14 dipastikan sebagai kelemahan horizontal. Atau, apabila kelopak mata ditarik ke
bawah secara perlahan menjauhi tempat semula, perhatikan kembalinya kelopak mata ke psosisi semula apakah kelopak mata kembali cepat atau lambat. Apabila
ada kelemahan pada kelopak mata, maka kembalinya kelopak mata akan lambat bahkan harus dibantu dengan kedipan. Normalnya pabila kelopak mata ditarik
makan kelopak mata segera kembali ket tempat semula. Jika sudah yakin adanya kelemahan kelopak mata mka harus dipikirkan penyebabnya apakah ada kelainan
struktur anatomi atau lainnya
13
.
b. Pemeriksaan tendon canthus
Untuk pemeriksaan tendon canthus lateral, sudut tendon canthus harus dievaluasi pada saat kelopak mata istirahat. Normalnya harus ada acute angular
contour dan berada 1-2 mm medial ke lateral rima orbita. Apabila tendon canthus tampak bulat, maka dapat dipastikan ada kelemahan tendon. Bagian lateral dari
kelopak mata di tarik secara medial dan pergerakan dari sudut lateral canthus dinilai. Normalnya sudut canthus tidak lebih dari 1-2 mm
13
.
c. Pemeriksaan otot orbikularis
Kelemahan oto orbikularis disebabkan oleh adanya kelumpuhan saraf wajah lenkap atau sebagian. Otot orbikularis ini dinilai saat kelopak mata ditutup
secara paksa, maka akan didapati lagopthalmus dan kekuatan otot berkurang. Kelemahan otot orbikularis ini dapat terjadi secara bilateral
13
.
d. Perubahan kulit
Perubahan kulit disekitar mata terjadi akibat trauma, sehingga menyebabkan pemendekan kulit di sekitar mata sehingga kelopak mata terbalik ke
arah luar
13
.
2.4.4. Diagnosis
Diagnosa ektropion dapat di ditegakkan berdasarkan anamnesa yang lengkap serta pemeriksaan spesifik pada mata. Pada anamnesa yang kita tanyakan
misalnya riwayat trauma pada mata, kelumpuhan saraf wajah atau pernah ada riwayat operasi kelopak mata
13
.
2.4.5. Tatalaksana a. Ektropion SenilisInvolusional
Tatalaksana medikamentosa untuk ektropion involusional dapat diberikan salap lubrikasi agar mata tetap lembab, khususnya apabila korena sudah terpapar
Universitas Sumatera Utara
15 dunia luar. Namun terapi lubrikasi ini hanya untuk mengurangi gejala saja, terapi
utamanya tetap dilakukan pembedahan
9,14
. Untuk tatalaksana pembedahannya dilakukan pada spesifik kelainan anatomi
kelopak mata. Umumnya ini memerlukan pemendekan kelopak mata pada kelemahan horizontal. Namun pemilihan prosedur pembedahan bergantung pada
kelopak mata sendiri, tendon dan posisi canthus. Penatalaksanaan tergantung derajat keparahannya, dapat dilakukan 3 jenis operasi
1,2,4,9,10
: Medial conjunctivoplasty.
Operasi ini sangat berguna untuk kasus ektropion yang ringan termasuk yang mengenai area punctum
1,2,4
.
Gambar 10. Medial Conjunctivoplasty Sumber : Khurana A.K.; Disease of Eyelids, in Comprehensive Opthalmology; Chapter
14, 4
th
Edition; New Age International Publishers, India; 2007: 351-3
Horizontal lid shortening. Operasi dilakukan pada kasus ektropion yang sedang, dilakukan eksisi
pentagonal
1,2,4
.
Gambar 11. Horizontal lid shortening Sumber : Khurana A.K.; Disease of Eyelids, in Comprehensive Opthalmology; Chapter
14, 4
th
Edition; New Age International Publishers, India; 2007: 351-3
Universitas Sumatera Utara
16 Byron Smith’s modified Kuhnt-Szymanowski
Operasi ini dilakukan untuk kasus ektropion yang tergolong berat
1,2,4
.
Gambar 12. Byron Smith’s modified Kuhnt-Szymanowski
Sumber : Khurana A.K.; Disease of Eyelids, in Comprehensive Opthalmology; Chapter 14, 4
th
Edition; New Age International Publishers, India; 2007: 351-3
Gambar 13. Teknik pembedahan pada ektropion involusinal Sumber : Kanski J.J.; Eyelids; in Clinical Opthalmology; Chapter, 6
th
Edition; Butterworth Heinemann Elsevier, Philadelphia; 2007; 27-8
b. Ektropion Sikatrikal