Persiapan Rapat Komite PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

29 mahasiswa PPL pun wajib mengikuti latihan persiapan upacara. Kegiatan latihan upacara ini dilakukan pada hari Sabtu, 22 Agustus 2015 setelah pulang sekolah. Pada kegiatan upacara, praktikan bertugas sebagai penjemput pembina upacara.

d. Menonton Pertandingan Futsal Anak

Kegiatan ini bersifat insidental karena terlaksana di luar perencanaan. Para mahasiswa PPL diminta untuk mendukung kegiatan siswa yaitu dalam mengikuti kompetisi Futsal Mache Competition yang diadakan oleh SMA Negeri 5 Yogyakarta. Kompetisi futsal tersebut berlangsung selama 6 hari dari tanggal 24 Agustus sampai 29 Agustus 2015. Akan tetapi sayangnya, SMP 4 Yogyakarta hanya mencapai babak penyisihan saja. Praktikan berkesempatan menonton pertandingan mereka sebanyak 2x yaitu pada tanggal 24 Agustus 2015 dan 26 Agustus 2015.

e. Pendampingan Orientasi Kader Kesehatan

Kegiatan ini bersifat insidental karena terlaksana di luar perencanaan. Praktikan diminta untuk mendampingi 15 anak dari 15 kelas yaitu dari kelas 7A sampai 9 E dalam acara Orientasi Kader Kesehatan Sekolah yang diadakaan oleh Puskesmas Danurejan pada tanggal 3 September 2015. Dalam acara tesebut para siswa mendapat pembekalan tentang pengetahuan- pengetahuan keseatan seperti Kesehatan Alat Reproduksi, Pengetahuan tentang NAFSA Narkoba dan zat akditif lain termasuk rokok, Kesehata Psikologi Siswa termasuk Anti Bullying, dll.

C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi 1 Hasil Pelaksanaan PPL

Proses pembelajaran selama PPL dapat berlangsung dengan lancar dan segala aktivitas dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Walaupun praktikan hanya berkesempatan untuk benar-benar menyampaikan materi dalam payung praktk mengajar mandiri ataupun terbimbing di masing-masing kelas sebanyak satu kali pertemuan, yang terpenting para siswa dapat menerima dan memahami materi yang diberikan pada saat itu. Sebelumnya, praktikan telah beberapa kali memiliki pertemuan dengan beberapa kelas tersebut, tetapi dalam payung Mendampingi siswa belajar mandiri yaitu menggantikan posisi guru pembimbing dalam memberikan materi sehingga dalam kegiatan tersebut praktikan belum mempraktekan RPP khusus yang dirancang sendiri. Para siswa sangat kooperatif dan mampu mengikuti pelajaran dengan baik. Dalam mengajar, praktikan menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Dengan begitu, para siswa mendapat lebih banyak input dalam bahasa Inggris. Bahasa Inggris kerapa kali digunakan untuk kalimat perintah di dalam kelas, membuka kelas, menutup kelas. Dalam menerangkan