MANDI YANG BATAL
MANDI YANG BATAL
SOAL 193: Apa hukum seorang yang telah mencapai usia taklif (akil baligh) dan tidak mengetahui akan wajibnya mandi dan caranya, namun setelah lebih dari 10 tahun berlalu ia menyadari masalah taklid dan kewajiban mandi atasnya. Apakah tugasnya berkenaan dengan qadha puasa dan salat? JAWAB: Ia diwajibkan mengkada seluruh salat yang dilakukannya dalam keadaan junub, dan mengkada puasa apabila mengetahui terjadinya janabah dan ia tidak mengetahui bahwa seorang yang dalam keadaan janabah wajib melakukan mandi jika akan berpuasa.
SOAL 194:
Seorang remaja melakukan onani -karena tidak punya kesadaran- sebelum mencapai usia 14 tahun dan sesudahnya, ia tidak mandi setelah mengeluarkan mani, apakah taklifnya? Apakah ia wajib mandi karena ia melakukan onani dan mengeluarkan mani pada saat itu? Dan apakah seluruh salat dan puasa yang dikerjakan pada masa itu hingga sekarang batal dan ia wajib mengkadanya, dengan catatan bahwa saat itu ia mengalami mimpi basah (ihtilam), dan mengabaikan mandi janabah, serta tidak tahu bahwa keluarnya mani menyebabkan janabah?
JAWAB: Cukup satu kali mandi untuk semua janabah yang telah terjadi dan ia wajib mengkada seluruh salat yang ia yakini telah ia lakukan dalam kedaan junub. Sedangkan puasanya tidak wajib dikada dan hukumnya sah jika pada malam- malam puasa tidak tahu bahwa ia mengalami janabah. Namun, apabila praktik ini dilakukan pada malam-malam bulan Ramadhan dan tidak mengetahui bahwa ia wajib mandi demi keabsahan puasanya, maka ia wajib mengkada seluruh puasa yang telah dilakukannya dalam keadaan junub.
SOAL 195: Ada seseorang mengalami janabah lalu mandi, namun mandinya keliru dan
batal. Apa hukum salat yang telah dilakukannya setelah mandi yang demikian tersebut, padahal ia tidak mengetahui hal itu?
JAWAB: Salat yang dilakukan dengan mandi yang batal, hukumnya batal dan wajib diulangi atau dikada.
SOAL 196: Saya telah mandi dengan niat melaksanakan salah satu dari mandi-mandi wajib, setelah keluar dari kamar mandi, saya ragu apakah saya melakukannya secara berurutan atau tidak, dan saat itu saya mengira bahwa niat untuk melakukannya secara berurutan adalah cukup, karena itulah saya tidak mengulangi mandi. Kini saya kebingungan, apakah saya wajib mengkada seluruh salat?
JAWAB: Jika Anda menduga bahwa mandi yang telah Anda lakukan adalah sah, dan ketika melakukannya Anda sadar akan hal-hal yang menjadi syarat keabsahan, maka tidak ada yang harus Anda lakukan. Namun jika Anda yakin akan ketidak-absahan (kebatalan) mandi itu, maka Anda wajib mengkada seluruh salat.
SOAL 197: Dulu saya melakukan mandi janabah dengan cara sebagai berikut: 1) Membasuh bagian kanan. 2) membasuh kepala. 3) Membasuh bagian kiri. Dan saya lalai untuk menanyakan hukum masalah tersebut. Pertanyaan saya adalah, apakah hukum salat dan puasa saya?
JAWAB: Mandi dengan cara tersebut batal dan tidak dapat menghilangkan hadas. Atas dasar itu, salat-salat yang telah dilakukan dengan mandi demikian batal dan wajib di-qadha. Sedangkan puasa yang telah Anda lakukan, jika saat itu Anda yakin akan keabsahan mandi dengan cara tersebut serta tidak sengaja membiarkan diri dalam keadaan janabah, maka dihukumi sah.
SOAL 198: Apakah bagi orang yang sedang junub haram hukumnya membaca surah-surah al-Quran yang terdapat di dalamnya ayat yang wajib sujud (surah aza im, pen)?
JAWAB: Diantara hal-hal yang diharamkan bagi orang yang junub adalah membaca ayat-
ayat yang wajib sujud padanya, adapun membaca ayat-ayat lain dari surah- surah tersebut (azhaim, pen.) tidak ada masalah.