hingga 2,54 juta ton pada 1996, produksi yang semakin menurun disebabkan oleh menurunnya volume dari minyak.
4. PT. Mitra Rajasa Tbk.
Ditemukan pada April 1979, perusahaan mulai keluar dengan 20 truk yang mengangkut semen untuk Indocement untuk semua daerah di Jawa. Dengan
menanam modal dan menambah produksi dari Customer perusahaan, yang menjadi esensial untuk mendapat armada sarana yang lebih besarluas. Sekarang
ini, perusahaan mengoperasikan 1011 truk, 50 kali lipat dari 17 tahun yang lalu. Perusahaan juga mengoperasikan jenis-jenis dengan menemukan 3 subsidi dengan
semua saham mayoritas. Ke-3 subsidi adalah: Rama Dinamika Raya, yang memiliki kepemilikan 99.86 dari perusahaan, dioperasikan di Bodyworks dan
sarana-sarana untuk perbaikan; Inti continental, memiliki kepemilikan 85 , menyediakan transportasi untuk turis Mancanegara Industri; dan Continent al
Mega Express, memiliki kepemilikan 99.25, dengan mengoperasikan dalam transportasi publik.
5. PT. Pelayaran Tempura Emas, Tbk.
Perusahaan ini bergerak dalam pelayaran atau angkutan barang baik ekspor maupun impor. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 20 September 1991 dari
Rukmasantri Hardjasatya, SH notaris Jakarta, dengan nama PT. Federal Adiwiserasi. Akta pendirian disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dengan surat Keputusan No. C2-1326. HT.01.01TH-91 tanggal 11 Februari 1992 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 39 tambahan No. 2208
tanggal 15 Mei 1992. Anggaran Dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 50 tanggal 11 Mei 2000 dari
Sutjipto, SH, mengenai pengeluaran saham dan efek ekuitas. Kantor pusat beralamat di Jalan Raya Pegangsaan Dua km 2 Kelapa Gading, Jakarta.
6. PT. Rig Tenders Indonesia Tbk.
Didukung oleh 23 saham vessels sejak 1998, perusahaan memperluas perusahaan-perusahaan yang pengoperasiannya ke bentuk yang lain termasuk
batu bara dan jumlah transportasi. Dalam kegiatan ini, perusahaan beroperasi dengan Chuan Hup Hogs Ltd. Dari Singapura, salah satu pemegang saham. Di
tahun 1996, keuntungan pelayanan jasa perkapalan mencapai Rp. 8,12 miliar atau bertambah 24 dari Rp. 6,16 miliar. penambahan tersebut sesuai dengan
penambahan perkapalan dan bentuk bisnis yang lain. Berdasarkan sekretaris perusahaan, S.L. Eng, bertambahnya perusahaan tergantung pada kekuatan
penanaman modal yang lain, dengan perusahaan yang mana yang memiliki kontrak pada penanaman modal pengangkutan batu bara. Walaupun modal yang
di tanam mungkin ditunda karena adanya krisis ekonomi, perusahaan ini pun tetap berjalan dengan beberapa kapal yang sahamnya digunakan untuk membeli
4 kapal baru dengan harga US 7 juta. Dengan melakukan hal tersebut, perusahaan mempersembahkan 30 kapal. Awal tahun 2002, Fraser Securities
Pre. Ltd. Singapura yang membeli 11.38 saham perusahaan selama masa penanaman modal.
7. PT. Samudera Indonesia Tbk.