
2. Kumpulan data di dalam database dapat digunakan oleh sebuah program secara optimal.
3. Penambahan data baru, modifikasi dan pengambilan kembali dari data dapat dilakukan dengan mudah dan terorganisasi.
Dalam arsitektur database terdapat tiga tingkatan yang saling mendukung. Di bawah ini adalah penjelasannya yaitu:
1. Internal level yaitu tingkat yang basis datanya secara fisik ditulis atau disimpan di media storage dan level yang berkaitan.
2. External level disebut juga indivisual user views, yaitu tingkat yang basis datanya dapat berdasakan kebutuhan masing-masing aplikasi di user atau level yang berkaitan dengan para pemakai.
3. Conceptual level disebut juga community user view, yaitu tingkat user view dari aplikasi yang berbeda digabungkan sehingga menggunakan basis data secara keseluruhan dengan menyembunyikan penyimpanan data secara fisik yang merupakan penghubung dari internal level dan external level.
Seluruh operasi yang dilakukan pada database didasarkan atas tabel-tabel dan hubungannya. Dalam model relasional dikenal antara lain table, record, field, indeks, query penjelasannya seperti dibawah ini:
1. Tabel atau entity dalam model relasional digunakan untuk mendukung antar muka komunikasi antara pemakai dengan professional komputer.
2. Record atau baris atau dalam istilah model relasional yang formal disebut tuple adalah kumpulan data yang terdiri dari satu atau lebih.
(24)
3. Field atau kolom atau dalam istilah model relasional yang formal disebut dengan attribute adalah sekumpulan data yang mempunyai atau menyimpan fakta yang sama atau sejenis untuk setiap baris pada table.
4. Indeks merupakan tipe dari suatu table tertentu yang berisi nilai-nilai field kunci atau field.
Query merupakan perintah Structure Query Language (SQL) yang dirancang untuk memanggil kelompok record tertentu dari sati table atau lebih untuk melakukan operasi pada table.
2.15 Waterfall Model
Waterfall model merupakan salah satu model yang digunakan untuk membangun sebuah sistem. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing / verification, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap system design harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu tahap requirement analysis. Ada lima tahapan yang harus dilakukan di dalam Waterfall Model yaitu:
1. Requirement Analysis
Merupakan layanan, batasan dan tujuan dari sistem yang dibuat dengan mengkonsultasikannya bersama para pengguna sistem. Hal tersebut didefinisikan secara detail dan ditampilkan sebagai spesifikasi dari sistem. 2. System Design
(25)
perangkat lunak meliputi identifikasi dan penjabaran abstraksi sistem perangkat lunak dasar dan keterhubungannya.
3. Implementation
Selama tahapan ini, desain perangkat lunak direalisasikan sebagai sekumpulan program atau unit program. Unit testing meliputi verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.
4. Integration dan Testing
Unit-unit program individual digabungkan (integrated) dan diuji coba (tested) sebagai sebuah sistem lengkap untuk memastikan bahwa kebutuhan-kebutuhan perangkat lunak telah terpenuhi. Setelah pengujian, sistem perangkat lunak disampaikan kepada pelanggan.
5. Operation dan Maintenance
Sistem di-instal dan digunakan secara praktikal. Pemeliharaan meliputi perbaikan kesalahan yang tidak diketahui pada tahapan sebelumnya, memperbaiki implementasi unit sistem dan meningkatkan layanan sistem ketika terdapat kebutuhan baru (Ayuliana, 2011).
Alasan penulis menggunakan Waterfall adalah model ini karena mudah, kelebihan dari model ini juga ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar di awal project, maka Waterfall dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah. Selain itu penelitian ini menggunakan metode Waterfall dikarenakan metode ini mempunyai tahapan-tahapan yang jelas, nyata dan praktis. Apabila terjadi kesalahan, tahapan pemeliharaan termasuk
(26)
pembetulan kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah terdahulu. (Sumber: [http://evafinufa25.blogspot.co.id])
2.16 UML (Unified Modelling Language)
UML adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi obyek.
UML merupakan standar yang relatif terbuka yang dikontrol oleh OMG (Object Management Group), sebuah konsursium terbuka yang terdiri dari banyak perusahaan. OMG dibentuk untuk membuat standar-standar yang mendukung interoperabilitas, khususnya interoperabilitas sistem berorientasi obyek. OMG mungkin lebih dikenal dengan standar-standar CORBA (Common Object Request Broker Architecture).
UML lahir dari penggabungan banyak bahasa pemodelan grafis berorientasi obyek yang berkembang pesat pada akhir 1980-an dan awal 1990. Sejak kehadirannya pada 1997, UML menghancurkan menara Babel tersebut dan menjadi sejarah (Fowler, 2004: 1-2).
Tujuan UML diantaranya adalah :
1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum.
2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa.
(27)
Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai berikut:
a. Use Case Model. b. Activity Diagram. c. Class Diagram.
d. Behavior Diagram antara lain Sequence Diagram.
e. Implementation Diagram, meliputi Component Diagram dan Deployment Diagram.
f. Generate Code.
Diagram-diagram tersebut diberi nama berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda terhadap sistem dalam proses analis atau rekayasa.
Dibuatnya berbagai jenis diagram diatas karena:
a. Setiap sistem yang kompleks lebih baik jika dilakukan pendekatan melalui himpunan berbagai sudut pandang yang kecil yang satu sama lain hampir saling bebas (independent). Sudut pandang tunggal senantiasa tidak mencukupi untuk melihat isi sistem yang lebih besar dan kompleks.
b. Diagram yang berbeda-beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang berbeda-beda dalam proses rekayasa.
c. Tujuan adanya diagram-diagram tersebut adalah agar model yang dibuat semakin mendekati realitas.
Diagram-diagram ini ditambah dengan kemampuan dokumentasi sebagai artifacts utama UML. Data-flow diagram dan tipe diagram lain yang tidak terdapat dalam UML tidak termasuk dalam paradigma object-oriented. Activity diagram dan collaboration diagram yang terdapat dalam UML menggantikan
(28)
data-flow diagram. Activity diagram juga sangat bermanfaat untuk membuat workflow.
2.17 RUP (Rational Unified Process)
Rational Unified Process (RUP) merupakan suatu metode rekayasa perangkat lunak yang dikembangkan dengan mengumpulkan berbagai best practises yang terdapat dalam industri pengembangan perangkat lunak. Ciri utama metode ini adalah menggunakan use case driven dan pendekatan iteratif untuk siklus pengembangan perangkat lunak. RUP menggunakan konsep object oriented, dengan aktifitas yang berfokus pada pengembangan model dengan menggunakan Unified Model Language (UML). Untuk memperoleh manfaat maksimal dari UML beberapa yang sebaiknya menjadi bahan pertimbangan dalam proses pembuatan software adalah :
1. Use case driven
Use case driven merupakan proses yang menjadikan use case sebagai pusat atau central dari arsitektur software. Menggunakan use case sebagai artifact utama untuk membangun behavior yang dinginkan dari sistem, untuk keperluan verifikasi dan validasi arsitektur sistem dari software. Disamping itu juga untuk keperluan testing dan komunikasi antar stakeholder proyek. Arsitektur 2.1 merupakan arsitektur sistem yang use case driven. Arsitektur software penting untuk menentukan langkah-langkah membuat software. (Ikhwan, 2009) Berikut gambar arsitektur 2.1 .
(29)
Gambar 2.1 Contoh Arsitektur Use Case Driven.
Contoh arsitektur 2.1 Rational Unified Process menitikberatkan pada aktifitas menciptakan dan merawat model daripada aktifitas produksi yang memfokuskan pada penciptaan dokumen proyek yang banyak.
2. Architecture-centric
Arsitektur sistem digunakan sebagai artifact primer untuk konseptualisasi, konstruksi, pengaturan, dan mengembangkan sistem selama pengembangan.
3. Iterative and incremental
Arsitektur Sistem ini merupakan salah satu yang termasuk pengaturan aliran dari keluaran yang executable. Rational Unified Process terdiri dari : Workflow yang menghasilkan model: requirements, analysis, design/deployment, implementation, test. Workers yang mengimplementasikan workflow : user, manager, analis, architect, designer, tester, dsb. Phasa development dan iterasi: inception, elaboration, construction, transition Aktivitas dalam iterasi: perencanaan, eksekusi workflow , evaluasi.
(30)
2.18 Konsep Model-View-Controller (MVC)
Model-View-Controller (MVC) merupakan sebuah pola desain suatu software development. MVC adalah sebuah pendekatan untuk memisahkan aplikasi yang dibuat ke dalam 3 (tiga) bagian: Models, Views, dan Controller (Griffiths, 2010). MVC di sini bertujuan agar kode-kode yang telah dibuat dapat digunakan kembali.
Model merepresentasikan data apapun yang akan digunakan oleh aplikasi. View adalah informasi yang sedang ditampilkan di dalam layar kepada user melalui browser yang digunakan. View dapat berupa berkas HTML yang mengandung kode-kode PHP untuk membangun template website tersebut. Sedangkan Controller merupakan business logic dari aplikasi yang dibuat. Controller bekerja sebagai perantara antara Models dan Views. Controller akan merespon permintaan HTTP dan membentuk halaman web yang diminta.
2.19 Laravel
Laravel merupakan sebuah framework aplikasi web yang bersifat sumber terbuka untuk bahasa PHP (Griffiths, 2010). Laravel memiliki dokumentasi yang relatif lengkap dibandingkan dengan framework yang lain. Laravel kompatibel dengan PHP4 maupun PHP5 sehingga membuatnya dapat dijalankan pada banyak web hosting pada umumnya.
Laravel adalah sebuah framework yang menerapkan konsep Model-View-Controller (MVC). Dengan demikian Laravel akan mengorganisir aplikasi yang akan dibuat ke dalam 3 (tiga) bagian: Models – layer abstraksi database,
(31)
Views – berkas template untuk tampilan halaman web, dan Controller – business logic dari aplikasi yang akan dibuat. Konsep tersebut sangat berguna untuk aplikasi yang terkoneksi dengan database karena hanya akan membutuhkan satu koneksi ketika diperlukan.
Laravel juga telah mengimplementasikan pola Active Record yang menyederhanakan penulisan sintaks SQL yang rumit menjadi lebih mudah untuk dibaca. Active Record juga memudahkan pengembang dalam hal pengubahan driver database. Dengan adanya fasilitas tersebut, pengembang yang ingin mengganti database-nya dari MySQL ke Oracle tidak perlu mengganti lagi kode-kode program yang telah dibuat sebelumnya.
2.20 MySQL Database
Sebuah website yang interaktif dan dinamis tentu membutuhkan penyimpanan data yang fleksibel dan cepat untuk diakses. Salah satu database untuk server adalah MySQL.
MySQL (My Structure Query Language) adalah database server yang mampu menampung sampai ratusan giga record (Andi Pramono & M.Syafii, 2005:3).
Sebagai sebuah program penghasil database , MySQL tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya sebuah aplikasi lain (interface). MySQL dapat didukung oleh hampir semua program aplikasi baik yang open source seperti PHP maupun yang tidak, yang ada pada platform Windows seperti Visual Basic, Visual Foxpro, Delphi, dan lainnya. Untuk mendapatkan program MySQL anda dapat mendownloadnya di http://www.mysql.org.
(32)
Beberapa karakteristik utama dari MySQL yaitu :
1. Fully multi-threaded dengan kernel threaded, artinya adalah bisa dengan mudah mempergunakan multiple CPU bila ada.
2. Beroperasi pada banyak platform yang berbeda.
3. Kita bisa mencampurkan tabel dari database yang berbeda pada query yang sama
4. Mampu menangani database berukuran besar. MySQL bisa memuat 50.000.000 record dan 60.000 tabel.
5. Server bisa memberikan pesan kesalahan pada client dalam banyak bahasa dan lain sebagainya.
Kelebihan yang dimiliki MySQL adalah ia menggunakan bahasa query standar yang dimiliki SQL (Structure Query Languege). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur yang telah distandarkan untuk semua program pengakses database seperti Oracle, Progress SQ1, SQL Server, dll
SQL adalah kependekan dari Structured Query Language. Dalam bahasa inggris, SQL biasa dibaca SEQUEL dan bukan ES-KYU-EL. Bahasa ini merupakan standar yang digunakan untuk mengakses basis data relasional. (Abdul Kadir, 2002:11)
Secara prinsip, perintah-perintah SQL (biasa disebut pernyataan) dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Data Definition Language (DDL) atau bahasa pendefinisi data,
2. Data Manipulation Language (DML) atau bahasa pemanipulasi data, dan 3. Data Control Language (DCL) atau bahasa pengendali data.
(33)
2.21 World Wide Web (WWW)
World Wide Web (WWW), lebih dikenal dengan web merupakan fasilitas hiperteks untuk menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi dan data multimedia lainnya. Web juga merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet.
Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hypertext, yang digunakan untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilan dalam browser web.
Situs web dikategorikan menjadi dua : 1. Web statis
Web statis adalah web yang berisi/menampilkan informasi yang sifatnya statis(tetap). Disebut statis karena pengguna tidak dapat berinteraksi dengan web tersebut. Jika suatu web hanya berhubungan dengan halaman web lain dan berisi suatu informasi yang tetap maka web tersebut disebut statis.
2. Web dinamis
Web dinamis adalah web yang menampilkan informasi serta dapat berinteraksi dengan pengguna. Web yang dinamis memungkinkan pengguna untuk berinteraksi menggunakan form sehingga dapat mengolah informasi yang ditampilkan. (Wahana Komputer, 2006).
2.22 Pengertian PHP
PHP dibuat oleh Rasmus Lerdorf. Dialah yang pertama kali menulis mesin pengurai (parsing engine) dalam bahasa PHP sebagai program CGI Peral
(34)
pada tahun 1995, yang disebutnya “Personal HomePage”, atau disingkat PHP. Tujuan awalnya adalah mencatat pengunjung yang membuka halaman resume-nya di web. Kemudian dia menulis ulang kode-kode tersebut scara keselurahan dengan bahasa C yang membuat program itu menjadi lebih kaya dengan kemampuan penguraian yang lebih luas dan menambahkan konektivitas database. Tahun-tahun berikutnya ada banyak programer yang berjasa bagi perkembangan PHP, termasuk Zeev Suraski dan Andi Gutmans yang menulis kembali parsing engine untuk menciptakan PHP versi 3 (Stuart McClure dan Saumil Shah, 2003:23).
PHP adalah sebuah bahasa pemrograman berbasis web yang mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan bahasa pemrograman berbasis web yang lain (Andi Pramono & M.Syafii, 2005:2). PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini akan membuat suatu aplikasi dapat diintegrasikan kedalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun bersifat dinamis. Sifat server-side berarti pengerjaan skrip akan dilakukan di server, baru kemudian hasilnya dikirimkan ke browser. Keunggulan yang dimiliki program PHP adalah :
1. PHP memiliki tingkat akses yang lebih cepat
2. PHP memiliki tingkat lifecycle yang cepat sehingga selalu mengikuti perkembangan teknologi internet.
3. PHP memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi.
4. PHP mampu berjalan di beberapa server yang ada, misalnya Apache, Microsoft IIS, PWS, phttpd, fhttpd, dan Xitami.
(35)
5. PHP mampu berjalan di Linux sebagai platform sistem operasi utama bagi PHP.
6. PHP bersifat free atau gratis.
2.23 Pengertian Apache
Web server merupakan suatu server internet yang menggunakan protocol Hypertext Transfer Protocol (HTTP) untuk melayani semua pentransferan data (Andry SyahPutra, 2003:1). Web server hingga saat ini merupakan server yang dapat dikatakan sebagai tulang punggung bagi semua pengguna internet. Hal ini dikarenakan, web server bukan hanya bias melayani jenis data dalam bentuk text, akan tetapi juga dapat menampilkan format-format data dalam bentuk gambar, baik gambar dalam bentuk 2D atau 3D.
Salah satu aplikasi yang digunakan untuk membangun sebuah web server adalah apache. Apache merupakan web server open-source dan tersedia platform, termasuk linux dan windows. Web server ini terkenal cukup handal dan banyak digunakan oleh sebagian besar website yang ada di internet karena kecepatan yang dimiliki lebih baik jika dibandingkan dengan aplikasi-aplikasi lain yang digunakan untuk web server. Selain itu performance yang sangat baik apache juga dapat diperoleh secara gratis. Namun kekurangannya dibagian tampilan grafis mengharuskan anda untuk memahami dasar-dasar konfigurasi dan instalasi secara teks.
File distribusi apache for win32 dapat anda download di http://www.apache.or2jdistibinaries/win321. file binary yang anda download
(36)
biasanya berupa file EXE yang telah dikompilasi dari file source dan siap untuk dijalankan untuk proses instalasi.
2.24 Pengertian Macromedia Dreamweaver
Dreamweaver adalah program aplikasi profesional untuk mengedit HTML secara visual dan mengelola web site serta pages (Wahana Komputer, 2002:1). Karena tampil secara visual, program aplikasi Macromedia Dreamweaver 8 mudah dioperasikan. Program ini menyediakan banyak perangkat yang dapat meningkatkan kemampuan user di dalam membuat web.
Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh web designer maupun web programmer dalam mengembangkan suatu situs. Hal ini disebabkan ruang kerja, fasilitas, dan kemampuan dreamweaver yang mampu meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam desain maupun membangun suatu situs.
Dreamweaver dilengkapi juga fasilitas untuk manajemen situs yang cukup lengkap. Dengan program ini seorang programmer web dapat dengan mudah membuat dan mendesain webnya. Dengan adanya program ini kita tidak akan susah-sudah mengetik script-script format HTML, PHP, ASP maupun bentuk program lainnya. Sebagai editor, dreamweaver mempunyai sifat WYSIWYG artinya apa yang kamu lihat akan kamu peroleh (what you see is what you get). Dengan kelebihan ini, seorang programmer dapat langsung melihat hasil buatannya tanpa harus dibuka di browser.
(37)
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada tahapan ini akan dilakukan analisis dan perancangan sistem, dimana model pengembangan akan menggunakan model pengembangan waterfall, pada pengembangan perangkat dengan waterfall ada beberapa langkah yang dilakukan antara lain: (i) analisis kebutuhan, (ii) desain sistem, (iii) implementasi, (iv) pengujian sistem, dan (v) pengoperasian dan maintenance sistem (Ayuliana, 2011).
3.1 Analisis Sistem
Pada tahapan ini akan dilakukan sebuah analisis sistem untuk mengetahui kelemahan – kelemahan sistem yang terjadi pada saat ini, karena kesalahan pada tahap analisis akan menyebabkan kesalahan pada tahap berikutnya. Hasil analisis tersebut akan digunakan untuk memperbaiki dan melengkapi sistem pengelolaan lembaga dakwah kampus.
3.1.1 Analisis Masalah
Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya membutuhkan koordinasi yang baik diantara anggota dan pengurus untuk kelancaran kegiatan dakwah. Kondisi ini menyebabkan menurunnya loyalitas (pengorbanan dan ketaatan) dari masing-masing anggota yang kemudian berdampak pada kinerja mereka di organisasi, dimana masing-masing anggota ini mulai meninggalkan amanah tugas karena kurangnya koordinasi yang baik tersebut. Realita di salah
(38)
satu LDK yang sudah cukup lama tergabung dengan FSLDK, yaitu UKKI STIKOM SURABAYA kita dapatkan data pendaftaran anggota UKKI tahun 2012 sejumlah 112 orang. Pada saat proses kaderisasi sampai pada tahun 2013 anggota yang mendaftar tahun 2012 tersebut yang tersisa hanya 13 orang saja yang masih menjadi anggota aktif dan 99 orang adalah anggota pasif. Dari kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap tahunnya UKKI STIKOM SURABAYA kehilangan 88% anggota aktif dalam setiap proses kaderisasi. Masalah kurangnya koordinasi ini bisa diatasi dengan adanya social network berbasis web dan mobile android untuk komunikasi yang lebih intensif, sehingga setiap anggota dapat berinteraksi satu sama lain dan juga dapat berinteraksi dengan anggota LDK dari kampus berbeda yang terintegrasi dengan sistem ini.
Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya juga perlu ditunjang dengan sistem informasi pengelolaan Lembaga Dakwah untuk dapat menghasilkan laporan program kerja dakwah yang baik, terencana, terarah, dan terus menerus. Proses penjadwalan khotib jumat juga masih sering berbenturan tiap bulan, menyebabkan penjadwalan khotib sering terlambat dipublikasikan. Sangat penting juga untuk ditambahkan ke dalam sistem ini untuk menangani penjadwalan ustad sebagai khotib ibadah shalat jumat menggunakan web based agar ketika memasukkan data khotib pada tanggal-tanggal yang masih kosong, sistem ini dapat menjamin jadwal tidak akan berbenturan. Dengan adanya sistem penjadwalan khotib ini para takmir akan lebih mudah menghubungi ustad yang sudah tercantum pada jadwal khotib.
Program Kerja (PROKER) merupakan perencanaan tahunan dari setiap LDK yang akan menjadi tolak ukur dan evaluasi dari hasil proses dakwah selama
(39)
setahun di lingkungan kampus. Karena dijadikan tolak ukur kinerja organisasi atau LDK, maka semua Rencana Kerja yang ada di dalam proker harus dapat mencapai target yang telah ditentukan serta harus dilaksanakan dengan baik. Namun proses kontrol Program Kerja ini masih belum maksimal di LDK, karena ada beberapa Rencana Kerja yang tidak berjalan dan meleset dari target yang telah ditentukan. Untuk itu perlu juga dibuat modul manajemen Program Kerja di dalam sistem yang akan dibangun ini yang dapat digunakan untuk merencanakan, memantau (mengontrol), dan mengevaluasi Program Kerja LDK.
3.1.2 Analisis Kebutuhan
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan yang berfokus pada perangkat lunak yang akan dibangun. Pengumpulan informasi tentang sistem yang dibutuhkan dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan Ketua Umum Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya. Dari wawancara tersebut diperoleh hasil tentang kebutuhan sistem antara lain:
1. Kebutuhan FSLDK Surabaya akan data-data anggota yang terbaru. 2. Kebutuhan FSLDK Surabaya akan informasi tentang program kerja.
3. Kebutuhan FSLDK Surabaya untuk memiliki tempat khusus dalam mensosialisasikan agenda dan program-programnya kepada para anggota. 4. Kebutuhan FSLDK Surabaya untuk menyediakan wadah khusus untuk para
(40)
3.2 Prosedur Pengembangan
Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pembuatan Sistem Informasi Pengolahan Data LDK Terintegrasi Berbasis Web dengan menggunakan metode Waterfall Model maka dibutuhkan beberapa langkah sebagai berikut:
3.2.1 Interview / Wawancara
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui besarnya nilai pemanfaatan dari Sistem Informasi Pengolahan Data LDK Terintegrasi ini untuk diterapkan di beberapa lembaga dakwah kampus di Surabaya. Selain itu, langkah ini dilakukan guna memperoleh kebutuhan-kebutuhan sistem dan keinginan pengurus LDK dalam rangka pembuatan aplikasi nantinya. Untuk wawancara ini, narasumber utamanya adalah salah satu Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Surabaya (FSLDK Surabaya) yang selama ini mengurus pengembangan dakwah Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang ada di Surabaya, yaitu: Al-Akh Dedi Prasetyo, Narasumber yang kedua yaitu: Al-Akh Abid Eka ketua UKKI STIKOM SURABAYA Dan Narasumber yang ketiga yaitu: Al-Akh Agus Miftahul Husni ketua Pondok Pesantren Mahasiswa Thaybah.
3.2.2 Studi literatur
Langkah ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih dalam mengenai pengelolaan dakwah kampus dimana penulis mengambil manajemen perencanaan, pengorganisasian dakwah kampus.
(41)
3.2.3 Pembuatan Sistem
Dalam pembuatan sistem peneliti menggunakan pendekatan RUP (Rational Unified Process) Use case driven yang menjadikan use case sebagai central dari arsitektur software.
Adapun tahap pembuatan sistem yang dibuat adalah sebagai berikut: 1) Pembuatan Use Case untuk menggambarkan fungsi-fungsi yang
ada di dalam sistem.
2) Pembuatan Class Diagram dan Sequence Diagram.
3) Pembuatan Struktur Basis Data untuk menggambarkan kebutuhan database.
4) Pembuatan program.
3.2.4 Evaluasi
1. Desain Uji Coba dan Subyek Coba
Desain uji coba dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bahwa aplikasi yang dibuat telah sesuai dan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Adapun testing yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Uji Coba Fungsi Aplikasi. Uji coba ini memastikan apakah sistem yang dibuat dapat berjalan sesuai dengan fungsinya.
2) Content and Functionality testing. Testing ini memastikan isi dan fitur pada aplikasi secara umum sudah lengkap dan berjalan sesuai fungsi yang dibutuhkan.
(42)
4) Usability testing. Testing ini memastikan bahwa aplikasi yang dibangun mudah untuk digunakan (user friendly).
5) Connectivity testing. Testing ini memastikan apakah aplikasi dapat melakukan connection dan disconnection.
6) Security and control testing. Testing ini memastikan hak akses dapat berjalan dengan benar.
2. Analisa Hasil Uji Coba
Analisa hasil uji coba dilakukan dengan membandingkan hasil sistem pengorganisasian dan laporan kinerja LDK secara manual dengan hasil laporan kinerja dan pengorganisasian yang diinformasikan dari aplikasi ini. Aplikasi dikatakan lulus uji coba jika hasil yang diinformasikan aplikasi tidak ada perbedaan dengan hasil pendataan secara manual.
3.3 Perancangan Sistem
Perancangan sistem di sini akan memberikan gambaran tentang langkah-langkah dalam membangun sistem yang akan dibuat. Website Sistem Informasi Pengelolaan Lembaga Dakwah Kampus dibangun menggunakan metode perancangan sistem yaitu Waterfall Model. Model ini dipilih karena setiap tahapan yang dilakukan dalam mengembangkan suatu sistem didefinisikan dengan jelas.
3.4 Model Diagram Pengembangan Sistem
Model diagram pengembangan sistem yang digunakan untuk menggambarkan sistem secara detil yaitu berupa arsitektur diagram sebagaimana terlihat pada Gambar 3.1. Sistem ini berbasis web dimana setiap LDK dapat
(43)
mengaksesnya dengan 2 hak akses yaitu Anggota, dan Administrator. Semua data dari masing-masing LDK terintegrasi ke dalam website utama Sistem Informasi Pengelolaan LDK Terintegrasi, setiap LDK juga akan mempunyai subdomain dari website Sistem Informasi Pengelolaan LDK Terintegrasi yang menampilkan informasi dari data LDK tersebut.
Gambar 3.1 Arsitektur Diagram Sistem Informasi Lembaga Dakwah Kampus Terintegrasi Berbasis Web.
Pada Gambar 3.1 diatas menjelaskan modul-modul yang terdapat pada Sistem Informasi LDK Terintegrasi, ada 9 modul yaitu:
1. Modul Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM). 2. Modul Pengelolaan Khotib Jumat.
3. Modul Pengelolaan Struktur Organisasi. 4. Modul Info Donasi.
(44)
6. Modul Laporan Eksekutif.
7. Modul Messenger dan Social Media LDK.
3.4.1 Model Modul Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
Gambar 3.2 Diagram Alur Modul Pengelolaan Sumber Daya Manusia.
Modul Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) berfungsi untuk mengelola daftar anggota, ustadz, dan absensi kehadiran anggota di setiap kegiatan LDK. Absensi kehadiran dapat di cetak langsung dari modul ini, kemudian administrator menginputkan data kehadiran setiap selesai kegiatan berlangsung ke dalam sistem ini.
(45)
3.4.2 Model Modul Pengelolaan Khotbah Jumat
Gambar 3.3 Diagram Alur Modul Pengelolaan Peribadatan.
Modul Pengelolaan Khotib Jumat digunakan oleh semua pengguna sistem ini yaitu seluruh anggota LDK untuk melihat jadwal khotib. Modul ini mencegah terjadi jadwal ustadz yang bentrok khususnya untuk jadwal khotib kegiatan Ibadah Shalat Jumat. Modul ini juga akan membantu menampilkan nomor ponsel ustadz yang telah terjadwal mengisi Khotbah Jumat.
3.4.3 Model Modul Struktur Organisasi
Gambar 3.4 Diagram Alur Modul Pengelolaan Struktur Organisasi.
Pengelolaan struktur organisasi yaitu menginputkan data struktur organisasi yang telah dirapatkan lengkap dengan job description masing-masing
(46)
anggota LDK. Setelah struktur organisasi diinputkan oleh admin ke dalam sistem, maka admin dapat langsung mencetak hasil struktur organisasi.
3.4.4 Model Modul Info Donasi
Gambar 3.5 Diagram Alur Modul Pengelolaan Info Donasi.
Pengelolaan info donasi yaitu menginputkan data hasil donasi ke dalam Sistem Informasi Pengelolaan LDK. Setelah info donasi diinputkan oleh admin ke dalam sistem, maka admin dapat langsung mencetak laporan donasi.
3.4.5 Model Modul Pengelolaan Program Kerja (PROKER)
(47)
Program Kerja (PROKER) merupakan perencanaan tahunan dari setiap LDK yang akan menjadi tolak ukur dan evaluasi dari hasil proses dakwah selama setahun di lingkungan kampus. Karena dijadikan tolak ukur kinerja organisasi atau LDK, maka semua Rencana Kerja yang ada di dalam proker harus dapat mencapai target yang telah ditentukan serta harus dilaksanakan dengan baik. Modul pengelolaan Program Kerja di dalam sistem ini dapat digunakan untuk merencanakan, memantau (mengontrol) dan mengevaluasi Program Kerja LDK.
3.4.6 Model Modul Messenger dan Social Media LDK
Gambar 3.7 Diagram Alur Modul Messenger dan Social Media LDK.
3.5 System Design
Sistem Informasi Pengelolaan Lembaga Dakwah Kampus didesain menggunakan use case driven object dengan UML. Perangkat lunak yang digunakan dalam mendesain sistem tersebut adalah Edraw. Perangkat lunak tersebut dipilih karena menyediakan struktur UML yang lengkap. Rancangan ini dibuat dalam bentuk UML Use Case. Diagram Use Case ini menggambarkan
(48)
fungsi-fungsi yang ada dalam aplikasi secara terstruktur dan jelas sehingga dapat menjadi sarana dokumentasi sistem yang baik. Gambar 3.8 dan 3.9 dibawah ini merupakan use case modul messenger dan social media dan use case dashboard manajemen Organization anggota dari Sistem Informasi Pengolahan Data LDK Terintegrasi.
Gambar 3.8 Use Case Diagram Modul Messenger dan Social Media
(49)
Setiap use case memiliki skenario tersendiri yang dibagi menjadi basic path dan alternate path. Basic path menjelaskan tentang alur penggunaan sistem oleh pengguna secara patut atau pantas. Sedangkan alternate path menjelaskan secara garis besar kemungkinan-kemungkinan penggunaan sistem yang dilakukan di luar penggunaan sebagaimana mestinya. Skenario tersebut dituliskan pada bagian use case description.
3.5.1 Use Case Description
Use case description berisi tentang skenario sistem yang akan diakses oleh pengguna. Masing-masing use case memiliki basic path dan alternate path. Basic path menceritakan bagaimana sistem dijalankan oleh pengguna dengan sebagaimana mestinya. Sedangkan alternate path digunakan untuk menceritakan bagaimana sistem dijalankan oleh pengguna dengan tidak sebagaimana mestinya.
3.5.1.1 Use Case Diagram Modul Messenger dan Social Media
Use Case Diagram Modul Messenger dan Social Media hanya memiliki satu Aktor yaitu Pengguna (User), dimana Pengguna memiliki beberapa use case sebagai berikut.
1) Login a. Basic Path
Pengguna melakukan login dengan menginputkan username dan password yang telah didapatkan kemudian menekan tombol Login untuk masuk ke dalam aplikasi. Setelah pengguna menekan tombol Login, sistem akan mengambil data dari tabel pengguna, kemudian memvalidasi inputan pengguna dengan data yang
(50)
didapatkan dari tabel pengguna. Kemudian sistem akan menampilkan status login pengguna dan menampilkan menu-menu yang bersangkutan.
b. Alternate Path
Apabila username atau password yang dimasukkan pengguna tidak cocok dengan username dan password yang ada di dalam database pada saat validasi, maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan. Dan sistem tetap menampilkan form login.
2) Register a. Basic Path
Pengguna melakukan pendaftaran sebagai member dengan menginputkan data-data seperti: alamat, nomor telepon, email, tanggal lahir dan sebagainya. Setelah menginputkan data-data yang diperlukan, pengguna menekan tombol simpan. Dan sistem mengirimkan data-data yang telah dimasukkan oleh pengguna ke dalam tabel pengguna. Kemudian sistem akan menampilkan dashboard halaman member.
b. Alternate Path
Apabila pengguna menekan tombol simpan, 46ystem akan memeriksa inputan yang diberikan oleh pengguna. Sistem akan memeriksa data-data yang harus diinputkan oleh pengguna seperti nomor telepon dan email.
(51)
3) Follow Profile Other User a. Basic Path
Pengguna dapat mengikuti update status pengguna lain dengan cara mengklik tombol follow. Kemudian sistem akan menampilkan status dari setiap pengguna lain yang di-follow di halaman beranda pengguna. Sistem juga akan menampilkan total pengguna dan daftar pengguna yang di-follow pada halaman profil pengguna.
b. Alternate Path
Apabila pengguna menekan tombol unfollow, sistem akan menghentikan subscription (berlangganan) untuk status pengguna yang di-unfollow. Pengguna tidak lagi mendapatkan update baik berupa video, images, atau status text pada halaman beranda pengguna.
4) Share Multimedia a. Basic Path
Jejaring sosial online merupakan media untuk saling bertukar informasi dan berkomunikasi antar sesama pengguna media jejaring sosial. Pengguna dapat menekan tombol Share untuk mengunggah konten multimedia (audio-visual dan gambar) seperti Youtube, Flicker, Slideshare, dan sebagainya yang kemudian dibagikan kepada khalayak pengguna sistem dan hasil posting akan muncul di halaman beranda jaringan pengguna.
b. Alternate Path
Pengguna dapat menekan tombol Edit untuk memperbaharui konten dari status yang telah di posting. Selain tombol Edit, pengguna juga dapat menekan
(52)
tombol Hapus untuk menghapus status yang telah diposting. Kemudian akan muncul sebuah notifikasi pertanyaan apakah pengguna telah yakin untuk menghapus status yang telah diposting. Jika pengguna menjawab iya maka status dan seluruh komentar yang berkaitan dengan status akan ikut terhapus.
5) Add Event a. Basic Path
Membuat sebuah Event (Acara) di dalam sistem ini prosesnya tidak sulit. Pengguna dapat menekan tombol Tambah Event untuk membuat sebuah undangan acara. Kemudian akan muncul formulir data yang perlu diisi seperti: nama acara, deskripsi acara, tempat, dan waktu acara. Setelah Event selesai dibuat, maka pengguna dapat mengklik tombol Invite untuk mengundang pengguna lain ke dalam Event yang dibuat. Notifikasi berupa undangan Event akan muncul pada message inbox dari pengguna lain yang diundang.
b. Alternate Path
Ketika pengguna menekan tombol Buat Event, sistem akan memeriksa data-data yang telah diinputkan oleh pengguna. Apabila pengguna belum mengisi nama acara, deskripsi acara, tempat, dan waktu acara maka sistem akan menampilkan pesan peringatan bahwa pengguna harus melengkapi data yang diperlukan terlebih dahulu.
(53)
6) Broadcast Message a. Basic Path
Pengguna dapat mengirimkan pesan masal kepada follower dengan cara menekan tombol Broadcast Message yang ada di menu Message. Kemudian akan muncul formulir data yang perlu diisi seperti: judul pesan, isi pesan, dan pilih follower yang akan dikirimi pesan. Setelah pengguna mengisi formulir pesan, maka pengguna dapat mengklik tombol Send, maka pesan akan terkirim ke semua follower yang telah dipilih.
b. Alternate Path
Ketika pengguna menekan tombol Send, sistem akan memeriksa data-data yang telah diinputkan oleh pengguna. Apabila pengguna belum mengisi judul pesan, isi pesan, dan memilih follower yang akan dikirimi pesan maka sistem akan menampilkan pesan peringatan bahwa pengguna harus melengkapi data yang diperlukan terlebih dahulu.
7) Update Status a. Basic Path
Pengguna tombol new status dan mengetikkan konten status text. Kemudian pengguna mengklik tombol send. Status baru akan tersimpan di halaman profil pengguna dan juga muncul di halaman beranda pengguna lain yang mem-follow akun pengguna. Jika pengguna mengetikkan @nama maka pengguna dengan nama tersebut akan dikirimi notifikasi bahwa namanya di tag dalam status ini. Sistem akan me-reload konten halaman beranda setiap 30 detik.
(54)
b. Alternate Path
Ketika pengguna menekan tombol new status, sistem akan memeriksa data yang telah diinputkan oleh pengguna. Apabila pengguna belum mengisi status text maka sistem akan menampilkan pesan peringatan bahwa pengguna harus mengisi status text terlebih dahulu.
8) Like Status a. Basic Path
Use Case ini berfungsi untuk mem-follow perkembangan komentar dari status yang dituliskan oleh pengguna lain. Pengguna mengklik tombol like pada status, kemudian jumlah like pada status yang telah di-like akan bertambah lengkap dengan nama dari para liker status pengguna yang telah di-like. Sistem akan memunculkan notifikasi setiap ada komentar yang ditujukan untuk status yang di-like.
b. Alternate Path
Ketika pengguna menekan tombol unlike, sistem akan menghentikan notifikasi komentar yang ditujukan untuk status yang telah di-unlike. Jumlah like pada status yang di-unlike otomatis akan terjadi pengurangan sesuai jumlah unlike dari pengguna.
9) Comment Status a. Basic Path
Pengguna mengisi kolom komentar pada sebuah status, dilanjutkan dengan menekan tombol Kirim Komentar. Sistem menampilkan isian tentang komentar
(55)
yang telah ditulis oleh pengguna. Sistem menyimpan data komentar status dan melakukan reload data komentar dari database sehingga dapat menampilkan daftar komentar terbaru.
b. Alternate Path
Ketika pengguna menekan tombol Kirim Komentar, sistem akan memeriksa data yang telah diinputkan oleh pengguna. Apabila pengguna belum mengisi kolom isian komentar maka sistem akan menampilkan pesan peringatan bahwa pengguna harus mengisi komentar terlebih dahulu.
10) View Timeline a. Basic Path
Pengguna yang telah login berada pada halaman profil. Sistem menampilkan timeline news feed yang terdapat pada database. Timeline news feed ini ditampilkan berkelompok berdasarkan rentang waktu tahun dan bulan. Pengguna menekan tombol tahun dan bulan untuk melihat news feed pada profil pengguna yang sedang dijelajahi.
b. Alternate Path
Ketika pengguna menekan tombol tahun dan bulan pada timeline, sistem akan memeriksa data news feed di database. Apabila tidak ditemukan adanya news feed pada tahun dan bulan yang dipilih, maka sistem akan memunculkan text “News feed is empty”.
(56)
11) View User Profile a. Basic Path
Pengguna mengklik nama pengguna di aplikasi social network. Sistem menampilkan informasi berupa halaman profil dari nama pengguna yang diklik. Jika pengguna mengklik nama pengguna lain maka sistem akan menampilkan halaman profil pengguna lain, namun apabila halaman profil yang dipilih adalah halaman profil pribadi maka akan masuk ke alternative path.
b. Alternate Path
Apabila pengguna masuk ke halaman profil pribadi maka sistem akan mengakses database organisasi dan menampilkan agenda terdekat dan laporan aktifitas pengguna di organisasi.
12) View Dashboard a. Basic Path
Pengguna berada dalam halaman home, sistem melakukan koneksi database kemudian menampilkan news feed dari seluruh pengguna diurutkan berdasarkan waktu.
b. Alternate Path
Apabila tidak ditemukan adanya news feed pada tahun dan bulan yang dipilih, maka sistem akan memunculkan text “News feed is empty”.
(57)
13) Private Chat a. Basic Path
Pengguna masuk ke menu Chat, lalu mengklik nama pengguna di dalam Chat yang sedang aktif. Pengguna mengirimkan pesan melalui kolom pesan Chat yang disertai beberapa emoticon, kemudian mengklik tombol Send untuk mengirimkan pesan Chat. Sistem akan menampilkan daftar pesan di dalam tampilan chat antar pengguna yang sedang berdiskusi.
b. Alternate Path
Jika saat diskusi berlangsung pesan tidak dapat terkirim disebabkan koneksi terputus maka sistem dari sisi client akan menampilkan pesan “Unable to connect Intifada, Sistem is trying to connect”.
14) Conference Chat a. Basic Path
Pengguna masuk ke menu Conference Chat, lalu mengklik nama group chat di dalam Chat. Pengguna mengirimkan pesan ke dalam grup melalui kolom pesan Chat yang disertai beberapa emoticon, kemudian mengklik tombol Send untuk mengirimkan pesan Chat di dalam grup diskusi. Sistem akan menampilkan daftar pesan di dalam tampilan chat grup yang sedang berdiskusi.
b. Alternate Path
Jika saat diskusi berlangsung pesan tidak dapat terkirim disebabkan koneksi terputus maka sistem dari sisi client akan menampilkan pesan “Unable to connect Intifada, Sistem is trying to connect”.
(58)
15) Calling VoIP a. Basic Path
Fasilitas Calling VoIP ini dapat berjalan di browser dan android yang mendukung webrtc. Setiap pengguna mendapatkan nomor telp VoIP saat mendaftar pada Sistem Informasi Pengelolaan Dakwah Kampus Terintegrasi. Pengguna mengklik menu contact maka sistem akan menampilkan seluruh daftar contact pengguna. Untuk dapat menggunakan fungsi Calling VoIP, pengguna cukup mengklik tombol Call pada nama dari daftar contact lalu akan muncul dialog proses calling.
b. Alternate Path
Ketika pengguna menekan tombol Call, sistem akan menghubungkan ke jaringan nomor sip pengguna yang dituju. Apabila nomor pengguna yang dituju tidak dalam keadaan online maka sistem akan memunculkan dialog “Couldn’t Connect, User not Answering”.
3.5.1.2 Use Case Diagram Modul Organization Management
Use Case Diagram Modul Organization Management memiliki dua Aktor yaitu Admin dan Anggota LDK. Berikut ini adalah penjelasan use case dari masing-masing aktor.
3.5.1.2.1 Aktor Admin
Admin atau administrator adalah satu orang dari pengurus di masing-masing Lembaga Dakwah yang tergabung dalam FSLDK Surabaya, bisa ketua umum atau sekretaris yang ditunjuk khusus sebagai administrator. Tugas admin
(59)
adalah memoderasi konten Sistem Informasi Lembaga Dakwah Kampus untuk masing-masing lembaganya. Berikut ini akan dijelaskan fungsi tiap use case dari aktor Admin.
1) Input Struktur Organisasi dan Job Desc a. Basic Path
Admin menginputkan daftar anggota yang telah terdaftar pada sistem ke dalam susunan organisasi melalui form struktur organisasi. Setelah selesai membuat Struktur Organisasi maka akan muncul form berikutnya untuk mengisi job description masing-masing anggota dan pengurus. Admin kemudian menginputkan job description untuk masing-masing anggota dan pengurus, setelah itu menekan tombol Simpan. Admin dapat mencetak kerangka Struktur Organisasi dengan menekan tombol Cetak Struktur Organisasi.
b. Alternate Path
Apabila Admin ketika masuk ke dalam form pembuatan struktur organisasi tetapi belum mempunyai anggota yang bergabung dengan sistem ini, maka sistem akan memunculkan pesan “Belum ada Anggota yang tergabung dalam organisasi ini”.
2) Input Program Kerja a. Basic Path
Admin masuk ke halaman Program Kerja. Admin satu per satu menginputkan setiap item dari daftar Program Kerja yang di dapatkan dari hasil rapat pembentukan Program Kerja LDK. Program Kerja yang diinputkan berupa
(60)
program kerja rutin dan tahunan. Setelah selesai menginputkan daftar Program kerja dan menyimpan ke dalam database lewat tombol Simpan Program Kerja, maka Admin dapat mencetak hasil daftar Program Kerja. Daftar Program Kerja LDK ini juga ditampilkan oleh sistem ke halaman profil social media masing-masing anggota LDK sebagai agenda kegiatan.
b. Alternate Path
Ketika Admin menekan tombol Simpan Program Kerja, sistem akan memeriksa data yang telah diinputkan oleh pengguna. Apabila pengguna belum mengisi nama program, deskripsi kegiatan dan tanggal kegiatan sistem akan menampilkan pesan peringatan bahwa pengguna harus melengkapi kolom nama program, deskripsi kegiatan dan tanggal terlebih dahulu.
3) Input Absensi Kegiatan a. Basic Path
Admin menginputkan daftar hadir anggota pada kegiatan yang ada dalam Program Kerja LDK. Pertama admin memilih salah satu kegiatan Program Kerja dari selected field yang berisi daftar Program Kerja LDK, kemudian admin menginputkan daftar kehadiran angota dan menekan tombol Simpan. Sistem akan menyimpan data kehadiran kegiatan yang telah diinputkan ke dalam database. b. Alternate Path
Apabila pada saat admin menyimpan data kehadiran anggota pada kegiatan dalam Proker ada data yang belum dilengkapi seperti Program Kerja belum dipilih atau data peserta masih kosong, maka sistem menampilkan pesan
(61)
untuk melengkapi data terlebih dahulu. Bila data yang dikirimkan telah lengkap maka sistem akan langsung menyimpan data kehadiran ke dalam database.
4) Input Donasi a. Basic Path
Admin menginputkan hasil donasi untuk LDK melalui form donasi. Form donasi berisi data donatur mulai dari kolom nama donatur, alamat, nomor handphone, email, tanggal donasi sampai dengan kolom jumlah donasi dari donatur. Setelah admin menekan tambah donasi maka sistem akan menyimpan data donasi ke database, kemudian sistem memunculkan daftar donasi pada bulan saat ini.
b. Alternate Path
Apabila pada saat admin menyimpan data donasi ada data yang belum dilengkapi seperti nama donatur, alamat, nomor handphone, email, tanggal donasi atau jumlah donasi, maka sistem menampilkan pesan untuk melengkapi data terlebih dahulu. Bila data yang dikirimkan telah lengkap maka sistem akan langsung menyimpan data kehadiran ke dalam database.
5) Input Poin SSKM a. Basic Path
Admin masuk ke halaman Soft Skill Kegiatan Mahasiswa (SSKM). Admin menekan tombol Input Poin SSKM, kemudian sistem akan menampilkan form yang berisi inputan nama mahasiswa, nama kegiatan dan nilai poin SSKM. Setelah admin menekan tambah simpan maka sistem akan menyimpan data poin
(62)
SSKM ke database, kemudian sistem memunculkan daftar anggota LDK beserta poin SSKM masing-masing anggota.
b. Alternate Path
Apabila pada saat admin menyimpan poin SSKM ada data yang belum dilengkapi seperti Nama Anggota belum diisi atau nama kegiatan masih kosong, maka sistem menampilkan pesan untuk melengkapi data terlebih dahulu. Bila data yang dikirimkan telah lengkap maka sistem akan langsung menyimpan data poin SSKM anggota ke dalam database.
3.5.1.2.2 Aktor Anggota LDK
Anggota LDK adalah anggota yang terdaftar dalam sistem dan dikelompokkan berdasarkan masing-masing Lembaga Dakwah yang tergabung dalam FSLDK Surabaya. Use case ini menjelaskan bahwa anggota LDK dapat melihat history keaktifan di dalam organisasi yang diikutinya.
1) Lihat Biodata a. Basic Path
Anggota masuk ke halaman Profil Anggota. Sistem mengambil data dari database berdasarkan Id Anggota LDK yang dipilih dan menampilkan biodata Anggota LDK. Biodata yang ditampilkan diantaranya yaitu nama, kota domisili, tanggal lahir, dan jenis kelamin.
b. Alternate Path
Apabila Anggota masuk ke halaman Profil Anggota lain yang biodatanya di sembunyikan untuk dilihat umum, maka sistem akan menampilkan pesan “tidak ada biodata yang dapat ditampilkan untuk profil anggota ini”.
(63)
2) Lihat Keanggotaan dan Job Desc di LDK a. Basic Path
Anggota masuk ke dalam menu Organisasi kemudian memilih tab Keanggotaan dan Job Desc. Sistem mengambil data dari database berdasarkan Id Anggota untuk menampilkan jabatan anggota di struktur organisasi LDK dan menampilkan Job Desc.
b. Alternate Path
Apabila jabatan dan job desc anggota di struktur organisasi belum diinputkan oleh Admin LDK maka sistem akan menampilkan pesan “tidak ada data Jabatan” dan “tidak ada data Job Desc”.
3) Report Keaktifan dan Aktifitas di Social Media a. Basic Path
Anggota masuk ke dalam menu Organisasi kemudian memilih tab Report Keaktifan dan Aktifitas. Sistem mengambil data dari database berdasarkan Id Anggota untuk menampilkan daftar kegiatan yang pernah diikuti oleh anggota. Pada menu ini sistem juga menampilkan history aktifitas anggota di social media. b. Alternate Path
Apabila anggota tidak pernah mengikuti kegiatan maka sistem akan menampilkan pesan “Tidak ada kegiatan yang diikuti”. Sistem juga akan menampilkan pesan “Tidak ada aktifitas di social media” ketika pengguna belum melakukan aktifitas di social media.
(1)
Tabel 3.19 Tabel Pesan
Nama Field Tipe dan Ukuran Null Keterangan
id int(10) No Primary Key
text text No
sender int(11) No Foreign Key
receiver int(11) No Foreign Key
image varchar(255) Yes NULL
conversation_id int(11) No Foreign Key
sender_status int(11) No 0
receiver_status int(11) No 0
seen int(11) No 0
created_at timestamp No 0000-00-00
00:00:00
updated_at timestamp No 0000-00-00
00:00:00
v. Tabel Pengguna Nama Tabel : users Primary Key : id Foreign Key : -
(2)
102
Tabel 3.20 Tabel Pengguna
Nama Field Tipe dan Ukuran Null Keterangan
id int(10) No Primary Key
fullname varchar(255) No
username varchar(255) No
email_address varchar(255) No
password varchar(255) No
genre varchar(255) No male
bio text Yes NULL
profile_details text Yes NULL
privacy_info text Yes NULL
design_info text Yes NULL
cover text Yes NULL
country varchar(255) Yes NULL
fully_started int(11) No 0
avatar text Yes NULL
auth varchar(255) No
verified int(11) No 0
admin int(11) No 0
(3)
activated int(11) No 0
hash varchar(300) No
remember_token varchar(300) No
last_active_time int(11) Yes NULL
created_at timestamp No 0000-00-00
00:00:00
updated_at timestamp No 0000-00-00
00:00:00
city text Yes NULL
online_status int(11) No 1
banned int(11) No 0
birth_day int(11) No 0
birth_month int(11) No 0
birth_year int(11) No 0
v. Tabel Tulisan Nama Tabel : posts Primary Key : id
Foreign Key : user_id, to_user_id, community_id, event_id, shared_from Fungsi : Menyimpan data tulisan dari pengguna.
Tabel 3.21 Tabel Tulisan
Nama Field Tipe dan Ukuran Null Keterangan
(4)
104
user_id int(11) No Foreign Key
to_user_id int(11) Yes Foreign Key
text text Yes NULL
content_type text Yes NULL
type_content text Yes NULL
type text Yes NULL
type_id varchar(255) No
Foreign Key (Tipe Object)
community_id int(11) Yes Foreign Key
event_id int(11) Yes Foreign Key
link text Yes NULL
tags text Yes NULL
privacy int(11) No 1
shared int(11) Yes NULL
shared_id int(11) Yes
shared_from int(11) Yes Foreign Key
shared_count int(11) Yes NULL
created_at timestamp No 0000-00-00
00:00:00
updated_at timestamp No 0000-00-00
00:00:00
edited int(11) No 0
video_path text No
auto_like_id varchar(255) No Foreign Key
file_path text No
(5)
DAFTAR PUSTAKA Ayuliana. 2011. Perangkat Lunak dan Pengembangannya.
Barki, H. and Pinsonneault, A. 2005. A Model of Organizational Integration, Implementation Effort, and Performance. Organization Science. 16(2), 165-179.
Chiang, R. H. L. , Lim, E.-P. , & Storey, V. C. 2000. A framework for acquiring domain semantics and knowledge for database integration. The DATA BASE for Advances in Information Systems, 31(2), 46-62.
Fibriyany, Eva. 2013. RPL: Waterfall Model. Diakses pada 3 Sepetmber 2015 http://evafinufa25.blogspot.co.id/2013/04/rpl-tentang-model-waterfall.html Fowler, Martin. 2004. UML Distilled: A Brief Guide to the Standard Object
Modeling Language. Addison-Wesley Professional. Boston.
Griffiths, Adam. 2010. Laravel 4 Professional Development. Birmingham: PACKT Publishing.
Hartono, Jogiyanto. 1999. Analisis dan Disain Sistem Informasi, Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta.
Ikhwan, Aris. 2009. Langkah-Langkah Membuat Software Menurut RUP. Diakses pada 3 Sepetmber 2015 https://arisikhwan.files.wordpress.com/ 2009/12/langkah_rup.pdf
Kerlinger, Fred N. 2004. Asas-asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta : UGM Press.
Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Andi. Yogyakarta.
Herlambang, Soendoro, dan Haryanto Tanuwijaya. 2005. Sistem Informasi: konsep, teknologi dan manajemen. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Remenyi, Dan. 2001. E-business Model Options. Henley Management College. Oxfordshire.
Rosenberg, Doug dan Matt Stephens. 2007. Use Case Driven Object Modeling with UML: Theory and Practice. Apress.
Setiawan, Wawan. dan Munir. 2006. Pengantar Teknologi Informasi: Basis Data. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Soehartono, Irawan. 2000. Metode Penelitian Sosial : Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial lain. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
(6)
Terry, George Robert. 1979. Principles of Management. R. D. Irwin.
Tim Penyusun SPMN FSLDK Nasional (UI dan ITB). 2007. Risalah Manajemen Dakwah Kampus. Pustaka Nauka. Depok.