28
Pada tanggal 24 Agustus 2015, kami, Mahasiswa PPL menawarkan diri untuk menjadi petugas upacara. Sebelum pelaksanaan, pada hari Sabtu, kami
berlatih terlebih dahulu untuk mempersiapkannya. Semua petugas upacara pada hari itu adalah mahasiswa PPL, kecuali pembaca ikrar pelajar dan
pembawa pancasila. Praktikan sendiri bertugas menjadi Penjemput Pembina Upacara. Upacara berjalan dengan lancar dan khidmat. Akan tetapi, ada
beberapa kendala, yaitu ada 2 mahasiswa yg berhalangan hadir dikarenakan sakit. Oleh karena itu tugas mereka digantikan oleh siswa.
Pada tanggal 31 Agustus 2015, upacara bendera bertepatan dengan hari jadi Keistimewaan Yogyakarta. Oleh karena itu, bapak, ibu guru dan karyawan
beserta mahasiswa PPL UNY mengenakan pakaian adat tradisional jawa. Pada tanggal 7 September 2015, upacara bendera dilakukan seperti upacara
bendera biasa. Mahasiswa PPL UNY berada pada barisan guru.
3 Program Tambahan
Kegiatan yang termasuk ke dalam program tambahan pada umumnya adalah program non-mengajar yang pelaksanaannya tidak direncanakan tidak
tercantum dalam matrik rencana program kerja. Oleh karena itu, kegiatan- kegiatan yang tercakup dalam program tambahan ini bersifat insidenntal.
a. Persiapan Rapat Komite
Dalam kegiatan ini para mahasiswa PPL diminta untuk membantu menyiapkan ruang aula untuk tempat pertemuan wali murid. Seperti yang
talah diketahui, SMP Negeri 4 Yogyakarta belum memiliki aula permanen yang dapat digunakan sebagai tempat pertemuan. Oleh karena otu, sebagai
gantinya setiap akan diadakan pertemuan dengan wali murid, atau acara lainnya, SMP N 4 memanfaatkan 2 ruang kelas untuk dijadikan sebagai
tempat pertemuan. Pada tanggal 12 Agustus 2015, para mahasiswa PPL UNY membatu sekolah untuk menata 2 ruang kelas yaitu 8A dan 8B untuk
dipersiapkan sebagai tempat pertemuan wali murid kelas 7.
b. Senam Pagi
Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap hari Jumat pagi sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Selama 5 minggu diterjunkan melaksanakan
kegiatan PPL di SMP Negeri 4 Yogyakarta, Praktikan mengikuti kegiatan senam pagi sebanyak 4 kali yaitu pada hari Jumat di minggu kedua, ketiga,
keempat, dan kelima. Pada Jumat minggu pertama, praktikan tidak mengikuti kegiatan ini dikarenakan memang sengaja ditiadakan oleh
sekolah. Sebagai gantinya, jam kegiatan ini diisi dengan sosialisasi Lomba 17 Agustus oleh mahasiswa PPL sebagai panitianya.
c. Latihan Petugas Upacara Bendera
Sehubungan dengan rencana dilaksanakannya Upacara Bendera hari Senin tanggal 24 Agustus 2015 dengan Mahasiswa PPL sebagai petugasnya, para
29
mahasiswa PPL pun wajib mengikuti latihan persiapan upacara. Kegiatan latihan upacara ini dilakukan pada hari Sabtu, 22 Agustus 2015 setelah
pulang sekolah. Pada kegiatan upacara, praktikan bertugas sebagai penjemput pembina upacara.
d. Menonton Pertandingan Futsal Anak
Kegiatan ini bersifat insidental karena terlaksana di luar perencanaan. Para mahasiswa PPL diminta untuk mendukung kegiatan siswa yaitu dalam
mengikuti kompetisi Futsal Mache Competition yang diadakan oleh SMA Negeri 5 Yogyakarta. Kompetisi futsal tersebut berlangsung selama 6 hari
dari tanggal 24 Agustus sampai 29 Agustus 2015. Akan tetapi sayangnya, SMP 4 Yogyakarta hanya mencapai babak penyisihan saja. Praktikan
berkesempatan menonton pertandingan mereka sebanyak 2x yaitu pada tanggal 24 Agustus 2015 dan 26 Agustus 2015.
e. Pendampingan Orientasi Kader Kesehatan
Kegiatan ini bersifat insidental karena terlaksana di luar perencanaan. Praktikan diminta untuk mendampingi 15 anak dari 15 kelas yaitu dari kelas
7A sampai 9 E dalam acara Orientasi Kader Kesehatan Sekolah yang diadakaan oleh Puskesmas Danurejan pada tanggal 3 September 2015.
Dalam acara tesebut para siswa mendapat pembekalan tentang pengetahuan- pengetahuan keseatan seperti Kesehatan Alat Reproduksi, Pengetahuan
tentang NAFSA Narkoba dan zat akditif lain termasuk rokok, Kesehata Psikologi Siswa termasuk Anti Bullying, dll.
C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi 1 Hasil Pelaksanaan PPL
Proses pembelajaran selama PPL dapat berlangsung dengan lancar dan segala aktivitas dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Walaupun
praktikan hanya berkesempatan untuk benar-benar menyampaikan materi dalam payung praktk mengajar mandiri ataupun terbimbing di masing-masing kelas
sebanyak satu kali pertemuan, yang terpenting para siswa dapat menerima dan memahami materi yang diberikan pada saat itu. Sebelumnya, praktikan telah
beberapa kali memiliki pertemuan dengan beberapa kelas tersebut, tetapi dalam payung Mendampingi siswa belajar mandiri yaitu menggantikan posisi guru
pembimbing dalam memberikan materi sehingga dalam kegiatan tersebut praktikan belum mempraktekan RPP khusus yang dirancang sendiri.
Para siswa sangat kooperatif dan mampu mengikuti pelajaran dengan baik. Dalam mengajar, praktikan menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan
bahasa Indonesia. Dengan begitu, para siswa mendapat lebih banyak input dalam bahasa Inggris. Bahasa Inggris kerapa kali digunakan untuk kalimat
perintah di dalam kelas, membuka kelas, menutup kelas. Dalam menerangkan