Pendekatan Aspek Kontekstual AYUTA LESTARIANI 21020110120041 BAB IV

LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA 12749 55 AYUTA LESTARIANI - 21020110120041

4.2 Pendekatan Aspek Kontekstual

4.2.1 Pemilihan lokasi  Faktor hubungan dengan daerah sekitar 30 Sebagai suatu bangunan pendidikan,maka bangunan yang direncanakan harus terletak pada lokasi yang nyaman untuk kegiatan pembelajaran nantinya. Lokasi perencanaan hendaknya terletak jauh dari bangunan industri atau daerah perdagangan dan jasa yang biasanya memiliki tingkat kebisingan dan kepadatan tinggi.  Faktor aksesibilitas 30 Sebagai suatu bangunan pendidikan, maka bangunan yang direncanakan harus mudah tercapai oleh pengguna bangunan tersebut. Ketentuan titik akses paling tidak terdapat 2 titik perencanaan untuk kebutuhan pengembangan. Kemudahan pencapaian bagi pengguna kendaraan maupun pejalan kaki perlu diperhatikan. Kenyamanan lalu lintas juga penting dipertimbangkan untuk jalur pedestrian, mobil, bus, sepeda dan kendaraan servis.  Faktor kondisi tapak 20 Kondisi tapak sebaiknya mampu mendukung perencanaan dan perancangan, seperti kondisi topografi yang tidak terlalu curam, pada tapak tidak ada genangan air diam dan terdapat luasan area yang memungkinkan sesuai dengan pendekatan besaran ruang serta terdapat fasilitas dan utilitas lingkungan yang lengkap  Faktor potensi pengembangan 20 Sebagai bangunan pendidikan, diharapkan nantinya dalam perkembangannya tidak mengganggu eksistensi maupun pengembangan bangunan sekitarnya agar tetap tercipta keselarasan dalam penataan komposisi bangunan dengan sekitarnya. LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA 12749 56 AYUTA LESTARIANI - 21020110120041 4.2.2 Pemilihan tapak 4.2.2.1 Alternatif Tapak 1  Lokasi : Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman  Luas : ± 9048 m 2  Batas-batas Utara : Lahan Kosong Timur : Bangunan Industri Selatan : Jl.Ring Road Utara Barat : Kawasan Permukiman Gambar 4.8 Alternatif Tapak 1 Sumber : Google Earth, diakses pada tanggal 25 Mei 2014 LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA 12749 57 AYUTA LESTARIANI - 21020110120041 4.2.2.2 Alternatif Tapak 2  Lokasi : Jalan Pangeran Mangkubumi, Kecamatan Jetis, Yogyakarta  Luas : ± 10.701,89 m 2  Batas-batas Utara : Kantor PLN Timur : Bangunan Industri Selatan : Jl.Ring Road Utara Barat : Kawasan Permukiman Gambar 4.10 Alternatif Tapak 2 Sumber : Google Earth, diakses pada tanggal 25 Mei 2014 Gambar 4.11 Ukuran Alternatif Tapak 2 Analisis pribadi, 2014 LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA 12749 58 AYUTA LESTARIANI - 21020110120041 4.2.2.3 Alternatif Tapak 3  Lokasi : Jalan Lingkar Utara, Kecamatan Ngaglik,Kabupaten Sleman  Luas : ± 13.113 m 2  Batas-batas Utara : Jalan Lingkar Utara Timur : Lahan Kosong Selatan : Kawasan Permukiman Barat : Kawasan Permukiman 108 m 156,4 m 150,2 m 121,8 m Luas Tapak 1 =  13.113 m2 Gambar 4.12 Alternatif Tapak 3 Sumber : Google Earth, diakses pada tanggal 25 Mei 2014 LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA 12749 59 AYUTA LESTARIANI - 21020110120041 Alternative tapak 1 Alternative tapak 2 Alternative tapak 3 KDB : 50 KLB : 0,8-2 Lantai maksimal : 4 lantai KDB : 80 KLB : 3,9 Lantai maksimal : 5 lantai KDB : 50 KLB : 1,2-2,0 Lantai maksimal : 4 lantai Pencapaian mudah Pencapaian mudah Pencapaian mudah Topografi tidak berkontur Topografi tidak berkontur Topografi tidak berkontur Lingkungan sekitar merupakan permukiman yang padat Lingkungan sekitar didominasi kawasan perdagangan yang padat Lingkungan sekitar merupakan permukiman yang tidak terlalu padat Utilitas kota tersedia Utilitas kota tersedia Utilitas kota tersedia Arus lalu lintas tidak padat Arus lalu lintas cukup padat Arus lalu lintas tidak padat Dekat dengan fasilitas pendukung yang lain, a.l: industri,permukiman Dekat dengan fasilitas pendukung, seperti perdagangan dan jasa Dekat dengan fasilitas pendukung yang lain, a.l : permukiman,pendidikan N o Kriteria Bob ot Alternative tapak 1 Alternative tapak 2 Alternative tapak 3 Kondisi N B.N Kondisi N B.N Kondisi N B.N 1. Peruntukan Lahan 30 Kawasan pengembang an pendidikan dan permukiman 9 2,7 Kawasan pengembangan perdagangan dan jasa 7 2,1 Kawasan pengembangan pendidikan dan permukiman 9 2,7 2. Atmosfer lingkungan pendidikan 20 Dekat dengan permukiman tidak padat penduduk 8 1,6 Dekat dengan pusat perdagangan dan jasa 6 1,2 Dekat dengan permukiman padat penduduk 7 1,2 Sumber : Analisa, 2014 LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA 12749 60 AYUTA LESTARIANI - 21020110120041 3. Aksesibilitas kendaraan pribadi 20 Padat, merupakan jalur padat kendaraan 7 1,4 Sangat padat, merupakan jalur padat kendaraan 6 1,2 Padat, merupakan jalur padat kendaraan 7 1,4 3. Fasilitas Penunjang 10 Dekat dengan fasilitas pendidikan 9 0,9 Dekat dengan pusat perdagangan dan jasa 7 0,7 Dekat dengan fasilitas pendidikan 9 0,9 5. Jaringan utilitas kota 10 Tersedia jaringan utilitas 9 0,9 Tersedia jaringan utilitas 9 0,9 Tersedia jaringan utilitas 9 0,9 6. Topografi dan Kondisi Tapak 10 Lahan tidak berkontur,Lu as ± 9048 m 2 7 0,7 Lahan tidak berkontur,Luas ± 10.701,89 m 2 8 0,8 Lahan tidak berkontur,Luas ± 13.113 m 2 9 0,9 Jumlah 100 8,20 6,90 8,00 Berdasarkan penghitungan di atas maka terlihat bahwa tapak yang lebih potensial adalah tapak alternatif 1. Berikut rincian peraturan penggunaan tapak:  Luas Tapak : ± 9048 m 2  Garis Sempadan Bangunan GSB : 23 m  Koefisien Dasar Bangunan KDB : 50  Koefisien Lantai Bangunan KLB : 0,8-2,0 4 lantai  Luas bangunan : ± 6670 m 2  Luas area Luar : ± 3797 m 2  Luas area yang boleh dibangun : 50 x 9048 = 4524 ≈ ± 4524 m 2  Lahan yang tidak boleh dibangun : ±4524 m 2 ≈ ± 4524 m 2 Untuk memenuhi ketentuan tersebut maka pembangunan Sekolah Tinggi Arsitektur direncanakan setinggi 3 lantai, sesuai batas maksimal jumlah lantai pada Fakultas Teknik dengan luas lantai dasar bangunan 2214,3 ≈ ± 2214 m 2 . Sisa lahan sebesar 6834 m 2 digunakan untuk kebutuhan ruang luar, parkir, dan taman. Sumber : Analisa, 2014 LP3A SEKOLAH TINGGI TEKNIK ARSITEKTUR DI YOGYAKARTA 12749 61 AYUTA LESTARIANI - 21020110120041

4.3 Pendekatan Aspek Kinerja