Pengaruh Persepsi Harga, Iklan, Atribut Produk dan Kepribadian Merek Terhadap Minat Beli Handphone Merek Samsung Berbasis Android (Studi Pada Mahasiswa Universitas Lampung)

(1)

PENGARUH PERSEPSI HARGA, IKLAN, ATRIBUT

PRODUK DAN KEPRIBADIAN MEREK TERHADAP MINAT

BELI

HANDPHONE

MEREK SAMSUNG BERBASIS

ANDROID

( Studi Pada Mahasiswa Universitas Lampung) ( Skripsi )

Oleh

LIDIA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2014


(2)

ABSTRAK

Pengaruh Persepsi Harga, Iklan, Atribut Produk dan Kepribadian Merek Terhadap Minat Beli Handphone Merek Samsung Berbasis Android

(Studi Pada Mahasiswa Universitas Lampung) Oleh

LIDIA

Penelitian ini dilaksanakan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap minat beli handphone merek Samsung berbasis Android. Variabel independen terdiri dari Persepsi Harga (X1), Iklan (X2), Atribut Produk (X3) dan Kepribadian Merek (X4). Variabel dependennya adalah Minat Beli. Sampel berjumlah 100 responden yang diambil dengan menggunakan teknik accidental Sampling. Analisis dilakukan dengan pengolahan data menggunakan SPSS versi 16.0 yang dijalankan dengan media komputer. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan telah didapatkan bahwa dari keempat variabel independen semua berpengaruh signifikan terhadap minat beli handphone Samsung berbasis Android kecuali variabel persepsi harga. Secara simultan persepsi harga, iklan, atribut produk dan kepribadian merek berpengaruh signifikan. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah atau menggunakan variabel-variabel independen lainnya yang potensial memberikan kontribusi terhadap minat beli handphone Samsung berbasis Android serta menggunakan responden dengan teknik sampling dan metode yang berbeda untuk melihat perbandingan antara satu metode dengan metode lainnya.

Kata Kunci : Persepsi Harga, Iklan, Atribut Produk, Kepribadian Merek, Minat Beli


(3)

PENGARUH PERSEPSI HARGA, IKLAN, ATRIBUT PRODUK DAN

KEPRIBADIAN MEREK TERHADAP MINAT BELI

HANDPHONE

MEREK SAMSUNG BERBASIS ANDROID

(Studi Pada Mahasiswa Universitas Lampung)

Oleh

LIDIA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA ADMINISTRASI BISNIS

Pada

Jurusan Administrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2014


(4)

(5)

(6)

(7)

Riwayat hidup

Penulis bernama lengkap Lidia Tinambunan terlahir di Sibongkare, Medan, Sumatera Utara pada tanggal 18 April 1989 sebagai anak ketiga dari enam bersaudara yang saat ini menjadi lima bersaudara, putri dari bapak Rikardus Tinambunan dan Ibu Renellis Buaton.

Pendidikan formal didapat penulis pada tahun 1997, tepatnya di SD Negeri Bendungan 1 Cilegon yang diselesaikan pada tahun 2003. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 1 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2006. Selanjutnya, jenjang pendidikan menengah atas penulis selesaikan di SMK Negeri 4 Bandar Lampung pada tahun 2009.

Pada tahun 2010, penulis terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung pada program strata 1 (S1) melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Pada awal tahun 2013 penulis berkesempatan menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Kampung Gunung Pekuwon Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan.


(8)

PERSEMBAHAN

PERSEMBAHAN

PERSEMBAHAN

PERSEMBAHAN

Puji syukur ku Panjatkan

Puji syukur ku Panjatkan

Puji syukur ku Panjatkan

Puji syukur ku Panjatkan padaMu Tuhan Yesus atas besar karunia

padaMu Tuhan Yesus atas besar karunia

padaMu Tuhan Yesus atas besar karunia

padaMu Tuhan Yesus atas besar karunia

yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan juga kedua orang tuaku

yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan juga kedua orang tuaku

yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan juga kedua orang tuaku

yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan juga kedua orang tuaku

yang telah berusaha membesarkan

yang telah berusaha membesarkan

yang telah berusaha membesarkan

yang telah berusaha membesarkan

dan mendidikku hingga saat ini.

dan mendidikku hingga saat ini.

dan mendidikku hingga saat ini.

dan mendidikku hingga saat ini.

Buat bapak dan m

Buat bapak dan m

Buat bapak dan m

Buat bapak dan mama, inilah kado kecil yang dapat anakmu

ama, inilah kado kecil yang dapat anakmu

ama, inilah kado kecil yang dapat anakmu

ama, inilah kado kecil yang dapat anakmu

persembahkan untuk sedikit menghibur hatimu yang telah aku

persembahkan untuk sedikit menghibur hatimu yang telah aku

persembahkan untuk sedikit menghibur hatimu yang telah aku

persembahkan untuk sedikit menghibur hatimu yang telah aku

susahkan, aku tahu banyak yang telah kalian korbankan demi

susahkan, aku tahu banyak yang telah kalian korbankan demi

susahkan, aku tahu banyak yang telah kalian korbankan demi

susahkan, aku tahu banyak yang telah kalian korbankan demi

memenuhi kebutuhanku yang selalu tak pernah merasa lelah demi

memenuhi kebutuhanku yang selalu tak pernah merasa lelah demi

memenuhi kebutuhanku yang selalu tak pernah merasa lelah demi

memenuhi kebutuhanku yang selalu tak pernah merasa lelah demi

memenuhi kebutuhanku.

memenuhi kebutuhanku.

memenuhi kebutuhanku.

memenuhi kebutuhanku.

Saya hanya b

Saya hanya b

Saya hanya b

Saya hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak dan

isa mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak dan

isa mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak dan

isa mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak dan

mama,

mama,

mama,

mama,

hanya Tuhanlah yang membalas kemuliaan hati kalian.

hanya Tuhanlah yang membalas kemuliaan hati kalian.

hanya Tuhanlah yang membalas kemuliaan hati kalian.

hanya Tuhanlah yang membalas kemuliaan hati kalian.

biarlah kuasa Tuhan senantiasa bersama kita semua, Amin…..

biarlah kuasa Tuhan senantiasa bersama kita semua, Amin…..

biarlah kuasa Tuhan senantiasa bersama kita semua, Amin…..

biarlah kuasa Tuhan senantiasa bersama kita semua, Amin…..

Kupersembahkan skripsi

Kupersembahkan skripsi

Kupersembahkan skripsi

Kupersembahkan skripsi iiiini untuk :

ni untuk :

ni untuk :

ni untuk :

Bapak

Bapak

Bapak

Bapak

: R. Tinambunan

: R. Tinambunan

: R. Tinambunan

: R. Tinambunan

Mama

Mama

Mama

Mama

: R. Buaton

: R. Buaton

: R. Buaton

: R. Buaton

Kakak

Kakak

Kakak

Kakak----kakakku

kakakku

kakakku

kakakku : Rusniati Tinambunan

: Rusniati Tinambunan

: Rusniati Tinambunan

: Rusniati Tinambunan

Dana Kristina Tinambunan

Dana Kristina Tinambunan

Dana Kristina Tinambunan

Dana Kristina Tinambunan

Adik

Adik

Adik

Adik----adikku

adikku

adikku

adikku

: Portiala Tinambunan ( )

: Portiala Tinambunan ( )

: Portiala Tinambunan ( )

: Portiala Tinambunan ( )

Morahot Tinambunan

Morahot Tinambunan

Morahot Tinambunan

Morahot Tinambunan

F.Jeffry Tua Tinambunan

F.Jeffry Tua Tinambunan

F.Jeffry Tua Tinambunan

F.Jeffry Tua Tinambunan

Semua Keluarga, sahabat, dan orang

Semua Keluarga, sahabat, dan orang

Semua Keluarga, sahabat, dan orang

Semua Keluarga, sahabat, dan orang----orang yang menyayangiku…

orang yang menyayangiku…

orang yang menyayangiku…

orang yang menyayangiku…

Almamater Tercinta…

Almamater Tercinta…

Almamater Tercinta…

Almamater Tercinta…


(9)

Moto

“Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau

menjadi bijak di masa depan”

(Amsal 19:20)

“Ia Membuat Segala Sesuatu Indah Pada Waktunya,Bahkan Ia

Memberi Kekekalan Didalam Hati Mereka”

(Pengkhotbah 3:11)

"Jika anda belum menemukan pekerjaan yang sesuai dengan bakat

anda, bakatilah apapun pekerjaan anda sekarang. Anda akan tampil

secemerlang yang berbakat"

(Mario Teguh)


(10)

SANWACANA

Salam Damai..

Puji dan syukur penulis sembahkan kepadaMu Tuhan Yesus, karena atas limpahan berkat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu sesuai dengan harapan penulis dengan judul“ Pengaruh Persepsi Harga, Iklan, Atribut Produk dan Kepribadian Merek Terhadap Minat Beli

Handphone Merek Samsung Berbasis Android (Studi Pada Mahasiswa Universitas Lampung) “ disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat untuk orang lain.

Penulis menyadari tanpa adanya bantuan, dukungan, motivasi, semangat, arahan serta bimbingan dari berbagai pihak mungkin skripsi ini tidak dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dengan segala ketulusan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Seluruh staf Pembantu Dekan (PD I, PD II, PD III) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Untiversitas Lampung.


(11)

3. Bapak Dr. Suripto, S.Sos., M.A.B. selaku ketua Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung serta selaku dosen Pembimbing Akademik penulis selama menempuh studi di Universitas Lampung.

4. Bapak Ahmad Rifa’i, S.Sos., M.Si. selaku sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Dian Komarsyah. D.,M.S selaku dosen pembimbing utama, terimakasih untuk segala arahan, bimbingan, serta keikhlasannya dalam mendidik dan membantu mahasiswa selama penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Suprihatin Ali, S.Sos., M.Sc. selaku dosen pembimbing kedua yang telah sabar dan banyak memberikan arahan serta bimbingannya dalam proses penyusunan skripsi ini.

7. Ibu Dr. Baroroh Lestari, S.Sos.,M.AB selaku dosen penguji pada ujian skripsi, terimakasih atas segala saran dan masukan yang membangun dalam proses penyelesaian skripsi ini.

8. Seluruh jajaran dosen dan staff Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan bermanfaat selama penulis menuntut ilmu.

9. Bapak dan mamaku tersayang, rasanya tak cukup beribu terimakasih saya ucapkan untuk membalas budi atas segala kasih sayang, perhatian, semangat serta doa yang tulus dalam mendidikku hingga sampai sekarang ini. Hanya bapak dan mama yang menjadi semangatku saat ini, aku berjanji akan selalu berusaha menjadi anak yang bisa bapak dan mama banggakan. Semoga Allah


(12)

Bapa di surga memberikan kasih yang luar biasa, berkat kesehatan dan umur yang panjang untuk bapak dan mama. Amin.

10. Kedua kakak ku tersayang dan 2 adikku serta almarhumah adikku Portiala Tinambunan yang telah bahagia bersama Bapa di surga yang selalu memberikan doa, dukungan dan semangat untuk aku.

11. Super big thanks untuk sahabat-sahabat terbaikku: Natalia yang matanya sipit kaya’ orang Cina (emang orang Cina sih), sifatnya yang easy going mengerjakan sesuatu tanpa banyak mikir tetapi ada hasil yang positif. Dia temanku pulang pergi ke kampus menjadi angkoters dan buser tetapi karena aku pindah rumah sekarang dia buser sendiri dan aku angkoters sendiri, selamat udah SAB duluan semoga sukses buat pekerjaan yang sudah menantimu. Untuk Lana yang dulu tomboy tapi sekarang udah tobat, hobinya ngusilin orang, suka nulis fanfic yang inspirasinya bisa dari mana aja tak bisa diduga, lanjutin nulisnya semoga nanti bisa jadi penulis handal (haldal jepit kali), kalau udah terbit tulisannya jangan lupa traktirannya yaa. Untuk mak Ranis yang super cerewet tapi tetap baik hatinya kok, kalau kita lagi pada diam tau-tau ngomong “he ndol” dengan nada yang ngagetin kirain ada yang penting taunya gak, makasih udah mau minjemin kosanmu buat tempat berteduh menunggu jam kuliah berikutnya dan menjadi markas kita buat ngemes. Untuk Lala yang datang dari Medan nan jauh di sana hobinya berselfie ria di mana pun berada, suaranya minimalis, kalau janjian suka lama itu jam jangan dijadiin karet yaa la. Untuk Winni teman yang baik dan pinter sukses ya dimana pun sekarang berada.Untuk Patrik temennya Spongebob yang sekarang hilang entah kemana tak ada kabar cuma nongol di sosmed dengan


(13)

kegalauan-kegalauannya tentang cinta, jangan malas-malas trik biar skripsi itu juga gak malas sama kamu.

12. Seluruh teman-teman seperjuangan ABI 2010: Ifan, Harry “mas bro”, Bobby, Daniel, Meika, Ratna, Puji, Tera, Tara, Ferman, Mutiara Permata, Sespana, Meri, Weny, Dian Santika, Ade, Nurul, Merlin, Cety, Devi, Melisa, Devi D, Juwita, Harry “babang”, Lusi, Andi, Fahmi, Kafi, Ruslan, Nuhada, mustaqim, intria, Intan, Ary, Alan, Yoga, Elita, Rifatunnisa, Icha, Manda dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu “sukses buat kita semua, amin”.

13. Sahabat-Sahabatku dari masa SMA, Sahara, Lela, April, Siska, Lusi terima kasih untuk dukungannya, yang selalu tanyain skripsiku udah sampai mana sehinngga membuatku semangat mengerjakannya.

14. Untuk seluruh teman-teman KKN Kampung Gunung Pekuwon Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan: Ichsan Jaya Kelana “Gaple”, Brillian Unggul W “Brimakprot”, Monalia Sakwati “Monapi”, Yuni Susilawati “Uni Kuali”, Pipin Yuliana “Gernuk” dan Ervyanti Verica Sari “Ervy Pret” terimakasih untuk kebersamaannya selama 40 hari yang sangat berkesan. 15. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini yang

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

16. Terimakasih kepada Almamater tercinta, Universitas Lampung.

Bandar Lampung, 13 Juni 2014 Penulis


(14)

i DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 6

1.3Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1Pengertian Perilaku Konsumen ... 9

2.1.1 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 9

2.2Persepsi Harga ... 12

2.3Periklanan ... 15

2.3.1 Pengertian Iklan...15

2.3.2 Fungsi dan Tujuan Periklanan...15

2.3.3 Jenis-Jenis Iklan...16

2.3.4 Efektifitas Iklan...17

2.3.5 Iklan Televisi...18

2.4Atribut Produk ... 19

2.4.1 Pengertian Atribut Produk...19

2.4.2 Unsur Atribut Produk...19

2.4.3 Pendekatan Atribut Produk...20

2.5Kepribadian Merek... 21

2.6Minat Beli ... 22

2.7Penelitian Terdahulu ... 23

2.8Hubungan antar variabel ... 25

2.8.1 Hubungan Persepsi Harga dengan Minat Beli ... 25

2.8.2 Hubungan Iklan dengan Minat Beli ... 26

2.8.3 Hubungan Atribut Produk dengan Minat Beli ... 26

2.8.4 Hubungan Kepribadian Merek dengan Minat Beli ... 27

2.9Model Penelitian ... 28


(15)

ii

III. METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Jenis Penelitian ... 30

3.2 Lokasi Penelitian ... 30

3.3 Populasi dan Sampel ... 31

3.3.1 Populasi ... 31

3.3.2 Sampel ... 31

3.4 Definisi Konseptual ... 32

3.5 Definisi Operasional ... 33

3.6 Jenis dan Sumber Data ... 35

a. Primer ... 35

b. Sekunder ... 35

3.7 Metode Pengumpulan data ... 35

3.8 Skala Pengukuran ... 36

3.9 Teknik Pengujian Instrumen ... 36

a. Uji Validitas ... 36

b. Uji Reliabilitas ... 38

3.10 Teknik Analisis data ... 40

3.10.1 Uji Asumsi Klasik ... 40

3.10.1.1 Uji Multikolinearitas ... 40

3.10.1.2 Uji Normalitas ... 41

3.10.1.3 Uji Heteroskedastisitas ... 42

3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda ... 42

3.10.3 Uji Hipotesis ... 43

3.10.3.1 Uji Determinasi (Uji �2) ... 44

3.10.3.2 Uji Statistik F ... 44

3.10.3.3 Uji Statistik T ... 46

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 47

4.1.1 Sejarah Universitas lampung ... 49

4.2 Gambaran Umum Responden ... 51

4.2.1 Responden Berdasarkan jenis Kelamin ... 52

4.2.2 Responden Berdasarkan Umur ... 52

4.2.3 Responden Berdasarkan Fakultas ... 53

4.3 Hasil Analisis Data ... 54

4.3.1 Deskripsi Jawaban responden ... 54

4.3.1.1 Variabel Persepsi Harga ... 55

4.3.1.2 Variabel Iklan ... 57

4.3.1.3 Variabel Atribut Produk ... 59

4.3.1.4 Variabel Kepribadian Merek ... 61

4.3.1.5 Variabel Minat Beli ... 63

4.4 Uji Asumsi Klasik ... 64

4.4.1 Uji Multikolinearitas ... 64

4.4.2 Uji Heteroskedastisitas ... 65

4.4.3 Uji Normalitas ... 67

4.5 Pengujian Regresi Linear Berganda ... 68

4.6 Uji Hipotesis ... 71


(16)

iii

4.6.2 Pengujian Hipotesis Simultan ... 71

4.6.3 Pengujian Hipotesis Parsial ... 72

4.7 Pembahasan ... 73

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 85

5.1 Kesimpulan ... 85

5.2 Saran ... 86 DAFTAR PUSTAKA


(17)

iv

DAFTAR TABEL

No Judul Tabel Halaman

1.1 Penjualan Handphone Berdasarkan Sistem Operasi ... 2

1.2 Penjualan Handphone Tahun 2012 Berdasarkan Merek ... 3

2.1 Penelitian Terdahulu ... 23

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 34

3.2 Hasil Uji Validitas ... 38

3.3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 40

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 52

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 53

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas... 54

4.4 Distribusi Jawaban Responden Untuk Item 1 ... 55

4.5 Distribusi Jawaban Responden Untuk Item 2 ... 55

4.6 Distribusi Jawaban Responden Untuk Item 3 ... 56

4.7 Distribusi Jawaban Responden Untuk Item 4 ... 56

4.8 Distribusi Jawaban Responden Untuk Item 5 ... 57

4.9 Distribusi Jawaban Responden Untuk Item 6 ... 57

4.10 Distribusi Jawaban Responden Untuk Item 7 ... 58

4.11 Distribusi Jawaban Responden Untuk Item 8 ... 58

4.12 Distribusi Jawaban Responden Untuk Item 9 ... 59


(18)

v

No Judul Tabel Halaman

4.14 Distribusi Jawaban Responden Untuk Item 11 ... 60

4.15 Distribusi Jawaban Responden Untuk Item 12 ... 61

4.16 Distribusi Jawaban Responden Untuk Item 13 ... 61

4.17 Distribusi Jawaban Responden Untuk Item 14 ... 62

4.18 Distribusi Jawaban Responden Untuk Item 15 ... 62

4.19 Distribusi Jawaban Responden Untuk Item 16 ... 63

4.20 Distribusi Jawaban Responden Untuk Item 17 ... 63

4.21 Distribusi Jawaban Responden Untuk Item 18 ... 64

4.22 Hasil Uji Multikolinearitas ... 65

4.23 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ... 68


(19)

vi

DAFTAR GAMBAR

No Judul Gambar Halaman 2.1 Model Penelitian ... 28 4.1 Grafik Scatterplot ... 66 4.2 Grafik Normal Probability plot ... 68


(20)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner penelitian Lampiran 2 Tabulasi Data Penelitian Lampiran 3 Hasil Output SPSS Lampiran 4 R Tabel

Lampiran 5 F Tabel Lampiran 6 T Tabel


(21)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi yang berkembang dengan pesat membuat setiap individu terdorong untuk memiliki sebuah alat yang mampu memenuhi kebutuhan dalam mengakses kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi tersebut, salah satunya dengan menggunakan handphone. Fungsi awal handphone adalah hanya sebagai alat untuk menelepon dan mengirim pesan singkat, tetapi dikarenakan perkembangan teknologi yang tak terbendung saat ini alat tersebut memiliki fungsi lebih banyak lagi diantaranya adalah memiliki kamera dan dapat berinternet.

Sejalan dengan berkembangnya teknologi yang terdapat pada handphone, maka berkembang pula sistem operasi yang tertanam di dalam produk tersebut. Secara umum sistem operasi adalah perangkat lunak utama yang bertugas melakukan pengendalian terhadap perangkat keras ataupun perangkat lunak lainnya, sehingga perangkat lunak lain tersebut dapat bekerja. Suatu sistem operasi yang terdapat pada handphone akan bertanggung jawab dalam mengoperasikan berbagai fungsi dan fitur yang tersedia dalam handphone tersebut, seperti mengirim pesan, memutar musik, kamera dan lain sebagainya. Oleh karena itu sistem operasi yang terdapat dalam handphone dibutuhkan agar dapat menstabilkan kinerja dari


(22)

2

perangkat-perangkat lunak yang tersedia. Sistem operasi yang terdapat di dalam handphone ada beragam macam yang diantaranya adalah sebagai berikut; Symbian OS (Operating System), windows 8, iOS (Operating System), Blackberry OS (Operating System) dan Android OS (Operating System).

Android merupakan sistem operasi yang dimiliki oleh Google Inc yang sebelumnya dibeli dari Android Inc yang merupakan perusahaan kecil pada tahun 2005. Ada beberapa perusahaan yang menggunakan sistem operasi Android diantaranya adalah Motorola, Samsung, Sony Ericsson (yang saat ini diakuisisi oleh Sony), Toshiba, Vodafone, HTC dan LG HTC merupakan handphone bersistem operasi Android pertama.

Penjualan handphone bersistem operasi Android menjadi pemimpin pada quartal (kurun waktu "1/4 atau perempat tahun" atau waktu 3 bulan) ke 3 di tahun 2012. Menurut informasi yang diperoleh dari www.gartner.com tingkat penjualan handphone bersistem operasi android naik 19,9% dari Q3 2011 yaitu 52,5% menjadi 72,4% di Q3 2012. Untuk informasi lebih jelas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Tabel 1.1

Penjualan Handphone Berdasarkan Sistem Operasi Pada Q3 (Juli-September) Tahun 2012

Operating System

3Q12 3Q11

Units Market Share

( % ) Units

Market Share ( % )

Android 122,480.0 72.4 60,490.4 52.5

Ios 23,550.3 13.9 17,295.3 15.0

Research In Motion 8,946.8 5.3 12,701.1 11.0

Bada 5,054.7 3.0 2,478.5 2.2

Symbian 4,404.9 2.6 19,500.1 16.9

Microsoft 4,058.2 2.4 1,701.9 1.5

Others 683.7 0.4 1,018.1 0.9

Total 169,178.6 100.0 115,185.4 100.0


(23)

3

Tabel 1.2

Penjualan Handphone Berdasarkan Merek Pada Q3 (Juli - September) Tahun 2012

Company

3Q12 3Q11

Units Market Share

( % ) Units

Market Share ( % )

Samsung 97,956.8 22.9 82,612.2 18.7

Nokia 82,300.6 19.2 105,353.5 23.9

Apple 23,550.3 5.5 17,295.3 3.9

ZTE 16,654.2 3.9 14,107.8 3.2

LG Electronics 13,968.8 3.3 21,014.6 4.8

Huawei Device 11,918.9 2.8 10,668.2 2.4

TCL Communication 9,326.7 2.2 9,004.7 2.0

Research in Motion 8,946.8 2.1 12,701.1 2.9

Motorola 8,562.7 2.0 11,182.7 2.5

HTC 8,428.6 2.0 12,099.9 2.7

Others 146,115.1 34.2 145,462.2 32.9

Total 427,729.5 100.0 441,502.2 100.0

Sumber: Egham (Januari 2014)

Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya, konsumen tertarik pada suatu produk dan berkeinginan untuk membeli produk tersebut. Keputusan konsumen untuk membeli suatu produk didasari dengan adanya minat beli. Maka dari itu minat beli mempunyai faktor yang kuat terhadap keputusan pembelian suatu produk. Persepsi harga merupakan salah satu faktor konsumen untuk menentukan keputusan pembelian pada produk. Dimana harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut (Kotler & Amstrong, 2001). Sedangkan menurut Schiffman & Kanuk (2000) persepsi adalah suatu proses dari seorang individu dalam menyeleksi, mengorganisasikan dan menerjemahkan stimulus–stimulus atau informasi yang datang menjadi suatu gambaran yang menyeluruh. Dengan demikian penilaian


(24)

4

terhadap harga suatu produk dikatakan mahal, murah atau biasa saja dari setiap individu tidaklah harus sama, karena tergantung dari persepsi individu yang dilatarbelakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi individu.

Iklan juga merupakan salah satu faktor konsumen untuk menentukan keputusan pembelian pada produk. Iklan yang berarti pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media (Kasali) dalam Pujiyanto (2003). Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik untuk menyetujui dan mengikuti (Pujiyanto, 2001). Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat khalayak, orisinal, serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasif, sehingga para khalayak atau konsumen secara suka rela atau terdorong untuk melakukan suatu tindakan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan (Jefkins) dalam Pujiyanto (2003).

Faktor penting lainnya dalam keputusan pembelian pada produk yaitu atribut dari produk itu sendiri. Pengertian atribut produk menurut Tjiptono (2001) adalah “unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan”. Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan, dan sebagainya. Dengan adanya atribut yang melekat pada suatu produk yang digunakan konsumen untuk menilai dan mengukur kesesuaian karakteristik produk dengan kebutuhan dan keinginan. Bagi perusahaan dengan mengetahui atribut–atribut apa saja yang bisa mempengaruhi keputusan pembelian maka dapat ditentukan strategi untuk mengembangkan dan menyempurnakan produk agar lebih memuaskan konsumen.


(25)

5

Selain dari sisi persepsi harga, iklan dan atribut produk, kepribadian merek juga merupakan salah satu pertimbangan konsumen dalam membeli suatu produk. Menurut Tjiptono et. al (2004) mengemukakan bahwa ;”Kepribadian Merek (Brand Personality) merupakan sekumpulan karakteristik manusiawi yang diasosiasikan terhadap suatu merek”, sedangkan menurut Kotler & Amstrong (2006) menyatakan :”Kepribadian Merek (Brand Personality) adalah suatu gabungan dari sifat manusia yang dapat diterapkan pada suatu merek.”Tujuan kepribadian sebuah merek (Brand Personality) adalah untuk menggambarkan perbedaan antara brand yang satu dengan lainnya. Pada brand yang telah terencana dengan baik, karakter ini dapat dilihat dan dirasakan dalam setiap media komunikasi dan atributnya (kemasan, iklan, humas, komunikasi, dan sebagainya).

Smartphone merupakan sebuah produk yang mengusung teknologi modern dan inovatif sehingga penggunanya pun harus memiliki kecerdasan dan pengetahuan yang memadai agar fungsi dari smartphone tersebut menjadi optimal. Hal ini menyebabkan smartphone disukai oleh kalangan berusia produktif, terutama pada rentang usia 17–30 tahun. Mahasiswa merupakan salah satu kelompok yang dapat merespon kemunculan smartphone dengan baik karena fungsi yang dimiliki smartphone terasa menunjang kebutuhan akan tugas, komunikasi, akses internet, hiburan, gaya hidup, dan lain sebagainya. Dilihat dari kalangan mahasiswa sendiri pola konsumsi mereka biasanya disesuaikan dengan kubutuhannya sehari-hari baik dari pergaulan atau dari kebutuhan yang mendukung kegiatan mereka sebagai seorang mahasiswa. Kemudian dilihat dari lingkungan ekonominya seorang mahasiswa rata-rata belum memiliki penghasilan sendiri, namun masih menggandalkan uang saku ataupun dari pemberian orang tua. Pertumbuhan


(26)

6

pengguna Handphone Merek Samsung berbasis android di Indonesia sekitar 50 ribu pengguna, karena itu peneliti ingin mengetahui dan mengkaji faktorapa saja yang dipertimbangkan konsumen terutama mahasiswa dalam memutuskan membeli handphone merek Samsung berbasis Android.

Berdasarkan uraian dari permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “ Pengaruh Persepsi Harga, Iklan, Atribut Produk dan Kepribadian Merek Terhadap Minat Beli Handphone Merek Samsung Berbasis Android (Studi Pada Mahasiswa Universitas Lampung) “

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu :

1. Seberapa besar persepsi harga berpengaruh terhadap minat beli handphone merek Samsung berbasis Android ?

2. Seberapa besar iklan berpengaruh terhadap minat beli handphone merek Samsung berbasis Android ?

3. Seberapa besar atribut produk berpengaruh terhadap minat beli handphone merek Samsung berbasis Android ?

4. Seberapa besar kepribadian merek berpengaruh terhadap minat beli handphone merek Samsung berbasis Android ?

5. Seberapa besar persepsi harga, iklan, atribut produk dan kepribadian merek secara simultan berpengaruh terhadap minat beli handphone merek Samsung berbasis Android ?


(27)

7

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi harga terhadap minat beli handphone merek Samsung berbasis Android.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruhiklan terhadap minat beli handphone merek Samsung berbasis Android.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atribut produk terhadap minat beli handphone merek Samsung berbasis Android.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepribadian merek terhadap minat beli handphone merek Samsung berbasis Android.

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi harga, iklan,atribut produk dan kepribadian merek secara simultan terhadap minat beli handphone merek Samsung berbasis Android.

1.4 Mafaat dari penelitian

Setiap aktifitas dan kegiatan yang dilaksanakan di dalam mengadakan suatu penelitian pasti mempunyai tujuan dan manfaat baik itu bagi perusahaan maupun pihak lain yang terkait.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai dasar yang objektif dalam mengambil keputusan serta sebagai pedoman untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh perusahaan di masa yang akan datang.


(28)

8

2. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi peneliti berikutnya yang berminat di bidang perilaku konsumen.


(29)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2009) perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompokdan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, di mana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli dan seberapa sering mereka menggunakannya.

2.1.1 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Kotler (2005) perilaku konsumen itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

A. Faktor Sosial 1. Kelompok Acuan

Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap maupun perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan membership group atau kelompok keanggotaan. Membership group ini terdiri dari dua yaitu


(30)

10

primary groups (keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja) dan secondary groups yang lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan, perkumpulan profesional dan serikat dagang).

2. Pengaruh Keluarga

Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri dan anak dalam pembelian produk dan jasa yang berbeda.

3. Peran dan Status

Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya seperti keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan seseorang itu dapat ditentukan berdasarkan peran dan statusnya. Dengan kata lain tiap peran membawa sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat. Sehingga seseorang memilih produk yang dapat mengkomunikasikan peran dan status mereka di masyarakat.

B. Faktor Personal Situasi Ekonomi

Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk yang akan digunakan, seperti jam tangan rolex diposisikan untuk para konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk para konsumen kelas menengah. Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu

C. Gaya Hidup

Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda.

1. Kepribadian dan konsep diri

Kepribadian adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya : orang yang percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi dan agresif. Tiap individu memiliki gambaran diri yang kompleks dan perilaku seseorang cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut.

2. Usia dan siklus hidup

Orang-orang mengubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa makanan, baju-baju, peralatan rumah tangga dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur. Keputusan pembelian juga dibentuk oleh


(31)

11

siklus hidup keluarga. Faktor-faktor penting yang berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan karena adanya perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang menentukan strategi pemasaran dan orang-orang yang membeli produk atau jasa.

3. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya, pekerja konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Para eksekutif membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji terdekat.

D.Faktor Psikologis 1. Motivasi

Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Kebutuhan akan menjadi motif apabila didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai (Kotler, 2005).

2. Persepsi

Persepsi menurut Kotler (2005) adalah proses yang digunakan individu untuk memilih, mengorganisasi dan mengartikan masukan informasi guna menciptakan suatu gambaran yang berarti dari lingkungan sekitarnya.

3. Pembelajaran

Pembelajaran adalah perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman, pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan, dan penguatan (Kotler, 2005).

4. Keyakinan dan Sikap

Menurut Kotler (2005), keyakinan adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang mempercayai sesuatu. Keyakinan merek ada di dalam memori konsumen. Sedangkan sikap adalah evaluasi, perasaan emosi, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan dan tidak menguntungkan dan bertahan lama pada seseorang terhadap objek atau gagasan tertentu.

E. Faktor Budaya 1. Budaya

Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling dasar. Nilai–nilai yang didapat dan dianut sejak kecil dapat mendasari seseorang dalam berperilaku. (Kotler, 2005)


(32)

12

2. Sub-budaya

Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan dan pengalaman hidup serta keadaan, seperti kebangsaan, agama,ras dan daerah (Kotler dan Amstrong, 2004).

3. Kelas Sosial

Pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarki dan para anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku yang serupa. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan, namun juga indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan dan wilayah tempat tinggal. Beberapa ciri yang diidentifikasi mengenai kelas sosial yaitu orang – orang di dalam kelas sosial cenderung berperilaku sama, merasa dirinya inferior atau superior di kelas mereka, terdiri dari berbagai macam variabel seperti pekerjaa, penghasilan, pendidikan (Kotler, 2005).

2.2 Persepsi Harga

Harga adalah sesuatu yang harus diberikan oleh konsumen untuk mendapatkan keunggulan yang ditawarkan oleh bauran pemasaran perusahaan (Cannon, et al, 2008). Menetapkan harga suatu produk tidaklah semudah yang kita bayangkan, ada beberapa proses yang harus dilakukan dalam menetapkan harga suatu produk. Hal tersebut dilakukan agar mendapatkan keuntungan bagi perusahaan. Beberapa proses yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan dalam menetapkan harga suatu produk, yaitu (Hair dan McDaniel, 2001) :

a. Menentukan tujuan penetapan harga.

b. Memperkirakan permintaan, biaya, dan laba.

c. Memilih strategi harga untuk membantu menentukan harga dasar. d. Menyesuaikan harga dasar dengan teknik penetapan harga.


(33)

13

Sedangkan menurut Tjiptono (2008), ada empat jenis tujuan penetapan harga, yaitu :

a. Tujuan Berorientasi Pada Laba

Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat mengahasilkan laba paling tinggi. Tujuan itu dikenal dengan istilah maksimalisasi laba.

b. Tujuan Berorientasi Pada Volume

Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang menetapkan harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah volumepricing objective. c. Tujuan Berorientasi Pada Citra

Citra suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius. Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk nilai tertentu, misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya merupakan harga yang terendah di suatu wilayah tertentu.

d. Tujuan Stabilisasi Harga

Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga meraka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industriindustri tertentu yang produknya terstandarisasi. Tujuan stabilisasi ini dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri.

Menurut Kotler (2006) mengatakan bahwa terdapat enam usaha utama yang dapat diraih suatu perusahaan melalui harga, yaitu: bertahan hidup (survival), maksimalisasi pertumbuhan penjualan, unggul dalam pangsa pasar dan unggul dalam mutu produk. Faktor terpenting dari harga sebenarnya bukan harga itu sendiri (objetive price), akan tetapi harga subjektif, yaitu harga yang dipersepsikan oleh konsumen. Apabila konsumen mempresentasikan produk A harganya tinggi/mahal, maka hal ini akan berpengaruh positif terhadap “perceived quality dan perceived sacrifice”, artinya konsumen mungkin memandang produk A adalah produk berkualitas, oleh karena itu wajar apabila memerlukan pengorbanan uang yang lebih mahal.


(34)

14

Pada saat konsumen melakukan evaluasi dan penilaian terhadap harga dari suatu produk sangat dipengaruhi oleh perilaku dari konsumen itu sendiri. Sementara perilaku konsumen menurut kotler (2006), dipengaruhi 4 aspek utama yaitu budaya, sosial, personal (umur, pekerjaan, kondisi ekonomi) serta psikologi (motivasi, persepsi, percaya). Sedangkan menurut Schiffman dan kanuk (2000) persepsi adalah suatu proses dari seorang individu dalam menyeleksi, mengorganisasikan dan menerjemahkan stimulus-stimulus atau informasi yang datang menjadi suatu gambaran yang menyeluruh. Dengan demikian penilaian terhadap harga suatu produk dikatakan mahal, murah atau biasa saja dari setiap individu tidaklah harus sama, karena tergantung dari persepsi individu yang dilatarbelakangi oleh lingkungan kehidupan dan kondisi individu. Dalam kenyataannya konsumen dalam menilai harga suatu produk sangat tergantung bukan hanya dari nilai nominal secara absulut tetapi melalui persepsi mereka pada harga (Pepadri, 2002). Sedangkan menurut Mutaqqin (2013) mengungkapkan bahwa persepsi harga merupakan kecenderungan konsumen untuk menggunakan harga dalam memberi penilaian tentang kesesuaian manfaat produk. Penilaian terhadap harga pada suatu manfaat produk dikatakan mahal, murah atau sedang dari masing-masing individu tidaklah sama, karena tergantung dari persepsi individu yang dilatarbelakangi oleh lingkungan dan kondisi individu itu sendiri.


(35)

15

2.3 Periklanan

2.3.1 Pengertian Iklan

Menurut Peter dan Olson (2000) iklan (advertising) adalah penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau toko yang dilakukan dengan bayaran tertentu. Menurut Kotler (2008) iklan adalah segala bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Iklan adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan iklan (Tjiptono).

Dari ketiga definisi iklan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa iklan merupakan bagian dari komunikasi yang terdiri dari berbagai kegiatan untuk memberikan informasi dari komunikasi kepada pasar sasaran akan adanya suatu produk baik berupa barang, jasa dan ide. Berhasil tidaknya iklan yang dilakukan tergantung dari media mana yang digunakan untuk mencapai sasaran, oleh karenanya masalah pemilihan media iklan tidak hanya didasarkan pada perkiraan saja, melainkan harus diperhatikan sifat-sifat iklan dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kegiatan iklan yang dilakukan.

2.3.2 Fungsi dan Tujuan Periklanan

Tujuan periklanan ialah fungsi komunikasi khusus yang ditujukan kepada khalayak sasaran tertentu selama jangka waktu tertentu (Machfoedz, 2005).

Tujuan periklanan dapat digolongkan menurut sasarannya Kotler (2007) antara lain:


(36)

16

1. Periklanan informative, dilakukan secar besar-besaran pada tahap awal suatu jenis produk tujuannya adalah untuk permintaan pertama. Misalnya industri youghurt awalnya harus menginformasikan pada konsumen manfaat gizi youghert yang utama.

2. Periklanan persuasive, membentuk permintaan selektif untuk merek tertentu. Beberapa periklanan persuasive telah beralih kejenis periklanan perbandingan (comparative advertising), yang berusaha membentuk keunggulan suatu merek lain dikelas produk yang sama. Periklanan perbandingan telah digunakan untuk kategori produk seperti deodorant, makanan capat saji, pasta gigi dll. Contoh dari iklan ini adalah Clear sebagai shampoo anti ketombe sedangkan sunsilk shampoo penghitam rambut.

3. Iklan pengingat, sangat penting bagi produk yang sudah mapan, tujuannya adalah meyakinkan pembel bahwa mereka telah melakukan pilihan yang benar-benar. Comtoh dari iklan jenis ini adalah iklan coca-cola.

4. Iklan penguatan, dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepat, misalnya iklan mobil sering menggambarkan pelanggan yang merasa puas sedang menikmati ciri-ciri khusus mobil mereka.

Fungsi dan tujuan iklan tidak hanya menginformasikan, menganjurkan dan mengingatkan tetapi juga adding value. Menurut Shimp (2003) adding value atau pertambahan nilai dapat dilakukan dengan melakukan 3 cara yaitu sebagai berikut:

a) Inovasi

b) Penyempurnaan Kualitas c) Mengubah Persepsi Konsumen

2.3.3 Jenis-jenis iklan

Sebagian besar upaya untuk melakukan periklanan menyangkut tujuan untuk mendorong permintaan terhadap merek tertentu. Beberapa jenis-jenis iklan menurut (Boyd, Walker dan Larreche, 2000), yaitu sebagai berikut :

1. Iklan Merek (brand advertising) membantu meningkatkan penjualan merek dengan mendorong konsumen untuk beralih dari merek-merek pesaing, meningkatkan konsumsi diantara pengguna sekarang, menarik nonpengguna dari jenis produk, dan mempertahankan penjualan para pengguna sekarang. 2. Iklan kerjasama (cooperative advertising) adalah upaya gabungan yang


(37)

17

3. Iklan korporasi (institusional) (corporate-institusional-advertising) berbeda dari iklan produk dalam hal tujuan, yaitu untuk memberimanfaat pada perusahaan dengan membangun sikap yangmengesankan terhadap perusahaan secara keseluruhan. Iklankorporasi mencakup iklan isu (issue advertising) dan iklanhubungan investor (investor relation). Iklan isu dirancang untuk mendukung isu sosial atau ekonomi tertentu dimana perusahaanmemiliki kepentingan yang kuat. Iklan hubungan investor dirancanguntuk menghasilkan kesadaran dengan membangun sikap yangmenyenangkan terhadap perusahaan di antara analis keuangan daninvestor.

2.3.4 Efektivitas Iklan

Mendefinisikan periklanan yang efektif akan terasa mudah apabila kita menggunakan suatu pandangan yaitu sebuah iklan disebut efektif apabila iklan tersebut dapat mencapai tujuan - tujuan yang ingin dicapai oleh pengiklan. Perspektif ini mendefinisikan efektivitas iklan dari sisi hasil apa saja yang telah dicapai (Shimp, 2003). Meskipun definisi tentang periklanan yang efektif dapat dipergunakan untuk segala kegunaan (multipurpose definition) dianggap tidak terlalu praktis karena tidak memberikan definisi yang tunggal, namun definisi tersebut bisa dianggap cukup baik karena dapat mencakup berbagai karakteristik umum.

Sebuah iklan yang baik atau efektif adalah sebuah iklan yang diciptakan untuk pelanggan yang spesifik, dan iklan yang memikirkan dan memahami kebutuhan pelanggan, selain itu iklan yang efektif adalah iklan yang dapat mengkomunikasikan keuntungan yang spesifik, dan menekankan pada tindakan spesifik yang harus diambil oleh konsumen. Iklan yang baik atau efektif memahami bahwa orang-orang tidak membeli produk tapi mereka membeli keuntungan dari produk tersebut dan lebih dari itu iklan yang efektif adalah iklan


(38)

18

yang mendapat perhatian dan diingat, serta membuat orang-orang bertindak untuk melakukan pembelian (Shimp, 2003).

Umumnya pengiklan berusaha mengukur pengaruh komunikasi dari suatu iklan, yaitu potensi pengaruhnya pada kesadaran, pengetahuan dan preferensi, juga pengaruhnya pada penjualan. Perencanaan dan pengendalian periklanan yang baik sangat tergantung pada ukuran efektifitas periklanan.

Efektivitas iklan dapat diukur, menurut Kotler (2008) sebagai berikut :

1) Dampak komunikasi dari suatu iklan yang potensi pengaruhnya pada kesadaran, pengetahuan, dan preferensi.

2) Dampak terhadap penjualan, pengukuran ini lebih sulit diukur daripada dampak komunikasi karena penjualan dipengaruhi oleh banyak faktor selain iklan seperti tampilan produk, harga ketersediaan dan tindakan pesaing.

2.3.5 Iklan Televisi

Menurut Kotler (2008) televisi diakui sebagai media iklan paling berpengaruh dan menjangkau spektrum konsumen. Iklan televisi berkembang dengan berbagai kategori di samping karena iklan televisi perlu kreativitas dan selalu menghasilkan produk-produk iklan baru, namun juga karena daya beli masyarakat terhadap sebuah iklan televisi yang selalu bervariasi karena tekanan ekonomi. Namun bila dibandingkan dengan media lain iklan televisi memiliki kategorisasi yang jauh berbeda karena sifat media yang juga berbeda (Bungin, 2008).Kategori besar dari sebuah iklan televisi adalah berdasarkan sifat media ini, dimana iklan televisi dibangun dari kekuatan visualisasi objek dan kekuatan audio. Simbol-simbol yang divisualisasi lebih menonjol bila dibandingkan dengan simbol-simbol verbal. Umumnya iklan televisi menggunakan cerita-cerita pendek menyerupai karya film pendek. Waktu tayangan yang pendek, mengakibatkan iklan televisi berupaya


(39)

19

keras meninggalkan kesan yang mendalam kepada pemirsa dalam waktu beberapa detik (Bungin, 2008). Menurut Bovee dalam Bungin (2008) iklan televisi adalah salah satu dari iklan lini atas (above the line). Umumnya iklan televisi terdiri atas iklan sponsorship, iklan layanan masyarakat, iklan spot, Promo Ad, dan iklan politik.

2.4 Atribut Produk

2.4.1 Pengertian Atribut Produk

Atribut produk dapat memberikan gambaran yang jelas tetang produk itu sendiri. Menurut Tjiptono (2007) Atribut produk adalah unsur–unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Sedangkan atribut produk menurut kotler dan amstrong (2004) Atribut produk merupakan pengembangan produk dan jasa pendefinisian manfaat-manfaat yang akan ditawarkan. Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang mencerminkan pengembangan suatu produk untuk dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.

2.4.2 Unsur Atribut Produk

Menurut Kotler dan Amstrong (2004) mengelompokan atribut produk kepada tiga unsur penting, yaitu kualitas produk (product quality), fitur produk (product features), dan desain produk (product design)

a. Kualitas produk (Produkquality)

Kualitas produk menurut Kotler dan Amstrong (2004) “The Ability of a


(40)

20

memberikan kinerja sesuai dengan fungsinya. Kualitas yang sangat baik akan membangun kepercayaan konsumen sehingga merupakan penunjang kepuasan konsumen.

b. Fitur Produk (Product features)

Fitur produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk satu dengan produk - produk pesaing seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan Amstrong (2004) bahwa feature are competitive tool for diferentiating the company’s product from competitor’s product, yang artinya fitur adalah alat untuk bersaing yang membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Fitur produk identik dengan sifat dan sesuatu yang unik, khas dan istimewa yang tidak dimiliki oleh produk lainnya. Biasanya karakteristik yang melekat dalam suatu produk merupakan hasil pengembangan dan penyempurnaan secara terus-menerus.

c. Desain produk (product design)

Desain memIliki konsep yang lebih luas daripada gaya (style).desain selain mempertimbangkan faktor penampilan, juga untuk bertujuan memperbaiki kinerja produk, mengurangi biaya produksi, dan menambah keunggulan bersaing. Menurut Kotler (2005) mengartikan “Desain atau rancangan adalah totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan fungsi produk dari segi kebutuhan pelanggan”.

2.4.3 Pendekatan Atribut Produk

Analisis atribut pada perilaku konsumen merupakan teori permintaan yang cukup baru, yang mana analisis pendekatan atribut menyatakan bahwa kepuasan seseorang terhadap barang atau jasa yang dibeli sebenarnya bukan terletak pada barang atau jasa itu sendiri, tetapi karakteristik atau atribut yang melekat pada barang yang bersangkutan. Dengan kata lain, konsumen akan mencari manfaat tertentu dan selanjutnya melihat kepada atribut produk. Konsumen akan memberikan bobot yang berbeda untuk setiap atribut produk sesuai dengan kepentingannya (Simamora, 2004).


(41)

21

2.5 Kepribadian Merek

Menurut Tjiptono et. al (2004) mengemukakan bahwa ”Kepribadian Merek (Brand Personality) merupakan sekumpulan karakteristik manusiawi yang diasosiasikan terhadap suatu merek.” Sedangkan menurut Kotler & Amstrong (2006) menyatakan :”Kepribadian Merek (Brand Personality) adalah suatu gabungan dari sifat manusia yang dapat diterapkan pada suatu merek.” Durianto et. al (2004) menyebutkan bahwa “Kepribadian sebuah Merek (Brand Personality) dapat digambarkan dengan demografi (usia, jenis kelamin, kelas sosial ekonomi ras), gaya hidup (aktivitas, kegemaran, pendapat), atau cirri pembawaan(tertutup, dependen).” Kemudian selanjutnya Durianto et. al (2004) juga mengemukakan bahwa kepribadian sebuah merek (Brand Personality) menghubungkan ikatan emosi dengan merek itu sendiri sebagai dasar untuk diferensiasi merek dan costumer relationship. Kepribadian merek (Brand Personality) akan melibatkan dimensi yang unik untuk sebuah merek.

Kotler & Amstrong (2006) menyebutkan ada 5 (lima) dimensi yang dapat dijadikan skala pengukuran kepribadian merek (Brand Personality) yang merupakan kerangka untuk menjelaskan dan mengukur „kepribadian‟ dari merek inti dalam lima dimensi, yang terdiri dari :

1. Sincerity (Ketulusan) yaitu berarti karakter yang jujur, rendah hati, membumi, berorientasi keluarga, kota kecil, bersahabat, tulus, nyata, orisinil dan sederhana

2. Excitement (Semangat) yaitu berarti karakter unik yang penuh semangat, Trendi, keberanian dan imajinasi yang tinggi serta up-to-date (terbaru) dalam melakukan perbedaan dan inovasi.

3. Competence (Kemampuan) yaitu keamanan, kecerdasan, keuletan, keterampilan, kemudahan, kemampuan untuk dapat diandalkan dan dipercaya oleh konsumen.


(42)

22

4. Sophistication (Keduniawian) yaitu karakteristik yang berkaitan dengan ekslusifitas yang dibentuk oleh keunggulan prestise, citra merk maupun daya tarik yang ditawarkan kepada pelanggan.

5. Ruggedness (Ketangguhan) yaitu karakteristik merk yang di kaitkan dengan kemampuan suatu merk dalam menunjang kegiatan luar rumah dan kekuatan atau daya tahan produk.

Tujuan Kepribadian sebuah merek (Brand Personality) adalah untuk menggambarkan perbedaan antara brand yang satu dengan lainnya. Pada brand yang telah terencana dengan baik, karakter ini dapat dilihat dan dirasakan dalam setiap media komunikasi dan atributnya (kemasan, iklan, humas, komunikasi, dsb).

2.6. Minat Beli Konsumen

Menurut Assael (2002) minat beli konsumen (intention to buy) adalah sebagai berikut :

“Intention to buy, once brands are evaluated the consumer intends to purchase brands achieving the high has level of expected satisfaction”.

Pengertian minat beli konsumen di atas mengkondisikan bahwa minat beli konsumen timbul dan terbentuk setelah konsumen melakukan evaluasi terlebih dahulu terhadap sesuatu merek dan akan melakukan pembelian terhadap merek yang dapat memberikan tingkat paling tinggi dari kepuasan yang diharapkan. Minat beli konsumen merupakan masalah yang sangat kompleks namun harus tetap menjadi perhatian pemasar, minat konsumen untuk membeli dapat muncul sebagai akibat dari adanya stimulus (rangsangan) yang ditawarkan oleh perusahaan masing-masing stimulus tersebut dirancang untuk menghasilkan


(43)

23

tindakan pembelian dari konsumen. Menurut Assael (2002) faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen diantaranya :

a. lingkungan

lingkungan sekitar dapat mempengaruhi minat beli konsumen dalam pemilihan suatu produk tertentu.

b. Stimuli pemasaran.

Pemasaran berupaya menstimulus konsumen sehingga dapat menarik minat beli, diantaranya dengan iklan yang menarik.

Minat beli dibentuk oleh pengaruh, sikap konsumen terhadap suatu produk dan keyakinan mereka atas kualitas, dalam hal ini pemasar harus mengerti keinginan konsumen. Minat beli konsumen yaitu sikap, minat dan tindakan yang dilakukan konsumen dalam proses pengambilan keputusan dan merencanakan pembelian terhadap sejumlah merek. Minat konsumen sangat dipengaruhi oleh kateristik produk pemilihan terhadap manfaat dari suatu produk dan harga yang ditentukan oleh pemasar.

2.7. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti Tahun Judul Kesimpulan

Rizky Amalina Bachriansyah

2011 Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Daya Tarik Iklan, dan Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Ponsel Nokia (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kota Semarang)

Urutan secara individu dari masing-masing variabel yang paling berpengaruh adalah variabel daya tarik iklan dengan koefisien regresi sebesar 0,339, lalu variabel persepsi harga dengan koefisien regresi sebesar 0,265. Sedangkan variabel yang berpengaruh paling rendah adalah kualitas produk dengan koefisien regresi sebesar 0,262. Model persamaan ini memiliki nilai F hitung sebesar


(44)

24

47,692 dan dengan tingkat signifikansi 0,000. Dimana F hitung lebih besar dari F tabel (3,09) dan dengan tingkat signifikansi

yang lebih kecil dari α

(0,05). Hal tersebut menunjukan bahwa variabel independen dalam penelitian ini berpengaruh secara bersama-sama terhadapvariabel dependen yaitu minat beli.

Randyakso Harwanto

2008 Pengaruh Atribut Produk Yamaha Jupiter MX Terhadap Minat Beli Konsumen (Survey pada PT. Kencana Berlian Merdeka)

Berdasarkan hasil penelitian bahwa tanggapan konsumen terhadap atribut produk motor Yamaha Jupiter MX adalah sangat baik, yang ditunjukan dengan nilai rata-rata secara keseluruhan atas pernyataan responden terhadap atribut produk Yamaha Jupiter MX adalah sebesar 4,31. Dan dari hasil penelitian pernyataan responden terhadap minat beli konsumen adalah sangat baik, yang ditunjukan dengan nilai rata-rata secara kesuluruhan atas pernyataan responden terhadap minat beli konsumen adalah sebesar 4,28. Xuehua Wang,

Zhilin Yang

2011 The impact of brand credibility and brand personality on purchase intention: An empirical study in China

Hasil menunjukkan bahwa kredibilitas perusahaan - merek dan kepribadian merek produk - memiliki efek positif langsung terhadap niat

pembelian. Selain itu , kredibilitas perusahaan - merek bertindak sebagai moderator positif dalam hubungan antara produk - kepribadian merek dan niat beli .


(45)

25

2.8. Hubungan Antar Variabel

2.8.1. Hubungan Persepsi Harga Dengan Minat Beli

Persepsi seseorang akan harga dari suatu produk berbeda – beda, sebagian menilai bahwa semakin meningkat harga, maka tingkat minat pembelian akan semakin menurun, tapi sebagian lagi menilai semakin tinggi harga, semakin tinggi pula tingkat kualitas produk tersebut. Harga adalah sejumlah uang (satuan moneter) dan/aspek lain (non moneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu jasa (Tjiptono, 2004).

Menurut Kotler dan Susanto (2001) menyatakan bahwa: “Penetapan harga merupakan suatu masalah jika perusahaan akan menetapkan harga untuk pertama kalinya. Ini terjadi ketika perusahaan mengembangkan atau memperoleh produk baru, ketika akan memperkenalkan produknya ke saluran distribusi baru atau daerah baru, ketika akan melakukan penawaran atas suatu perjanjian kerja baru”. Definisi tersebut menjelaskan bahwa setiap perusahaan harus memutuskan dimana ia akan menempatkan produknya berdasarkan mutu dan harga.

Penetapan harga merupakan keputusan kritis yang menunjang keberhasilan operasi organisasi profit maupun nonprofit. Jika harga yang ditetapkan oleh perusahaan tepat dan sesuai dengan daya beli konsumen, maka pemilihan suatu produk tertentu akan dijatuhkan pada produk tersebut (Swastha dan Irawan, 2001). Maka semakin tepat strategi penetapan harga yang diterapkan oleh perusahaan, akan semakin meningkat pula tingkat pembelian dari para konsumennya.


(46)

26

2.8.2. Hubungan Iklan Dengan Minat Beli

Konsumen menganggap bahwa iklan sebagai jendela informasi sebagai paduan dalam memilih produk. Di lingkungan produsen, iklan merupakan media promosi tentang kualitas dan ciri-ciri produk kepada masyarakat baik orang tua maupun anak-anak. Sebagai calon konsumen tentu perlu informasi yang jelas terhadap produk yang diiklankan. Melalui informasi yang jelas niscaya calon konsumen akan mempunyai minat untuk membeli.

Dalam memutuskan mengkonsumsi produk bisa dipengaruhi oleh informasi produk yang diiklankan, tampilan iklan yang menarik dan model yang ada di iklan. Hal ini menunjukkan bahwa iklan mempunyai peran yang sangat kuat dalam membujuk konsumen yang terjaring dalam lingkarannya terbius untuk mengikuti produk yang diinformasikan.

2.8.3. Hubungan Atribut Produk Dengan Minat Beli

Faktor atribut sangat berpengaruh dalam upaya menumbuhkan minat konsumen untuk memilih dan membeli produk tersebut. Tampilan produk yang menarik dari setiap itemnya diharapkan mampu membangun persepsi, keinginan dasar konsumen terhadap produk yang baik. Untuk mencapai hal tersebut penting bagi perusahaan untuk memperhatikan atribut – atribut yang terdapat dalam produk tersebut. Perusahaan menggunakan atribut untuk dapat meningkatkan identitas produknya dalam pasar.


(47)

27

2.8.4. Hubungan Kepribadian Merek Dengan Minat Beli

Schiffman dan Kanuk (2007) menyatakan hubungan antara kepribadian merek dengan keputusan pembelian adalah : “Orang cenderung membeli produk dan jasa serta menjadi pelanggan perusahaan ritel yang mempunyai citra atau „Kepribadian‟ yang cocok dengan citra diri mereka sendiri. Pada dasarnya, para konsumen berusaha menggambarkan diri mereka ke dalam berbagai pilihan merek mereka.” Hal ini dapat diartikan bahwa produk yang memiliki Kepribadian Merek dan sesuai dengan kepribadian konsumen tentunya akan menjadi pilihan konsumen dan berminat dalam membeli suatu produk.

Menurut kotler & amstrong (2006) menjelaskan dasar pemikiran dari kepribadian merek adalah bahwa baik merek maupun manusia memiliki kepribadian, dan manusia sebagai konsumen cenderung memilih merek dengan kepribadian yang sesuai dengan kepribadiannya. Dengan kata lain apabila Kepribadian merek sesuai dengan Kepribadian konsumen maka konsumen akan berminat untuk membeli produk tersebut karena dapat merefleksikan kepribadianya.

Penelitian memperlihatkan, konsumen cenderung untuk memilih produk atau merek yang sesuai dengan dirinya atau dengan apa yang ingin dicapainya sebagai manusia. Sedangkan menurut Supranto dan Limakrisna (2007) menyatakan “ Merek mendapatkan kepribadian, apakah pemasar menghendaki atau tidak yang jelas kepribadian mempengaruhi pembelian”. Hal tersebut juga mempertegas pernyataan bahwa kepribadian merek mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk.


(48)

28

2.9. Model Penelitian

Untuk memudahkan suatu penelitian maka perlu dibuat suatu kerangka pikir penelitian yang menggambarkan suatu hubungan dari variabel independen dalam hal ini harga, promosi, atribut produk dan kepribadian merek terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian. Sesuai dengan hipotesis dan tinjauan pustaka, maka disusunlah kerangka pemikiran teoritis sebagai berikut :

H1

H2

H3

H4

H5

Gambar 2.1 Model Penelitian

Persepsi

Harga

Iklan

Atribut

Produk

Kepribadian

Merek


(49)

29

2.10 Hipotesis :

Hipotesis adalah dugaan sementara yang kebenarannya masih harus dilakukan pengujian. Hipotesis ini dimaksudkan untuk memberi arah bagi analisis penelitian (Marzuki, 2005). Disini kesimpulan sementaranya adalah :

1. H1 : Persepsi Harga (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli (Y).

2. H2 : Iklan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli (Y).

3. H3 : Atribut Produk (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli (Y).

4. H4 : Kepribadian Merek (X4) berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli (Y).

5. H5: Persepsi Harga (X1) , Iklan (X2), Atribut Produk (X3) dan Kepribadian Merek (X4) secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli (Y).


(50)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Adapun penelitian eksplanatori menurut Sugiyono (2006) adalah penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel yang mempengaruhi hipotesis. Pada penelitian ini minimal terdapat dua variabel yang dihubungkan dan penelitian ini berfungsi menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Oleh karena itu dalam penelitian ini nantinya akan dijelaskan mengenai adanya hubungan interaktif atau timbal balik antara variabel yang akan diteliti dan sejauh mana hubungan tersebut saling mempengaruhi. Alasan utama pemilihan jenis penelitian eksplanatori ini untuk menguji hipotesis yang diajukan agar dapat menjelaskan pengaruh variabel bebas (Persepsi harga, iklan, atribut produk dan kepribadian merek) terhadap variabel terikat (minat beli) baik secara parsial maupun simultan yang ada dalam hipotesis tersebut.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Universitas Lampung yang beralamat di Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro no. 1 , Kelurahan Gedung Meneng, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar lampung, 35145 , Lampung Telp. :0721– 701609, 0721 –


(51)

31

702673 Fax : 0721 – 702767. Adapun alasan memilih lokasi penelitian tersebut, yaitu karena subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan peneliti merupakan mahasiswa di Universitas Lampung.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2008), “Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. Karakteristik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seorang mahasiswa. Ukuran populasi yang diambil dalam penelitian ini tidak terindentifikasi atau tidak diketahui secara pasti. Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah mahasiswa Universitas Lampung.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010). Penentuan sampel dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik Accidental Sampling. Accidental sampling adalah mengambil responden sebagai sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel

bila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2004)

.

Menurut Roscoe dalam Sugiyono (2011), cara menentukan sampel dalam penelitian yaitu :

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500 orang.


(52)

32

2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya pria - wanita, pegawai negeri - pegawai swasta dan lain - lain), maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30 orang.

3. Bila di dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti.

4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana,yang menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing - masing antara 10 sampai 20 orang.

Berdasarkan poin ketiga yaitu bila di dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti, maka sampel dalam penelitian ini adalah 20 x 5 variabel yang diteliti yaitu 100 orang.

3.4 Definisi Konseptual a. Persepsi Harga

Persepsi harga merupakan kecenderungan konsumen untuk menggunakan harga dalam memberi penilaian tentang kesesuaian manfaat produk. Penilaian terhadap harga pada suatu manfaat produk dikatakan mahal, murah atau sedang dari masing-masing individu tidaklah sama, karena tergantung dari persepsi individu yang dilatarbelakangi oleh lingkungan dan kondisi individu itu sendiri (Mutaqqin, 2013).

b. Iklan

Menurut Peter dan Olson (2000) iklan (advertising) adalah penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau toko yang dilakukan dengan bayaran tertentu.


(53)

33

c. Atribut Produk

Menurut Tjiptono (2007) Atribut produk adalah unsur–unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.

d. Kepribadian Merek

Menurut Tjiptono et. al (2004) mengemukakan bahwa ”Kepribadian Merek (Brand Personality) merupakan sekumpulan karakteristik manusiawi yang diasosiasikan terhadap suatu merek.

e. Minat Beli

Minat beli konsumen timbul dan terbentuk setelah konsumen melakukan evaluasi terlebih dahulu terhadap sesuatu merek dan akan melakukan pembelian terhadap merek yang dapat memberikan tingkat paling tinggi dari kepuasan yang diharapkan (Assael, 2002).

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Sugiyono, 2004). Pengertian dari variabel-variabel yang diteliti dan akan dilakukan analisis lebih lanjut yaitu harga, promosi, atribut produk, kepribadian merek dan keputusan pembelian dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:


(54)

34

Tabel 3.1

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Penelitian Definisi Operasional Indikator

Persepsi Harga

Pembeli cenderung untuk selalu melakukan evaluasi terhadap perbedaan harga antara harga yang ditawarkan terhadap harga pasar yang diketahui serta menyesuaikan keadaan (kualitas dan manfaat) handphone merek Samsung berbasis android dengan harga.

1. Keterjangkauan harga 2. Harga sesuai dengan kualitas 3. Kesesuaian harga dengan

manfaat

4. Perbandingan harga dengan produk lain

Iklan

bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seseorang pembeli potensial dan mempromosikan penjualan handphone merek Samsung berbasis android untuk

mempengaruhi pendapat publik, memenangkan dukungan publik untuk berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan produsen Handphone Samsung bebasis Android.

1. Iklan menarik.

2. Model iklan terpercaya 3 Kejelasan dalam penyampaian

pesan iklan

4. kemudahan dalam memahami isi pesan iklan.

Atribut Produk

unsur-unsur dari produk handphone merek Samsung berbasis android yang dipandang penting oleh konsumen dan mencerminkan pengembangan suatu produk untuk dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan pembelian handphone Samsung berbasis Android .

1. Fitur yang lengkap sesuai dengan kebutuhan konsumen. 2. Merek terkenal

3. Desain/bentuk produk menarik 4. daya tahan handphone dalam

jangka pemakaian

Kepribadian merek

kepribadian suatu merek berada di benak atau persepsi konsumen yang terbentuk secara langsung maupun tidak langsung melalui pengalaman langsung dalam menggunakan handphone merek Samsung berbasis android atau melalui usaha pemasaran.

1.Ketulusan : kesan apa adanya dari produk (ex: suka karena bentuk/desain)

2.Kompetensi : produk sangat nyaman dipakai

3.Kesederhanaan : produk mudah untuk digunakan

Minat Beli

kemauan untuk membeli calon-calon pembeli yang

masih merupakan pembeli potensial atas produk handphone merek Samsung berbasis android yang sesuai dengan yang diinginkan.

1. keinginan untuk membeli 2. Merupakan rekomendasi dari

orang lain.


(55)

35

3.6 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah :

a. Data primer

Data primer adalah data yang diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung dari obyeknya (Santoso dan Tjiptono, 2001). Data primer dari penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh responden, meliputi: identitas dan tanggapan responden sesuai hasil dari pengisian kuisioner.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui pihak lain, atau laporan historis yang telah disusun dalam arsip yang dipublikasikan atau tidak dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain (Santoso dan Tjiptono, 2001). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi kepustakaan, jurnal, literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan dan informasi dokumentasi lain yang dapat diambil melalui sistem on-line (internet).

3.7 Metode pengumpulan data a. Kuisioner ( angket )

Penelitian lapangan dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada responden yang berisi daftar pernyataan untuk mengetahui pengaruh persepsi harga, iklan, atribut produk dan kepribadian merek terhadap minat beli. Peneliti mendampingi


(56)

36

responden selama pengisian kuesioner, sehingga apabila responden mengalami kesulitan dalam mengisi, maka dapat dijelaskan oleh peneliti.

3.8 Skala Pengukuran

Perilaku konsumen merupakan variable kualitatif, maka pengukurannya memerlukan penyekalan (scaling) untuk mengurangi subyektifitas responden. Dalam pengukuran skala yang digunakan adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Umumnya skala likert menggunakan poin berikut:

Sangat

Setuju Setuju Netral Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

1 2 3 4 5

3.9 Teknik Pengujian Instrumen a. Uji Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti dengan tepat. Secara statistik, uji validitas dilakukan dengan teknik validitas internal. Validitas internal dapat dicapai apabila ada kesesuaian antara bagian-bagaian instrumen dengan total instrumen secara keseluruhan. Validitas internal mengacu pada keyakinan kita terhadap hubungan sebab dan akibat (Sekaran, 2006). Tingkat signifikansi 0,05 sehingga apabila angka korelasi yang diperoleh berada di atas nilai kritis


(1)

86

4. Hipotesis keempat (H4) yang menyatakan bahwa kepribadian merek berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli handphone merek Samsung berbasis Android terbukti kebenarannya. Hal ini berarti kepribadian merek merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong minat beli konsumen terhadap handphone merek Samsung berbasis Android.

5. Hipotesis kelima (H5) yang menyatakan bahwa persepsi harga, iklan, atribut produk dan kepribadian merek secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat beli handphone merek Samsung berbasis Android terbukti kebenarannya.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka saran yang bisa diberikan adalah:

1. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi untuk pihak produsen handphone Samsung berbasis Android dalam menjual produk-produknya dan dapat memberikan pengalaman baru kepada konsumen.

2. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah atau menggunakan variabel-variabel independen lainnya yang potensial memberikan kontribusi terhadap minat beli handphone Samsung berbasis Android.


(2)

87

3. Untuk penelitian selanjutnya agar menggunakan responden dengan teknik sampling dan metode yang berbeda untuk melihat perbandingan antara satu metode dengan metode lainnya.


(3)

Daftar Pustaka

Assael, Henry. 2002. Consumers Behavior and Marketing Action. Edisi 3. Kent Publishing Company. Boston Massachusset. AS

Bachriansyah, Rizky Amalina. 2011. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Daya Tarik Iklan, dan Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Ponsel Nokia.

Boyd, HW. , Walker, OC dan Larreche, JC. 2000. Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global. Jakarta : Erlangga.

Bungin, Burhan. 2008. Konstruksi sosial media massa Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Canon, Joseph. P, dkk. 2008. Pemasaran Dasar. Buku I Edisi 16. Salemba Empat. Durianto, Darmadi, et al. 2004. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset dan

Perilaku Merek. Cetakan ketiga. Jakarta : PT Gramidia Pustaka Utama. Egham. Gartner Says Worldwide Sales of Mobile Phones Declined 3 Percent in

Third Quarter of 2012; Smartphone Sales Increased 47 Percent. http://www.gartner.com/it/page.jsp?id=2237315 diakses pada 18 Januari 2014.

Ghozali, Imam. (2001). Analisis Multivanate dengan program SPSS. Edisi ke 2. Universitas Diponegoro.

____________. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

____________. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : BP Universitas Diponegoro

Harwanto, Randyakso. 2008. Pengaruh Atribut Produk Yamaha Jupiter MX Terhadap Minat Beli Konsumen.

Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran. Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

___________. 2007. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Pengendalian, Prentice Hall, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Salemba Empat.


(4)

Kotler, Philip dan Armstrong, G. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1. Edisi Kedelapan. Jakarta : Erlangga.

___________________________. 2004. Prinsip-prinsip Marketing. Edisi Ketujuh.Jakarta : Salemba Empat

___________________________. 2006. ”Principles of Marketing” Eleventh Edition. Pearson Prentice Hall. New Jersey.

Kotler, Philip, dan Keller, KL. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1. edisi Ketiga Belas. Terjemahan Bob Sabran, MM. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip, dan Susanto, A.B, 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Edisi Pertama. Jilid I.Jakarta : Salemba Empat.

Kristanto, Yuni dan Dwi Wicaksono, Seto. (2009). “Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Beli Konsumen di Apotek Barito Farma Sukoharjo”. Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol.2 No.3 April. Hal. 259 - 277.

Lamb, Hair dan McDaniel. 2001. Pemasaran. Buku -1. PT. Jakarta: Salemba Emban Raya.

Machfoedz, Mahmud. 2005. Kewirausahaan : Metode, Manajemen, dan Implementasi. Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta.

Marzuki. 2005, Metodologi Riset Panduan Penelitian Bidang Bisnis dan Sosial, Edisi Kedua. Yogyakarta : Ekosiana.

Mutaqqin. 2013. Pengertian Persepsi Harga dan Hubungan Persepsi Harga dengan Kepuasan Konsumen. (online)

http://pustakabakul.blogspot.com/2013/05/pengertian-persepsi-harga-dan-hubungan.html. Diakses : 3 Maret 2014.

Nofriyanti, kiki. 2012. Analisis Pengaruh Citra Merek, Persepsi Harga Dan Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Galon Merek AQUA : Semarang

Pepadri. 2002. Pricing Is The Moment Of Truth. (online)

http://www.usahawan.com./file210-XXXI. Diakses : 3 Maret 2014

Peter, J. Paul dan Olson, Jerry C. 2000. Consumer behavior: Perilaku Konsumen Dan Strategi Pemasaran. Jilid 1. Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.


(5)

_______. 2003. Strategi Pemasaran Produk Melalui Media Periklanan. Jurnal Volume 5 No. 1

Purwanto, Erwan Agus dan Sulistyastuti, Dyah Ratih. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Administrasi Publik dan Masalah-Masalah

Sosial.Yogyakarta:Gava Media.

Santoso, S. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Kelompok Gramedia.

Santoso, Singgih dan Tjiptono, Fandy, 2001, Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Schiffman, Lean dan Kanuk, Leslie Lazar. 2000. Consumer Behavior. seventh edition. Patience Hall International, Inc. New jersey

____________________________________. 2007. Perilaku Konsumen. dialihbahasakan oleh Zulkifli Kasip. Edisi Ketujuh. Penerbit PT. Indexs. Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jilid 2. Edisi 4., jakarta

: Salemba Empat.

Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi. EdisiV.Jilid 1 dan 2. Jakarta: Erlangga.

Simamora, Bilson. 2004. Riset Pemasaran. Jakarta : PT. GramediaPustakaUtama. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta, CV.

_______. 2006. Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Ganesha.

_______.2008. Metode Penelitian Pendidikan :Pendekatan kuantitatif , dan R&D. Bandung : Alfabeta.

_______. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

_______. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Supranto, J, dan Limakrisna, Nandan. 2007. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Swastha,Basu dan Irawan.2001.Manajemen Pemasaran Modern. Edisi Kedua Cetakan Kesembilan.Yogyakarta : Liberty

Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Kelima. Yogyakarta : ANDI OFFSET


(6)

Tjiptono, Fandy, Chandra,Y dan diana, A. 2004. Marketing scales. Yogyakarta : Andi

Tjiptono,Fandy. 2007. Strategi Pemasaran. Edisi ke dua. Yogyakarta : penerbit Andi.

____________. 2008. Strategi Pemasaran Edisi ketiga. Yogyakarta: Andi.

Wang, Xuehua dan Yang, Zhilin. 2011. The impact of brand credibility and brand personality on purchase intention: An empirical study in China.


Dokumen yang terkait

PENGARUH EKUITAS MEREK DAN PREFERENSI MEREK TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK SMARTPHONE MEREK SAMSUNG DI BANDAR LAMPUNG (Studi Penelitian pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung)

3 39 78

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE MEREK Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Tehadap Keputusan Pembelian Handphone Merek Samsung (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Su

0 2 13

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE MEREK Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Tehadap Keputusan Pembelian Handphone Merek Samsung (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sur

0 2 14

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG ANDROID Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Samsung Android Dengan Minat Beli Sebagai Variabel Interverning.

0 2 14

PENDAHULUAN Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Samsung Android Dengan Minat Beli Sebagai Variabel Interverning.

0 3 9

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG ANDROID Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Samsung Android Dengan Minat Beli Sebagai Variabel Interverning.

0 3 17

UJI KOMPARASI KONSUMEN PENGGUNA HANDPHONE BERBASIS ANDROID PADA PERBEDAAN PERSEPSI ATRIBUT PRODUK YANG MENGGUNAKAN HANDPHONE MEREK SAMSUNG DENGAN HANDPHONE MEREK SONY ( Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur ).

0 0 96

Peran Citra Merek, Persepsi Harga, Persepsi Risiko Terhadap Minat Beli Produk Smartphone Merek Xiaomi

0 1 18

UJI KOMPARASI KONSUMEN PENGGUNA HANDPHONE BERBASIS ANDROID PADA PERBEDAAN PERSEPSI ATRIBUT PRODUK YANG MENGGUNAKAN HANDPHONE MEREK SAMSUNG DENGAN HANDPHONE MEREK SONY ( Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur )

0 0 19

PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN PERSEPSI HARGA TERHADAP PERPINDAHAN MEREK (Survei Pengguna Samsung Android dan Blackberry pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta) - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 1 11