Pemecahan Masalah DINAMIKA PROSES PENDAMPINGAN

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Sumber: Hasil FGD peneliti dengan Shodikin, M. Iskak, Suyoto di depan rumah M. Iskak pada 25 April 2015, pukul 15.30 WIB. Lembaga sangat berpengaruh bagi kehidupan di masyarakat. Suatu lembaga pasti memiliki peran dan pengaruhnya terhadap masyarakat. Pada Desa Dradah, terdapat tiga lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Ketiga lembaga itu adalah pemerintah desa, dinas lingkungan serta Pemerintah Kabupaten Lamongan. Pada Lahan Pertanian yang dibahas kali ini, dapat dilihat dari diagram di atas bahwa peran dan pengaruh pemilik industri yang sangat besar. Pemilik industri mengalih fungsikan lahan Pertanian di Desa Dradah. Pemilik industri mengalih fungsikan lahan pertanian ke industri, dan dampaknya juga mempengaruhi masyarakat Desa. Dengan adanya bangunan di atas lahan pertanian, membuat masyarakat terkena dampak dari limbah tersebut. Masyarakat disini sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, ada juga yang berdagang. Barang yang dijual oleh berupa ikan-ikan hasil tambak yang dijual ke pasar. Terkadang istri-istri juga berdagang dengan membuka warung, toko, atau sebagainya untuk menambah penghasilan keluarga. Peran dan pengaruh Kelompok tani berada diurutan kedua. Masyarakat petani mendapatkan dampak dan manfaat dari adanya pembangunan industri. Masyarakat juga banyak yang memanfaatkan lahan pertanian sebagai ladang mereka mencari penghasilan setiap hari bagi keluarganya. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Beban alih fungsi lahan bagi pembangunan pertanian dirasa semakin berat karena menyangkut pemanfaatan lahan pertanian produktif serta terjadi di daerah dengan aksesibilitas fisik dan ekonomi yang baik. Luas alih fungsi lahan sawahnya dipengaruhi oleh rasio harga lahan pasar di dari Kecamatan Kedungpring, merupakan kawasan perdesaan yang memiliki fungsi kegiatan kurang lebih adalah pertanian, permukiman, perdagangan dan perkebunan, serta kehutanan. Kecamatan ini berada pada bagian selatan wilayah Kabupaten Lamongan. Industri pabrik yang ada di daerah ini seperti industri pabrik rokok Gudang Garam, Pabrik Maspion, Pabrik Sepatu, Pabrik Triplek dan Pabrik Kayu yang sudah dibangun bahkan ada juga yang masih dalam proses pembangunan di Kecamatan tersebut. Hal ini dilakukan karena dari kecamatan ini penggunaan lahannya masih belum beragam sedangkan wilayahnya relatif luas. Berikut sebagian gambaran tentang luas lahan yang dipakai oleh PT. Maspion dan PT. Gudang Garam. Bagan 5.5 Diagram tentang Luas Lahan Industri di Desa Dradah Nama Pabrik Luas Lahan Pabrik Jumlah Buruh PT. Maspion Industrial Estate 135 Ha 850 Tenaga Kerja PT. Gudang Garam Jaya 120 Ha 785 Tenaga Kerja digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Melihat permasalahan yang terjadi pada masyarakat saat ini, maka peneliti telah menemukan seorang yang bisa menjadi local leader dalam permasalahan ini, yakni salah satu warga yang tidak ikut serta dalam penjualan lahan sawah milik nya. Abdullah bersama remaja dusun yang aktif dalam sebuah organisasi karang taruna, antara lain Rama, Ali, Rian, Hamdan serta Rini dan Wahyuni melakukan koordinasi dengan masyarakat yang bersangkutan dalam permasalahan yang terjadi. Bersama masyarakat yang ingin ikut andil dalam hal ini, dengan diketuai oleh Abdullah, masyarakat melakukan sebuah proses FGD Focus Group Discussion. Abdullah di sini mengajak masyarakat untuk mengikuti FGD Focus Group Discussion antara lain dengan mengajak Kepala Dusun, masyarakat petani, serta dari masyarakat-masyarakat lainnya. Gambar 5.2 Diskusi Bersama Kelompok Tani Dalam Menyikapi adanya Pabrik di Desa Dradah digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id FGD bersama masyarakat petani dalam menyikapi adanya pabrik di daerah mereka yang diikuti oleh 13 masyarakat desa, bertempat di rumah bapak Shodikin pukul 10.30-12.30 Wib. Gambar 5.3 Diskusi Tentang Alih Fungsi Lahan Pertanian FGD kedua bersama salah satu ketua Karang Taruna Bapak A. Farikhin. diskusi mengangkat tentang cara masyarakat menyikapi adanya industrialisasi di Desa Dradah. Jumlah masyarakat yang mengikuti FGD sebanyak 8 orang, bertempat di Musholla dilaksanakan seusai sholat maghrib pukul 18.30 Wib. Gambar 5.4 Diskusi Bersama Sebagian Masyarakat Tentang Rencana Pendapatan Pekerjaan Baru Alih Profesi digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id FGD ketiga sebagian masyarakat melaksanakan diskusi bersama membahas tentang rencana pendapatan pekerjaan baru Alih Profesi. Serta memberikan alternatif agar masyarakat bisa bertahan Survive. Dengan mencari sumber pekerjaan lain disekitar area lahan pertanian yang dibangun menjadi pabrik. Seperti membuka kos-kosan, warung makan, bengkel dan wirausaha lainya. Dari hasil diskusi yang dilakukan oleh sebagian masyarakat, didapatkan sebuah pohon masalah sebagai berikut: digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id POHON MASALAH Aspek lingkungan dan budaya berubah menjadi kurang baik Kurang produktifnya pemanfaatan lahan yang tersisa Lingkungan menjadi kotor Perekonomian warga berkurang MARAKNYA PERALIHAN FUNGSI PERTANIAN KE PABRIK DI DESA DRADAH KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN Belum ada yang mengawasi tentang informasi manfaat dan fungsi lahan pertanian Lahan pertanian banyak yang di jual Belum ada peran yang aktif dari pemerintah desa Belum ada program atau kegiatan dari Pemerintah Desa untuk menanggulangi dampak ahli fungsi lahan Belum ada TTG tentang pengelolaan limbah Belum ada lembaga dari desa untuk mengatasi ahli fungsi lahan Belum ada yang mengadvokasi tentang kebersihan lingkungan atau pengelolahan limbah Masyarakat belum mengetahui tentang pentingnya fungsi lahan pertanian digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dari hasil diskusi bersama masyarakat maka terbentuklah sebuah pohon masalah seperti yang ada di atas. Bahwasannya faktor penyebab dari maraknya peralihan fungsi pertanian ke pabrik di Desa Dradah, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan. Masyarakat belum mengetahui tentang pentingnya fungsi lahan pertanian sehingga mereka terpengaruh oleh jumlah uang ganti rugi yang cukup besar bagi mereka. akan tetapi dampak dari faktor tersebut mereka akan kehilangan lahan pertanian yang merupakan sumber mata pencaharian mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dan mereka tidak berfikir fungsi lahan yang mereka miliki akan sangat bergunan bagi kehidupan masa depan anak cucunya. Belum ada yang mengawasi tentang informasi manfaat dan fungsi lahan pertanian mereka terbuai dengan iming-imingan dari industri pabrik, beranggapan dengan berdirinnya pabrik masyarakat akan menjadi buruh sehingga pendapatan ekonomi meningkat, padahal pihak pabrik tidak akan menerima semua masyarakat menjadi buruh di pabrik. Peningkatan ekonomi ada tapi hanya untuk masyarakat tertentu. Lahan pertanian banyak di jual menyebabkan perekonomian masyarakat berkurang. Saat ini jumlah masyarakat desa pengangguran akan meningkat kebanyakan dari masyarakat yang telah menjual lahan sawahya kepada pihak industri, yang usianya sudah tidak muda lagi dari segi usia sulit kesempatan mereka untuk menjadi buruh pabrik. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Adapun dampak dari pembangunan pabrik antara lainnya yang berpengaruh terhadap aspek lingkungan disekitar masyarakat yaitu lingkungan mereka saat ini mulai tercemar dengan limbah-limbah pabrik, polusi udara, dan juga aroma menyengat yang dihasilkan oleh pabrik tersebut, serta aspek sosial dalam hal ini masyarakat cenderung kurang ramah tidak seperti biasannya mereka lebih individualis. Berbeda dengan dulu biasanya saat masyarakat masih memiliki lahan sawah setiap pagi berangkat bersama-sama saling bertegur sapa di lahan sawah miliknya. Adannya aspek budaya yaitu banyak dari buruh pabrik bukan warga asli desa, mereka membawa pengaruh yang kurang baik terhadap masyarakat diantaranya dilihat dari cara berpakaian dan gaya hidup mereka sehari-hari. Masyarakat desa baru menyadari tentang dampak yang kurang baik dari pembangunan industri pabrik didekat lingkungan mereka. Dari masalah di atas dapat difahami beban pembangunan yang harus ditanggung masyarakat masih cukup berat, bahkan akan lebih berat lagi dari pelaksanaannya. Masih dituntut untuk memberikan banyak pengorbanan dengan adannya pembangunan. 3

D. Perencanaan Aksi di Desa Dradah

Musyawarah bersama masyarakat yang telah dilakukan dalam FGD Focus Group Discussion untuk mendapatkan hasil bahwa masyarakat berkeinginan untuk membuat sebuah perubahan. FGD yang dilakukan dengan diketuai oleh Abdullah diikuti oleh 13 peserta. Dari 13 peserta FGD tersebut, 4 masyarakat 3 Loekman Soetrisno, Menuju Masyarakat Partisipatif , Yogyakarta: Kanisius, 1995 hal.161-162. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id penjual lahan sawah sedangkan 6 lainnya adalah masyarakat yang belum menjual lahan sawah milik mereka ke industri pabrik. Adapun dari 3 orang merupakan pihak perwakilan dari pemuda mereka mengikuti pelatihan tersebut supaya bisa menyikapi adanya industrialisasi di daerah tersebut. Setelah dilakukan diskusi mengenai masalah yang ditimbulkan beserta dampak-dampaknya. Peneliti pun mengadakan diskusi bersama masyarakat yang diketuai oleh A. Farikhin untuk penyelesaian dari masalah dengan hasil sebagai berikut: digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id POHON HARAPAN Produktifnya pemanfaatan lahan yang tersisa Aspek lingkungan dan budaya berubah menjadi lebih baik SEDIKITNYA PERALIHAN FUNGSI PERTANIAN KE PABRIK DI DESA DRADAH KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN Aktifnya peran dari pemerintah desa Lingkungan menjadi bersih Perekonomian warga bertambah Adanya program atau kegiatan dari pemerintah desa untuk menanggulangi dampak ahli fungsi lahan Adanya TTG tentang pengelolahan limbah Lahan pertanian sedikit yang di jual Adanya lembaga dari desa untuk mengatasi Ahli fungsi lahan Adanya yang mengadvokasi tentang kebersihan lingkungan atau pengelolahan limbah Adanya yang mengawali tentang informasi manfaat dan fungsi lahan pertanian Masyarakat sudah mengetahui tentang pentingnya fungsi lahan pertanian digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dari hasil diskusi bersama masyarakat di dapatkan sebuah pohon harapan seperti yang ada di atas, kondisi yang diharapkan oleh masyarakat saat ini, yaitu sedikitnya peralihan fungsi pertanian ke pabrik Di Desa Dradah Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan. Lahan pertanian sedikit yang di jual sehingga masyarakat sekitar bisa lebih mengerti tentang dampak dari alih fungsi lahan sawah yang dijadikan industri pabrik dalam jangka waktu panjang, sehingga mereka bisa lebih menjaga lahan pertanian yang masih tersisa. Adanya yang mengawali tentang informasi manfaat dan fungsi lahan pertanian. Untuk itu masyarakat harus lebih produktif lagi terhadap uang ganti rugi lahan sawahnya, masyarakat bukan hanya ahli dalam hal pertanian saja, namun memiliki potensi lainnya juga. Supaya mampu meningkatan pendapatan perekonomian mereka. menginginkan sebuah upaya untuk program pendampingan yang dilakukan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Dradah. Aktifnya peran dari pemerintah desa. Serta adanya program atau kegiatan dari pemerintah desa untuk menanggulangi dampak ahli fungsi lahan, Adanya lembaga dari desa untuk mengatasi Ahli fungsi lahan sawah. Masyarakat dapat lebih diperhatikan sehingga memiliki hak untuk menikmati lingkungan yang bersih serta persamaan kondisi hidup yang pantas dalam suatu lingkungan. Memungkinkan masyarakat hidup secara sehat dan terhormat mampu melindungi dan memperkokoh lingkungan. Mempunyai pihak-pihak yang mampu memberikan sebuah pemahaman kepada masyarakat supaya mampu menjaga serta menggunakan lahan sawah yang masih tersisa dengan produktif dan sebaik-baiknya.

E. Melancarkan Aksi Perubahan

Setelah melakukan diskusi bersama masyarakat mengenai beberapa masalah yang telah terjadi di masyarakat saat ini, adapun dampak-dampak yang ditimbulkan dari adanya ahli fungsi lahan tersebut. Ditemukan penyelesaian masalah dalam sebuah