Evaluasi pemberian tepung daun katuk (Sauropus androgynus) dan tepung daun murbei (Morus alba) terhadap produktivitas dan status fisiologis puyuh yang sedang bertelur

EVALUASI PEMBERIAN TEPUNG DAUN KATUK
(Sauropus androgynus) DAN TEPUNG DAUN MURBEI
(Morus alba) TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN STATUS
FISIOLOGIS PUYUH YANG SEDANG BERTELUR

WIDYA HERMANA

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertas berjudul Evaluasi Pemberian
Tepung Daun Katuk (Sauropus androgynus) dan Tepung Daun Murbei (Morus
alba) Terhadap Produktivitas dan Status Fisiologis Puyuh yang Sedang Bertelur
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2013
Widya Hermana
NIM 162080031

RINGKASAN
WIDYA HERMANA. Evaluasi Pemberian Tepung Daun Katuk (Sauropus
androgynus) dan Tepung Daun Murbei (Morus alba) terhadap Produktivitas dan
Status Fisiologis Puyuh yang Sedang Bertelur.
Dibimbing oleh TOTO
TOHARMAT, SUMIATI, dan WASMEN MANALU.
Tepung daun katuk dikenal sebagai tanaman obat yang dapat meningkatkan
produksi air susu pada manusia dan hewan. Tepung daun katuk juga dapat
meningkatkan produksi telur dan performa unggas. Selain itu, telah kandungan
vitamin A pada hati dan kuning telur juga meningkat dengan pemberian tepung
daun katuk tersebut. Tepung daun katuk juga dikenal sebagai tanaman obat.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa daun katuk dari beberapa spesies yang

berbeda mengandung protein kasar 15.7% - 22.6% dan mengandung vitamin A
5671-5736 mg%, tergantung pada umur panen daun murbei dan spesiesnya.
Rangkaian penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi manfaat penggunaan
tepung daun katuk, tepung daun murbei dan kombinasinya terhadap performa
puyuh jepang (Coturnix-coturnix japonica).
Penelitian pertama dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan
tepung daun katuk (10%) dan tepung daun murbei (10%), serta kombinasi
keduanya (5% tepung daun katuk + 5% tepung daun murbei) dalam pakan
berbasis dedak padi (tanpa menggunakan jagung kuning) terhadap kandungan
kolesterol, vitamin A, mineral Fe dan Zn telur, daging dan hati puyuh; kualitas
dan produksi telur puyuh. Hasil menunjukkan bahwa puyuh yang mendapat
kombinasi tepung daun katuk dan tepung daun murbei dalam pakannya
menghasilkan kandungan kolesterol kuning telur (349.606 mg 100g-1), daging
(30.005 mg 100g-1) dan hati (162.151 mg 100g-1) paling rendah, sementara
kandungan vitamin A telur (336.65 µg 100g-1), daging (186.28 µg 100g-1) dan hati
(262.86 µg 100g-1); kadar mineral Fe dan Zn telur (89.88 dan 113.04 ppm) dan
daging (89.12 dan 68.81 ppm) serta rataan skor warna kuning telur (7.00); paling
tinggi dibandingkan puyuh yang mendapat pakan kontrol, maupun pakan dengan
tepung daun katuk saja maupun tepung daun murbei saja. Disimpulkan bahwa
penggunaan kombinasi tepung daun katuk (5%) dan tepung daun murbei (5%)

dalam puyuh memberikan pengaruh paling baik terhadap kandungan nutrien telur
dan daging puyuh.
Penelitian kedua dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan
tepung daun katuk (10%), tepung daun murbei (10%) dan kombinasinya (5%
tepung daun katuk + 5% tepung daun murbei) dalam pakan yang menggunakan
jagung kuning (