1
BAB I
PENDAHULUAN
A. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Penulis memilih
“Perlindungan Hukum bagi Pemilik Nama Domain yang Beritikad Baik dalam Kaitannya dengan Perlindungan Hak Merek
Orang Lain ”. Judul penelitian ini dipilih oleh penulis karena :
Pertama,
melihat kemajuan pesat Teknologi Informasi dan di dunia maya, dimana perlindungan
hukum seolah kurang diperhatikan oleh negara yang seharusnya memiliki kewajiban menjamin dan melindungi hak para pengguna dunia maya dengan
melalui peraturan hukum yang sudah ada.
Kedua
, perlindungan Merek dalam Nama Domain sudah diatur dalam pasal 25 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008, menyatakan bahwa Informasi
Elektronik danatau Dokumen Elektronik yang disusun menjadi karya intelektual, situs internet, dan karya intelektual yang ada di dalamnya dilindungi sebagai Hak
Kekayaan Intelektual berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
Ketiga,
karya tulis Erward Nicodemus Lontah yang berjudul
“Pelanggaran Pendaftaran Nama Domain Internet dengan Menggunakan Merek Secara Tidak Ber
hak dalam Praktik Hukum Indonesia” memang
hampir mirip dengan judul yang akan ditulis oleh Penulis. Namun karya tulis Erward Nicodemus Lontah tidaklah sama dengan yang akan ditulis oleh penulis.
2 Karya tulis tersebut mengkaji tentang perlindungan bagi pemilik Merek yang
mereknya digunakan sebagai Nama Domain oleh pihak yang tidak berhakberitikad tidak baik dan digunakan untuk mencari keuntungan. Sedangkan
Penulis akan mengkaji tentang perlindungan hukum pendaftar pertama Nama Domain yang beritikad baik. Beritikad baik maksudnya bahwa di dalam proses
pendaftarannya berdasarkan prinsip pendaftar pertama dan digunakan untuk kepentingannya sendiri atau tidak digunakan untuk mencari keuntungan.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Menurut penulis orang perlu berhati-hati dalam memahami hubungan Merek dengan Nama Domain. Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama,
kata, huruf-huruf, angka-ngka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan
barang atau jasa.
1
Merek juga merupakan salah satu properti dalam
intellectual property rights
atau HKI. I
ntellectual property rights
atau HKI ialah seperangkat hak hukum yang digunakan untuk mengatur produk pemikiran manusia.
Pengertian ini dikemukakan oleh Watal:
2
“
Intelectual property can be loosely defined a s creations of the human mind. These could be incorporated in creative works,
including distinctive signs or marks. Intellectual property rights are
legal rights governing the use of such creations.”
1
Pasal 1 angka 1 UU No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.
2
Titon Slamet Kurnia,
Perlindungan Hukum Terhadap Merek Terkenal di Indonesia Pasca Perjanjian Trips.
PT. Alumni. Bandung. 2011. hlm. 105.
3 Tujuan pemakain Merek adalah untuk memantapkan pertanggung-jawaban
pihak produsen atas mutu barang yang diperdagangkan. Selain itu, untuk mengawasi batas-batas teritorial perdagangan suatu jenis barang.
3
Merek yang nantinya dikenal oleh masyarakat dan dapat mengalami perluasan teritorial
perdagangannya akan disebut dengan Merek Terkenal. Merek Terkenal adalah Merek yang sudah dikenal
well knownfamous mark
oleh masyarakat di bidang usaha yang bersangkutan.
4
Sebuah Merek dapat disebut Merek bila memenuhi syarat mutlak berupa adanya daya pembeda yang cukup
capable of distinguishing
atau tanda yang dipakai
sign
tersebut mempunyai kekuatan untuk membedakan barang atau jasa yang diproduksi sesuatu perusahaan dari perusahaan lainnya. Untuk mempunyai
daya pembeda ini, Merek harus dapat memberikan penentuan
individualisering
pada barang atau jasa yang bersangkutan.
5
Selain itu keterkaitan pihak ketiga akan melihat dan dapat membedakan karena adanya Merek ini sebagai barang-barang
hasil produksi seseorang dari pada hasil produksi orang lain.
6
Prinsip-prinsip penting yang dijadikan sebagai pedoman berkenaan dengan pendaftaran Merek adalah perlunya itikad baik good faith dari pendaftar.
3
Julius Rizaldi,
Perlindungan Kemasan Produk Merek Terkenal: Terhadap Persaingan Curang di Indonesia dikaitkan dengan Undang-Undang Merek dan TRIPs-WTO
. PT. Alumni.
Bandung. 2009. hlm. 2.
4
Ibid.
, hlm. 3.
5
Muhamad Djuhmhana dan R. Djubaedillah, 1997:156 sebagai mana dikutip oleh Rachmadi Usman,
Hukum Hak atas Kekayaan Intelektual, Perlindungan dan Dimensi Hukumnya di Indonesia,
PT. Alumni. Bandung. 2003. hlm.
325-326.
6
Sudargo Gautama,
Hukum Merek Indonesia,
PT. Alumni. Bandung. 1977. hlm. 34.
4 Berdasarkan prinsip ini, hanya pendaftar yang beritikad baiklah yang akan
mendapat perlindungan hukum. Hal ini membawa konsekuensi bahwa Dirjen HKI di Indonesia berkewajiban secara aktif untuk menolak pendaftaran merek
bilamana secara nyata ditemukan adanya kemiripan atau peniruan dengan suatu merek yang didaftar atas dasar itikad tidak baik.
7
Persyaratan itikad baik juga berarti bahwa untuk dapat didaftarkan, sebuah merek harus digunakan atau
dimaksudkan untuk digunakan dalam perdagangan barang danatau jasa. Pasal 61 2 a dan Pasal 4.
8
Pendaftaran Merek diatur pada Pasal 18 sampai dengan pasal 39 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek.
Berdasarkan pada uraian maka dapat dikatakan bahwa Merek di atas senantiasa merujuk pada tanda yang dilekatkan pada barangjasa. Sementara itu
mengenai Nama Domain akan dijelaskan di bawah ini. Nama Domain adalah alamat internet penyelenggara negara, Orang, Badan
Usaha, danatau masyarakat, yang dapat digunakan dalam berkomunikasi melalui internet, yang berupa kode atau susunan karakter yang bersifat unik untuk
menunjukkan lokasi tertentu dalam internet.
9
Nama Domain dapat saja memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan Merek ataupun Merek Terkenal. Tetapi perlu
ditegasan bahwa Nama Domain tidak identik dengan Merek karena meskipun keduanya sama-sama merupakan jati diri suatu produk barang atau jasa, atau suatu
7
O.C. Kaligis,
Teori Praktik Hukum Merek Indonesia
. PT. Alumni. Bandung. 2008. hlm. 14.
8
Tim Lindsey,
et.al. eds., Hak Kekayaan Intelektual: Suatu Pengantar. B
andung. PT Alumni. 2006. hlm. 140.
9
Pasal 1 angka 20 UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
5 nama perusahaan atau badan hukum lainnya, tetapi keduanya memiliki sistem dan
syarat-syarat pendaftaran serta pengakuan eksistensinya secara berbeda. Pelanggaran Merek mungkin saja terkait dengan Nama Domain antara lain
dapat terjadi dalam bentuk penggunaan Merek terdaftar sebagai Nama Domain secara tidak berhak, dengan Nama Domain plesetan, dan penggunaan nama orang
terkenal tanpa izin.
10
Sementara itu, Pasal 23 ayat 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 menyebutkan bahwa ”Pemilikan dan penggunaan Nama Domain
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus didasarkan pada itikad baik, tidak melanggar prinsip persaingan usaha secara sehat, dan tidak melanggar hak Orang
lain”. Dalam penjelasan Pasal 23 ayat 2, melanggar Hak orang lain, misalnya melanggar Merek terdaftar, nama badan hukum terdaftar, nama Orang terkenal,
dan nama sejenisnya yang pada intinya merugikan Orang lain. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Pasal 90-94 bahwa
yang disebut dengan melanggar merek terdaftar adalah Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan Merek yang sama pada keseluruhannyapada
pokoknya dengan Merek terdaftar milik pihak lain untuk barang danatau jasa sejenis yang diproduksi danatau diperdagangkan. Sehingga jika dalam
pendaftaran Nama Domain melanggar pasal 23 ayat 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008, maka juga akan melanggar pasal 90-94 Undang-Undang Nomor
15 Tahun 2001. Selanjutnya perlu dikaji lebih mendalam apabila dalam
10
Ahmad M. Ramli,
Cyber Law Hak: Dalam Sistem Hukum Indonesia
. PT. Refika Aditama.
Bandung. 2004. hlm. 9-10.
6 pendaftaran Nama Domain pendaftar memiliki itikad baik, apakah pendaftar
Nama Domain tersebut dapat dikatakan melanggar Hak Merek orang lain. Pendaftar Nama Domain yang beritikad baik dalam hal ini adalah pendaftar Nama
Domain yang mendaftarkan Nama Domain yang sama atau mirip dengan Merek terdaftar orang lain tanpa mengetahui hal itu sebelumnya.
Mengenai sistem pendaftaran Nama Domain dilakukan dengan menerapkan prinsip “first come first served”, artinya siapa yang mendaftar
terlebih dahulu, dialah yang berhak atas Nama Domain tersebut. Sistem lain yang diterapkan adalah pendaftaran Nama Domain yang dilakukan tanpa melalui proses
pemeriksaan terlebih dahulu.
11
Syarat pendaftaran Nama Domain tidak boleh mengurangi Hak Merek pemilik dari suatu Nama Domain. Jika dalam proses
pendaftaran Nama Domain mengurangi hak merek pemilik Nama Domain akan terjadi konflik antara hukum merek dan nama domain di jaringan internet. Namun
hal ini sulit terjadi dalam sistem teknologi Nama Domain yang ada. Dapat dipahami apabila pemilik Merek tidak dapat secara otomatis
memiliki Nama Domain yang sama dengan Mereknya. Mengingat mungkin saja ada keterkaitan antara Merek dan Nama Domain, berikut ini faktor-faktor
penyebab timbulnya konflik antara Merek dan Nama Domain di jaringan internet:
12
11
Tim Lindsey,
et.al. eds., Op.cit.,
hlm. 171.
12
Tim Lindsey,
et.al. eds., Op.cit.,
hlm. 173-174.
7 1. Perselisihan muncul jika seseorang secara sengaja mendaftarkan
sebuah Nama Domain yang menurutnya akan banyak diminati orang lain, namun hal itu sebetulnya adalah suatu Merek terdaftar.
2. Perselisihan muncul jika seseorang mendaftarkan sebuah Nama Domain yang sama atau mirip dengan Merek orang lain dengan
maksud untuk digunakan sendiri oleh pendaftar. 3. Pendaftar Nama Domain dilakukan oleh seseorang berdasarkan merek
yang dimilikinya dan tanpa disadari memiliki kasamaan dengan merek perusahaan lain, tetapi dalam kategori kelas barang dan jasa yang
berbeda.
Bersumber pada faktor-faktor penyebab timbulnya konflik perselisihan, penelitian ini hanya melihat pada faktor kedua. Dikatakan bahwa seseorang
mendaftarkan sebuah Nama Domain yang sama atau mirip dengan Merek orang lain dengan maksud untuk digunakan sendiri oleh pendaftar. Namun demikian
faktor tersebut tidak menjelaskan apakah penggunaan tersebut berdasarkan itikad baik atau tidak baik. Penelitian hanya menganalisis pendaftaran Nama Domain
yang sama atau mirip dengan Merek orang lain dengan maksud untuk digunakan sendiri dan mendaftarkannya dengan beritikad baik.
Berikut ini skenario permasalahan antara pendaftar Nama Domain dan pemilik Merek nampak dalam fakta berikut ini. Misalnya ada Nama Domain
Merek terkenal SONY Corporation, salah satu perusahaan elektronik raksasa asal Jepang digunakan oleh seorang bernama Sony Arianto Kurniawan, blogger
Indonesia yang memiliki blog yang beralamat di www.sony-ak.com. Disini Sony Arianto Kurniawan mendaftarkan Nama Domain yang di register pada tanggal 28
Juli 2003 sebagai blog pribadi yang merupakan pendaftar Nama Domain pertama yang mendaftarkan nama domainnya dengan itikad baik, sebab itu mungkin saja
nama pribadinya dan tidak bertujuan untuk mencari keuntungan dengan
8 menggunakan Merek SONY Corporation. Sony Arianto Kurniawan juga
menggunakan nama pribadinya untuk mendaftarkan Nama Domain dan dia tidak ada niat sedikitpun untuk sengaja “mendompleng” nama SONY Corporation.
Apabila Sony Arianto Kurniawan disomasi oleh pihak SONY Corporation, apakah akan mengakibatkan Sony Arianto Kurniawan harus menyerahkan
domainnya kepada pihak SONY Corporation?
13
Selanjutnya di dalam penelitian ini Penulis akan mengkaji lebih jauh mengenai aspek-aspek hukum mengenai Merek hak merek dan Nama Domain,
serta perlindungan hukum pemegang Merek hak merek dan Nama Domain jika keduanya berada dalam kepentingan yang saling bersaing.
C. RUMUSAN MASALAH