Karakteristik Kelompok Tani Tinjauan Tentang Kelompok Tani

50 Suhardiyono 1992: 11-13, kelompok tani biasanya dipimpin oleh seorang ketua kelompok, yang dipilih atas dasar musyawarah dan mufakat diantara anggota kelompok tani. Pada waktu pemilihan ketua kelompok tani sekaligus dipilih kelengkapan struktur organisasi kelompot tani yaitu sekretaris kelompok, bendahara kelompok, serta seksi-seksi yang mendukung kegiatan kelompoknya. Seksi-seksi yang ada disesuai kan dengan tingkat dan volume kegiatan yang akan dilakukan. Masing-masing pengurus dan anggota kelompok tani harus memiliki tugas dan wewenang serta tanggung jawab yang jelas dan dimengerti oleh setiap pemegang tugasnya. Selain itu juga kelompok tani harus memiliki dan menegakkan peraturanperaturan yang berlaku bagi setiap kelompoknya dengan sanksi- sanksi yang jelas dan tegas. Biasanya jumlah anggota kelompok tani berkisar antara 10-25 orang anggota.

b. Karakteristik Kelompok Tani

Kelompok tani pada dasarnya adalah organisasi non formal di perdesaan yang ditumbuhkembangkan “dari, oleh dan untuk petani“, dalam Peraturan Menteri Pertanian, Nomor: 273KptsOT.16042007, tentang Pembinaan Kelembagaan Petani, kelompok memiliki karakteristik sebagai berikut: 51 1 Ciri Kelompok Tani a Saling mengenal, akrab dan saling percaya diantara sesama anggota, b Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam berusaha tani, c Memiliki kesamaan dalam tradisi dan atau pemukiman, hamparan usaha, jenis usaha, status ekonomi maupun sosial, bahasa, pendidikan dan ekologi. d Ada pembagian tugas dan tanggung jawab sesama anggota berdasarkan kesepakatan bersama. 2 Unsur Pengikat Kelompok Tani a Adanya kepentingan yang sama diantara para anggotanya, b Adanya kawasan usaha tani yang menjadi tanggung jawab bersama diantara para anggotanya, c Adanya kader tani yang berdedikasi untuk menggerakkan para petani dan kepemimpinannya diterima oleh sesama petani lainnya, d Adanya kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh sekurang kurangnya sebagian besar anggotanya, e Adanya dorongan atau motivasi dari tokoh masyarakat setempat untuk menunjang program yang telah ditentukan. 52 3 Fungsi Kelompok Tani a Kelas Belajar; Kelompok Tani merupakan wadah belajar mengajar bagi anggotanya guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap PKS serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusaha tani sehingga produktivitasnya meningkat, pendapatannya bertambah serta kehidupan yang lebih sejahtera. b Wahana Kerjasama; Kelompok Tani merupakan tempat untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani dalam kelompok Tani dan antar kelompok Tani serta dengan pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usaha taninya akan lebih efisien serta lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan, c Unit Produksi; Usaha tani yang dilaksanakan oleh masing masing anggota kelompok tani, secara keseluruhan harus dipandang sebagai satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik dipandang dari segi kuantitas, kualitas maupun kontinuitas.

c. Dasar dan Prinsip-Prinsip Penumbuhan Kelompok Tani

Dokumen yang terkait

Tradisi Rantangan Sebagai Modal Sosial di Kalangan Suku Jawa (Studi Kasus di Desa Urung Pane, Kabupaten Asahan)

2 76 89

Pemanfaatan Modal Sosial dan Kekuasan Dalam Strategi Pemenangan Kepala Desa (Studi Deskriptif : di Desa Bahapal Raya, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun)

13 154 198

Strategi Pengrajin Lokal Dalam Mempertahankan Keberadaan Kerawang Gayo Tradisional di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

5 65 129

STUDI KOMPARASI ANTARA PRESTASI BELAJAR SISWA YANG MEMILIKI ORANG TUA UTUH DAN YANG MEMILIKI SINGLE PARENT DI SD MUHAMMADIYAH DAWUNG SEMUGIH RONGKOP GUNUNGKIDUL

0 2 103

PENYELENGGARAAN INDUSTRI KECIL KERAJINAN BAMBU DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA DI DUSUN NGAMPIRAN DESA MELIKAN KECAMATAN RONGKOP KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

2 5 149

PERAN GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA KULWARU KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO.

2 23 206

Kajian Tentang Modal Sosial Sebagai Pendorong Peran Serta Lembaga Lokal Dalam Upaya Penanggulangan Kemiskinan (Studi Kasus di Desa Grinting, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo)

0 1 9

FUNGSI DAN PERAN KANTOR PENANAMAN MODAL DALAM MENINGKATKAN PENANAMAN MODAL DI KOTA SURAKARTA

0 0 94

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG PELAKSANAAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TODDLER DI PAUD DESA SEMUGIH KECAMATAN RONGKOP KABUPATEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

0 1 9

SKRIPSI PERAN GAPOKTAN MUSTIKA JAYA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA PINANG SEBATANG KECAMATAN SIMPANG KATIS KABUPATEN BANGKA TENGAH

0 0 17