BUDAYA MUTU DI TINGKAT PERSONAL, TEMPAT KERJA DAN INSTITUSIONAL

Kesehatan dan keamanan di tempat kerja Definisi

Lingkungan kerja yang sehat adalah lingkungan kerja dimana pegawai, kontraktordan masyarakat tidak terkena bahaya kesehatan dan potensi kecelakaan. Kesehatan juga berkaitan dengan kondisi kesehatan fisik, mental dan sosial. Hal ini lebih dari sekedar tidak adanya penyakit atau kuman.

Berpikir aman

Hari pertama bekerja adalah saat untuk memulai menumbuhkan sikap aman yang sesuai. Bahkan jika kita sudah berpengalaman pun, kita tetap harus meminta atau mendapat peraturan perusahaan dan instruksi khusus untuk diterapkan di bagian kerja kita. Setelah mendapatkan peraturan, untuk tetap bisa mempertahankan minat tinggi pada keamanan biasanya menjadi sulit. Para pekerja bila sudah terbiasa dengan pekerjaannya secara rutin di bagian (departemen) tempat mereka bekerja, biasanya mereka menjadi kurang hati-hati. Tanpa kerjasama penuh dari setiap pegawai, program keamanan tidak akan berhasil. Namun bila semua pekerja memahami bahwa pihak manajemen sangat memperhatikan keamanan, maka akan lebih mudah untuk meyakinkan mereka tentang pentingnya hal tersebut. Sebagian besar kecelakaan besar dan ringan disebabkan oleh tindakan yang tidak aman, bukan oleh kondisi yang tidak aman. Dari lima penyebab kecelakaan dalam pekerjaan, empat diantaranya disebabkan oleh tindakan tidak aman bagi semua orang yang disebabkan oleh kondisi tidak aman.

Kurangnya sikap aman merupakan penyebab sebagian besar kecelakaan. Orang yang memiliki sikap aman yang baik akan menjadi warga negara yang bahagia dan bertanggung jawab. Seseorang mengubah sikapnya terhadap keamanan biasanya pada saat mereka tertarik, marah, tertekan atau lelah. Mereka menjadi kurang memperhatikan keamanan dan lebih memungkinkan mengalami kecelakaan. Penggunaan obat-obatan dan alkohol bisa menyebabkan sikap aman yang buruk. Ini mungkin sebagian alasan kenapa alkohol terlibat paling tidak setengah dari semua kecelakaan bermotor yang fatal. Selain itu, bahaya dari alkohol dan obat - obatan berhubungan dengan batasan fisik. Itulah sebabnya kenapa orang yang berada dalam pengaruh zat-zat ini bereaksi lebih lambat terhadap bahaya.

Kurangnya pengetahuan merupakan penyebab lain kecelakaan. Kurang nya pengetahuan terutama berbahaya di toko; oleh karena itu; mengharuskan para pegawainya diberi pelatihan.

Kurangnya kemampuan merupakan penyebab kecelakaan yang paling umum. Kurangnya kemampuan terutama terlihat saat situasi darurat.

Kepenatan. Banyak orang menderita kepenatan. Ada sejumlah alasan yang menyebabkan hal ini. Diantaranya adalah kerja berlebihan, bising, panas, kelembaban, penyakit, kurang istirahat dan diet yang salah. Kepenatan bisa menyebabkan perilaku tidak aman. Hal ini sering menyebabkan kecelakaan.

Kegagalan mekanis: pen yebab utama kecelakaan

Berikut adalah sejumlah jenis kondisi tidak aman yang bisa menyebabkan kecelakaan kerja. Ingatlah bahwa kondisi tidak aman seringkali merupakan akibat dari tindakan tidak aman.

Kurangnya penjagaan. Hal ini berlaku untuk tempat-tempat berbahaya seperti plafon, catwalk, atau penopang / perancah penggantung (yang biasa digunakan oleh pembersih jendela di gedung bertingkat) yang tidak dilengkapi dengan pagar penghalang; jalur aliran listrik atau bahan peledak yang tidak dipagari atau ditutup dengan layak; mesin atau perlengkapan lain setelah memindahkan bagian atau titik berbahaya lain yang tidak dijaga dengan aman.

Penjaga yang tidak cukup. Seringnya, bahan berbahaya yang tidak sepenuhnya dijaga lebih berbahaya dari bahan berbahaya yang tidak dijaga sama sekali. Para pekerja yang melihat ada penjaga akan merasa aman dan tidak memperhatikan peringatan yang biasanya akan mereka perhatikan jika tidak ada penjaga sama seka li.

Item-item cacat. Perlengkapan atau bahan yang sudah tua, sobek, retak, patah, karatan, bengkok; bangunan, mesin, atau perlengkapan yang telah benar-benar rusak dan tidak bisa lagi diperbaiki.

Pengaturan yang berbahaya. Lantai dan area kerja yang kacau; layout mesin dan fasilitas produksi lain yang tidak tepat; celah gang atau pintu darurat yang terhalang; barang-barang atau perlengkapan yang ditumpuk atau disimpan dengan tidak aman; plafon atau kendaraan yang terlalu penuh; fasilitas pembuangan atau pembakaran limbah yang tidak cukup.

Pencahayaan yang tidak sesuai. Kurang cahaya; cahaya berlebih; cahaya dengan warna yang salah; nyala lampu; pengaturan sistem pencahayaan yang menyebabkan bayangan dan terlalu banyak kontras.

Ventilasi yang tidak aman. Konsentrasi uap, debu, gas, asap; kapasitas yang tidak tepat, lokasi atau pengaturan sistem ventilasi; pertukaran udara yang kurang, sumber udara yang tidak murni yang digunakan untuk pertukaran udara; suhu dan kelembaban yang tidak normal.

Salah satu kontribusi kita yang penting bagi pencegahan kecelakaan adalah mengkomunikasikan keinginan kita sendiri untuk bekerja dengan aman. Orang- orang terluka bukan karena mereka ingin, tapi karena kadang mereka melakukan hal-hal yang tidak aman dengan alasan-alasan sebagai berikut:

Salah satu direktur keamanan mengatakan : ” Kau bisa punya semua peralatan keamanan yang kau butuhkan: kacamata, topi pengaman, selang pemadam

dilokasi strategis, sabuk pengaman—tapi kau tetap harus memeriksa secara teratur apakah semuanya digunakan dengan baik atau tidak. ”

Para pegawai harus ingat bahwa meskipun peraturan dan regulasi keamanan, penjaga dan peralatan mekanis, poster-poster keamanan, dan pembicaraan merupakan faktor keamanan yang penting, hal-hal ini tidak akan bisa mengganti tindakan aman yang dilakukan oleh para individu pegawai sendiri.

Ingat, keamanan adalah mencegah kecelakaan sebelum kecelakaan itu terjadi. Orang-orang terluka karena mereka ceroboh atau karena melanggar peraturan keamanan. Oleh karena itulah membangun pola kerja yang aman dan benar-benar memiliki kebiasaan aman berarti kita akan terus bekerja. Kebiasaan kerja dibangun untuk mempermudah kita untuk melakukan sesuatu. Berbicara tentang keamanan saja tidak cukup. Kita harus memiliki sikap aman yang baik dengan tindakan kita, tunjukkan bahwa prosedur keamanan memang benar-benar penting.

Peralatan dan perlengkapan kerja

Banyak kejadian yang melukai tangan, lengan, jari, dan kaki yang bisa dihindari jika para pekerja menggunakan peralatan dan perlengkapan dengan benar dan memakai pakaian pelindung yang aman. Sekitar 30% dari kecelakaan melukai tangan, lengan, atau jari. Sebagian besar Banyak kejadian yang melukai tangan, lengan, jari, dan kaki yang bisa dihindari jika para pekerja menggunakan peralatan dan perlengkapan dengan benar dan memakai pakaian pelindung yang aman. Sekitar 30% dari kecelakaan melukai tangan, lengan, atau jari. Sebagian besar

K eam an an adal ah m asal ah sem u a oran g

Ucapan-ucapan diatas adalah alasan-alasan yang dibuat atas kecelakaan yang harusnya bisa dihindari. Berikut adalah sikap-sikap yang salah yang mendasari munculnya alasan-alasan diatas: melamun, perselisihan, kelelahan, terlalu percaya diri, kemalasan, pengabaian dan kelalaian. Ingat, kecerobohan dan kebodohan pekerja lah yang menyebabkan sebagian besar kecelakaan terjadi.

Memperbaiki kondisi tidak aman

1. Pindahkan barang berbahaya jika mungkin. Barang yang membahayakan fisik.

2. menyebabkan sekitar 20% kecelakaan yang terjadi. Perlindungan. Jika titik bahaya (misalnya kabel tekanan tinggi) tidak bisa dipindahkan,

pastikan

bahaya

tersebut dilindungi menggunakan penutup,

atau peralatan

3. Peringatan. pelindung lain. Jika perlindungan tidak mungkin dilakukan atau tidak

praktis,

sebuah truk harus mundur melintasi trotoar ke sebuah plafon pengangkat. Kita idak bisa memindahkan trotoar atau membangun pagar di sekeliling truk tersebut. yang bisa kita lakukan hanya memperingatkan bahwa ada kondisi yang berbahaya. Lakukan dengan menunjukkan tanda bahaya atau menggunakan alat (bel, peluit, klakson, lampu sinyal, dsb)

4. Rekomendasikan. Jika kita tidak bisa memindahkan atau menjaga sebuah kondisi tidak aman sendirian, peringatkan pihak yang berwenang atas hal tersebut. Berikan rekomendasi spesifik tentang bagaimana menghilangkan kondisi tidak aman tersebut.

5. Tindak lanjut rekomendasi.

Setelah beberapa waktu, periksalah memastikan bahwa kondisi tidak aman tersebut sudah diperbaiki. untuk Jika tetap ada, tanggung jawab kitalah untuk memberitahu orang yang kita beri rekomendasi

Pakaian yang sesuai dengan pekerjaan bisa membantu kita menjadi aman dan nyaman. Pakaian kerja yang benar bisa membantu mencegah kecelakaan dan luka. Pakaian kerja harus nyaman dipakai dan melindungi tubuh dari kondisi lingkungan sekitar. Semakin berbahaya pekerjaannya, semakin khususlah pakaian kerjanya. Misalnya, seorang astronot tidak akan pergi ke ruang angkasa mengenakan pakaian renang. Jenis pekerjaan menentukan pakaian yang sesuai untuk keamanan kerja. Sejumlah tips umum untuk jenis pakaian yang tepat untuk dipakai demi keamanan dan kenyamanan kerja mencakup hal-hal berikut ini:

Memakai pakaian yang aman

Pakailah pakaian yang pas dan halus yang melindungi tubuh sesuai dengan yang dibutuhkan, dari pergelangan tangan sampai pergelangan kaki. Pakaian lengan pendek adalah pakaian yang paling bagus untuk bekerja di dalam ruangan menggunakan mesin. Jika memakai pakaian lengan panjang, lengannya harus digulung sampai siku. Pakailah pakaian yang halus, dan hampir pas untuk menghindari pakaian tersangkut di sudut tajam atau di putaran mesin. Jangan memakai scarf terurai, dasi, tutup saku yang melambai-lambai, perhiasan yang menggantung, jam tangan, atau cincin— barang-barang ini juga bisa tersangkut di benda-benda saat kerja atau tersangkut di mesin. Ikatkan celemek/pelindung apapun dengan benar-benar rapi dan aman dengan alasan yang sama.

G Perilaku mutu di tingkat institusional

Perilaku mutu di tingkat institusional menyiratkan penerapan kebijakan dan program sikap warga korporasi yang dimulai dengan menentukan kode kerja untuk profesi tersebut dan menggunakan pendekatan terpadu terhadap mutu yang mencakup: pemenuhan standar tenaga kerja internasional dan pemenuhan hak asasi manusia termasuk didalamnya peraturan keamanan dan kesehatan; pemenuhan peraturan lingkungan; serta pemenuhan standar sistem manajemen mutu.

Mendefinisikan kewarga negaraan korporasi

Secara umum, corporate social responsibility (CSR) menjabarkan hubungan antara bisnis dengan masyarakat. Pada tingkat yang lebih sempit, CSR atau warga perusahaan (corporate citizenship, CC) menjabarkan peran perusahaan di masyarakat tidak hanya pada aspek ekonomi semata. Hal ini biasanya diekspresikan dalam serangkaian kebijakan dan kegiatan di dalam dan di luar perusahaan yang akan membantu mencapai tujuan ini. Kontribusi ini ditentukan oleh seberapa baik perusahaan mengatur dampak ekonomi, sosial dan lingkungannya sekaligus sehubungan dengan pihak-pihak terkait.

CSR tidak hanya ” baik untuk dimiliki . Tapi berkaitan dengan serangkaian nilai dan perilaku inti yang berarti bahwa bisnis merupakan kekuatan positif dalam

masyarakat. Menjadi warga persuahaan berarti mematuhi peraturan ketenaga kerjaan dan tawar menawar kolektif, memperlakukan pegawai dengan adil dan sama rata dan memastikan keadilan sosial di tempat kerja. Dengan demikian, bisa memberikan jaminan kesehatan & keamanan pegawai serta mencegah polusi atau pengaruh negatif layanan atau fungsi perusahaan. Ini berkaitan dengan tanggapan pada kebutuhan dan tekanan pelanggan dengan tujuan agar bisa dipertahankan dan juga berkaitan dengan dukungan perlindungan hak asasi manusia. Warga perusahaan yang baik bisa memberikan keuntungan bisnis seperti: pengaturan reputasi, pengaturan resiko kerja, perekrutan, motivasi, dan penempatan pegawai; hubungan dan akses investor pada modal; pembelajaran dan inovasi; persaingan dan penempatan pasar; efisiensi operasional; dan

mendapatkan apa yang disebut dengan “ izin sosial untuk beroperasi atau label sosial ” .

Peralatan CSR meliputi reputasi dan manajemen krisis, laporan sosial dan lingkungan, dialog para pemegang saham dan kemitraan negeri-swasta. Terlepas dari kesejahteraan perusahaan, kemitraan strategis antara dunia bisnis dengan pembuat kebijakan, praktisi pengembang atau pemegang saham lain dalam masyarakat memberikan peralatan penting dalam CSR, khususnya dalam konteks pengembangan.

The UN Global Compact (UNGC) Apa yang dimaksudkan dengan UNGC 4 ?

UNGC adalah sebuah inisiatif sukarela warga perusahaan yang menyatukan perusahaan-perusahaan dengan agens PBB, organisasi buruh yang independen dan aktor masyarakat sipil lainnya yang mendorong tindakan dan kemitraan dalam usaha untuk mengejar ekonomi global yang lebih bisa dipertahankan dan lebih inklusif. Compact ini berdasarkan pada sembilan Prinsip yang berkenaan dengan bidang hak asasi manusia, buruh/tenaga kerja, dan lingkungan Ke sembilan prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

1. Memastikan bahwa perusahaan tidak terlibat dalam pelecehan hak asasi manusia

2. Bisnis sebaiknya mendukung dan menghargai perlindungan internasional terhadap hak asasi manusia dalam pengaruhnya; dan

3. sebaiknya kebebasan asosiasi dan pengetahuan efektif tentang hak untuk tawar menawar kolektif.

4. Penghapusan semua bentuk pemaksaan tenaga kerja;

5. Penghilangan pemaksaan dan pemerasan tenaga kerja yang efektif.

6. Menghilangkan diskriminasi dalam ketenaga kerjaan dan lapangan kerja.

7. Bisnis sebaiknya mendukung pendekatan awal terhadap tantangan li ng ku nga n.

8. Melakukan inisiatif untuk mendukung tanggung jawab lingkungan yang lebih besar; dan

9. mendorong pengembangan dan penggunaan teknologi ramah lingkungan.

Apa maksudnya dalam praktek?

UNGC diperkenalkan pada bulan Juli 2000 oleh Sekjen PBB. Sembilan prinsip tersebut berasal dari konsensus yang hampir universal dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (1948), Deklarasi Organisasi Buruh Internasional tentang Prinsip dan Hak dasar dalam Bekerja (1998) dan Deklarasi Rio tentang Lingkungan dan Pengembangan (1992). UNGC meminta tiap perusahaan untuk memadukan dukungan terhadap hak asasi manusia, memenuhi standar tenaga kerja dan perlindungan lingkungan pada inti operasi bisnis mereka dan untuk menghentikan kegiatan dan proyek perusahaan yang melampaui prinsip-prinsip tersebut. Baru-baru ini, beberapa perusahaan UNGC diperkenalkan pada bulan Juli 2000 oleh Sekjen PBB. Sembilan prinsip tersebut berasal dari konsensus yang hampir universal dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (1948), Deklarasi Organisasi Buruh Internasional tentang Prinsip dan Hak dasar dalam Bekerja (1998) dan Deklarasi Rio tentang Lingkungan dan Pengembangan (1992). UNGC meminta tiap perusahaan untuk memadukan dukungan terhadap hak asasi manusia, memenuhi standar tenaga kerja dan perlindungan lingkungan pada inti operasi bisnis mereka dan untuk menghentikan kegiatan dan proyek perusahaan yang melampaui prinsip-prinsip tersebut. Baru-baru ini, beberapa perusahaan

Tanggung jawab Sosial perusahaan, bergunakah konsep ini untuk pengembangan?

Dengan adanya konferensi tingkat tinggi di Afrika Selatan pada tahun 2002, CSR secara resmi memasuki arena kebijakan internasional. Dengan perkembangan peran yang diberikan pada pertumbuhan ekonomi dan pengembangan, peran bisnis dalam pengembangan perbaikan sosial juga telah meningkat. Hal ini tidak dapat dilihat dari inkorporasi CSR dalam Tujuan Pengembangan Milenium dimana lingkungan bisnis diberikan peran penting terkait dengan pengentasan kemiskinan.

Tujuan Pengembangan Milenium (The Millennium Development Goals / MDG)

Ada hubungan yang jelas antara inisiatif tanggung jawab perusahaan dengan tantangan pengembangan berkelanjutan yang lebih luas. Dalam konteks ini mungkin berguna jika kita melihat apakah Tujuan pengembangan milenium yang merupakan bagian dari peta menuju implementasi Deklarasi Milenium PBB sesuai dengan konferensi internasional pada tahun 1990-an. Meskipun pencapaian MDG tidak menjamin pengembangan berkelanjutan, tujuantujuan tersebut mengingatkan kita bahwa paling tidak ada sejumlah konsensus di tingkat global terkait dengan kebutuhan untuk mencapai kemajuan yang lebih besar dalam menghadapi tantangan fundamental. Misalnya, pada tahun

2015, ke 191 anggota PBB disumpah untuk memenuhi delapan tujuan berikut:

1. Menghapuskan kemiskinan dan kelaparan: hilangkan setengah dari proporsi orang miskin yang hidup dengan biaya dibawah sedolar sehari dan setengah lagi dari proporsi orang yang menderita kelaparan.

2. Mencapai pendidikan dasar universal: memastikan bahwa semua anak menyelesaikan wajib belajar.

3. Mendukung kesamaan gender dan memperkuat posisi wanita: menghilangkan pembedaan gender di dunia pendidikan dasar dan menengah, khususnya pada 2005 dan di semua tingkatan pada 2015.

4. Mengurangi tingkat kematian anak: mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu;

5. Meningkatkan kesehatan ibu: mengurangi tiga per empat rasio kematian ibu.

6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lain: beralih dan mulai membalik penyebaran HIV/AIDS dan membalik pengaruh malaria dan penyakit besar lainnya.

7. Memastikan keberlangsungan lingkungan: mengintegrasi prinsip-prinsip pengembangan berkelanjutan menjadi kebijakan dan program negara dan mengembalikan hilangnya sumber daya alam; mengurangi setengah proporsi orang yang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman; dan mencapai peningkatan signifikan dalam kehidupan 100 juta orang miskin di tempat kumuh pada tahun 2020.

8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangungan: sejauh ini, melingkupi masalah-masalah negara berkembang seperti pengurangan tarif dan kuota pasar ekspor, meningkatkan pelunasan hutang dan akses obat- obatan penting yang terjangkau di negara-negara berkembang.

Bagaimana negara saudara memenuhi Tujuan Pengembangan Milenium (MDG)? _________________________________________________

Jelas, pentingnya pengaturan perusahaan yang baik beranjak jauh dari kepentingan pemegang saham di tiap perusahaan. Memang, prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas pengaturan perusahaan penting bagi integritas dan kredibilitas hukum bagi sistem pasar kita. Kita telah mempercayai perusahaan untuk menciptakan

pekerjaan yang meningkatkan pemasukan pajak dan menyediakan barang dan jasa untuk pasar. Tanggung jawab manajer perusahaan, tentu saja tidak terbatas pada melaporkan laporan keuangan yang jujur, melaksanakan fungsi utama kegiatan bisnis dan mematuhi berbagai hukum yang berlaku. Perusahaan-perusahaan bisnis juga harus menanggapi harapan masyarakat demokrasi tentang cara mereka beroperasi. Harapan-harapan tersebut seringkali tidak tertuang sebagai hukum resmi. Pembagi keuntungan sebenarnya mengharapkan perusahaan memenuhi tuntutan masyarakat, sesuai dengan maksimalisasi nilai perusahaan. Memang, pengalaman menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang melakukan hal tersebut menjadi perusahaan terbaik dalam jangka panjang. Tantangan untuk memenuhi harapan ini menjadi semakin kompleks dalam ekonomi global dunia saat ini, dengan perusahaan-perusahaan biasanya beroperasi dalam sejumlah lingkungan bisnis dan budaya yang legal dan memiliki peraturan. Dalam beberapa tahun terakhir, para pebisnis terikat dalam inisiatif sukarela untuk meningkatkan kinerja mereka dalam berbagai bidang etika bisnis dan juga pemenuhan hukum. Mereka telah membuat kode tindakan dan sistem manajemen yang dirancang untuk membantu mereka memenuhi komitmen-komitmen ini. Mereka telah mengembangkan kode tindakan dan sistem manajemen ini dengan bantuan partai buruh, LSM dan pemerintah.

Kode tindakan dalam profesi Memang kenapa kita membutuhkan Kode Profesional?

Wajarkah dan diharapkankah warga negara yang baik berperilaku etis dalam pekerjaan? Sebenarnya, hal ini tidak sesederhana dan seotomatis itu. Tidak seorangpun yang memulai dengan mencoba berperilaku tidak etis. Hal itu semata- mata hanya masalah memikul beberapa tanggung jawab dalam waktu bersamaan. Salah satu cara untuk memandang Kode Profesional adalah dengan memandangnya sebagai pendekatan tersistem untuk menengahi masalah-masalah yang bisa terjadi jika seseorang memakai beberapa topi. Pandangan lain menyatakan bahwa Kode Formal tidakan merupakan gambaran hubungan antara masyarakat dengan warga negara yang baik. Tapi mari kita lihat beberapa definisi dasar: Apa pro fesi itu?

Profesi adalah sekelompok orang yang telah melewati pelatihan khusus, utuk menguasai pengetahuan dan kemampuan dan juga komitmen untuk bersosialisasi dan bertindak baik. Saat orang-orang ini memasuki dunia kerja mereka akan memiliki tanggung jawab profesional.

Tanggung jawab pro fesional mencakup apa aja?

Tanggung jawab profesional adalah tanggung jawab untuk menggunakan pengetahuan dan kemampuan khusus untuk kepentingan individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Untuk itu perlu pembentukan standard produk yang baik berdasarkan pada kode profesi melalui persetujuan atau kontrak yang mampu mengangkat nilai kelompok, termasuk penuntun bagaimana menggunakan keterampilan khusus sesuai dengan standard profesi.

Kode tindakan memiliki disiplin dan konteks khusus.

Ada kesamaan nilai antara kode etik dan kode profesional karena keduanya memiliki banyak nilai yang sama, antara lain kejujuran, keadilan, tidak membahayakan, dan berjalan untuk meningkatkan mutu kehidupan sebanyak mungkin. Kode profesional adalah pernyataan nilai yang sama, dan muncul persyaratan tindakan yang benar. Kode-kode ini memiliki karakteristik yang sama dengan teori moral. Kode profesional yang bagus, seperti juga kode moral yang bagus, memiliki konsistensi dalam diri. Dengan kata lain, apa yang benar untuk satu orang, akan benar pula untuk orang lain.

Teori yang mengikuti pendekatan ini disebut Deontologis, berasal dari kata

Yunani ” deontos yang berari tugas atau kewajiban. Frase yang menjelaskan

pendekatan ini adalah ” kita memiliki kewajiban untuk menghargai hak individu.

Untuk mencoba menjelaskan apa ” tindakan yang benar itu, kode kerja (tindakan) seringnya berupa gabungan antara pendekatan Deontologis dan Utilitarian. Ada

ungkapan yang bersifat Deontologis yang menyatakan “ ini adalah prinsip-prinsip yang harus diikuti. ” Namun, di saat yang bersamaan kode itu juga menyatakan sifat Utilitarian yang menyatakan “ Semua orang akan bisa lebih baik jika kita semua mengikuti standar yang sama. ”

Kode profesional yang lengkap menggabungkan kewajiban dan hak lapangan kerja atau perusahaan yang memuat lapangan kerja tersebut. Hak dan kewajiban yang positif dari kelompok profesional secara langsung dan tidak langsung terkait dengan pemenuhan kebutuhan yang harus di dukung oleh anggota kelompok. Semua profesional memiliki kewajiban yang tegas untuk memenuhi kebutuhan, mendukung kepentingan dan menghargai nilai-nilai klien, karena pemenuhan kewajiban ini menyusun dasar bagi posisi hak mereka dalam masyarakat.

Pendekatan terintegrasi pada mutu

Sebuah pendekatan holistik memandang CSR sebagai konsep manajemen strategis yang menjadi keseluruhan kerangka kerja yang terpadu pada struktur dan proses perusahaan. Sebagai sebuah konsep manajemen, CSR harus memenuhi apa

yang disebut ” tiga garis dasar , yaitu masalah-masalah ekonomi, sosial dan ekologi yang harus diseimbangkan oleh perusahaan untuk mencapai

pengembangan berkelanjutan organisasi secara ekonomi, sosial dan ekologi. Dengan demikian perilaku mutu di tingkat institusional memiliki tiga implikasi utama yang mengarah ke pendekatan terintegrasi pada mutu dalam yaitu: a) pemenuhan standar tenaga kerja internasional dan hak asasi manusia yang mencakup kesehatan dan keamanan di tempat kerja, b) pemenuhan regulasi/peraturan lingkungan, dan c) pemenuhan sistem manajemen mutu. Kita akan sedikit menyentuh ketiga aspek penting ini yang akan dijelaskan lebih dalam Modul Semester Tahun ke 2 dan Ke 3 unit pembelajaran.

Pemenuhan standar tenaga kerja internasional dan hak asasi manusia termasuk regulasi kesehatan dan keamanan.

Pelanggaran hak asasi manusia tidak baik untuk perusahaan. Perusahaan tersebut harus berurusan tidak hanya dengan masalahnya sendiri, tapi juga dengan implikasi sosialnya. Penghilangan pelecehan terhadap hak untuk integritas fisik dan mental, kebebasan berekspresi dan lingkungan kerja yang bebas dari diskriminasi sangat penting untuk mendukung hak asasi manusia. Kode etik ada untuk menciptakan standar dan pemastian berjalannya bisnis dan hak asasi manusia. Sertifikasi dan perilaku transparan penting bagi perusahaan. Bersikap etis atau tidak bukanlah pilihan, tapi fakta. Jika sebuah perusahaan bersikap etis kurang lebih tergantung dari pengembangan bagian ini dari perusahaan yang

sama. Menerapkan kebijakan dan program kesehatan yang efektif membutuhkan dialog, kerja sama dan kepercayaan antara pemilik, pekerja dan pemerintah. Para pekerja juga harus diberikan layanan kesehatan yang terjangkau dan harus mendapatkan manfaat dari skema pekerjaan. Pegawai memiliki andil dalam kerja yang aman; begitu juga pimpinannya. Banyak tempat kerja yang melakukan program keamanan karena pihak manajemen menyadari bahwa kecelakaan adalah beban biaya yang bisa dicegah. Bisnis pembangunan mungkin memiliki direktur keamanan yang tugasnya mencakup membantu pihak manajemen melakukan tugasnya menjaga dan mempertahankan kondisi kerja yang aman. Bisnis-bisnis lain mungkin memiliki dewan keamanan yang terdiri dari pimpinan dan pegawai yang membantu mendukung keamanan. Dalam banyak kasus, pihak pimpinan menyediakan perlengkapan pelindung, seperti sepatu keamanan, kacamata keamanan (google), sarung tangan, dsb., yang diperlukan untuk pekerjaan tertentu. Fitur keamanan mekanis mungkin mencakup mesin jaga atau alat perlindungan lain yang bervariasi mulai dari sistem penyedot debu sampai perekam radiasi. Pembuka kaleng, penghalus makanan, mesin pemotong kain, dan mesin jahit industri adalah contoh perlengkapan yang memiliki penjaga keamanan dan peralatan pelindung. Poster, peraturan dan regulasi keamanan, dan pembicaraan serta pertemuan yang membahas tentang keamanan bisa dijadikan bagian dari program pencegahan kecelakaan. Di sebagian besar bisnis bangunan, fasilitas pertolongan pertama disiapkan untuk meminimalisir pengaruh kecelakaan yang terjadi.

Memenuhi regulasi lingkungan dan menjelaskan istilah lingkungan

Pemikiran tentang ’ lingkungan memiliki makna berbeda-beda bagi tiap orang. Bagi sebagian orang, lingkungan adalah segala sesuatu di luar tubuh kita, bagi

yang lain, lingkungan berarti segala sesuatu di luar rumah atau kantor kita.

Orangorang juga menggunakan istilah ’ lingkungan sebagai alat untuk mengkualifikasi area atau bidang pribadi, seperti lingkungan rumah atau

lingkungan kantor. Semua istilah ’ lingkungan ini mencakup udara, air, hewan, tumbuhan, manusia, infrastruktur serta proses alam, dan bahkan proses ekonomi

seperti fungsi organisasi dan tekanan dari pesaing.

Istilah ‘ lingkungan menjelaskan kondisi sekitar dimana organisasi beroperasi, dan mencakup udara, air, tanah, sumber daya alam, flora, fauna, manusia dan

hubungan mereka satu sama lain. Kondisi sekitar dalam konteks ini termasuk dari dalam organisasi sampai ke sistem global.

Aspek lingkungan ’ adalah nama resmi yang diberikan oleh sistem manajemen lingkungan standar ISO14001 pada semua elemen kegiatan, barang atau jasa

organisasi yang bisa berinteraksi dengan lingkungan. Aspek lingkungan yang signifikan adalah aspek lingkungan yang memiliki atau bisa memiliki dampak negatif yang signifikan pada lingkungan.

Apa maksud hal ini dalam prakteknya

Lingkungan ada disekitar manusia sebagai individu, kelompok atau komunitas dan perusahaan. Orang-orang memiliki hubungan yang sangat dekat dan intim dengan lingkungannya, khususnya lingkungan di tempat hidupnya. Segala hal yang terjadi di lingkungan (misalnya bising atau cuaca) bisa mempengaruhi kita dan kita juga bisa mempengaruhi segala hal yang terjadi di lingkungan dengan mengemudikan mobil, menghangatkan rumah dan kantor, atau menghidupkan lampu di malam hari. Pemikiran tentang lingkungan sama persis dengan pemikiran tentang ekosistem. Aspek lingkungan sebuah perusahaan cenderung merupakan kegiatan atau proses

yang bisa dihubungkan dengan dampak terhadap lingkungan. Istilah ‘ aspek lingkungan ’ secara langsung merujuk pada standar sistem manajemen lingkungan

ISO14001. Untuk mendapat sertifikat ISO14001, sebuah perusahaan harus menilai aspek- aspek lingkungannya untuk menentukan yang mana yang signifikan dan yang mana yang bisa memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat. Aspek-aspek yang signifikan ini harus dipertimbangkan saat menyusun tujuan kerja, membuat program pelatihan dan merancang prosedur darurat. Aspek-aspek ini sering mencakup bagian-bagian operasi perusahaan yang memiliki dampak negatif terhadap sumber daya tanah dan air, keberagaman biologi dan ekosistem. ISO14001 juga mengharuskan semua informasi terkait dengan aspek lingkungan yang signifikan dihargai dan terus diperbarui. Hal ini penting jika perusahaan ISO14001. Untuk mendapat sertifikat ISO14001, sebuah perusahaan harus menilai aspek- aspek lingkungannya untuk menentukan yang mana yang signifikan dan yang mana yang bisa memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat. Aspek-aspek yang signifikan ini harus dipertimbangkan saat menyusun tujuan kerja, membuat program pelatihan dan merancang prosedur darurat. Aspek-aspek ini sering mencakup bagian-bagian operasi perusahaan yang memiliki dampak negatif terhadap sumber daya tanah dan air, keberagaman biologi dan ekosistem. ISO14001 juga mengharuskan semua informasi terkait dengan aspek lingkungan yang signifikan dihargai dan terus diperbarui. Hal ini penting jika perusahaan

Memenuhi sistem manajemen mutu

Penerapan sistem manajemen mutu haruslah merupakan keputusan strategis perusahaan. Rancangan dan implementasi sistem manajemen mutu perusahaan dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan, tujuan khusus, barang yang disediakan, proses yang dipakai, dan ukuran serta struktur organisasi tersebut. Tujuan Standar Internasional ini bukan untuk menyarankan keseragaman dalam struktur sistem manajemen mutu atau keseragaman dokumentasi. Standar Internasional ini mendorong penerapan pendekatan proses saat membuat, menerapkan dan meningkatkan efektifitas sistem manajemen mutu, untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan yang diajukan oleh para pelanggan tersebut.

Agar organisasi bisa berfungsi dengan efektif, organisasi tersebut harus mengidentifikasi dan mengatur sejumlah besar kegiatan yang terkait. Kegiatan yang menggunakan sumber daya dan diatur untuk memungkinkan transformasi dari input menjadi output bisa dianggap sebuah proses. Seringnya output dari sebuah proses secara langsung membentuk input untuk yang berikutnya. Penerapan sebuah sistem atau proses-proses dalam organisasi, bersama dengan identifikasi dan interaksi proses-proses tersebut, dan pengaturannya, bisa disebut

sebagai ” pendekatan proses . Manfaat pendekatan proses adalah kontrol terus menerus yang diberikannya pada hubungan antara proses individu dalam sistem

proses, sekaligus pada gabungan dan interaksinya. Contoh sistem manajemen mutu berdasarkan proses yang ditunjukkan dibawah ini menggambarkan hubungan-hubungan proses. Ilustrasi tersebut menunjukkan bahwa pelanggan memainkan peran yang signifikan dalam menentukan persyaratan input. Memonitor kepuasan pelanggan mengharuskan adanya evaluasi informasi terkait dengan persepsi pelanggan tentang apakah organisasi tersebut telah memenuhi persyaratan/permintaan pelanggan atau belum. Contoh yang ditunjukkan berikut ini melingkupi semua persyaratan Standar Internasional, tapi proses, sekaligus pada gabungan dan interaksinya. Contoh sistem manajemen mutu berdasarkan proses yang ditunjukkan dibawah ini menggambarkan hubungan-hubungan proses. Ilustrasi tersebut menunjukkan bahwa pelanggan memainkan peran yang signifikan dalam menentukan persyaratan input. Memonitor kepuasan pelanggan mengharuskan adanya evaluasi informasi terkait dengan persepsi pelanggan tentang apakah organisasi tersebut telah memenuhi persyaratan/permintaan pelanggan atau belum. Contoh yang ditunjukkan berikut ini melingkupi semua persyaratan Standar Internasional, tapi

Contoh proses Contoh proses

Perilaku mutu pada tingkat personal akan ditinjau dari dua sudut pandang yang meskipun berbeda tapi saling tergantung: perilaku mutu pikiran, misalnya pentingnya etika dan pelaksanaan etika; serta perilaku mutu tubuh, misalnya pentingnya gizi dan kesehatan fisik yang baik. Ada tujuh kebiasaan orang yang sangat efektif, yaitu 1) bersikap proaktif, 2) mulai memikirkan tujuan, 3) mendahulukan yang lebih penting, 4) berpikir dengan pola sama- sama enak (winwin solution), 5) mencoba mengerti untuk dimengerti, 6) sinergis dan 7) pembaharuan, yang akan dianalisis dengan penekanan khusus pada manajemen waktu. Perilaku mutu agar bisa dipertahankan juga secara khusus dibahas berkaitan dengan manajemen sampah/limbah, penghematan energi, mengurangi polusi, dan penggunaan fasilitas umum dengan baik.

Perilaku mutu di tingkat tempat kerja

1. Kebiasaan yang meningkatkan mutu kerja dan menambah produktivitas

2. Kesehatan dan keamanan di tempat kerja Perilaku mutu di tingkat institusional

1. Tanggung jawab sosial korporasi/perusahaan

2. Kode/aturan dalam melaksanakan profesi

3. Pendekatan terintegrasi pada mutu Kita menterjemahkan nilai-nilai kedalam bentuk prinsip/ajaran sehingga nilai

tersebut bisa mengarahlkan dan memotivasi tindakan etis. Prinsip-prinsip

etis merupakan aturan untuk bertindak yang muncul dari nilai-nilai etis.

Misalnya, kejujuran adalah sebuah nilai yang mengatur perilaku dalam bentuk ajaran-ajaran seperti: katakan yang sebenarnya, jangan menipu, dan jangan curang. Dengan cara ini, nilai-nilai berubah menjadi ajaran/prinsip dalam bentuk “anjuran” dan “larangan” (do’s and dont’s) khusus. Etika juga berkaitan dengan menerapkan ajaran atau prinsip tadi dalam tindakan. Konsistensi antara apa yang menurut kita bernilai dan apa tindakan kita dianggap sebagai masalah integritas.

SOAL DAN JAWABAN

1. Apa Definisi Mutu ?

Jawaban ; Mutu bila didefinisikan secara umum dan dalam ruang lingkup yang luas adalah:

• Sifat penting yang mampu membedakan sesuatu atau seseorang; • " Tingkat atau angka keunggulan atau harga: kualitas mahapeserta didik

naik " ; • “ Sesuatu yang melekat pada suatu entitas dan nyata: masing-masing kota mempunyai mutunya sendiri ” ;

• Warna nada: (musik) milik bunyi khas kompleks (suara atau bunyi atau

suara musik); " warna nada penyanyi sopran kaya dan bagus ;

" • " Terpilih: superior angka; kertas mutu ; memilih bananas • " Status sosial yang tinggi; orang kualitas ;

2. Apa Definisi Lingkungan Kerja yang Sehat ?

Jawaban ; Lingkungan kerja yang sehat adalah lingkungan kerja dimana pegawai, kontraktordan masyarakat tidak terkena bahaya kesehatan dan potensi kecelakaan.

3. Beberapa perilaku mutu yang baik dan berkaitan dengan kita semua adalah:

• Pengelolaan limbah; •

Penghematan energi; •

Mengurangi polusi; •

Menggunakan fasilitas umum dengan hati-hati Pengelolaan limbah

4. Sebutkan tujuh kebiasaan orang yang sangat efektif! Jawaban ;

Tujuh kebiasaan orang yang sangat efektif, yaitu ;

1) Bersikap proaktif

2) Mulai memikirkan tujuan,

3) Mendahulukan yang lebih penting

4) Berpikir dengan pola sama-sama enak (winwin solution),

5) Mencoba mengerti untuk dimengerti,

6) Sinergis

7) Pembaharuan, yang akan dianalisis dengan penekanan khusus pada manajemen waktu.

SOAL

1. Sebutkan dan Jelaskan Kode tindakan memiliki disiplin dan konteks khusus !

2. Sebutkan Prinsip-prinsip etis merupakan aturan untuk bertindak yang muncul dari nilai-nilai etis.

3. ” CSR harus memenuhi apa yang disebut tiga garis dasar , Jelaskan !

4. Memang kenapa kita membutuhkan Kode Profesional?

5. Apa profesi itu ?