PEMANFAATAN LIMBAH DAUN RAMBUTAN SEBAGAI PENGHITAM RAMBUT BERUBAN

(1)

PEMANFAATAN LIMBAH DAUN RAMBUTAN

SEBAGAI PENGHITAM RAMBUT BERUBAN

Skripsi

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Kecantikan

Oleh

Etty Kurnia Saptorini NIM.5402411037

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

Telah tiba masanya mewarnai diri dengan yang paling kilau, kelak dunia akan melihat keindahanmu bahkan tanpa mata. –Helvy Tiana Rosa

PERSEMBAHAN

 Kepada kedua orang tuaku tercinta , Ibu Rochaety Toridin dan Bapak Alm. Toridin yang telah memberikan motivasi serta nasihat dengan penuh kasih sayang.

 Seluruh keluarga besarku, terimakasih atas doa dan motivasi

 Semua sahabat terbaik yang selalu memberikan semangat secara langsung dan tidak langsung.

 Teman-teman seperjuangan, terimakasih untuk semangat dan kerjasamanya.


(6)

vi

ABSTRAK

Saptorini. Etty Kurnia. 2015. “ Pemanfaatan Limbah Daun Rambutan Sebagai

Penghitam Rambut Beruban“. Dosen Pembimbing Dra. Erna Setyowati, M. Si. Skripsi, S1 Program Studi Pendidikan Tata Kecantikan, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

Kata kunci: Pemanfaatan Limbah, Daun Rambutan, dan Penghitam Rambut Beruban

Rambut merupakan mahkota bagi manusia terutama bagi wanita. Dilihat dari segi kesehatan maupun kecantikan rambut mampu mencerminkan kepribadian seseorang. Rambut yang sehat tentu akan lebih indah untuk dilihat sebaliknya rambut yang tidak sehat akan memberi pandangan negatif kepada seseorang. Kulit kepala dan rambut manusia apabila tidak dirawat dengan baik dan benar maka akan muncul kelainan dan penyakit. Salah satu kelainan pada rambut yaitu tumbuh dan munculnya uban. Permasalahan pada penelitian ini adalah (1) Adakah manfaat daun rambutan sebagai penghitam rambut beruban?; Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui manfaat daun rambutan sebagai penghitam rambut beruban?

Metode penelitian ini adalah metode eksperimen. Tes untuk mengukur instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas 0.861. Subjek pada penelitian ini adalah

wanita berusia 58-65 tahun dengan jumlah 12 orang. Variabel penelitian ini yaitu penggunaan penghitam rambut daun rambutan sebagai penghitam rambut beruban dengan cara ekstrak berbeda yaitu sebagai variabel bebas, rambut beruban sebagai variabel terikat. Teknik analisis data menggunakan deskriptif persentase. Nilai rata-rata perlakuan menggunakan sampel I 63%, sedangkan nilai rata-rata perlakuan menggunakan sampel II 61%.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan bahwa: Ada manfaat penggunaan penghitam rambut daun rambutan untuk penghitam rambut beruban pada wanita berusia 58-65 tahun dibuktikan dengan perlakuan yang telah dilakukan peneliti sebanyak 8 kali perlakuan dengan hasil rambut beruban tertutup mulai pada perlakuan ke 6 yang dinilai oleh seorang panelis ahli berdasar pada indikator tertutupnya uban. Saran: Penelitian yang dihasilkan ini dapat memberikan informasi dan wawasan kepada masyarakat yang berkecimpung dibidang kecantikan sebagai alternatif pengembangan bahan kosmetika tradisional.


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Pemanfaatan Limbah Daun Rambutan Sebagai Penghitam Rambut Beruban”.

Skripsi ini disusun dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Tidak sedikit hambatan yang dihadapi baik dalam pelaksanan penelitian maupun dalam penyusunan skripsi ini. Akan tetapi, atas bimbingan dan bantuan dari beberapa pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang yang telah memberi ijin dan kesempatan kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan petunjuk dan saran.

3. Ibu Dra. Erna Setyowati, M.Si. Dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan sabar, ikhlas dan memberikan arahan serta saran kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini.

4. Kepala Balai Rehabilitasi Sosial Anak “Wira Adhi Karya” Ungaran yamg telah memberikan ijin dan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian guna menyelesikan penyusunan skripsi.

5. Eyang Putri Penghuni Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia “Wening


(8)

viii

bersedia membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian skripsi hingga selesai.

6. Ibu Dr. Trisnani Widowati, Ibu Widya Puji Astuti, S.Pd dan bapak Richard Christian sebagai panelis ahli yang telah turut serta dalam penelitian ini. 7. Ibu Ade Novi Nurul Ihsani, S.Pd, M.Pd dan Ibu Maria Krisnawati S.Pd,

M.Sn, Dosen penguji yang telah memberikan arahan, masukan dan saran kepada peneliti.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu terselesainya skripsi ini.

Semoga bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Peneliti menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penelitian skripsi ini dan semoga penelitian skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.


(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... ... viii

DAFTAR TABEL... .. xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Pembatasan Masalah ... 4

1.4 Rumusan Masalah ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 4

1.6 Manfaat Penelitian... ... 4

1.7 Penegasan Istilah ... 5

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Pemanfaatan limbah ... 7

2.2 Daun Rambutan ... 8


(10)

x

2.3 Rambut ... 9

2.3.1 Definisi Rambut ... 9

2.3.2 Anatomi Rambut ... 10

2.4 Rambut Beruban ... 15

2.4.1 Penyebab Rambut Beruban ... 16

2.5 Penghitam Rambut Beruban Menggunakan Penghitam Daun . Rambutan ... 18

2.5.1 Pewarna Rambut sebagai Penghitam Rambut Beruban... 18

2.5.1.1 Klasifikasi Zat Pewarna Rambut ... 19

2.5.1.2 Cara Penghitaman Rambut Beruban Dengan penghitam Daun Rambutan ... 22

2.6 Kerangka Fikir ... 26

BAB 3 METODE PENELITIAN... 29

3.1.Desain Penelitian ... 29

3.2 Variabel Penelitian ... 33

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian ... 33

3.4 Obyek Penelitian ... 33

3.5 Subyek Penelitian ... 34

3.6 Sumber Data ... 34

3.7 Instrumen Penelitian... 34

3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.8.1 Dokumentasi ... 37

3.8.2 Observasi ... 38

3.8.3 Angket Uji Inderawi ... 39

3.8.4 Angket Uji Kesukaan ... 41

3.8.5 Uji Kimiawi ... 42

3.8.6 Uji Klinis ... 42

3.9 Validitas dan Reabilitas ... 43


(11)

xi

3.9.2 Reabilitas ... 44

3.10 Prosedur Penelitian ... 45

3.11 Teknik Analisis data... 49

3.11.1 Teknik Analisis Data Untuk Mengetahui Tingkat Kesukaan penghitam Daun Rambutan ... 49

3.11.2 Teknik Analisis Data Untuk Mengetahui Tingkat Inderawi penghitam Daun Rambutan ... 50

3.11.2 Teknik Analisis Data Untuk Mengetahui manfaat Penggunaan Penghitam Daun Rambutan ... 52

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN... 55

4.1 Hasil Penelitian ... 55

4.1.1. Hasil Analisis Uji Kesukaan ... 55

4.1.2. Hasil Analisis Uji Inderawi ... 57

4.1.3. Hasil Data Uji Klinis ... 58

4.1.4. Hasil Uji Laboratorium ... 61

4.1.5. Hasil Rekapitulasi (Uji Kesukaan,Uji Inderawi, Uji Klinis) ... 62

4.2 Pembahasan ... 64

4.4 Keterbatasan Penelitian ... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 68

5.1 Simpulan ... 68

5.2 Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70


(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Alat/ Lenan Eksperimen ... 23

2.2 Alat Penghitam Rambut Beruban ... 24

2.3 Bahan Dan Lenan Penghitam Rambut Beruban ... 25

2.4 Kosmetik Penghitam Rambut Beruban ... 25

2.5 Langkah Kerja ... 26

3.1 Interval Skor Uji Indeawi dan Uji Kesukaan ... 36

3.2 Interval Skor Uji Klinis ... 37

3.3 Angket Uji Inderawi ... 39

3.4 Angket Uji Kesukaan ... 41

3.5 Angket Uji Klinis ... 43

3.6 Alat/ Lenan Eksperimen ... 46

3.7 Alat Penghitam Rambut Beruban ... 47

3.8 Bahan dan Lenan Penghitam Rambut Beruban ... 47

3.9 Kosmetik Penghitam Rambut Beruban ... 48

3.10 Langkah Kerja ... 48

3.11 Interval Kelas Rerata dan Kriteria Uji Kesukaan ... 50

3.12 Interval Kelas Rerata dan Kriteriaa Uji Kesukaan ... 51

3.13 Interval Persentase dan Kriteria Uji Klinis ... 53


(13)

xiii

4.2 Hasil Analisis Uji Inderawi ... 57

4.3 Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Uji Klinis (Produk I) ... 59

4.4 Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Uji Klinis (Produk II) ... 59

4.5 Hasil Uji Laboratorium ... 61


(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Daun Rambutan ... 8

2.2 Akar Rambut ... 12

2.3 Batang rambut ... 12

2.4 Rambut Beruban... 16

2.5 Komposisi Bahan penghitam Rambut Beruban ... 23

2.6 Parting Rambut ... 26

2.7 Skema Kerangka Fikir... 28

3.1 Komposisi Bahan Penghitam Rambut Beruban ... 30

3.2 Skema Alur Desain Penelitian ... 32


(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 73

2. Rubrik Uji Inderawi ... 77

3. Rubrik Uji Kesukaan ... 80

4. Formulir Uji Inderawi ... 82

5. Formulir Uji Kesukaan ... 84

6. Formulir Uji Klinis ... 86

7. Lembar Perhitungan Try Out Penelitian ... 90

8. Hasil Perhitungan Uji Inderawi ... 93

9. Hasil Perhitungan Uji Kesukaan ... 94

10. Hasil Perhitungan Uji Klinis ... 95

11. Data Hasil Uji Laboratorium ... 97

13. Surat Permohonan Kesediaan Panelis 1 ... 98

14. Surat permohonan Kesediaan Panelis 2 ... 99

15. Surat Permohonan Kesediaan Panelis 3 ... 100

16. Surat Permohonan Kesediaan Panelis 4 ... 101

17. Surat Permohonan Kesediaan Panelis 5 ... 102

18. Surat Pernyataan Kesediaan Panelis 1 ... 103

19. Surat Pernyataan Kesediaan Panelis 2 ... 104

20. Surat Pernyataan Kesediaan Panelis 3 ... 105

21. Surat Pernyataan Kesediaan Panelis 4 ... 106


(16)

xvi

23. Surat Permohonan Validator ... 108 24. Surat Keterangan Validator ... 109 25. Lembar Penilaian Validator ... 110 26. Surat Ijin Penelitian Fakultas Untuk Badan Penanaman Modal Dan

Perijinan Jawa Tengah ... 111 27. Surat Ijin Penelitian Fakultas Untuk Dinas Sosial Provinsi Jawa

Tengah ... 112 28. Surat Ijin Penelitian Fakultas Balai Rehabilitasi Sosial Anal “Wira

Adhi Karya” Unit Pelayanan Sosial Lanjut Usia “Wening Wardoyo”

... 113 29. Surat Rekomendasi Penelitian Dari Badan Penanaman Modal Dan

Dan Perijinan Jawa Tengah Untuk Dinas Sosial Provinsi Jawa

Tengah ... 114 30. Surat Ijin Dan Rekomendasi penelitian Dari Dinas Sosial Kepada

Balai Rehabilitasi Sosial Anak “Wira Adhi Karya” Unit Pelayanan

31. Sosial Lanjut Usia “Wening Wardoyo” ... 115 Surat Keterangan Penelitian ... 116 32. Foto penelitian ... 117


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rambut merupakan mahkota bagi manusia terutama untuk kalangan wanita. Rambut tumbuh dari lapisan dermis dan melalui saluran folikel rambut keluar dari kulit. Rambut tumbuh hampir disemua bagian tubuh manusia, salah satunya yaitu dibagian kepala. Apabila kulit kepala dan rambut tidak dirawat dengan baik dan benar maka akan muncul kelainan dan penyakit. Penyakit yang biasanya muncul pada kulit kepala yaitu ketombe. Kelainan yang terjadi pada rambut salah satunya yaitu muncul uban.

Uban merupakan fenomena yang terjadi saat rambut mengalami perubahan warna menjadi putih atau abu-abu. Uban muncul karena berkurangnya kandungan melanin pada rambut. Uban biasanya muncul pada usia 40 tahun ke atas akan tetapi uban dapat pula muncul pada usia muda, karena adanya faktor genetis. Orang yang memiliki rambut beruban biasanya menjadi kurang percaya diri, mereka mensiasatinya dengan mewarnai rambut, menggelapkan atau menghitamkan rambut uban, bahkan mencabut rambut uban tersebut. Bahan yang digunakan untuk menghitamkan rambut beruban yaitu menggunakan bahan kimia dan alami.

Jurnal tentang “Pengaruh Tingkat Komposisi Bubuk Biji Pepaya dan Bubuk


(18)

2

terdapat kandungan tanin dalam bubuk biji pepaya dapat digunakan sebagai penghitam rambut beruban. Tanin merupakan kandungan kimia yang dapat digunakan sebagai zat pemberi warna, begitu pula dalam daun rambutan kandungan taninnya yang digunakan sebagai zat pemberi warna (Rizeki, 2015:26). Jurnal tentang “Penetapan Kadar Tanin Daun Rambutan (Nephelium Lappaceum. L) Secara Spektrometri Untraviolet Visibel”. Menyatakan bahwa

daun rambutan memiliki kandungan zat tanin dapat memberikan atau menghantar warna (Andryani et al, 2010: 2).

Daun rambutan memiliki kandungan kimia yang dapat dijadikan sebagai zat pemberi warna. Daun rambutan juga memiliki berbagai manfaat baik dalam bidang kesehatan maupun kecantikan. Daun rambutan mudah didapatkan di daerah Sekaran, namun pemanfaatannya masih kurang. Masyarakat hanya menjadikan daun rambutan sebagai limbah yang tidak terpakai. Hal ini disebabkan karena masyarakat kelurahan Sekaran kurang memahami bahwa daun rambutan memiliki banyak manfaat dalam bidang kesehatan maupun kecantikan.

Tanaman rambutan (Nephelium lappaceum L.) telah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia dan tersebar di berbagai daerah, sehingga mudah didapatkan. Selama ini bagian daun rambutan belum dimanfaatkan secara optimal, terlebih dalam bidang kesehatan karena daun rambutan masih dianggap sebagai limbah. Padahal secara empiris telah diketahui bahwa daun rambutan dapat digunakan untuk mengatasi diare, demam, dan desentri.

Daun rambutan memiliki aroma yang tidak terlalu menyengat, namun aroma yang dihasilkan oleh daun rambutan memiliki aroma seperti daun hena. Ketika


(19)

3

digunakan responden tidak merasa terganggu oleh aroma dari daun rambutan tersebut. Penelitian ini sampel produk yang dibuat terdiri dari sampel I (tidak direbus) dan sampel II (direbus) dengan tujuan untuk mengetahui manfaat daun rambutan sebagai penghitam rambut beruban lebih terlihat hasilnya dari kedua sampel produk tersebut.

Menurut pengalaman peneliti saat melakukan praktik menghitamkan rambut beruban menggunakan kosmetik berbahan kimia, kulit kepala yang sensitif

terhadap bahan-bahan kimia akan mudah muncul iritasi/ alergi pada kulit kepala. Hal ini menjadikan alasan peneliti untuk mencoba membuat kosmetik berbahan dasar tradisional tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya yang aman digunakan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti memiliki ide untuk memberikan informasi pada masyarakat bahwa daun rambutan tidak hanya

menjadi limbah dengan mengambil judul skripsi “Pemanfaatan limbah daun

rambutan sebagai penghitam rambut beruban”. 1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Penggunaan kosmetik yang mengandung bahan kimia tidak aman dapat membahayakan kesehatan.

2. Pemanfaatan limbah daun rambutan belum maksimal dijadikan sebagai bahan untuk kosmetik.


(20)

4

1.3. Pembatasan Masalah

Penelitian ini pembatasan masalah yang akan diteliti adalah pemanfaatan limbah daun rambutan yang dijadikan sebagai kosmetik untuk penghitam rambut beruban tanpa menggunakan bahan pengawet.

1.4. Rumusan Masalah

Suatu penelitian tentunya mempunyai permasalahan yang perlu diteliti, dianalisis dan dipecahkan. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pemanfaatan limbah daun rambutan sebagai penghitam rambut beruban?

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut yaitu untuk mengetahui pemanfaatan limbah daun rambutan sebagai penghitam rambut beruban.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang berarti bagi perorangan/ institusi. Manfaat yang ingin dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai penelitian yang berkaitan dengan pengaruh kandungan daun rambutan sebagai penghitam rambut beruban.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk melanjutkan penelitian selanjutnya, khususnya untuk mahasiswa prodi tata kecantikan.


(21)

5

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan bahwa daun rambutan dapat digunakan sebagai penghitam rambut beruban yang selanjutnya dapat diterapkan oleh masyarakat.

1.7. Penegasan Istilah

Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam mengartikan judul tersebut diatas, serta untuk membatasi timbulnya permasalahan yang ada dalam penelitian ini maka peneliti memberikan penegasan istilah sesuia dengan batasan yang menjadi masalah adalah sebagai berikut :

1. Pemanfaatan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011: 873), pemanfaatan adalah proses, cara, perbuatan memanfaatkan. Pemanfaatan dalam penelitian ini artinya menimbulkan/ membentuk perubahan warna kelabu rambut beruban menjadi gelap.

2. Limbah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011: 828), limbah adalah sisa proses produksi; bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berhargai untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian. Limbah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu limbah dari daun rambutan yang kurang dimanfaatkan oleh masyarakat pada daerah tempat tinggal peneliti.

3.Daun Rambutan

Daun rambutan merupakan bagian dari tanaman rambutan yang mengandung tanin dan Saponin (Andriyani et al, 2010: 2).


(22)

6

4. Penghitam Rambut Beruban

Menurut Hadijah, (2003: 12), Penghitam rambut beruban atau pewarna rambut beruban untuk tujuan menutupi warna kelabu rambut karena ketuaan usia atau faktor-faktor lain yang menyebabkan rambut kehilangan pigmen warna aslinya. Produk ini perlakuan dengan cara mengoles merata pada seluruh bagian rambut sampai dengan akar dan disertai pijatan. Perlakukan dilakukan dua hari sekali kemudian dibilas sampai hasilnya terlihat.


(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rambut merupakan mahkota bagi manusia terutama untuk kalangan wanita. Rambut tumbuh dari lapisan dermis dan melalui saluran folikel rambut keluar dari kulit. Rambut tumbuh hampir disemua bagian tubuh manusia, salah satunya yaitu dibagian kepala. Apabila kulit kepala dan rambut tidak dirawat dengan baik dan benar maka akan muncul kelainan dan penyakit. Penyakit yang biasanya muncul pada kulit kepala yaitu ketombe. Kelainan yang terjadi pada rambut salah satunya yaitu muncul uban.

Uban merupakan fenomena yang terjadi saat rambut mengalami perubahan warna menjadi putih atau abu-abu. Uban muncul karena berkurangnya kandungan melanin pada rambut. Uban biasanya muncul pada usia 40 tahun ke atas akan tetapi uban dapat pula muncul pada usia muda, karena adanya faktor genetis. Orang yang memiliki rambut beruban biasanya menjadi kurang percaya diri, mereka mensiasatinya dengan mewarnai rambut, menggelapkan atau menghitamkan rambut uban, bahkan mencabut rambut uban tersebut. Bahan yang digunakan untuk menghitamkan rambut beruban yaitu menggunakan bahan kimia dan alami.

Jurnal tentang “Pengaruh Tingkat Komposisi Bubuk Biji Pepaya dan Bubuk


(2)

terdapat kandungan tanin dalam bubuk biji pepaya dapat digunakan sebagai penghitam rambut beruban. Tanin merupakan kandungan kimia yang dapat digunakan sebagai zat pemberi warna, begitu pula dalam daun rambutan kandungan taninnya yang digunakan sebagai zat pemberi warna (Rizeki, 2015:26). Jurnal tentang “Penetapan Kadar Tanin Daun Rambutan (Nephelium Lappaceum. L) Secara Spektrometri Untraviolet Visibel”. Menyatakan bahwa daun rambutan memiliki kandungan zat tanin dapat memberikan atau menghantar warna (Andryani et al, 2010: 2).

Daun rambutan memiliki kandungan kimia yang dapat dijadikan sebagai zat pemberi warna. Daun rambutan juga memiliki berbagai manfaat baik dalam bidang kesehatan maupun kecantikan. Daun rambutan mudah didapatkan di daerah Sekaran, namun pemanfaatannya masih kurang. Masyarakat hanya menjadikan daun rambutan sebagai limbah yang tidak terpakai. Hal ini disebabkan karena masyarakat kelurahan Sekaran kurang memahami bahwa daun rambutan memiliki banyak manfaat dalam bidang kesehatan maupun kecantikan.

Tanaman rambutan (Nephelium lappaceum L.) telah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia dan tersebar di berbagai daerah, sehingga mudah didapatkan. Selama ini bagian daun rambutan belum dimanfaatkan secara optimal, terlebih dalam bidang kesehatan karena daun rambutan masih dianggap sebagai limbah. Padahal secara empiris telah diketahui bahwa daun rambutan dapat digunakan untuk mengatasi diare, demam, dan desentri.

Daun rambutan memiliki aroma yang tidak terlalu menyengat, namun aroma yang dihasilkan oleh daun rambutan memiliki aroma seperti daun hena. Ketika


(3)

digunakan responden tidak merasa terganggu oleh aroma dari daun rambutan tersebut. Penelitian ini sampel produk yang dibuat terdiri dari sampel I (tidak direbus) dan sampel II (direbus) dengan tujuan untuk mengetahui manfaat daun rambutan sebagai penghitam rambut beruban lebih terlihat hasilnya dari kedua sampel produk tersebut.

Menurut pengalaman peneliti saat melakukan praktik menghitamkan rambut beruban menggunakan kosmetik berbahan kimia, kulit kepala yang sensitif

terhadap bahan-bahan kimia akan mudah muncul iritasi/ alergi pada kulit kepala. Hal ini menjadikan alasan peneliti untuk mencoba membuat kosmetik berbahan dasar tradisional tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya yang aman digunakan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti memiliki ide untuk memberikan informasi pada masyarakat bahwa daun rambutan tidak hanya

menjadi limbah dengan mengambil judul skripsi “Pemanfaatan limbah daun

rambutan sebagai penghitam rambut beruban”. 1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Penggunaan kosmetik yang mengandung bahan kimia tidak aman dapat membahayakan kesehatan.

2. Pemanfaatan limbah daun rambutan belum maksimal dijadikan sebagai bahan untuk kosmetik.


(4)

1.3. Pembatasan Masalah

Penelitian ini pembatasan masalah yang akan diteliti adalah pemanfaatan limbah daun rambutan yang dijadikan sebagai kosmetik untuk penghitam rambut beruban tanpa menggunakan bahan pengawet.

1.4. Rumusan Masalah

Suatu penelitian tentunya mempunyai permasalahan yang perlu diteliti, dianalisis dan dipecahkan. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pemanfaatan limbah daun rambutan sebagai penghitam rambut beruban?

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut yaitu untuk mengetahui pemanfaatan limbah daun rambutan sebagai penghitam rambut beruban.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang berarti bagi perorangan/ institusi. Manfaat yang ingin dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai penelitian yang berkaitan dengan pengaruh kandungan daun rambutan sebagai penghitam rambut beruban.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk melanjutkan penelitian selanjutnya, khususnya untuk mahasiswa prodi tata kecantikan.


(5)

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan bahwa daun rambutan dapat digunakan sebagai penghitam rambut beruban yang selanjutnya dapat diterapkan oleh masyarakat.

1.7. Penegasan Istilah

Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam mengartikan judul tersebut diatas, serta untuk membatasi timbulnya permasalahan yang ada dalam penelitian ini maka peneliti memberikan penegasan istilah sesuia dengan batasan yang menjadi masalah adalah sebagai berikut :

1. Pemanfaatan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011: 873), pemanfaatan adalah proses, cara, perbuatan memanfaatkan. Pemanfaatan dalam penelitian ini artinya menimbulkan/ membentuk perubahan warna kelabu rambut beruban menjadi gelap.

2. Limbah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011: 828), limbah adalah sisa proses produksi; bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berhargai untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian. Limbah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu limbah dari daun rambutan yang kurang dimanfaatkan oleh masyarakat pada daerah tempat tinggal peneliti.

3.Daun Rambutan

Daun rambutan merupakan bagian dari tanaman rambutan yang mengandung tanin dan Saponin (Andriyani et al, 2010: 2).


(6)

4. Penghitam Rambut Beruban

Menurut Hadijah, (2003: 12), Penghitam rambut beruban atau pewarna rambut beruban untuk tujuan menutupi warna kelabu rambut karena ketuaan usia atau faktor-faktor lain yang menyebabkan rambut kehilangan pigmen warna aslinya. Produk ini perlakuan dengan cara mengoles merata pada seluruh bagian rambut sampai dengan akar dan disertai pijatan. Perlakukan dilakukan dua hari sekali kemudian dibilas sampai hasilnya terlihat.