Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi

19

C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi

1. Analisis Hasil Pelaksanaan Selama menjalankan PPL di SD N Kepek, siswa mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Baik pengalaman dalam mengajar, merencanakan pembelajaran, menentukan metode dan pendekatan yang digunakan, media pembelajaran, sampai melakukan penilaian. Setelah mengajar secara langsung di SD, mahasiswa sadar bahwa menjadi guru tidaklah semudah yang dibayangkan. Menjadi guru adalah pekerjaan yang tidaklah mudah. Guru tidak hanya dituntut untuk menguasai materi saja melainkan guru juga harus dapat mengelola kelas dengan baik. Pengelolaan kelas kelas seringkali menimbulkan suatu permasalahn karena seluruh anggota kelas yang mempunyai karakter berbeda-beda. Maka dari itu, guru harus memiliki kedekatan dengan siswa agar dapat mengetahui karakter siswa yang berbeda-beda sehingga akan membantu guru dalam mengatasi masalah yang timbul pada saat pelajaran. Dalam hal ini, guru harus dapat mengantisipasi, memahami, dan menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan cepat dan teliti. Dalam pelaksanaan PPL ini, mahasiswa belum dapat berperan dengan baik dikarenakan mahasiswa sendiri juga masih dalam proses belajar. Maka dari itu, diperlukan kerjasama yang baik antara siswa, guru dan teman-teman PPL dan seluruh anggota sekolah agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Pengalaman yang diperoleh akan dijadikan refleksi diri untuk perbaikan kualitas diri pada masa yang akan datang bukan malah menjadikan mahasiswa menjadi menyerah dan putus asa. 2. Hambatan Kegiatan PPL tidak terlepas dari berbagai hambatan. Hambatan ini muncul karena situasi lapangan tidak selalu sama dengan situasi pada saat pengajaran mikro. Beberapa hambatan yang muncul dalam kegiatan PPL adalah sebagai berikut: a. Siswa yang kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pelajaran, sehingga cenderung mencari perhatian dan membuat gaduh. b. Penggunaan waktu yang sering tidak sesuai dengan alokasi waktu yang ada direncana pembelajaran. 20 c. Saat penerjunan sekolah dan siswa sedang difokuskan untuk mengikuti lomba pawai tanggal 18 Agustus 2016, sehingga focus PPL tidak hanya ke pembelajaran namun juga mempersiapkan peserta lomba pawai untuk latihan baris berbaris. d. Adanya pergeseran jadwal dikarenakan hari libur dan kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 71. e. Sekolah juga sedang menghadapi akreditasi sehingga mahasiswa ikut terlibat dalam persiapan akreditasi. Akibatnya pembelajaran sedikit terganggu. f. Pada saat pembelajaran banyak siswa yang tidak memperhatikan dan bermain sendiri. Terlebih di kelas rendah yang siswanya sangat aktif, tidak jarang mereka berlari-lari di dalam kelas ketika pelajaran sedang berlangsung. g. Kesulitan dalam membagi siswa menjadi kelompok secara heterogen, siswa perempuan lebih memilih sekelompok dengan siswa perempuan yang lainnya dan sebaliknya. Terkadang siswa hanya ingin berkelompok dengan teman yang dia anggap bisa. h. Kurangnya kesadaran siswa terhadap ketepatan waktu untuk mengumpulkan tugas-tugas mereka. Adapun usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi selama kegiatan PPL berlangsung antara lain: a. Menegur siswa yang membuat gaduh dan melibatkan siswa yang sering mencari perhatian dalam pembelajaran, misalnya menyuruh mengerjakan soal di papan tulis. b. Berusaha untuk menggunakan waktu secara efektif dengan melaksanakan kegiatan sesuai waktu yang ditentukan. c. Format RPP dikonsultasikan terlebih dahulu dengan guru. d. Mahasiswa menegur siswa yang bermain sendiri. Apabila siswa tetap tidak memperhatikan, mahasiswa melempar pertanyaan kepada siswa terkait dengan materi yang disampaikan. Di kelas rendah mengkondisikan anak dengan cara bernyanyi bersama. e. Membagi kelompok dengan cara berhitung, dan sudah membuat kesepakatan sebelumnya sehingga anak mau untuk berkelompok secara heterogen. f. Memperingatkan siswa dan memberikan sanksi kepada siswa yang terlambat mengumpulkan tugasnya dengan memberlakukan pengurangan nilai. 21 3. Refleksi Kegiatan PPL ini menambah pengalaman nyata yang dijadikan pembelajaran yang bermakna bagi mahasiswa mengenai permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran di sekolah. Setelah mahasiswa mengetahui secara langsung permasalahan yang ada di sekolah, maka mahasiswa akan belajar dalam mengatasi permasalahan tersebut. Selain itu, mahasiswa juga memperoleh kesempatan dalam mengali dan mengembangkan keterampilan yang dimilikinya sehingga dapat dijadikan sebagai bekal ketika memasuki duia kerja yang nyata yaitu menjadi seorang guru. 22

BAB III PENUTUP