KESIAPAN PEGAWAI DALAM MENGHADAPI MODERNISASI:

KESIAPAN PEGAWAI DALAM MENGHADAPI MODERNISASI:

( Studi Tentang Efektivitas Pelatihan Pegawai Dirjen Pajak ) 1

Oleh: Ali Rokhman

Abstract

In line with increasing target of tax revenue for each year, since 2002 Directorate General of Tax (DGT) performed tax office modernization where until the end of 2008 all of tax office will be the modern office. In support of preparing of human resource toward modernization agenda, the DGT arranged a lot of trainings that covered in many areas around Indonesia. This study analyzed effectives of the training. Type of this study is experimental study through several groups performing called workplace learning groups (WLGs). Training in Mataram in May 2007 and Sorong in August 2007 was taken as research target. Result of the study showed training in those areas run effectively and and changed knowledge and attitude of the training participants. The WLGs performing have significant impact to participant’s attitudes toward the modernization. The DGT should pay attention concerning effect of modernization

and should take good practices from discussion activities in the WLGs.

Keyword: human resource, organization change, modernization, workplace learning.

tanpa harus khawatir tumpang tindih

A. LATAR BELAKANG

dengan pekerjaan lainnya, tugas-tugas Pajak adalah sumber utama pem-

dibagi habis sedemikian rupa untuk biayaan negara, merupakan masa depan

menghindari terjadinya penumpukan kehidupan bangsa, serta ibarat darah bagi

kekuasaan di satu tangan, setiap suatu negara. Negara bisa maju apabila

pekerjaan dilengkapi dengan SOP pajaknya juga tertata baik dan sehat. Karena

(Standart Operating Procedure) untuk sebaga kunci pembiayaan negara maka

memudahkan pelaksanaannya (Media penerimaan pajak di negara kita setiap tahun

Indonesia, 30 Oktober 2007). A. LATAR mengalami peningkatan. Untuk merealisir

BELAKANG

terget pajak yang setiap tahun semakin meningkat Ditjen Pajak (DJP) sejak tahun

Pajak adalah sumber utama pem- 2002 telah melakukan

modernisasi

biayaan negara, merupakan masa depan kehidupan bangsa, serta ibarat darah bagi

administrasi dan pelayanan perpajakan. suatu negara. Negara bisa maju apabila

Modernisasi adminis-trasi yang digulirkan mulai tahun 2002 terus dikembangkan,

pajaknya juga tertata baik dan sehat. Karena dimana pada akhir tahun 2007 seluruh

sebaga kunci pembiayaan negara maka penerimaan pajak di negara kita setiap tahun

kantor pajak di Jawa telah berubah menjadi mengalami peningkatan. Untuk merealisir

kantor modern yang akan disusul seluruh terget pajak yang setiap tahun semakin

Indonesia pada akhir tahun 2008. meningkat Ditjen Pajak (DJP) sejak tahun

Ciri khas kantor modern ini selain seluruh

modernisasi sistem administrasinya dibangun

2002 telah melakukan

administrasi dan pelayanan perpajakan. berbasis Teknologi Informasi (TI)

Modernisasi adminis-trasi yang digulirkan sehingga pelaksanaan pekerjaan lebih

mulai tahun 2002 terus dikembangkan, efisien, aman, dan akurat juga

dimana pada akhir tahun 2007 seluruh organisasinya dibangun berdasarkan

kantor pajak di Jawa telah berubah menjadi fungsi sehingga diharapkan dapat

kantor modern yang akan disusul seluruh menuntaskan segala macam pekerjaan

Indonesia pada akhir tahun 2008.

1. Perlu diantisipasi efek negatif dari sistem administrasinya dibangun berbasis

Ciri khas kantor modern ini selain seluruh

modernisasi terutama untuk kantor yang Teknologi

mempunyai karakteristik yang hampir pelaksanaan pekerjaan lebih efisien, aman,

sama dengan kantor para peserta dan akurat juga organisasinya dibangun

pelatihan di Sorong. berdasarkan fungsi sehingga diharapkan

2. Ditjen Pajak (DJP) perlu mengambil dapat menuntaskan segala macam

praktik baik dari pembentukan kelompok pekerjaan tanpa harus khawatir tumpang

pasca pelatihan di tempat kerja (WLGs) tindih dengan pekerjaan lainnya, tugas-tugas

sebagai sarana untuk menindaklanjuti dibagi habis sedemikian rupa untuk

hasil pelatihan yang telah didapat. menghindari

Adanya kemauan peserta untuk kekuasaan di satu tangan, setiap pekerjaan

terjadinya

penumpukan

keberlangsungan dilengkapi dengan SOP (Standart Operating

mempertahankan

kelompok walaupun tidak ada dukungan Procedure)

dari peneliti juga harus diperhatikan oleh pelaksanaannya (Media Indonesia, 30 Oktober 2007).

untuk

memudahkan

pihak DJP untuk menjaga semangat

KESIMPULAN

mereka sehingga dapat melayani wajib

1. Training berjalan efektif, ditandai dengan

pajak lebih baik.

adanya perbedaan pengetahuan dan

sikap peserta pelatihan antara sebelum dan sesudah pelatihan, baik pelatihan di DAFTAR PUSTAKA

Mataram maupun Sorong. Namun demikin khusus untuk pelatihan di

Sorong, para peserta masih sedikit Brooks, I, and Bate, P. (1994). The kawatir terhadap efek dari modernisasi

problems of effecting change within terhadap kantor mereka.

the British Civil Service: A cultural perspective. Brit. J. Manag. 5(3), 177 –

2. Terdapat perbedaan antara kelompok

eksperimen dengan kelompok kontrol dalam menanggapi modernisasi. Hal ini

Burns R. 2002, The Adult Learner at Work, berarti pembentukan kelompok eks-

Allen and Unwin, Sydney. perimen telah berdampak positif

Collins, D. (1996). New paradigms for terhadap perubahan sikap para peserta.

change? Theories of organisation and

3. Tidak terdapat perbedaan hasil yang the organisation of theories. J. Organ. signifikan antara pelatihan di Mataram

Change Manag.

dan Sorong, walaupun di antara dua Crane, Thomas G. 2002, The Heart of

daerah tersebut mempunyai karakteristik Coaching (second edition) San Diego, pegawai yang tidak sama.

CA:FTA Press

4. Sebagian besar peserta mendapatkan manfaat dari pelatihan dan kelompok Damanhuri, Pahriyono. 2007, Pengaruh

pasca pelatihan, dan berusaha untuk Beberapa Faktor Pelatihan Dan mempertahankan kelompok yang diikuti

Hubungan

Analisis Kebutuhan

Efektivitas walaupun sudah tidak ada dukungan dari Pelatihan peneliti. Karyawan PT. Karya Bakti Metalasri

Terhadap

Surabaya,

Jiptunair, Surabaya: Universitas Airlangga.

G. SARAN

Kim, Pan S. & Moon, M. Jae. 2002, Current Public Sector Reform: NPM in Practice, Kim, Pan S. & Moon, M. Jae. 2002, Current Public Sector Reform: NPM in Practice,

McHugh, M. (2001). Organisation Change

Management:

Regenerating the

Business. (Commissioned by the

Chartered Institute of Marketing), CIM Books, Maidenhead.

McHugh, M., and Bennett, H. (1999).

Introducing team working within a

bureaucratic maze. Leadersh.Organ.

Dev. J

Morgan, G. (1997). Images of Organi sation,

new edition of the international best-

seller, Sage, London.

Pandiangan, Liberty. 2007, Puaskah Anda

Dengan Pelayanan

Pajak,

http://www.kppmadyapalembang.pajak

.go.id/content/view/84/2/

Smith, Ian. 2006, Continuing professional development and workplace learning, Achieving successful organisational change – do’s and don’ts of change management, Journal of Library Management, Vol. 27 No. 4/5, pp. 300- 306

Media Indonesia, 30 Oktober 2007

Harian Kontan, 16 November 2007

Call for Papes: “CIVIL SERVICE”

Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS

Redaksi “Civil Service”, Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS yang dikelola oleh Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian, Badan Kepegawaian Negara mengundang para akademisi dan praktisi serta para pengelola kepegawaian untuk

mempublikasikan tulisan/artikel maupun hasil riset terkait/relevan pada Volume IV Nomor 1 dan 2 Tahun 2010.

Tema yang diangkat pa da Volume IV Nomor 1 Tahun 2010 adalah “Reformasi Kepegawaian” dan tema pada Volume IV Nomor 2 Tahun 2010 adalah “Profesionalisme PNS”. Urgensi penetapan tema ini didasarkan pada kondisi objektif prioritas kebijakan pemerintah untuk melakukan reformasi birokrasi secara sistematis, komprehensif, dan berkesinambungan, khususnya dalam bidang kepegawaian.

Naskah yang diterima dewan redaksi akan di-review oleh Redaksi Ahli. Naskah untuk Volume IV Nomor 1 Tahun 2010 diterima oleh Dewan Redaksi paling lambat Tanggal 30 April 2010 dan naskah untuk Volume IV Nomor 2 Tahun 2010 diterima oleh Dewan Redaksi paling lambat Tanggal 30 September 2010. Naskah dapat dikirim via email: [email protected].

Syarat penulisan artikel sesuai dengan format “Civil Service” yang dapat dilihat di www.bkn.go.id ). Artikel maksimal terdiri dari 15 – 30 halaman dan diketik dengan spasi tunggal. Abstraksi maksimal terdiri dari 250 kata dan disertai dengan keywords. Setiap artikel yang dikirimkan disertai dengan nama dan alamat korespondensi penulis.

Contact Person:  Hj. Siti Djaenab (021-80887011; 08159578984)  Janry Haposan U. P. Simanungkalit (081310775217)