Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan, untuk mengatasi hambatan komunikasi internal dapat dilakukan berbagai
upaya guna meminimalisir hambatan tersebut, berbagai upaya yang diambil yakni: Memahami sistem sosial, baik komunikator maupun
komunikan harus dapat memahami kondisi sosil lawan bicaranya, Positive thinking Mencoba untuk selalu berfikir positif. Hal ini
dimaksudkan untuk menghilangkan prasangka yang sering menjadi penghambat dalam komunikasi, Menggunkan bahasa yang mudah
dipahami oleh komunikator dan komunikan, pemilihan bahasa yang tepat ini dimaksudkan untuk menghindari gangguan semantic
yang menjadi penghambat komunikasi, dan Menggunakan media yang tepat, pengguanaan media yang tepat akan memperlancar
jalannya komunikasi. Karena komunikasi kurang bermakna jika hanya dengan kata-kata belaka. Pemilihan media tentunya juga
disesuaikan dengan tematopik.
H. Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Murtini yang berjudul ―Pengelolaan
komunikasi intern di SMK Muhamadiyah 2 Klaten Utara Tahun 2009‖. Menunjukan beberapa hasil, yaitu:
a. Pengawasan oleh Kepala Sekolah dilakukan secara langsung dan
tidak langsung. b.
Koordinasi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dengan guru dan karyawan kurang intensif.
c. Guru dan karyawan enggan menanyakan kembali instruksi Kepala
Sekolah yang belum jelas. d.
Belum adanya ketertiban administrasi guru dan karyawan dalam memberikan laporan pekerjaan.
e. Komunikasi antar guru dan karyawan kadang terbentur perbedaan
persepsi masing-masing. f.
Tingginya jam mengajar yang dimiliki oleh beberapa guru, menyebabkan intensitas komunikasi dengan rekan kerja yang lain
terbatas. g.
Iklim komunikasi di SMK Muhamadiyah 2 Klaten Utara sudah cukup baik.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Susilawati yang berjudul
―Komunikasi Organisasi dalam kepemimpinan pada PT Tempo inti Media Tahun 2010‖. Menunjukan beberapa hasil, yaitu:
a. Iklim komunikasi pada PT Tempo Inti Media berlangsung dengan
baik. Ini terlibat dari penjabaran lima dimensi iklim komunikasi organisasi. Meskipun dimensi keterbukaan tidak terlalu kuat karena
ada sebagian karyawan yang tidak terbuka dengan atasannya baik ide, saran dan kritik.
b. Dalam menyebarkan informasi ke bawahannya atasan menggunkan
aliran komunikasi campuran yaitu serentak dan beruruan.
I. Kerangka Pikir
Komunikasi tidak terlepas dari kehiudapn manusia, karena merupakan kegiatan yang sehari-hari dilakukan oleh seseorang untuk
berhubungan dengan orang lain sebagai mahluk sosial, bahkan sudah menjadi satu kesatun yang utuh. Pada sebuah organisasi atau dunia kerja,
komunikasi memegang peranan penting. Dikatakan demikian karena berhasil tidaknya interaksi dalam organisasi adalah melalui komunikasi.
Jika komunikasi dapat berjalan secara efektif, maka dapat mempercepat proses penyelesaian suatu pekerjaan. Sebaliknya, bila arus komunikasi
terhambat, akibatnya tentu akan membuat suatu pekerjaan juga terlambat diselesaikan.
Kerangka pikir pelaksanaan komunikasi internal dalam penelitian ini terfokus pada lima aspek yaitu dilihat dari pola komunikasi internal,
media komunikasi internal, iklim komunikasi internal, faktor penghambat komunikasi internal, dan upaya mengatasi hambatan komunikasi internal.
Pada kelima aspek tersebut didapatkan hasil penelitian yang kemudian dilakukan analisa data sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan dari
pelaksanaan komunikasi internal. Kerangka pikir pelaksanaan komunikasi internal dapat dijelaskan melalui gambar 3 berikut.
Gambar 3. Alur Kerangka Pikir Pelaksanaan Komunikasi Internal
J. Pertanyaan Penelitian