Berdasarkan data Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang 1. Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang dari Hasil SPT

Untuk tahanan geser selimut tiang pancang pada tanah non-kohesif : Q S = 2 . N-SPT . p . Li .................................................................. …2.6 dimana : Li = Panjang lapisan tanah, m. p = Keliling tiang, m.

2.8.2. Berdasarkan data

Pile Driving Analizer PDA Tujuan pengujian dinamis ini adalah untuk mengetahui besarnya daya dukung ultimate tiang tekan hidrolik tunggal yang dilakukan di lapangan dengan berbagai dimensi dan karakteristik tiang yang telah ditentukan melalui perencanaan sebelumnya, baik untuk pemilihan tiang maupun lokassinya. Beban dinamik akibat tumbukan dari drop hammer pada kepala tiang, akan menimbulkan regangan pada tiang dan pergerakan relatif relative displacement yang terjadi antara tiang dan tanah sekitarnya menimbulkan gelombang akibat perlawanan atau reaksi tanah. Semakin besar kekuatan tanah, semakin kuat gelombang perlawanan yang timbul. Gelombang aksi maupun reaksi akibat perlawanan tanah akan direkam, dari hasil rekaman, karakteristik gelombang-gelombang ini dianalisa untuk menentukan daya dukung statistik tiang diuji, berdasarkan theory of stress wave propagation on pile case method. Saat ini pengujian PDA banyak dilakukan untuk pondasi tiang tekan hidrolik precast piles, steel piles, spun piles, menggunakan palu dari alat pancangnya sendiri, sehingga sangat praktis dan ekonomis pengerjaannya. Pengujian PDA untuk tiang berdiameter besar dan daya dukung besar sangat Universitas Sumatera Utara menguntungkan, karena proses pengujian sangaat ssingkat dari persiapan sampai selesai hanya berlangsung selama 1 – 3 jam. Untuk menghasilkan beban dinamik pada tiang, digunakan palu yang berfungsi sebagai alat tumbuk. Berat minimum dari palu yang akan digunakan ditentukan sebesar 1 dari perkiraan daya dukung ijin tiang. Sebagai contoh : untuk daya dukung ijin tiang direncanakan 500 ton, dan diambil daya dukung batasnya 200 dari daya dukung ijinnya, sebesar 1000 ton, maka berat minimum palu adalah 10 ton. Tinggi jjatuh palu diambil antara 1 m sampai 2 m, dipilih ketinggian minimum berupa yang sudah menghasilkan output daya dukung batas tiang. Pengujian dilakukan 2 sampai 5 kali tumbukan, sedangkan besarnya daya dukung tiang ditentukan dari rekaman 1 gelombang tumbukan saja. Terbatasnya berat palu yang dipakai untuk pengujian tiang dengan PDA, meneeybabkan pengujian tersebut banyak diragukan berbagai pihak. Tetapi dengan digunakannya palu berbobot sangat besar yaitu 11,50 ton tersedia juga bobot 25 ton untuk berbagai proyek menyebabkan hasil pengujian menjadi lebih akurat.

A. Prosedur pengujian daya dukung tiang dengan PDA

 Gelombang akibat tumbukan impact wave Pengujian Dinamis PDA dilakukan dengan menginterpretasikan gelombang satu dimensi one dimentional wave yang merambat pada media yang diuji. Gelombang ini didapat dengan tumbukan impact pada tiang uji, sehingga menghasilkan gelombang sesuai dengan kebutuhan pengujian. Pengujian PDA tiang tekan hidrolik menggunakan alat tumbuk Drop Hammer 3,5 ton dan 4,5 ton. Universitas Sumatera Utara  Instrumen PDA a. Strain Transducer dan Accelometer Untuk mengukur regangan dan percepatan selama perambatan gelombang akibat tumbukan yang diberikan pada tiang, strain transducer dan accelometer dipasang masing-masing 2 buah di kedua sisi tiang untuk mencegah tidak bekerjanya instrument pada saat penumbukan , berfungsi merubah regangan dan percepatan menjadi sinyal elektronik, melalui kabel penghubung akan direkam oleh alat PDA. Dipasang atau diletakkan pada permukaan bagian atas tiang dengan jarak lebih besar dari 1,5 W – 2 W dari ujung atas kepala tiang, Dimana W = lebar penampang tiang, untuk mendapatkan hasil rekaman yang baik. b. Computer Laptop PDA Hasil pengukuran direkam dengan alat komputer PDA type PAK dari GRL USA di lapangan dan dianalisa dengan program CAPWAP.  Pemasangan Instrumen PDA Sesuai ketentuan ASTM D 4945-96 maka pemasangan instrument strain transducer harus dilakukan sedemikian rupa untuk menghindari pengaruh yang akan terjadi selama penumbukan. Sehingga pengaruh faktor momen dapat diabaikan, untuk mendapatkan nilai N aksial sebesar mungkin.  Pekerjaan Persiapan Universitas Sumatera Utara Sebelum pengujian dilaksanakan, telah dilakukan persiapan untuk PDA dengan mencatat hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu : Pengeboran lubang pada tiang untuk pemasangan Strain Transducer dan Accelerometer.  Pelaksanaan Pengujian PDA Tiang tekan hidrolik uji diberi beberapa kali tumbukan, penumbukan dihentikan jika telah diperoleh mutu rekaman cukup baik pada komputer dan energi tumbukan EMX relative cukup tinggi. Kualitas rekaman cukup baik tergantung pada beberapa faktor, yaitu : a. Pemasangan instrumen terpasang dengn cukup kuat pada tiang beton; b. Sistem elektronik komputer dan efisiensi hammer yang yang digunakan. Saat pengujian secara temporer dilakukan pengecekanpengencangan instrumen strain transducer dan accelometer. Nilai EMX tergantung nilai efisiensi hammer yang dipakai. Hasil uji dinamis PDA dianalisis lebih lanjut dengan program CAPWAP, didapat perbandingan kekuatan daya dukung tiang tekan hidrolik dilapangan termasuk distribusi kekuatan friksi tanah di setiap lapisan tanah, tahann ujung, tegangan tiang dan lainnya.

B. Efisiensi Tumbukan Hammer

Dari beberapa tumbukan pada tiang yang diuji, efisiensi transfer energy hammer mencapai 50 sampai dengan 63 dari energy potensial yang tersedia. Universitas Sumatera Utara

C. Tegangan Tiang

Tegangan tekan maksimum CSX dan tegangan tarik maksimum TSX yang terjadi pada tiang tekan hidrolik yang diuji, diukur dekat kepala tiang pada saat pelaksanaan pengujian dilaksanakan.

D. Daya Dukung Tiang

Dari hasil pengujian dinamis pada kondisi restrike, analisa daya dukung tiang diperoleh dengan menggunakan program CAPWAP pada tiang uji.

E. Langkah Analitis, Pengambilan Kesimpulan dan Rekomendasi

Hasil rekaman gelombang akibat tumbukan palu dianalisa lebih jauh dengan menggunakan Analysis Case Pile Wave Equation Program CAPWAP, satu paket dengan PDA. Kombinasi rambatan gelombang pada tiang hasil rekaman PDA dan modelisasi tanah serta parameternya Dumping factor, Quake, Material tiang dan secara iterasi menentukan parameter tanah lainnya, sehingga grafik gelombang hasil iterasi signal matching memiliki korelasi yang baik dengan gelombang yang dihasilkan. Analisa dengan CAPWAP akan menghasilkan kurva penurunan tiang S versi beban dan distribusi gaya gesek dan tahanan ujung tiang. Kualitas pengujian PDA dapat dibandingkan melalui daya dukung ultimatenya dan melalui kurva penurunan tiang versus beban dari beban uji statik. Setelah daya dukung ultimate diperoleh melalui analisis CAPWAP, perlu diingat bahwa daya dukung ultimate tiang tekan hidrolik tersebut adalah daya dukung ultimate tanah pendukung tiang tekan hidrolik tunggal, pada saat Universitas Sumatera Utara pengetesan dilakukan daya dukung ijin rencana harus disesuaikan dengan daya dukung ijin bahan tiang yang digunakan. Karena hasil pengujian ini hanya untuk tekan tiang hidrolik tunggal maka efisiensi kelompok tiang harus diperhitungkan sesuai denganjumlah, jarak dan susunan kelompok tiang tekan hidrolik yang terpasang. Penurunan total dan perbedaan penerunan differential settlement secara longterm perlu dihitung lebih mendalam sesuai toleransi diijinkan untuk fungsi bangunan atasnya.

2.8.3. Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang dari Hasil Kalendering