Penyajian Data 1 LAPORAN HASIL PENELITIAN
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
“ iya mbak dalam sudah diadakan tes IQ untuk hasil tes IQ anak kembar Z dan Q memang rendah sekali, untuk Z hasilnya 85 mbg,
dan Q 80.
5
Kemudian peneliti menanyakan hasil raport semester ganjil. Yang
berada dalam study dokumentasi.Study dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengumpulkan dokumen-dokumen
sebagai sumber data.Data-data dokumetasi tersebut berupa : a
Buku Raport Dari hasil prestasi belajarnya Z dan Q mengalami
penurunan dan tidak memiliki prestasi belajr di kelasnya, itu artinya bahwa Z dan Q memiliki nilai di bawah rata-rata.
Nilai Rapot Z dan Q sebagi berikut
6
: Tabel 4.6
Rapot Semester Ganjil Anak kembar Z dan Q
5
Hasil wawancara dengan guru BK Ibu Heny Wijiati S.Pd. dengan tema : IQ anak Kembar Z dan Q
6
Dokumen rapot klien kelas X-IPA
No Mata Pelajaran Nilai Z
Nilai Q Kelompok A Wajib
1. Pendidikan Agama Islam
80 80
2. Bahasa Indonesia
56 53
3. Matematika
21 26
4. Sejarah Indonesia
65 67
5. Bahasa Indonesia
60 69
6. Bahasa Inggris
60 56
Kelompok B Wajib 7.
Seni Budaya 21
57 8.
Pendidikan Jasmani 97
97 9.
Prakarya dan Kewirausahaan 85 85
Kelompok C Peminatan 10. Fisika
27 70
11. Kimia 32
38 12. Biologi
31 46
13. Geografi 37
67 Jumlah Nilai
949 1091
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Dari hasil rapot sudah diketaui bahwa klien memiliki masalah dalam belajarnya. Nilai yang ada kebanyakan kurang dari
rata-rata hanya olahraga saja memiliki nilai bagus. b
Buku pribadi Buku pribadi yaitu buku yang berisikan tentang catatan
identitas Z dan Q nama, tempat tanggal lahir, alamat rumah dan sebainya, identitas orangtaua nama orangtua, pekerjaan,
pendidikan dan sebagainya
3 Proses pelaksanaan goal setting dalam pendekatan behavioristik
untuk meningkatkan prestasi belajar anak kembar di SMA Islam Sidoarjo.
Proses pelaksanaan goal setting dalam pendekatan behavioristik untuk meningkatkan prestasi belajar anak kembar dengan menggunakan
pendakatan behavioristik sebagai berikut : 1
Identifikasi Kasus Pada langkah ini yang harus diperhatikan oleh peniliti adalah
mengenal gejala-gejala awal dari suatu masalah yang dihadapi siswa kembar. Maksud dari gejala tersebut apabila siswa
menunujukkan tingkah laku yang berbeda dari teman yang lainnya. Data-daata yang diperoleh dari klien adalah sebagai berikut:
Z inisial anak kembar sebagai kakak ini dilakukan untuk menjaga kerahasiaan klien yang telah menjadi kode etik dalam
bimbingan dan konseling dan Q inisial anak kembar sebagai adik
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
ini dilakukan untuk menjaga kerahasiaan klien yang telah menjadi kode etik dalam bimbingan dan konseling. Z dan Q adalah siswa
kelas X-IPA dengan identitas sebagai berikut. Kemudian dari deskripsi anak kembar tersebut dapat
disimpulkan bahwa klien mengalami gejala sementara yakni memiliki kebiasaan kurang bersemangat dalam belajar. Sering
mengganggu teman-teman sekelasnya, dan tidak focus sewaktu menerima pelajaran, dan sering telat dalam mengerjakan tugas dari
ibu bapak guru. Bisa dikatakan bahwa klien malas belajar dan tidak memiliki tujauan dan cita-cita yang tepat.
2 Diagnosis
Pada langkah ini yang dilakukan adalah menetapkan masalah berdasarkan analisis latar penyebab timbulnya masalah.
Dalam langkah ini dilakukan pengumpulan data mengenai berbagai hal yang menjadi latar belakang masalah dnegan melalui beberapa
alat pengumpulan data yang meliputi obeservasi, wawancara, serta analisi data. Data-data tersebut sebagi berikut :
a. Wawancara Menurut teman kelas Z dan Q adalah anak yang sering
membuat sensasi dikelas dengan mengganggu teman- temannya, dan sering tidak memperhatikan pelajaran bila guru
menerangkan. Sering mendapat teguran dari guru-guru namun
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
sering juga diabaikannya. Sehingga terkadang membuat aktivitas di sekolah tidak kondusif seperti mana mestinya.
Dari wawancara guru bimbingan dan konseling tak jauh beda bahwa klien Z dan Q sering usil di kelas, tidak
memperhatikan guru dan suka mengobrol dengan temannya. Sering tidak membawa alat tulis dan sering telat dalam
mengumpulkan tugas dari bapak ibu guru. Dari hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa
klien mengalami permaslahan dengan perilakunya sehingga membuat nilai-nilai akademisnya menurun karena kurangnya
menentukan tujaun dalam belajar sehingga klien sangat malas dalam belajar.
Selain wawancara dengan konselor, untuk memperkuat data peniliti juga melakukan pengamatan atau biasa disebut
dengan observasi terhadap perilaku klien selama kurang lebih dua minggu.
b. Observasi Observasi ini dilakukan oleh peniliti dengan cara
mengamati tingkah laku klien selama pelajaran berlangsung, megamati proses belaar yang sedang dilakukan oleh klien
serta mengamati gerak-gerik keusilan klien sewaktu berdiskusi dalam belajar.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Data hasil observasi yang dilakukan peneliti terhdap perilaku klien sebelum melakukan konseling atau terapi.
PEDOMAN OBSERVASI PENGAMATAN TENTANG AKTIVITAS SISWA
Nama : Q Tgl Observasi : 30 September 2015
Kelas: X-Ipa Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Tabel 4.7 Observasi pengamatan aktivitas siswa
No Tingkah laku yang diamai
TP 1
J 2
K 3
SR 4
SL 5
Keterangan 1
Datang tepat waktu
2 Memperahtikan penjelasan guru
3
Tetap diam di tempat duduk ketika guru menerangkan
4
Berkonsentrasi ketika belajar
5 Bersikap baik terhadap teman
ketika pelajaran berlangsung
6 Aktif bertanya di kelas
7
Bekerja sama dengan teman
8 Mandiri
sewaktu mengerjakan
tugas
JUMLAH 3
4 9
- -
16 Keterangan :
TP : Tidak Pernah
J : Jarang
K : Kadang-Kadang
SR : Seringa
SL : Selalu
Skor maksimum = 5skor maks setiap indikator X 8 Indikator = 40 Konversi nilai =
S o o a SKo Ma i
× 100 Jadi nilai Q =
6
× 100 = 40
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
PEDOMAN OBSERVASI PENGAMATAN TENTANG AKTIVITAS SISWA
Nama : Z Tgl Observasi : 30 September 2015
Kelas : X-Ipa Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Tabel 4.8 Observasi pengamatan aktivitas siswa
No Tingkah laku yang diamai TP
1 J
2 K
3 SR
4 SL
5 Keterangan
1 Datang tepat waktu
2
Memperahtikan penjelasan
guru
3 Tetap diam di tempat duduk
ketika guru menerangkan
4 Berkonsentrasi ketika belajar
5
Bersikap baik kepada teman ketika pelajaran berlangsung
6
Aktif bertanya di kelas
7 Bekerja sama dengan teman
8
Mandiri sewaktu
mengerjakan tugas
JUMLAH 5
2 6
13 Keterangan :
TP : Tidak Pernah
J : Jarang
K : Kadang-Kadang
SR : Seringa
SL : Selalu
Skor maksimum = 5skor maks setiap indikator X 8 Indikator = 40 Konversi nilai =
S o o a SKo Ma i
× 100 Jadi nilai Z
= × 100 = 3,25
Setelah melakukan observasi, kemudian peniliti menganalisis hasil observasi tersebut. Dari hasil analisis tersebut, ternyata hasilnya sama
dengan hasil wawancara, yakni klien memang seorang siswa yang mengalami masalah dalam belajar yakni ketidak mampuan sikap dalam
mengelolah waktu dalam belajar. Sehingga prestasi belajarnya rendah.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Hal tersebut dapat dilihat dari perilaku klien sehari-hari. Penyebab dari perilaku Z dan Q yakni factor siswa sendiri yang kurang mampu
dalam mengelola rasa malas terhadap belajar. Dan merasa kondisi rumah kuranng nyaman karena banyaknya orang yang berada dalam serumah
tersebut. Dan dengan lingkungan rumah kurang diperhatikan oleh orang tua karena ayah sibuk bekerja dan ibu sibuk mengasuh adik bayi dari
kakaknya tersebut. Sehingga menyebabbkan perilaku yang kurang baik di sekolah.
3 Prognosis
Langkah yang menentukan jenis bantuan yang akan dilaksnakan untuk membimbing klien tersebut. Langkah prognosis
ini ditetapkan berdasarkan kesimpulan dalam langkah diagnosis. Sedangkan untuk konseling yang telah dilakasankan di sekolah ini
hanya menggunakan siswa kembar saja yang berada dalam satu kelas secara perseorangan maupu secara langsung. Dalam study
kasus ini diharapkan siswa mampu mengenali dirinya sendiri terlebih dahulu, mengenali akan kemampuan, bakat yang belum
berkembang agar dapat mengoptimalkan dengan baik serta dapat merubah perilaku yang maladaptive menjadi perilkau yang lebih
baik lagi. Diharpakan agar dapat menentukan tujuan-tujuan yang belum sempurna agar nantinya dapat berkembang baik sesuai
dengan tujuan yang diharapkan oleh klien. Sehingga konselor akan mencoba menggunkan pendekatan behaviouristik untuk mengubah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
perilaku agar menjadi lebih baik lagi dan memberikan langkah- langkah goal setting untuk dapat meningkatkan presatasi di bidang
akademik maupun non akademik. Karena dengan langkah-langkah goal setting seorang akan dapat mengerti tujuan hidupnya dan apa
yang harus di kerjakan secara bertahap untuk mecapai tujuan- tujuan tersebut.
a. Pemberian bantuan terapi
Setelah mendapat data-data diatas dan kemudian merencanakan pemberian bantuan berdasarkan masalah
latar belakang yang menjadi penyebab permaslahan. Pemberian bantuan ini dilaksnakan langsung melalui
penulis sebagi konselor dengan menggunakan pendekatan behaviuristik yang mempunyai tahap-tahap sebagi berikut :
a Melakukan Assesment
Tahap ini bertujuan untuk menentukan apa yang dilakukan oleh konseli pada saat ini. Asesment
dilakukan adalah aktivitas nyata, perasaan dan pikiran konseli.
Langkah pertama yang dilakukan adalah untuk memulai dari proses konseling maka peneliti dan
yang melaksanakan terapi mendekati siswa Z dan Q sebagai anak kembar yang memiliki prestasi belajar
rendah secara bersama dengan kedua klien.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Reaksi yang ditunjukkan siswa Z dan Q sangat aktif dan banyak tingkah ketika peneliti mencoba
untuk mendekati. Mau berbicara dan menenujukkan sikap terbuka sehingga dapat dikatakan bahwa anak
kembar tersebut tidak menolak untuk didekati. Dari tahapan awal diatas, peneliti mencoba
menemui siswa Z dan Q untuk melakukan wawancara:
Konselor : Assalamualaikum Z dan Q ?
Klien Q : Klien Q langsung mengahampiri
saya dengan berlari Walaikum salam bu.
Klien Z : sedang menggoda temannya dan
melihat sebentar kearah saya. Konselor
: Bolehkan saya mengganggu waktu Z dan Q sebentar ?
Klien Q : Boleh silahkan gpp kok,
Klien Z : Ada apa bu ?
Konselor : Giman kabarnya dik ?
Klien Z :
Baik, Bu………….. Konselor
: Tadi jam pertama, Ibu lihat kamu tidak ada di kelas, kamu kemana?
Klien Q : Tadi saya disuruh keluar karena
tidak mengerjakan pr dan membuat usil teman bu,
……., jadi saya mendapat hukuman menulis banyak
bu di perpustakaan mulai menunjukkan raut muka
sedih
Konselor : Begitu, ya…………
Konselor : Apa yang membuat kamu sampai
tidak mengerjakan tugas rumah? Klien Q
: Dirumah saya tidak bisa belajar dengan leluasa bu, karena ada adik
kecil saya dan saya sering disruh bantu-bantu
ibu ngejaga
adik sehingga saya malas belajar.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Klien Z :Terkadang untuk mencari hiburan
karena jenuh dirumah saya ya nonton tv sama ngegame bu. Untuk belajar
pun saya sangat malas.
Konselor :Apakah
ada keinginan
untuk merubah tingkah laku tersebut ?
Klien Z : iya bu ingin sekali
Klien Q : Bagaimana bu caranya ?
Konselor : okkee kita janjian dulu ya hari
Kamis lusa nanti ketemu sama ibu. Habis ini kan uda bel masuk. Okke
semangat belajar ya. Assalamualaikum
Klien Z dan Q :Baik bu, Walaikum salam. Makasih. Dari hasil wawancara dengan Anak kembar Z dan
W sebagai anak yang memiliki prestasi belajar rendah. Sebenarnya klien mau berubah namun sepertinya masih
bingung dalam bagaimana harus merubah perilakunya tersebut. Dan klien juga merasa sangat senang ketika
mendapat bantuan dari konselor mengenai prestasi belajarnya yang rendah.
b Implementasi tahap-tahap goal setting
Penetapan tujuan seperti halnya individu, kita menetapkan
tujuan dan
kemudian bekerja
untuk menyelesaikan tujuan tersebut. Orientasi terhadap tujuan
menetukan prilaku kita. Locke mengemukakan bahwa penetapan tujuan adalah proses kognitif dari keperluan
praktis
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMA Islam Sidoarjo mempunyai tujuan yakni dapat memberikan bukti
nyata untuk dapat memenuhi kebutuhan siswa. Seluruh layanan bimbingan konsling diarahkan untuk membantu
siswa dalam menangani masalahhnya dan membuat siswa lebih mandiri dalam mengahapai persoalan dan kasus kasus
yang sulit di pecahkan akan di cari jaln keluar bersama- sama dengan tujuan agar masalah tersebut dapat tuntas
sesuai dnegan yang di harapkan, seperti apa yang diungkapkan oleh guru BK di SMA Islam Sidoarjo.
Pada tahap selanjutnya konselor dan klien bertemu karena sudah mempunyai kesepakatan sebelumnya. Klien
Z dan Q menyempatkan waktu sepulang sekolah untuk bertemu dengan konselor. Konselor menunjukkan beberapa
pengertian tentang merubah tingkah laku dan meningkatak prestasi belajar dengan mengenalkan tentang konseling
dengan pendekatan behaviouristik dengan langkah-langkah seperti, Assesment, Goal setting atau penetapan tujuan,
implementasi, teknik-teknik dan evaluasi. Sebelum itu konselor mengenalkan tentang goal setting yakni penetapan
tujuan bahwa kita sebagi manusia harus mempunyai tujuan. Tujan kita seperti apa dan bagaimana langkah-langkah kita
untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam tahap mencapai
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
tujuan kita harus dapat mengenali diri sendiri terlebih dahulu.
Setelah di beri beberapa penjelasan tentang penetapan tujuan Goal setting yang akan dilaksanakan terhadap
masalah yang di alami oleh anak kmebar Z dan Q secara bertahap agar tujuan yang di harapkan peneliti dapat
berjalan dengan baik dan akhirnya penjelasan tersebut direspon oleh anak Z dan Q dengan senang hati dan
antusias. Terlihat dari jawaban klien Z yakni “ Iya bu saya mau sekali diberi arahan oleh ibu dan
semoga saya
bisa merubah
perilaku saya
dan meningkatakan prestasi saya”
Tahap Pertama Mengenali diri sendiri Mengenali diri sangat penting karena ketika kita
sudah mengenali diri sendiri kita akan tahu apa kekurangan kita, kelebihan kita dan bagaiman harus mengembangkn
kelebihan kita untuk menutupi kekuarangan kita. Konselor memberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai diri sendiri.
Konselor : Seberapa baik kemampuan kamu sebagai
siswa ? Klien Z
: Belum baik bu, karena saya menyadari kekurangannya saya banyak
Klien Q : Saya merasa masih banyak kekurangan
saya sebagai siswa Konselor
: Seberapa baikkah yang kamu inginkan sebagai siswa ?
Klien Z : Saya ingin menjadi lebih baik lagi bu
Klien Q : Saya ingin berprestasi bu
Konselor : Kalau begitu mengapa kamu belum bisa
maju sebaik yang kamu inginkan ?
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Klien Q : Karena saya belum melakukan usaha yang
tepat bu Klien Z
: Iy bu karena saya masih bingung terhadap tujuan hidup saya bu.
Konselor : Mengapa kok masih bingung ?
Klien Z : Keinginan saya banyak bu, saya bingung
harus memprioritaskan yang mana dulu ? Konselor
: ohh jadi begitu ? apakah kamu sudah disiplin dalam melalakukan kebaikan dan
belajar ? Klien Q
: Belum bu saya bahkan tidak pernah disiplin
Klien Z : Iya bu saya juga tidak disiplin. Saya selalu
ikut-ikut sama saudara saya bu biar sama. Hehehehe
Konselor : Kalau dalam hal keburukan dan merugikan
masak iya ikut-ikut ? Klien Q
: Iya tu bu si Z selalu ikut-ikut. Konselor
: Apakah kamu berkonsentrasi penuh ketika belajar dan mengerjakan tugas ?
Klien Q : Tidak bu
Klien Z : Belum bisa berkonsentrasi penuh
Konselor : Apakah kamu bertanggung jawab atas
setiap hasil pencapaianmu atau kamu menyalahkan orang lain atas kegagalan ?
Klien Z : Kurang bertanggung jawab bu
Klien Q : Iya bu masih belum bisa berkonsentrasi.
Setelah klien dapat menegnali diri sendiri maka langkah kedua yakni:
Tahap Kedua Ketrampilan yang dibutuhkan Konselor
: Menurut kalian ketrampilan apa saja yang diperluhkan dalam belajar ?
Klien Q : Banyak
–banyak membaca buku dan menggali informasi dimana saja
Klien Z : Ketrampilan dalam mengolah waktu
belajar bu, tapi saya belum bisa mengolah waktu belajar saya bu, karena saya malas
sekali belajar bu. Konsleor
: Apakah kamu memahami taktik dan strategi dalam belajar anda ?
Klien Q : Saya hanya belajar apa adanya bu
Klien Z : Taktik untuk belajar saya juga tidak bisa,
mengalir saja belajarnya.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Konsleor : Apakahn kamu mempunyai fleksibilits
untuk meningkatkan potensi anda? Klien Q
: Punya bu, tapi saya tidak tau harus dimulai dari mana ?
Klien Z : Saya punya bu.
Setelah klien merasa memunyai ketrampilan yang dibutuhkan tahap selanjutnya yakni :
a. Tahap ke tiga Evaluasi diri
Konselor : Apa saja kelebihan kamu sebagai siswa ?
Klien Q : Saya mempunyai kelebihan di bidang
olahraga sama mengaji Klien Z
: Saya dibidang musik bu dan mengaji juga Konsleor
: Apa saja kelemahan kamu ? Klien Q
: Saya kurang mengatur waktu belajr saya bu Klien Z
: terkadang saya juga malas dalam belajar Konselor
: Tahukah kamu bagaimana meningkatnya ? Klien Q
: Tau bu, saya harus membuat jadwal belajar dirumah,
saya harus
selalu belajar
keinginan saya tercapai, tapi rasa malas selalu menghantuiku bu. Tidak semangat
lagi kalau misalnya dalam belajar saya tidak mengerti materi yang saya pelajari
Klien Z : iya bu,kedua orang tua saja juga ketika saja
tanyai tentang suatu materi juga tidak bisa menjawab itu yang menjadi kenadala
sehingga saya malas, dan didekelas pun saya rame hehe. Tapi untuk meningkatkan itu
saya harus belajar dengan rajin dan tekun.
4 Tahap ke empat Membatasi sasaran
Konselor : Batasi sasaran kamu. Yakin bahwa sasaran
kamu cukup menantang tetapi realistis. Klien Q
: Baik bu, sasaran saya ingin berprsetasi bu, membanggakan kedua orantua saya
Klien Z : Saya akan mengoptimalkan seluruh
kemampuan saya untuk mencapai tujuan saya bu.
Konselor :Yakinlah bahwa jika kamu memberikan
waktu dan usaha yang terencana, anda akan mencapainya.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Klien Q : Dulu sebelum saya mengetahu tujuan saya,
saya sangat malas sekali bu belajar, tapi setelah saya memantapkan tujuan saya,
saya merasa bersemangat dalam meraih apa yang menjadi tujuanku bu.
Klien Z
: Saya akan meluangkan waktu yang sebaik- baiknya dan semaximal mungkin bu.
5 Tahap kelima Rencana
Konsleor : Rencanakan bagaimana kamu memenuhi
sasaran? Klien Q
: Saya akan menjadi lebih baik lagi bu, membuat jadwal belajar yang akan saya
lakuakn tiap harinya untuk tetap belajar, karena tujuan saya ingin berprestasi
Klien Z : Saya akan membagi waktu lebih baik lagi
bu untuk meluangkan waktu belajar. Konselor
: Berapa lama waktu yang kamu miliki untuk mencapai sasaran jangka panjang ?
Klien Q : Sementara ini untuk sasaran saya ada UAS
besok bu, nilai saya ahrus meningkat dari sebelumnya bu.
Klien Z : Sama ulanagn harian bu.
Konselor : Seberapa baikkah kamu dapat
menggunakan sumber-sumber yang dapat anda gunakan diwaktu yang anda miliki
untuk belajar ?
Klien Z : Saya akan menggunakan buku lks, paket
Klien Q : dan browsing bu, boleh kan ?
Konselor : Iya boleh heheh
Konselor : Berapa banyak yang akan anda capai setiap
hari, minggu, bulan, tahun ? Klien Q
: Saya akan mencatat setiap saya belajar berapa persen pelajaran yang sudah saya
pahami bu. Klien Z
: iya bu. Konselor
: Berapa waktu yang kamu inginkan dalam latihan ?
Klien Q : Biasanya sampai ujian akhir sekolah bu
Klien Z : Iya bu
Konselor : Baiklah kalau begitu ibu tunggu
evaluasinya ya. Kita akan ketemu lagi kapan ya enaknya unntuk mengevaluasi ?
Klien Z : Setelah UAS saja bu
Klien Q : Iya bu
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Konselor : Oke baiklah ibu tunggu yaa, tetap semangat
dan mendapat yang terbaik yaaa
Ammiiinn. Setelah melalui tahap-tahap tersebut konselor membuat
janji lagi untuk mengevaluasi apakah tujaun-tujaun yang ingin dicapai sudah berjalan dengan lancar atau masih ada kendala.
Untuk pertemuan selanjutnya yakni dilaksnaakn setalah UAS Ujian Akhir Sekolah sesuai dengan janji Klien. Langkah selanjutnya
yakni : 6
Tahap ke-enam Evaluasi Sasaran Evaluasi konsling behavior merupakan proses yang
berkesinambungan. Evalusi dibuat atas dasar apa yang konseli perbuat. Tingkah laku konseli digunakan sebagi dasar untuk
mengevaluasi efektifitas konselor dan efektifitas tertentu dari teknik yang digunakan. Terminasi lebih dari sekedar mengakhiri
konseling. Konselor
: Apakah program yang dijalankan sudah efektif ? Klien Q
: Alhamdulialh bu, saya sudah menjalankan dengan efektif
Klien Z : Iya bu, tapi kadang saya masih ragu dengan
hasilnya nanti. Konselor
: Apakah peningkatan kamu sesuai dengan rencana dan tujuan yang kamu inginkan?
Klien Q : Belum tau bu, karena nilainya belum di bagi
Klien Z : Saya yakin pasti ada peningkatn bu, karena saya
belajar dengan sungguh-sungguh bu hheheh : Konselor
: Alhamdulilah baiklah nanti saya akan cek ke guru langsung ya. Untuk mengetahui nilai kalian. Oke
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
7 Langkah ke tujuh Evaluasi dan tindak lanjut
Langkah ini dimaksudkan untuk menilai atau agar dapat menegtahui sejauh mana langkah terapi yang telah dilakukan sudah
mencapai hasilnya. Dalam langkah follow up atau tindak lanjut dilihat dari perkembangan selanjutnya dalam jangka waktu yang
lebih jauh. 4
Hasil peningkatan prestasi anak kembar setelah melaksanakan goal setting pendekatan behaviouristik.
Hasil wawancara terakhir setelah konselor memberikan terapi kepada klien, yang mana hasil terapi sudah terlihat dengan adanya
perubahan dengan klien, maka peneliti juga melakukan pengamatan secara langsung tentang perubahan klien. Pengamatan ini dilakukan sejak
November-Desember , dan hasilnya:
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
PEDOMAN OBSERVASI PENGAMATAN TENTANG AKTIVITAS SISWA
Nama : Q
Tgl Observasi : 25 November 2015 Kelas
: X-Ipa Mata pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Tabel 4.9 Hasil Observasi klien Q
No Tingkah laku yang diamai
TP 1
J 2
K 3
SR 4
SL 5
Ket. 1
Datang tepat waktu
2 Memperahtikan penjelasan guru
3
Tetap diam di tempat duduk ketika guru menerangkan
4
Berkonsentrasi ketika belajar
5 Bersikap baik terhadap teman
ketika pelajaran berlangsung
6 Aktif bertanya di kelas
7
Bekerja sama dengan teman
8 Mandiri dalam mengerjakan tugas
JUMLAH
1 -
- 20
15 36
Keterangan : TP
: Tidak Pernah J
: Jarang K
: Kadang-Kadang SR
: Seringa SL
: Selalu Skor maksimum = 5skor maks setiap indikator X 8 Indikator =
40 Konversi nilai =
S o o a SKo Ma i
× 100 Jadi nilai X =
6
× 100 = 90
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
PEDOMAN OBSERVASI PENGAMATAN TENTANG AKTIVITAS SISWA
Nama :Z Tgl Observasi : 25 November 2015
Kelas : X-Ipa Mata pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Tabel 4.10 Hasil observasi klien Z
No Tingkah laku yang diamai TP
1 J
2 K
3 SR
4 SL
5 Ket.
1 Datang tepat waktu
2
Memperahtikan penjelasan
guru
3 Tetap diam di tempat duduk
ketika guru menerangkan
4 Berkonsentrasi ketika belajar
5
Bersikap baik kepada teman ketika pelajaran berlangsung
6
Aktif bertanya di kelas
7 Bekerja sama dengan teman
8
Mandiri dalam mengerjakan tugas
JUMLAH
- -
- 8
30 38
Keterangan : TP
: Tidak Pernah J
: Jarang K
: Kadang-Kadang SR
: Seringa SL
: Selalu Skor maksimum = 5skor maks setiap indikator X8Indikator= 40
Konversi nilai =
S o o a SKo Ma i
× 100 Jadi nilai X =
8
× 100 = 9,5 Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti,
ternyata Q dan Z benar-benar mengalami perilaku semakin membaik. Yakni klien tidak ramai di kelas, jarang mengganggu
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
teman-temannya, sudah mandiri dalam mengerjakan tugas dan selalu memperhatikan penjelasan dari guru.
Kemudian hasil dari belajar siswa meliputi :
Tabel 4.10 Hasil Rapot Semester Genap
Dari hasil nilai rapot pun juga ikut meningkat dari sebelumnya. Dari nilai yang kurang dar rata-rata akhirnya menjadi
nilai diatas rata-rata.