4
Tri Kusnawati kusnawatiuny.ac.id
BAB 1 HAKIKAT EVALUASI
1.1 Pendahuluan
Kegiatan penilaian tidak mungkin dapat dipisahkan dari kegiatan pendidikan dan pengajaran. Semua kegiatan pendidikan dan pengajaran
pasti selalu diikuti dengan kegiatan penilaian. Istilah penilaian yang digunakan pada diktat ini sinonim dengan evaluasi. Untuk itu, seorang
pengajar calon pengajar harus mengetahui hakikat evaluasi. Dalam bab ini kita akan membahas tentang pengukuran dan penilaian, definisi dan
komponen penilaian, penilaian sebagai suatu proses, serta tujuan dan manfaat evaluasi.
1.2 Pengukuran dan Penilaian
Penilaian merupakan suatu proses untuk mengetahui menguji apakah suatu kegiatan, proses kegiatan, keluaran suatu program telah
sesuai dengan tujuan atau criteria yang telah ditentukan Tuckman dalam Burhan Nurgiyantoro, 2001: 5. Untuk dapat memberikan penilaian secara
tepat, misalnya tentang kemampuan siswa dalam membuat surat pribadi dalam bahasa Prancis, pengajar memerlukan data-data tentang
kemampuan siswa dalam hal tersebut. Selanjutnya, untuk memperoleh data-data yang diperlukan, pengajar memerlukan alat penilaian yang
berupa pengukuran. Dengan demikian, pengukuran merupakan bagian atau alat penilaian saja dan selalu berhubungan dengan data-data
kuantitatif yang biasanya berupa skor siswa.
Penilaian selalu berhubungan dengan aspek kualitatif dan aspek kuantitatif, sedangkan pengukuran hanya berhubungan dengan aspek
kuantitatif. Aspek kuantitatif pada penilaian diperoleh dengan bantuan pengukuran.
1.3 Definisi dan Komponen Penilaian
Penilaian pada hakikatnya merupakan suatu proses. Cronbach dalam Burhan Nurgiyantoro, 2001: 7 penilaian adalah proses
pengumpulan dan penggunaan informasi yang dipergunakan sebagai dasar pembuatan keputusan tentang program pendidikan.
Scriven dalam Burhan Nurgiyantoro 2001: 7 mengemukakan bahwa proses penilaian terdiri dari tiga komponen, yakni:
a. Pengumpulan Informasi. Informasi merupakan suatu hal yang sangat esensial karena informasi memberikan data-data yang akan
dipergunakan sebagai dasar pembuatan pertimbangan. Informasi ini dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, umum atau khusus,
berkaitan dengan orang, materi, prestasi, program, proses, dan sebagainya.
b. Pembuatan Pertimbangan. Pertimbangan yang dibuat diharapkan tepat jika didukung oleh akuratnya informasi yang diperoleh dan
tepatnya penafsiran terhadap informasi tersebut. Pertimbangan
5
Tri Kusnawati kusnawatiuny.ac.id
merupakan tafsiran terhadap kondisi yang ada sekarang dan merupakan prediksi penampilan pada masa mendatang.
c. Pembuatan Keputusan.
Pembuatan keputusan
merupakan pemilihan di antara sejumlah alternatif. Keputusan yang diambil
menuntut diikuti oleh tindakan. Pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan tidak harus orang yang membuat
pertimbangan, namun bisa juga orang yang sama.
1.4 Penilaian sebagai Suatu Proses