Aspek Hukum Dokumen Jaminan Perorangan.

2. Aspek Hukum Dokumen Jaminan Perorangan.

Jaminan perorangan bertujuan memberikan jaminan untuk dipenuhinya perutangan dalam perjanjian pokok dan karenanya bersifat accesoir. Dalam praktek di Bank Danamon diberikan dalam bentuk tertulis berupa akta notaris. Perjanjian Jaminan Perorangan ini tidak boleh dipersangkakan melainkan harus dinyatakan secara tegas. 66 Dalam pemberian jaminan perorangan ini, penjamin tidak secara spesifik memberikan suatu barang benda kepada krediturbank, sehingga secara teoritis penjamin akan bertanggung jawab untuk membayar hutang tersebut dengan seluruh harta kekayaannya. Jaminan Perorangan ini juga tidak memberikan hak preferensi terhadap tagihan pihak kreditur lain, sehingga dalam hal ini krediturbank hanya mempunyai kedudukan sebagai kreditur konkuren bersama-sama denagn kreditur lainnya. Oleh karena tidak ada barangbenda yang secara spesifik dan tidak memberikan hak secara preferensi maka dokumen jaminan perorangan ini sangat penting dari sisi legalitas apabila Jaminan Perorangan akan digunakan sebagai salah satu alternatif penyelesaian kredit bermasalah. Di Bank Danamon, dokumen Jaminan Perorangan tersebut dibedakan dari 2 sisi sebagai berikut : 67 66 Sub Divisi Bidang Hukum Kantor Pusat Bank Danamon , Aspek Hukum Dokumen Kredit, Sentra Pelatihan IV Jateng DIY, 2006. 67 Wawancara dengan FX. Indarko Kunto Wicaksono, SH,MH, Kepala Legal Bank Danamon Cabang Semarang, 11 Juli 2007 a. Calon Penjamin Dalam hal ini persyaratan dokumen yang diminta adalah : 1. Identitas KTPPaspor 2. Kartu Keluarga 3. Surat Nikah 4. Perjanjian Kawin apabila ada 5. Surat Ganti Nama apabila ada akta kelahiran apabila tidak pernah melakukan ganti nama Dokumen-dokumen berupa fotocopy tersebut diverifikasi oleh RO dan bagian legal dengan mencocokkan dengan dokumen asli yang juga harus diserahkan juga oleh calon Penjamin sehingga dapat dihindari kemungkinan terjadinya pemalsuan dokumen. b. Bank Jaminan Perorangan di Bank Danamon dibuat dalam bentuk tertulis dan dibuat dalam bentuk akta notaris. Bagian legal akan bekerja sama dengan Notaris yang ditunjuk oleh Bank untuk membuat akta Jaminan Perorangan dan dilakukan penandatanganan akta Jaminan Perorangan dengan pihak penjamin yang biasanya dilakukan bersamaan dengan penandatangan pengikatan kredit Pengakuan Hutang dan Akta Pembebanan Hak Tanggungan antara pihak Bank dengan pihak debitur. Di Bank Danamon, untuk akta Jaminan Perorangan yang dibuat harus memuat klausula pelepasan hak istimewa yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata KUH Perdata . Pasal-pasal yang mengatur pelepasan hak istimewa tersebut antara lain : a. Pasal 1430 Hak penjamin untuk dapat mengkompensasikan jika terjadi hutang andatar debitur dan kreditur. b. Pasal 1831 Hak Penjamin untuk meminta agar kreditur menagih dari hasil penjualan harta kekayaan debitur terlebih dahulu untuk pelunasan hutangnya. c. Pasal 1833 Kreditur tidak diwajibkan untuk menyita kekayaan peminjam terlebih dahulu pada waktu dituntutnya penanggung. d. Pasal 1835 Penanggung harus membayar kekurangansisa hutang peminjam, jika peminjam telah membayar dan masih ada kekurangannya. e. Pasal 1837 Jika ada beberapa penanggung, maka penanggung dapat meminta pemecahanmembagi-bagi jumlah tanggungan diantara penanggung. f. Pasal 1848 Penanggung dibebaskan jika karena salahnya kreditur tidak dapat mengganti hak-hak kreditur. g. Pasal 1849 Jika kreditur telah menerima pembayaran hutang pokok, penanggung dibebaskan dari tindakan penanggungan. Pengikatan kredit dan pengikatan jaminan baik jaminan perorangan maupun jaminan fix assets dengan dibebani Hak Tanggungan dilakukan dengan sempurna artinya tidak ada cacad hukum sehingga apabila dilakukan upaya hukum untuk menyelesaikan kredit bermasalah maka dokumen-dokumen yang ada merupakan dokumen yang sempurna secara legalitas, mengikat pihak ketiga dan melindungi kepentingan Kreditur dalam hal ini Bank Danamon . Oleh karena itu bagian legal di Bank Danamon dituntut untuk memiliki pengetahuan yang cukup dengan kualifikasi minimal Sarjana Hukum S-1 namun kebanyakan sekarang Sumber Daya Manusia di bagian legal adalah S-2 Master di bidang Hukum maupun Magister Kenotariatan dan benar-benar melaksanakan tugasnya dengan hati-hati dalam meneliti dokumen-dokumen yang ada dan melaksanakan pengikatan kredit dan jaminan dengan sempurna. Namun menurut penulis, disamping dokumen-dokumen tersebut akan lebih bermanfaat apabila sebelum melakukan pengikatan jaminan perorangan, lebih dahulu ditelusuri dan diinvetaris harta dari penjamin khususnya yang berupa fix assets. Hal ini bisa dilakukan dengan cara bank checking atau Bank Indonesia checking, dan dilakukannya dapat bersamaan dengan waktu melakukan checking terhadap debitur. Hasil penelusuran tersebut akan lebih baik apabila dibuatkan daftar yang ditandatangani oleh penjamin yang mengakui bahwa penjamin memiliki harta-harta tersebut. Sehingga apabila dilakukan ekseskusi jaminan perorangan, bank sebagai kreditur telah mengetahui bahwa penjamin memiliki harta yang dapat digunakan untuk menyelesaikan kredit bermasalah debitur sesuai dengan Perjanjian Jaminan perorangan yang telah ditandatangani oleh penjamin.

3. Tindakan Penyelamatan Dan Penyelesaian Kredit Bermasalah.