Penegasan Istilah PENDAHULUAN Pemikiran Pendidikan Islam Menurut Hasan Langgulung Dalam Perspektif Psikologi.

Oleh karenanya, keterkaitan pendidikan dan psikologi dalam prinsip Islam, menjadi wacana dalam penulisan penelitian ini. Atas dasar itu, penulis memilih salah satu tokoh yang sering membicarakan keterkaitan psikologi dan pendidikan, yakni Hasan Langgulung. Selain itu, beliau dikenal sebagai pakar psikolog Islam, serta salah satu tokoh pembaharuan person of reform pendidikan Islam di kancah Internasional, tapi tetap menjadi warga negara Indonesia. Dengan demikian, dalam penelitian ini penulis mencoba menganalisis sejauhmana pemikiran Hasan Langgulung tentang pendidikan Islam dalam perspektif psikologi. Maka, harapan penulis tentang penelitian ini ke depannya adalah dapat memberikan kontribusi yang lebih berarti lagi.

B. Penegasan Istilah

Dalam rangka menghindari multi tafsir makna kata yang digunakan dan juga merupakan pemfokusan terhadap penelitian ini, penting kiranya memberikan penegasan istilah berikut ini. 1. Pemikiran Secara bahasa etimologi, pemikiran berasal dari kata “pikir” yang berarti akal, budi, ingatan, dan kata hati. Kemudian terdapat imbuhan awalan pe- dan imbuhan akhiran -an, hingga memberikan sebuah maksud yang berarti proses, cara, dan hasil berpikir Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2007: 891-892. Dalam kamus filsafat, berfikir atau thought adalah sesuatu yang kita sadari baik itu ide-ide, keinginan, khayalan, pemahaman, mempersepsi, menginderai, merasakan pada saat- saat tertentu Tim Penulis Rosda, 1995: 344. Pemikiran dapat juga berarti sebuah proses menghasilkan ide-ide, pemahaman dalam menghasilkan sesuatu hasil berfikir atau produk. Dari batasan istilah di atas, penulis memberi arti pemikiran dalam penelitian ini adalah sebuah ide-ide yang di peroleh dalam merumuskan suatu hasil atau produk. 2. Pendidikan Islam Pendidikan Islam menurut Muhaimin 2009: 14, adalah aktivitas pendidikan yang diselenggarakan atau didirikan dengan hasrat dan niat untuk mengejawantahkan ajaran dan nilai-nilai Islam. Sedangkan menurut Imam Bawani 1987: 122, pendidikan Islam merupakan bimbingan jasmani dan ruhani berdasarkan hukum-hukum dan sesuai standar ajaran agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama. Sebagai kesimpulan dari pendapat kedua tokoh tersebut, maka pendidikan Islam adalah proses bimbingan jasmani dan ruhani terhadap generasi muda maksud peserta didik untuk mengejawantahkan ajaran dan nilai-nilai Islam dalam membentuk kepribadian utama. 3. Hasan Langgulung Hasan Langgulung, lahir di Rappang, Sulawesi Selatan pada tanggal 16 Oktober 1934 dan wafat pada 2 Agustus 2008, di Kuala Lumpur Kurniawan dan Mahrus, 2011: 271. Dia mengawali pendidikannya di Sekolah Dasar Rappang, Ujung Pandang pada tahun 1943-1949. Pada tahun 1949-1952, dia melanjutkan diri ke jenjang pendidikan berikutnya yakni Sekolah Menengah Islam dan Sekolah Guru Islam di Makasar. Pada tahun 1952-1955, beliau melanjutkan ke Sekolah Guru Islam Atas di Ujung Pandang. Setamat dari pendidikan menengah, beliau melanjutkan studinya ke Mesir, yaitu di Islamic Studies pada Fakultas Dar al-Ulum, Cairo University dan tamat pada tahun 1962 dengan gelar Bachelor of Art BA. Pada tahun 1964 dia meraih diploma dalam sastra Arab modern dari Institute of Higher Arab Studies, Arab League, Cairo serta special diploma of Education Mental Hygiene, Ein Shams University, Cairo. Kemudian pada tahun 1967, dia menamatkan pendidikan strata dua S-2 dalam bidang Psikologi dan Kesehatan Mental di Eins Shams University dengan gelar MA, dan pada 1971, dia meraih gelar doktor dengan mempertahankan disertasi yang berjudul A Cross Cultural Study of the Child Conception of Situasional Causality in India, Western Samoa, Mexico, and the United State. Hasan Langgulung telah menerbitkan lebih dari 60 buah artikel yang dimuat di majalah dan jurnal, di antaranya: Journal of Cross – Cultural Psychology, Journal of Social Psychology, International Education, Comparative Education Review, Muslim Education Quarterly, Islamic Quartely, American Journal of Islamic Social Sciences, Akademika, Journal Pendidikan, Dewan Masyarakat, Dian, Mimbar Ulama, Amanah, dan lain-lain Langgulung, 2000: 446. Selain itu, dia menulis karya ilmiah berupa buku, di antaranya: Pendidikan Islam: Suatu Analisa Sosio-Psikologikal 1979, Falsafah Pendidikan Islam terjemahan 1979, Psikologi dan Kesehatan Mental di Sekolah-sekolah 1979, Beberapa Tinjauan dalam Pendidikan Islam 1981, Statistik dalam Psikologi dan Pendidikan 1983, Teori-teori Kesehatan Mental 1986, Pendidikan dan Peradaban Islam, Manusia dan Pendidikan-Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan 1986, Asas-asas Pendidikan 1987, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam 1980, Pendidikan Islam Menghadapi Abad 21 1988, Kreativitas dan Pendidikan Islam-Analisa Psikologi dan Falsafah 1991 Fauziyah, 2000: 53. 4. Psikologi Psikologi berasal dari bahasa Inggris, psychology yang merupakan dua kata yang bersumber dari bahasa Greek Yunani, yaitu psyhe adalah jiwa dan logos artinya ilmu, yang secara sederhana dimaknai ilmu tentang jiwa psyche. Dalam pengertian yang lebih mendalam, terurai tiga pengertian, yakni, pertama, psikologi adalah ilmu tentang jiwa, seperti studi kasus Plato 427-347 SM dan Aristoteles 384-322 SM tentang kesadaran dan proses mental yang berkaitan dengan jiwa. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang kehidupan mental, dan ketiga, psikologi adalah perilaku organisme Mujib, 2001: 1. Dengan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, penelitian ini mengambil judul “Pemikiran Pendidikan Islam menurut Hasan Langgulung dalam Perspektif Psikologi ”. C. Rumusan Masalah Berangkat dari latar belakang dan penegasan istilah di atas, maka rumusan masalah yang menjadi fokus kajian skripsi ini adalah “Bagaimana pemikiran pendidikan Islam menurut Hasan Langgulung dalam Perspektif Psikologi?”.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian