32
4. Untuk menolong siswa memahami keterbatasan kemampuan jasmani dan
mentalnya. 5.
Untuk  membantu  siswa  melakukan  penyesuaian  social  dan mengembangkan perasaan memiliki harga diri.
6. Untuk membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan dan apresiasi
terhadap mekanika tubuh yang baik. 7.
Untuk  menolong  siswa  memahami  dan  menghargai  berbagai  macam olahraga  yang  dapat  dinikmatinya  sebagai  penoton.  Crowe,  1981:  425
yang dikutip oleh Prof. Arma Abdoellah 1996: 4-5
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian  yang  relevan  dengan  penelitian  ini  adalah  penelitian  yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Agus Triwarsono 2006 dengan judul “Kemampuan Motorik Kasar Anak
Tunagrahita  Mampudidik  Sekolah  Luar  Biasa  SBL  Negeri  3 Yogyakarta
”,  dengan  menggunakan  40  siswa  dari  jumlah  populasi  yang berjumlah  50  orang  siswa,  dengan  hasil  2,5  1  siswa  kategori  kurang,
2,5 1 siswa kategori sedang dan 95  38 siswa kategori baik. 2.
Ismuryanto  2007  dengan  judul  “Kemampuan  Motorik  Jingkat,  Lompat dan Lempar Siswa Tunagrahita Ringan Usia 13-21 Tahun Di SLB Negeri
Pembina  Giwangan  Umbulharjo  Yogyakarta”  menggunakan  20  siswa dengan  hasil  kemampuan  motorik  jingkat  siswa  motorik  kasar  anak
tunagrahita  adalah  11  siswa  55  masuk  dalam  kategori  baik,  5  siswa 25  masuk  dalam  kategori  sedang  dan  4  siswa  20  masuk  dalam
33
kategori  kurang.  Dari  hasil  pengolahan  data  penelitian  kemampuan motorik lompat siswa tunagrahita ringan usia 13-21 tahun adalah 11 siswa
55  masuk  dalam  kategori  baik,  7  siswa  35  masuk  dalam  kategori sedang dan 2 siswa 10 masuk dalam kategori kurang. Hasil pengolalan
data  kemampuan  motorik  lempar  siswa  tunagrahita  ringan  usia  13-21 tahun  adalah  12  siswa  60  masuk  dalam  kategori  baik,  6  siswa  30
masuk  dalam  kategori  sedang  dan  2  siswa  10  masuk  dalam  kategori kurang.
3. Bayu  Segaraji  2011  dengan  judul  “Hubungan  Kemampuan  Motorik
Kasar  Terhadap  Kemampuan  Motorik  Halus  Anak  Tunagrahita Mampudidik  Kelas  Bawah  Di  Sekolah  Luar  Biasa  Negeri  II  Sayidan
Yogyakarta.  Penelitian  tersebut  menyimpulkan  bahwa,  hasil  analisi menunjukkan  ada  hubungan  motorik  kasar  terhadap  kemampuan  motorik
halus  anak  tunagrahita  mampudidik  kelas  bawah  SLB  N  II.  Ditunjukkan dengan  hasil  analisis  diperoleh  nilai  r  hitung  sebesar  0,752  dengan  nilai
signifikansi  0,000  ρ0,05.  Koefisien  korelasi  yang  bernilai  positif diartikan  semakin  baik  motorik  kasar  anak  maka  akan  semakin  baik
kemampuan motorik halus siswa tunagrahita mampu didik kelas bawah di SLB Negeri II Sayidan Yogyakarta.
C. Kerangka Berfikir