Latar Belakang Firza Syarifa Zahra 21100112140097 BAB I

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Semarang adalah Ibukota Provinsi Jawa Tengah, berdasarkan jumlah penduduknya yang mecapai 1,5 juta jiwa BPS Kota Semarang, 2016 Kota Semarang merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia. Secara Administrasi batas wilayah Kota Semarang sebagai berikut: a. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Semarang yang merupakan daerah penyangga sumber air bersih bagi warga Kota Semarang b. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kendal yang merupakan penyangga pemukiman dan industri bagi warga Kota Semarang c. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Demak, yang merupakan daerah penyangga pemukiman dan industri Kota Semarang merupakan salah satu kota berkembang di Indonesia, terutama perkembangan industri besar maupun industri kecil yang menyebabkan arus urbanisasi semakin tingggi. Arus urbanisasi ini akan berdampak pada kepadatan penduduk di Kota Semarang yang semakin bertambah, dimana pada Tahun 2014 kepadatan penduduk Kota Semarang 4.172 jiwakm 2 meningkat menjadi 4.262 jiwakm 2 pada Tahun 2015 BPS Kota Semarang, 2016. Kepadatan penduduk Kota Semarang ini memicu perkembangan pemukiman yang semakin tinggi. Kepadatan penduduk Kota Semarang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan air bersih bagi masyarakatnya, sehingga masyarakat mengambil airtanah secara berlebih. Kepadatan penduduk juga berdampak pada pengelolaan limbah yang tidak terkontrol sehingga menimbulkan berbagai masalah, diantaranya adalah pencemaran airtanah. Pencemaran airtanah di Kota Semarang juga diakibatkan oleh limbah industri yang dibuang sembarangan tanpa melalui proses sebelum pembuangan. Za-zat yang terdapat dalam limbah pabrik tersebut 2 akan mencemari tanah dan airtanah. Selain karena limbah pabrik, penyebab pencemaran airtanah adalah intrusi air laut di Kota Semarang bagian Utara. Intrusi air laut merupakan masuknya air laut ke dalam lapisan akuifer lapisan pembawa air, sehingga mengakibatkan penurunan kualitas airtanah. Intrusi air laut yang terjadi di Kota Semarang diakibatkan oleh penurunan muka airtanah akibat produksi atau pengambilan airtanah secara berlebih dan naiknya permukaan air laut. Peningkatan jumlah penduduk di Kota Semarang mengakibatkan kebutuhan air bersih di Kota Semarang semakin meningkat dan meluas. Peningkatan kebutuhan air di Kota Semarang tidak diimbangi dengan pengelolaan yang baik dan tepat, sehingga mengakibatkan kerusakan kondisi airtanah. Sehingga perlu tindakan atau upaya dalam memperbaiki kerusakan kondisi airtanah di Kota Semarang, salah satunya adalah upaya konservasi airtanah yang menjadi salah satu sumber utama air bersih masyarakat Kota Semarang.

1.2 Rumusan Masalah