THE DESIGN OF DIGITAL DICTIONARY APLICATION LANGUAGE INDONESIA-LAMPUNGNESE/LAMPUNGNESE- INDONESIA WAP (WIRELESS APPLICATION PROTOCOL) BASED USING PROTOTYPING METHODE

ABSTRACT

THE DESIGN OF DIGITAL DICTIONARY APLICATION
LANGUAGE INDONESIA-LAMPUNGNESE/LAMPUNGNESEINDONESIA WAP (WIRELESS APPLICATION PROTOCOL) BASED
USING PROTOTYPING METHODE

By
INDAH APRILIASARI

Lampung language is the pride and identity of Lampung. The use of Lampung is
getting blur because the native speaker tend to use Indonesia. This research tried
to present learning media in the form of digital dictionary of IndonesianLampungnese/Lampungnese-Indonesia with O dialect. With this digital
dictionary, it is hoped to be one of the solutions design and the implementation of
learning application through face to face digital mobile-based which is effective
and

efficient

in

online.


The

digital

dictionary

Indonesia-

Lampungnese/Lampungnese-Indonesia is developed with programming language
Wireless Markup Language (WML) with development method prototyping
evolutionary delivery which can be accessed through mobile ware with internet
access.
Keyword: Lampungnese, digital dictionary, prototyping method, WAP, mobile

51

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan implementasi terhadap aplikasi yang telah dibuat, dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1. Sistem aplikasi kamus digital dinamis dibangun menggunakan tool
pengembangan perpaduan antara WAP, PHP, dan MySql sehingga
memungkinkan sistem aplikasi untuk menyimpan dan membaca data pada
server.
2. Teknik metode prototyping evolutionary delivery cukup baik dalam
pengembangan aplikasi kamus digital dengan memanfaatkan interaksi dari
pengembang dan juga user. Di sini user berinteraksi langsung dengan
pelanggan, dalam hal ini terjadi evaluasi dan feedback pada rancangan
yang interaktif.
3. Dengan adanya kamus digital ini, user yang ingin belajar bahasa Lampung
dapat terbantu untuk mencari dan menemukan kata yang diinginkan
dengan menggunakan ponsel.

5.2 Saran

52

Dari implementasi terhadap aplikasi yang telah dibuat, maka didapatkan beberapa

saran sebagai berikut.
1. Aplikasi ini dapat lebih dikembangkan lagi dengan konten multimedia,
misalnya arti kata yang akan diterjemahkan output nya bisa diubah dari
teks ke suara.
2. Aplikasi ini dapat dikembangkan dengan pengenalan pola menggunakan
metode penklasifikasian data.

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bahasa adalah ciri utama suatu budaya. Bahasa juga sebenarnya membedakan
budaya satu dengan budaya lainnya, seperti cara orang makan, berpakaian, dan
lain-lain. Tradisi yang diekspresikan dengan tindakan nyata boleh saja sama
antara satu bangsa dan bangsa lainnya, tetapi manakala mendengar bahasa yang
terucap, akan segera tampak ciri perbedaan itu. Bahasa Lampung berfungsi
sebagai lambang kebanggaan serta identitas daerah Lampung. Bahasa Lampung
digunakan sebagai alat komunikasi antarmasyarakat Lampung serta sarana
pendukung kebudayaan Lampung (Sanusi, 2006).

Hingga saat ini, bahasa Lampung masih hidup dan dipelihara penutur bahasanya.
Belum diketahui secara pasti jumlah penutur bahasa Lampung, tetapi diperkirakan
kurang lebih 1.190.000 penutur. Jumlah itu masih menunjukkan bahwa bahasa
Lampung berada di zona aman dari ancaman kepunahan. Sekalipun demikian,
akhir-akhir ini ditengarai jumlah ulun Lampung yang tidak menggunakan bahasa
daerahnya terus bertambah dan dikhawatirakan seiring berjalannya waktu
penggunaan bahasa Lampung semakin memudar (Danardana, 2010).
Bahasa Lampung berbeda dengan bahasa Jawa dan bahasa Minang yang
berkembang dengan cepat pada masyarakat mana pun. Kepercayaan diri pemakai

2

bahasa menggunakan bahasa daerahnya menjadi tameng menghindari bahasa
daerahnya dari kepunahan. Pemakai bahasa Lampung cenderung menggunakan
bahasa Indonesia dalam berkomunikasi sehari-hari, khususnya yang tinggal di
perkotaan. Mereka merasa lebih lancar berkomunikasi dengan bahasa Indonesia,
hal itu didasari semakin banyaknya pendatang dari luar Lampung sehingga bahasa
Indonesia dirasa lebih efektif dan efisien dalam berkomunikasi.
Apabila masalah ini semakin berlarut, tentunya bahasa Lampung akan berada di
ambang kepunahan. Mengingat pentingnya bahasa Lampung dalam kehidupan

masyarakat Lampung, kondisi yang tidak diinginkan itu tentunya menjadi sesuatu
yang harus disikapi sejak dini. Keadaan ini sudah banyak diungkapkan dalam
berbagai diskusi, baik di forum akademik maupun nonakademik. Di satu sisi,
bahasa Lampung mulai ditinggalkan pemakainya, tetapi di sisi lain pemerintah
dan pihak terkait lainnya bertekad menjadikan bahasa Lampung sebagai tuan
rumah di tanah Lampung (Saroso, 2007).
Usaha pemerintah yang ditempuh untuk melestarikan bahasa Lampung antara lain
mendirikan sanggar-sanggar budaya Lampung yang di dalamnya memuat
kesusastraan Lampung. Selain itu, pemerintah juga memasukkan bahasa Lampung
sebagai mata pelajaran muatan lokal pada jenjang pendidikan mulai dari SD dan
SMP. Usaha pemerintah tersebut patut diapresiasi karena cara tersebut efektif
mengenalkan bahasa Lampung kepada anak sejak dini. Dengan cara tersebut,
pemerintah

bercita-cita

menghidupkan

kembali


bahasa

Lampung

dan

menghindarkan bahasa Lampung dari kepunahan.
Sehubungan dengan itu, hal yang menjadi persoalan saat ini adalah bagaimana
cara meningkatkan pembelajaran bahasa Lampung di sekolah dan perguruan

3

tinggi agar lebih maksimal dan berkualitas. Apabila berbicara mengenai
pembelajaran, tentunya solusi yang tepat untuk dihadirkan adalah penyediaan
media pembelajaran yang mampu mendukung pembelajaran. Media itu tentunya
harus berupa media yang kreatif, inovatif, praktis, modern, dan tentunya dapat
dijangkau semua kalangan.
Atas dasar itulah, penelitian ini berusaha mengembangkan media pembelajaran
yang mampu memaksimalkan pembelajaran bahasa Lampung bagi seluruh
kalangan. Media pembelajaran itu berupa aplikasi kamus digital bahasa

Indonesia-Lampung/Lampung-Indonesia. Media ini lebih praktis dibandingkan
kamus cetak yang selama ini digunakan pebelajar bahasa Lampung pada
umumnya. Dengan kemudahan yang dihadirkan aplikasi kamus digital ini,
pembelajaran bahasa Lampung menjadi berkualitas dan menjadikan seseorang
lebih mudah dalam belajar bahasa Lampung sehingga bahasa Lampung yang kini
mulai ditinggalkan para pemakainya dapat hidup kembali dan digunakan dalam
kehidupan bermasyarakat, khususnya masyarakat Lampung.
Dalam hal ini, perkembangan teknologi mobile yang sangat cepat di dunia
informasi membuka peluang untuk segala kebutuhan di mana dan kapan saja. Hal
ini melatarbelakangi usaha pencarian solusi desain dan implementasi aplikasi
belajar kamus digital bahasa Indonesia-Lampung/Lampung-Indonesia. Aplikasi
ini dikembangkan melalui antarmuka grafis berbasis digital mobile yang dibangun
dengan menggunakan WAP dan ditampilkan untuk ponsel. WAP merupakan
metode halaman website dalam layar ponsel. Dengan begitu, aplikasi ini dapat
digunakan setiap saat. Untuk mengembangkan sistem ini, digunakan metode
prototype dengan pendekatan evelutionary prototyping.

4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, masalah penelitian dapat dirumuskan
sebagai berikut.
a. Bagaimana membangun aplikasi antarmuka kamus bahasa IndonesiaLampung/Lampung-Indonesia

berbasis

WAP

menggunakan

bahasa

pemprograman WML dan PHP. Dan database Mysql dengan penerapan
metode prototyping
b. Bagaimana memungkinkan pengguna perangkat ini untuk melihat konten
aplikasi

yang

dikembangkan


dengan

menggunakan

WAP

yang

sebelumnya hanya tersedia pada PC (Personal Computer)

1.3 Batasan Masalah
Agar tidak semakin meluas, dalam penelitian ini terdapat beberapa batasan, antara
lain sebagai berikut.
a. Metode yang digunakan dalam pengembangan aplikasi kamus digital
bahasa

Lampung-Indonesia/Indonesia-Lampung

ini


adalah

metode

prototype.
b. Bahasa pemprograman yang digunakan adalah WML dan PHP. Dan
database yang digunakan adalah Mysql.
c. Sistem ini hanya bisa diakses melalui ponsel/emulator/browser yang
membaca file WML. Browser yang digunakan Internet Explorer 6.0 yang
berintegrasi dengan emulator M3Gate.
d. Selama pengembangan, sistem ini dikerjakan di localhost dengan
menggunakan browser yang digunakan untuk menguji, yaitu WAP
browser ponsel itu sendiri.
e. User hanya dapat mengakses informasi menggunakan perangkat mobile

5

(ponsel atau PDA) yang memiliki akses internet.
f. Sistem hanya menyajikan input kata dan disajikan dalam output kata

terjemahan.
g. Tidak membahas cara setting GPRS.
h. Database yang digunakan adalah dialek pepadun (dialek O).
i. Analisis perbandingan aplikasi yang dikembangkan menggunakan
Macromedia Flash 8 dengan Tool Flash Lite 1.1, Adobe Flash CS4 dengan
Tool Flash Lite 3.0, dan WAP.
j. Tidak membahas tool perangkat lunak Adobe Flash 8 dan Adobe Flash
CS4.

1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Implementasi teknologi informasi dalam revitalisasi Bahasa Lampung
b. Membantu program pemerintah meningkatkan aplikasi dari teknologi
informasi yang berkembang.
1.4.2 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah membuat media pembelajaran
berbasis WAP, di antaranya sebagai berikut.

a. Mengimplementasikan

WAP

sebagai

kamus

Indonesia-

Lampung/Lampung-Indonesia.
b. Membangun

suatu

aplikasi

kamus

digital

bahasa

Indonesia-

Lampung/Lampung-Indonesia yang efektif dan efisien.
c. Penerapan metode prototipe dalam pembuatan kamus digital WAP

6

menggunakan pemprograman WML.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Menambah wawasan mengenai aplikasi ponsel yang bervariatif dan
bermanfaat.
b. Mempermudah memelajari bahasa Lampung dengan penggunaan ponsel.
c. Meningkatkan motivasi belajar bahasa Lampung.