Bab I Pendahuluan Pasar Dan Tataniaga Pertanian

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan
penting dalam keberlangsungan hidup manusia. Pertanian adalah kegiatan
pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan
bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola
lingkungan hidupnya. Pertanian pada umumnya memiliki dua Sifat hasil prtanian,
yaitu musiman dan tahunan. Sifat hasil pertanian tersebut tentunya juga
mempengaruhi pola harga hasil pertanian, sehingga menyebabkan fluktuasi harga
antar musim bahkan antar tahun, dan berpengaruh pula pada pemasarannya
(Suyono dan Dwi Purwastuti).
Pada umumnya untuk hasil pertanian yang musiman dan mudah rusak
(sayuran dan buah – buahan ) memerlukan penanganan khusus, baik dalam
penyimpanan maupun dalam pengangkutannya, salah satunya adalah dengan
menggunakan ruangan pendingin. Sementara itu, untuk produk pertanian yang
relatif tidak mudah rusak seperti beras, jagung, dan kedelai, maka dalam
penyimpanannya membutuhkan sistem peyimpanan yang baik untuk mengurangi
resiko kerusakan. (Suyono dan Dwi Purwastuti ). Maka dari itu, petani atau
pelaku usaha tani tidak hanya memproduksi hasil pertanian saja, mereka juga
harus melakukan tindakan pasca panen, yaitu menjual hasil panen tersebut. Salah

satu tempat untuk menjual hasil pertanian adalah pasar.
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan
sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk
orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat
pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari
perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual
untuk item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan
pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi
dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan

pada setidaknya satu dari dua belah pihak. Sedangkan Pemasaran adalah sejumlah
kegiatan bisnis yang tujuan utamanya adalah untuk memberikan kepuasan kepada
konsumen dari barang atau jasa yang ditawarkan. Dengan harapan barang atau
jasa tersebut sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.
Pemasaran pertanian berarti kegiatan bisnis dimana menjual produk
berupa komoditas pertanian sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen,
dengan harapan konsumen akan puas dengan mengkonsumsi komoditas tersebut.
Pemasaran pertanian dapat mencakup perpindahan barang atau produk pertanian
dari produsen kepada konsumen akhir, baik input ataupun produk pertanian itu
sendiri.

Ada 3 komponen dalam pemasaran agribisnis, yaitu :
1. Pasar agribisnis, dimana tempat terjadinya interaksi antara penjual dan
pembeli komoditas pertanian, sehingga dalam pasar ini bisa terjadi
kesepakatan nilai, jumlah produk, spesifikasi produk, cara pengiriman dan
pembayaran.
2. Pemasar agribisnis adalah seseorang yang mencari barang pertanian atau
sebagai jasa perdagangan, dimana barang pertanian tersebut ditawarkan
atau dipasarkan ke konsumen. Pemasar agribisnis dapat berfungsi sebagai
pembeli atau penjual.
3. Pemasaran agribisnis adalah sejumlah kegiatan bisnis yang ditujukan
untuk memberi kepuasan dari barang komoditi atau jasa perdagangan
komoditi tersebut kepada konsumen.
Berkaitan dengan pemasaran (marketing), salah satu kegiatan pemasaran
adalah tataniaga. Tataniaga adalah sebagian dari kegiatan distribusi. Distribusi
menimbulkan suatu kesan seolah-olah orang-orang yang bergerak didalam bagian
ini bersifat statis, menunggu saja apa yang akan mereka peroleh dari produsen
untuk dibagi-bagikan lagi kepada konsumen. Sedangkan marketing (tata niaga)
sebaliknya bersifat dinamis karena tata niaga mencakup semua persiapan,
perencanaan dan penelitian dari segala sesuatu yang bersangkutpaut dengan
perpindahan, peralihan milik atas sesuatu barang atau jasa serta pelaksanaan

perpindahan dan peralihan tersebut. Oleh sebab itu sering terjadi “perbedaan”

penggunaan istilah dengan maksud yang sama. Agar pengertian tata niaga itu
semakin jelas berikut ini disajikan beberapa batasan-batasan (defenisi) yang
diberikan oleh beberapa para ahli. Sedangkan beberapa batasan tata niaga
(marketing) yang bersumber dari literatur dalam negeri adalah sebagai berikut:
a. Panglaykim dan Hazil
Marketing adalah bagian daripada kegiatan usaha dan dengan mana kebutuhan
manusia dapat dipenuhi, yakni dengan tukar menukar barang-barang dan jasa-jasa
untuk sesuatu yang dianggap perlu dan berharga.
b. Alex S. Nitisemito
Marketing adalah semua kegiatan aktivitas untuk memperlancar arus
barang/jasa dari produsen kegiatan konsumen secara paling efisien dengan
maksud untuk menciptakan permintaan efektif.
Setelah menelaah batasan-batasan tata niaga yang telah diutarakan diatas,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa tata niaga atau marketing itu meliputi
kegiatan-kegiatan

yang


pembelian (buying),

sangat

luas

kegiatan

sekali,

diantaranya:

menjual (selling),

kegiatan
kegiatan

pembungkusan (packing), kegiatan pemindahan (transport), kelancaran arus
barang dan jasa dan lain sebagainya.
Atau dengan lebih singkat tataniaga itu adalah segala kegiatan yang

bersangkut paut dengan semua aspek proses yang terletak diantara fase kegiatan
sektor produksi barang-barang dan jasa-jasa sampai kegiatan sektor konsumen.
Jadi, marketing ini merupakan sesuatu kegiatan moving process atau moving
activities. Akan tetapi dengan adanya kemajuan teknologi, baik dalam
berproduksi,

kelancaran

komunikasi

dan

perhubungan,

teknik

pembungkusan,handling dan sebagainya, tidak mustahil akan merubah strategi
dan kebijakan tata niaga, sehingga batasan-batasan tersebut di atas akan
mengalami penyempurnaan atau perubahan secara dinamis pada masa-masa
mendatang.

B.

Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui :

1.

Mengidentifikasi Permasalahan Informasi Pasar dan Pemasaran Produk

2.

Menjelaskan Peningkatan Nilai tambah dan daya saing produk

3.

Membahas Isu Otonomi daerah dan Asean China Free Trade Area untuk
komoditi pertanian

4.


Membahas Solusi dan kebijakan pemerintah terhadap pasar dan tataniaga
pertanian