63
tinggi daripada kelas under 49 kg dan kelas over 67 kg. Hal ini mungkin disebabkan oleh karakter atlet kelas tersebut ada kecenderungan lebih
agresif. Dari Tabel 4.9 dapat diuraikan bahwa persentase nilai tendangan lain paling tinggi diperoleh dari dolyo chagi 67, diikuti kyonggo
20, dwi chagi 7, pukulan 5, dan tendangan putar 1. Hal ini dapat disarikan bahwa pelatihan tendangan dolyo chagi menjadi salah
satu prioritas dalam pelatihan taekwondo putri. Selain itu perlu kajian secara mendalam bahwa kyonggo menjadi sumber penghasil nilai dan
telah terbukti mencapai 20. Oleh karena itu, hal-hal yang berkaitan dengan komponen kyongggo seperti keluar arena pertandingan, serangan
yang menyebabkan jatuh, pasif dalam bertanding, menarik lawan, dan hal-hal yang dianggap menciderai sportifitas harus mendapatkan
perhatian selama proses berlatih melatih.
4. Jumlah Tendangan
Dari data Tabel 4.7 menunjukkan bahwa jumlah tendangan pada kelas under 57 kg dan kelas under 67 kg juga mempunyai persentase
lebih tinggi daripada kelas under 49 kg dan kelas over 67 kg. Hal ini mungkin juga disebabkan oleh karakter atlet kelas tersebut ada
kecenderungan lebih agresif.
64
5. Perolehan nilai
Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa total perolehan nilai pada kelas under 57 kg dan kelas under 67 kg mempunyai persentase
lebih tinggi daripada kelas under 49 kg dan kelas over 67 kg. Hal ini disebabkan oleh jumlah tendangan yeop chagi dan jumlah tendangan lain
lebih banyak daripada kelas under 49 dan kelas over 67 kg. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah tendangan yeop chagi dan jumlah tendangan
lain menjadi kunci kemenangan pada pertandingan taekwondo. Terlebih khusus pada kelas under 57 kg kunci kemenangan di tentukan oleh
kualitas dan kuantitas tendangan yeop chagi. Berkenaan dengan itu frekuensi latihan tendangan yeop chagi harus mendapatkan perhatian
yang lebih besar. Demikian juga jumlah tendangan dalam setiap pertandingan harus ditingkatkan secara berkala. Strategi yang dapat
digunakan untuk mencapai maksud tersebut adalah dengan mendorong atlet untuk melakukan tendangan sebanyak mungkin yeop chagi dan
tendangan lain. Hal ini dikuatkan dengan jumlah tendangan yaop chagi yang mencapai 32 dari total jumlah tendangan. Selebihnya 68
merupakan akumulasi tendangan lainnya. Berdasarkan tabel 4.10 dapat diuraikan bahwa tendangan yaop chagi memberikan kontribusi 15 dari
seluruh nilai dan sumbangan terbesar diperoleh dari tendangan dolyo chagi 58. Hal ini sesuai dengan penelitian Sunu Arif Wimbardi
2012: bahwa tendangan dolyo chagi memberikan kontribusi nilai 79. Di samping itu, pada penelitian ini juga diketemukan bahwa kyonggo