c Meremajakan daerah-daerah kumuh; d Mengoptimalkan sumber daya tanah perkotaan, dan
e Mendorong pemukiman yang berkepadatan penduduk.
3. Syarat Pembangunan Rumah Susun
Pembangunan Rumah Susun harus memenuhi berbagai
persyaratan teknis dan administratif yang ditetapkan dalam Pasal 6 UURS Jo. PP No. 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun.
Pembangunan Rumah Susun memerlukan persyaratan teknis dan
administratif yang lebih berat karena Rumah Susun memiliki bentuk
dan keadaan khusus yang berbeda dengan perumahan biasa. Rumah Susun merupakan gedung bertingkat yang akan dihuni
banyak orang sehingga perlu dijamin keamanan, keselamatan, dan
kenikmatan dalam penghuninya. Dalam penjelasan Pasal 6 UURS, persyaratan teknis antara
lain mengatur tentang ruang, struktur, komponen dan bahan bangunan, SRS, bagian dari benda bersama, kepadatan dan tata
letak bangunan, dan prasarana dan fasilitas lingkungan. Adapun persyaratan administratif yang dimaksud adalah izin lokasi Surat
Persetujuan Prinsip Pembebasan Lahan SP3L dan Surat izin Peruntukan
Penggunaan Tanah
SIPPT, Izin
Mendirikan Bangunan IMB, izin layak huni, dan sertifikat tanahnya.
Berdasarkan persyaratan
administratif tersebut,
pembangunan Rumah
Susun dan
lingkungannya harus
dilaksanakan berdasarkan perizinan yang dikeluarkan Pemda setempat. Perumahan merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia baik itu sebagai tempat tinggal, usaha perkantoran, usaha berjualan dan lain sebagainya. Namun demikian tidak semua
masyarakat dapat menikmati dan memiliki rumah yang layak, sehat, aman dan serasi, terutama di daerah perkotaan yang
berpendudukan padat. Kita semua mengetahui bahwa untuk mencari rumah yang layak diperkotaan sangatlah sulit hal ini
disebabkan karena keterbatasan tanah. Oleh karena keterbatasan tanah tersebut, maka pemerintah mengambil langkah dan tindakan
membangun perumahan secara vertikal yang dikenal dengan Rumah Susun RS yang tidak membutuhkan lahantanah yang
luas. Persyaratan teknis dan administartif ini kemudian diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1988 tentang Rumah Susun. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah tersebut, persyaratan teknis yang harus dipenuhi dalam pembangunan Rumah Susun adalah :
a Persyaratan teknis untuk ruangan Pasal 11 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1988;
b Persyaratan untuk struktur, komponen dan bahan-bahan bangunan- bangunan Pasal 12 dan 13 Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1988;
c Kelengkapan Rumah Susun Pasal 14 dan 15 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1988;
d Satuan Rumah Susun Pasal 16 sampai dengan 19 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1988;
e Bagian bersama dan benda bersama Pasal 20 dan 21 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
1988; f Lokasi Rumah Susun Pasal 22 Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 1988; g Kepadatan dan tata letak bangunan Pasal 23 dan 24 Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988; h Prasarana lingkungan Pasal 25 dan 26 Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1988; i Fasilitas lingkungan Pasal 27 Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 1988; Sedangkan persyaratan administratif yang harus dipenuhi
dalam membangun Rumah Susun adalah sebagai berikut : a sertifikat hak tas tanah;
b fatwa peruntukan tanah advies planning yaitu suatu keterangan yang memuat lokasi yang dimaksud terhadap
lingkungan sekitarnya beserta penjelasan peruntukanya tanah dengan perincian mengenai kepadatan dan garis sempadan
bangunan;
c Rencana tapak site plan yaitu rencana tata letak bangunan; d Gambar rencana arsitektur yang memuat denah dan potongan
beserta pertelaanya yang menunjukan dengan jelas batasan vertical dan horizontal dari satuan Rumah Susun;
e Gambar rencana yang menunjukan dengan jelas bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama;
f Gambar rencana
jaringan dan
instalasi berserta
perlengkapannya.
4. Bagian-Bagian Atas Rumah Susun