Model Regresi Logistik Yang Terbentuk

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Pengujian menunjukkan nilai Chi-square sebesar 1,201 dengan signifikansi p sebesar 0,753. Berdasarkan hasil tersebut, karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka model dapat disimpulkan mampu memprediksi nilai observasinya.

4.1.2.4 Uji Multikolinearitas

Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat di antara variabel bebasnya. Pengujian ini menggunakan matriks korelasi antar variabel bebas untuk melihat besarnya korelasi antar variabel independen. Hasil menunjukkan tidak ada nilai koefisien korelasi antar variabel yang nilainya lebih besar dari 0,8; maka tidak ada gejala multikolinearitas yang serius antar variabel bebas.

4.1.2.5 Matriks Klasifikasi

Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan perusahaan melakukan perpindahan KAP adalah sebesar 4,5. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi yang digunakan, terdapat sebanyak 1 perusahaan 4,5 yang diprediksi akan melakukan perpindahan KAP dari total 22 perusahaan yang melakukan perpindahan KAP. Kekuatan prediksi model perusahaan yang tidak melakukan perpindahan KAP adalah sebesar 100, yang berarti bahwa dengan model regresi yang digunakan ada sebanyak 56 perusahaan 100 yang diprediksi tidak melakukan perpindahan KAP dari total 56 perusahaan yang tidak melakukan perpindahan KAP.

4.1.2.6 Model Regresi Logistik Yang Terbentuk

Berdasarkan model regresi yang terbentuk pada tabel di atas, mendapatkan hasil pengujian terhadap koefisien regresi menghasilkan model berikut ini: SWITCH = -2,356 + 1,210KAP + 1.091DER + 1,205CEO + ε 4.2.Pengaruh Ukuran KAP terhadap pergantian Kantor Akuntan Publik SWITCH Variabel Ukuran KAP menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 1,210 dengan tingkat signifikansi p sebesar 0,046, lebih kecil dari α = 5. Karena tingkat si gnifikansi p lebih kecil dari α = 5 maka hipotesis ke-2 berhasil didukung. Penelitian ini berhasil membuktikan adanya pengaruh ukuran KAP terhadap pergantian Kantor Akuntan Publik. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Damayanti dan Sudarma 2007, Juliantari dan Ni Ketut Rasmini 2013. Akan tetapi tidak mendukung penelitian Divianto 2011. Teori agensi menyatakan bahwa tujuan penggunaan auditor yang bereputasi merupakan salah satu cara manajemen untuk dapat menjembatani kepentingan dari stakeholder dan pihak di dalam manajemen. Ukuran KAP merujuk pada afiliasi KAP tersebut dengan auditor internasional yang bereputasi. Auditor yang bereputasi ini ditunjuk untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Klien biasanya mempersepsikan bahwa auditor yang berasal dari Kantor Akuntan Publik yang berafiliasi dengan pihak asing dan bereputasi merupakan auditor yang memiliki kualitas yang lebih tinggi karena auditor tersebut memiliki karakteristik yang dapat dikaitkan dengan kualitas, seperti pelatihan dan pengakuan internasional Khoiriyah, 2014. Ukuran KAP dapat menentukan kualitas jasa yang diberikan. KAP yang berafiliasi dengan pihak asing cenderung lebih banyak pengalaman audit dan meghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi dibandingkan KAP yang tidak berafiliasi dengan pihak asing. Sehingga untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan dan untuk menarik minat investor, perusahaan akan menggunakan jasa audit dari KAP yang berafiliasi dengan pihak asing Khoiriyah, 2014.

4.3 Pengaruh Financial Distress DER terhadap pergantian Kantor

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KUALIFIKASI KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN UKURAN PERUSAHAAN AUDITEE TERHADAP AUDIT FEE (Studi Empiris Pada Emiten Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)

1 4 18

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PROFITABILITAS, UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, DAN OPINI AUDITOR TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN (Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 21 18

ANALISIS REAKSI PASAR TERHADAP PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN OPINI AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ45 Tahun 2012-2014)

0 3 92

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)

0 14 18

PENGARUH INDEPENDENSI TERHADAP OPINI AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOMISARIAT WILAYAH BANDUNG

0 8 1

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN AUDIT TENURE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012)

0 0 7

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN PERIODE

0 1 10

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK, KEPEMILIKAN, LABA RUGI, PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP AUDIT REPORT LAG

0 0 10

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, JENIS KANTOR AKUNTAN PUBLIK, UKURAN DEWAN KOMISARIS, KONSENTRASI KEPEMILIKAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP REAKSI INVESTOR : STUDI PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REA

0 0 14

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN JENIS OPINI AUDIT TERHADAP AUDIT

0 0 11