PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF HASAN LANGGULUNG SKRIPSI

  

PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF HASAN

LANGGULUNG

SKRIPSI

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd.)

  

Oleh:

SAMSUL MUN ’IM

  

11111113

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

HALAMAN MOTO

  “Berhati-hatilah, Dengan perkataan dan perbuatan, Jika sudah

melukai hati seseorang, Bagai paku yg sudah menancap pada kayu

walaupun sudah di jabut tetap membekas” (Hasan Langgulung)

HALAMAN PERSEMABAHAN

  Skripsi ini saya persembahan untuk 1. Kedua orang tuaku, bapak SAMSI ibu SUMILAH yang telanh menjadi pahlawan dan malaikatku, terimakasih untaian do’a yang selalu tercurahkan, segala pengorbanan yang sungguh akan terbalas kelak disurga, serta nasihat dan dukungan setiap hari dan jasamu yang tak ternilai dengan segalanya.bapak,ibuk seorang petani akan tetapi mengingginkanya 3 anaknya menjadi seorang sarjana semua atas keuletan bapak, ibuk alhamdulillah semuanya yang diinginkaya tercapai 2. Kakak tercinta KUAT ISMANTO. M.Ag salah satu dosen dari IAIN

  PEKALONGAN yang mengginginkan adiknya ini menjadi sarjana atas dukunganya saya ucapkan terimakasih, sekarang adiknya bener-bener menjadi seorang sarjana terimakasih atas bantuan material do’a dan lain sebangainya 3. Adeku SUNANDAR ALWI yang telah duluan lulus di UIN JOGJA yang telah mendukung dan supot saya agar menyelesaikan skripsi yang saya buat

  4. Ponakanku TALITA AULIA DEWI dan KHUDAIFAL FATHUL FALAH penyemangat dan teman bermain yang sangat lucu - lucu

  5. Teman teman IAIN salatiga angkatan 2011 dulu kita bersama mengemban ilmu akan tetapi kelulusan lah yang menjadi pilihan masing” akan tetati semuanya pasti ada hikmahnya 6. Organisasi MAPALA MITAPASA yang selalu ada buat saya mulai dari senior sampe adek- adek sampe generasi sekarng pun tetep dihati, karna mapala tidak akan terlupakan dan terus menjadi keluarga saya sampe kapan pun. 7. rekan satu angkatan yang berjuang untuk lulus ,

  Rekan-

  INTAN,HERI,USMAN,EHWAN dan yang lain kita berproses terlebih dahulu baru menikmati hasilnya dikelak nanti ,amin

  8. Terimakasih kepada dosen pembimbing yang sudi membimbingan mahasiswanya ini sehingga bisa lulus

  9. Terimakasih kepada dosen staf yang berkaitan dengan skripsi karna saya dan temen” yang lain sudah dibantu atas berjalanya pembuatan skri dan mengurusi kelulusan keiklasan dan kepercayaanya pada kita terima kasih.

KATA PENGANTAR

  

نيحرلا نوحرلا الله نسب

نيدلاو ايندلا روها ىلع نيعتسن هبو نيولاعلا بر لله دوحلا

دوحه انديس نيلسرولاو ءايبن لاا فرشا ىلع م لاسلاو ةلاصلاو

نيعوجا هبحصو هلا ىلع و

  Puji syukur kehadirat Allah SWT., Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW., manusia pilihan pembawa rahmat dan pemberi Syafaat di hari kiamat.

  Skripsi yang berjudul “PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF HASAN LANGGULUNG

  ” ini semoga memberi manfaat dan menginspirasi bagi siapapun dan berkenan meluangkan waktu terbaiknya untuk membaca dan merenungkannya. karya penulis yang proses penyelesaiannya tidak semudah yang dibayangkan. Oleh karena itu, penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak semata-mata usaha dari penulis, melainkan atas bantuan dari berbagai pihak. Dalam hal ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor IAIN (INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI) Salatiga 2.

  Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruandan Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Salatiga 3. Terima kasih kepada dosen pembimbing Dr. M. Ghufron, M. Ag. Telah memberi pengarahan dalam proses penulisan skripsi dan selalu sabar menuntun agar terselesainya penelitian ini. Seluruh dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) yang telah bersedia memberi bekal ilmu, dan bertukar pikiran ilmu, penulis menghaturkan terima kasih yang mendalam.

  4. Terima kasih kepada keluarga besar Samsi yaitu bapak saya yang selalu mendukung, mendorong, dan memberi semangat dalam pendidikan umum maupun Islam, tidak lupa pula Ibu tercinta Sumilah yang selalu mendoakan saya setiap saat. Kakak saya Kuat Ismanto dan Adik saya Muhammad Sunandar Alwi yang selalu memberi arahan agar tercapai dan terselesainya penelitian skripsi ini hanya bisa mengucapkan banyak-banyak terima kasih.

  5. Terima kasih kepada seluruh pihak terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas bantuan terhadap penulis dalam menyelesaikan penelitian ini semoga bermanfaat, amin.

  Atas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak di atas, penelitian ini dapat diselesaikan. Penulis hanya bisa berdoa, semoga semua pihak yang terkait dalam penyusunan skripsi ini senantiasa mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini.

  Salatiga, 13 Maret 2018 Penulis,

  Samsul Mun’im

  11111113

  

ABSTRAK

Mun’im, Samsul, 2018, Prinsip Pendidikan IslamPerspektif Hasan Langgulung.

  Skripsi. FakultasTarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Agama Islam.Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. M. Ghufron, M.Ag. Kata kunci: Prinsip, Pendidikan, Islam

  Pendidikan merupakan modal dasar atau titik sentral yang menjadi subyek pembangunan, karena pembangunan terutama ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya, terlebih lagi era sekarang ini sebagai era yang penuh dengan persaingan. Upaya pengembangan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan melalui berbagai jalur diantaranya pendidikan.

  Penelitian ini merupakan prinsip pendidikan Islam dalam upaya relevansi pendidikan Islam sekarang. Pertanyaan utama dalam penelitian adalah (1) Bagaimanakahprinsip pendidikan Islam perspektif Hasan Langgulung?, (2) Bagaimanakah relevansi pemikiran pendidikan Islam Hasan Langgulung dengan konteks pendidikan Islam sekarang?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan dan pengumpulan data dilakukan dengan buku-buku karya Hasan Langgulung dan yang mendekatinya yang kemudiaan di cari pemikiran tentang prinsip pendidikan Islam.

  Hasil penelitian ini bahwa prinsip pendidikan Islam menurut Hasan Langgulung adalah meningkatkan sumber daya manusia yang dimilikinya dengan potensi jasmani dan rohani yang ada pada manusia. Bahwa agama menjadi landasan pendidikan Islam agar terbentuknya insan saleh dan masyarakat saleh.Pendidikan Islam diera sekarang harus meningkatkan prinsip pendidikan Islam dengan manajemen pendidikan Islam khususnya kurikulum pendidikan.Prinsip pendidikan Islam mempunyai masalah yang tidak mungkin diselesaikanoleh sekelompok masyarakat. Problem utamanyaadalah kualitas pendidikan rendah, sehingga menghasilkan pendidikankualitas sumber daya manusia yang rendah. Rendahnya kualitas sumber daya manusia mengimbas padarendahnya karakter bangsa. Oleh karena itu, masalah pendidikan agamaIslam menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa, tidakmemandang suku, ras dan agama. Untukmengatasi perkembangan zaman pendidikan agama Islam ditekankanpada tiga fungsi utamanya yaitu fungsi akademik, psikologis, danfungsi sosial sekaligus secara imbang dan padu. Manusia yang dapat mengembangkan prinsip pendidikan Islam dapat meningkatkan sumber daya manusia yang dimilikinya.

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ...................................... iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................ v

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................ vi

KATA PENGANTAR ............................................................................ vii

ABSTRAK ............................................................................................. ix

DAFTAR ISI ........................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN ..............................................................

  1 A.

  Latar Belakang Masalah .................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................. 3 C. Tujuan Penelitian .............................................................. 4 D.

  Kegunaan Penelitian .......................................................... 4 E.

  F.

  Kajian Pustaka .................................................................. 8 G.

  Penegasan Istilah .............................................................. 10 H. Sistematika Penulisan ....................................................... 12 BAB II :BIOGRAFI HASAN LANGGULUNG ............................

  13 A.

  Riwayat Hasan Langgulung dan Keluarga ........................ 13 B. Pendidikan ........................................................................ 14

  C.

  Karya ................................................................................ 18

  BABIII :PEMIKIRAN PRINSIP PENDIDIKAN ISLAMHASAN LANGGULUNG .....................................

  21 A.

  Pengertian Pendidikan Islam ............................................ 21 B. Prinsip Pendidikan Islam .................................................. 24 C. Tujuan Pendidikan Islam .................................................. 27

  BAB IV : ANALISISPENDIDIKAN ISLAM MENURUT HASAN LANGGULUNG DAN RELEVANSI DENGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA SEKARANG

  35 A.

  Analisis Pemikiran Pendidikan IslamMenurut Hasan Langgulung ......................................................................

  35 B. Relevansi Pendidikan Islam Menurut Hasan Langgulung dengan Ranah PendidikanNasional .................................

  41 C. Relevansi Pemikiran Hasan Langgulung dengan Pendidikan Islam Sekarang ..............................................

  66 BAB V : PENUTUP ..........................................................................

  61 A.

  Kesimpulan ....................................................................... 61 B. Saran ................................................................................. 62 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

  63

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan pendidikan merupakan periotas utama yang harus

  ditingkatkan khususnya pendidikan Islam, sehingga dengan demikian dapat memiliki segala kemampuan yang dibutuhkan dalam pembangunan di segala bidang. Pendidikan adalah hal penting yang menjadi sorotan semua bangsa, karena dengan pendidikan dapat diketahui bangsa tersebut bermartabat atau tidak.

  Pendidikan banyak mengajarkan kita tentang pentingnya kesadaran diri dalam berbenah, memperbaiki tingkah laku, mampu mempunyai nalar yang kritis dan mampu membaca segala perubahan yang sekali waktu dapat terjadi dan menuntut kita untuk segera berubah dan beranjak dari ketertinggalan.

  Apabila dikaitkan dengan pendidikan, maka prinsippendidikan dapat sebagai kebenaran yang universal sifatnya danmenajadi dasar dalam merumuskan perangkat pendidikan. Prinsippendidikan diambil dari dasar pendidikan, baik berupa agamaatau ideologi negara yang dianut. Prinsip pendidikan Islam jugaditegakkan di atas dasar yang sama dan berpangkal dari pandanganIslam secara filosofis terhadap jagad raya, manusia, masyarakat,ilmu pengetahuan dan akhlak.Pandangan Islam terhadap masalah-masalah tersebut, melahirkan berbagai prinsip dalampendidikan Islam.

  Pendidikan merupakan peran strategis dalam pembinaan kepribadian manusia. Di dalam pendidikan, baik sekolah maupun madrasah, terjadi proses transformasi yang berlangsung melalui pembelajaran sesuai kurikulum yang berisikan berbagai bidang ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat (Muhammad Faturrohman, 2012: 1).

  Dalam hal lain Hasan Langgulung mendefinisikan pendidikan Islam adalah suatu proses spiritual akhlaq yang berusaha membimbing manusia dan memberinya nilai-nilai prinsip dan teladan ideal dalam kehidupan yang bertujuan mempersiapkan kehidupan manusia di dunia dan akhirat (Abdul Khaliq dkk, 1999: 12).

  Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa Hasan Langgulung memandang pendidikan adalah proses pengajaran yang bertujuan menyeluruh, baik transformasi pengetahuan, penghayatan dan penyadaran serta pembentukan sikap atau prilaku. Dengan demikian, tujuan akhir pendidikan menurut Hasan Langgulung adalah tercapainya berbagai ranah pengetahuan tersebut. Di samping itu, pendidikan menurutnya adalah proses pengajaran yang dilakukan oleh manusia kepada manusia, tidak terhadap makhluk hidup yang lain.

  Memahami kondisi demikian, maka diperlukan konsep baru tentang dipandang dan ditempatkan secara benar dalam artian sesungguhnya. Untuk itu diperlukan mengenai prinsip pendidikan Islam yang berkualitas, sehingga persoalan kritis kemanusiaan khususnya sumber daya manusia sekarang ini diharapkan mendapat solusi alternatif dalam pemecahan permasalahan khususnya dalam pendidikan Islam.

  Berdasarkan penjelasan di ataspendidikan adalah proses pengajaran yang bertujuan menyeluruh, baik transformasi pengetahuan, penghayatan dan penyadaran serta pembentukan sikap atau prilaku. Dengan demikian, tujuan akhir pendidikanadalah tercapainya berbagai ranah pengetahuan tersebut. Di samping itu, pendidikan menurutnya adalah proses pengajaran yang dilakukan oleh manusia kepada manusia, tidak terhadap makhluk hidup yang lain.Pada gilirannya dapat menolong dirinya untuk menghadapi berbagai tantangan hidup di era modern yang penuh persaingan.

  Apabila dikaitkan dengan kontek kontemporer yang masih dalam pencarian jati dirinya, maka prinsip pendidikan Hasan Langgulung dapat menjadi keilmuan yang perlu dikritisi bahkan dikaji kembali dalam aplikasinya pada pendidikan di Indonesia pada umumnya. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti bermaksud untuk mengetahui lebih jauh tentang relevansi pendidikan sekarang dengan prinsip pendidikan Islam perspektif Hasan Langgulung.

B. Rumusan Masalah

  menarik beberapa rumusan masalah diantara lainnya: 1.

  Bagaimana prinsip pendidikan Islam perspektif Hasan Langgulung? 2. Bagaimana relevansi pemikiran pendidikan Islam Hasan

  Langgulung dengan konteks pendidikan Islam sekarang?

C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan: 1.

  Megetahui prinsippendidikan Islam menurut HasanLanggulung.

2. Untuk mengetahui relevansi pemikiran Hasan Langgulung dengan pendidikan agama Islam diera sekarang.

D. Kegunaaan Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat, baik dari segi teoritis maupun praktis yang berguna untuk memberikan sumbangan pelaksanaan penelitian.

  1. Memberikan kontribusi terhadap pengembangan pemikiran pendidikanIslam.

  2. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai prinsippendidikan Islamperspektif Hasan Langgulung.

E. Metode Penelitian

  Penelitian ini menggunakan beberapa metode. Adapun langkah-langkah

  yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagaiberikut: 1.

  Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.

  Penelitian kualitatif adalah dimana peneliti melakukan penelitian pustaka atau library research, yaitu model penelitian yang datanya diperoleh dilakukan terhadap informasi yang didokumentasikan dalam bentuk tulisan baik dalam bentuk buku, jurnal, artikel, internet maupun yang lainnya yang memiliki keterkaitan dengan fokus permasalahan yang akan dibahas (Suharsimi Arikunto, 2005: 244).

2. Sumber Data

  Dalam pengambilan dan pengumpulan data penelitian menggunakan metode dokumentasi. Data berupa buku, artikel, dokumen dan lain sebagainya. Penelitian ini berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan (Arikunto, 1987: 135). Sedangkan data-data tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu primer dan sekunder.

  a.

  Sumber Data Primer Sumber data primer adalah sumber data yang paling utama digunakan dan sesuai dengan permasalahan dalam peneliti ini. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah yaitu terdiri dari karya Hasan Langgulung di antaranya: Manusia dan Pendidikan Pustaka

  

Alhusna, Pendidikan dan Peradapan Islam (Suatua Analisa Sosio-

Psikologi) Pustaka Alhusna, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan

Islam PT Al Ma‟arif , Asas-asas Pendidikan Islam Pustaka Alhusna,

Pendidikan Menghadapi Abad ke-21 Pustaka Alhusna, Kretivitas dan Pendidikan Islam Pustaka Alhusna. b.

  Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder yang berupa sumber-sumber lainnya yang relevan dengan pembahasan yang baik itu berupa buku-buku majalah, artikel, makalah, dan hasil-hasil penelitian lainnya. Oleh karena itu sumber lain akan menjadikan data tambahan dalam penelitian ini seperti buku- buku, artikel, makalah ataupun yang lainnya yang sekiranya mendekatinya (Marzuki, 1987: 55-56). Buku karangan Abudin Nata, Filsafat Pendidikan

  

Islam, Tokoh-tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia dan

  H.A.R. Tilaar, Pendidikan dalam Pembangunan Nasional Menyongsong Abad XXI.

3. Analisa Data

  Analisis data yang digunakan adalah analisis isi (Content Analysis) yaitu suatu tekhnik penelitian untuk membuat inferensi yang dapat ditiru

  

(Replicate) dan shahih data dengan mempertimbangkan konteksnya.

  Dokumen yang dianalisis yaitu berupa informasi yang didokumentasikan tekhnik yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha untuk menemukan karakristik pesan, yang penggarapannya dilakukan secara objektif dan sistematik (Sumardi Suryabrata, 1983: 94).

  Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, maka teknik analisa datanya menggunakan teknik analisa data pustaka, yang mana metode pustaka adalah cara-cara tertentu yang perlu ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun, menyajikan, menganalisis dan memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan keterangan yang berupa buku agar dapat memberikan pengertian dan makna tertentu. Untuk menganalisis data penulis menggunakan beberapa metode, yaitu: a.

  Metode Deskriptif Metode deskriptif yaitu perumusan filsafat tersembunyi dideskripsikan sedemikian rupa sehingga terus menerus ada referensi pada masalah konkret sedetail-detailnya (Anton dan Achmadi, 1994: 112). Peneliti melakukan analisis data dengan metode deskripsi, yaitu menggambarkan pemikiran-pemikiran Hasan Langgulung tentang materi yang terkait dengan penelitian.

  b.

  Metode Analisis Metode Analisis adalah data yang cara penanganan terhadap obyek ilmiah dengan jalan memilih-milih antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain untuk mendapatkan pengertian yang baru (Sumargono, 1989: 21). Data yang terkumpul selanjutnya penulis analisa dengan menggunakan teknik analisa data, dengan cara:

  1) Kategorisasi

  Kategorisasi adalah upaya memilah-milah setiap satuan ke dalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan (Moleong, 2011: 288).

  Kategorisasi dilakukan untuk memudahkan peneliti dalam menyatukan data-data tersebut. Peneliti melakukan kategorisasi dengan cara memilah setiap data yang didapatkan setelah data didapatkan dari dokumen atau buku-buku terkait peneliti menyatukan kesamaan dengan prinsip pendidikan Islam perspektif Hasan Langgulung.

  2) Sintesis

  Sintesis adalah mencari kaitan antara satu kategori dengan kategori yang lain agar bertemu titik permasalahan (Moleong, 2011: 289). Data yang telah dikategorikan oleh peneliti kemudian dicari titik temu satu sama lain dan kemudian disatukan dalam pembahasan yang sama sehingga menjadi sebuah penjelasan yang utuh prinsip pendidikan Islam perspektif Hasan Langgulung.

F. Kajian Pustaka

  Untuk memastikan orisinilitas kajian ini, sangat penting kiranya pemaparan beberapa karya ilmiah yang sudah ada. Sehingga dapat menjadi masukan keadalam kajian pustaka guna memberi referensi dan mempermudah peneliti untuk mengetahui hal-hal yang belum dibahas oleh peneliti sebelumnya, karya-karya itu adalah sebagai berikut: 1.

  Skripsi Fauzi Abdullah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga 2009, tentang Stategi Peningkatan Kualitas Sumber Daya

  Manusia Berkualitas Menurut Pemikiran Hasan Langgulung (Perspektif Pendidikan Islam) . Seperti yang digambarkan dalam judul skripsi ini,

  fokus pembahasannya yaitu bagaimana Hasan Langgulung dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, namun berbeda dengan penilitian yang akan peniliti lakukan yaitu lebih fokus pada prinsip dan relevansi pendidikan Islam Sekarang.

  2. Skripsi Chaerul Anwar, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah 2009, yang berjudul Strategi Pendidikan Dalam

  Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (Studi Komparasi Atas Pemikiran Ki Hajar Dewantoro dengan Hasan Langgulung) . Mengulas

  bagaimana pendapat kedua tokoh tersebut dan dikomparasikan tentang penidikan Islam dalam meningkatkan sumber daya manusia. Namun sangat berbeda dengan penelitian ini yang lebih menitikberatkan pada prinsip dan relevansi pendidikan Islam sekarang.

  3. Skripsi Taufiq, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta 2014, yang berjudul Pemikiran Pendidikan Islam Menurut

  Hasan Langgulung Dalam Perspektif Psikologi . Menjelaskan pendidikan

  Islam dari segi psikologinya dan berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan peniliti yaitu perbedaan sudut pandang dari prinsip dan relevansi pendidikan Islam sekarang. Dari beberapa uraian karya di atas sedikit sudah disinggung tentang pemikiran-pemikiran yang muncul dari Hasan Langgulung, oleh karena itu penelitian ini merupakan pelengkap untuk menelusuri dan mengkaji prinsip pendidikan Islam perspektif Hasan Langgulung, beberapa karya di atas sangat penting dijadaikan pendukung dan rujukan dalam penelitian ini.

G. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekaburan dalam penafsiran judul, maka perlu dikemukakan maksud dari kata-kata dan istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini. Adapun batasan istilah tersebut adalah sebagai berikut: 1.

  Prinsip Prinsip berasal dari bahasa Inggris (principle) yang berarti tempat/titik permulaan, asas,dasar, dan fondamen. Menurut Kamus Besar Bahasa

  Indonesia (KBBI), prinsip asas (kebenaran yang menjadi pokok dasarberpikir, bertindak, dan lain sebagainya). Prinsipdapat diartikan asas atau fondamen pokok untuk sesuatu ituterwujud. Prinsip pendidikan Islam artinya asas atau fondamen yang mendasari terbentuknya pendidikan Islam terutama sebagai sebuah sistem pendidikan yang memiliki karakteristik tersendiri sekaligus membedakan dengan sistem pendidikan lainnya (Kamrani Buseri, 2014: 285)

  Apabila dikaitkan dengan pendidikan, maka prinsippendidikan dapat sebagai kebenaran yang universal sifatnya danmenjadi dasar dalam merumuskan perangkat pendidikan. Prinsippendidikan diambil dari dasar pendidikan, baik berupa agamaatau ideologi negara yang dianut. Prinsip pendidikan Islam jugaditegakan di atas dasar yang sama dan berpangkal dari pandanganIslam secara filosofis terhadap jagad raya, manusia, masyarakat,ilmu pengetahuan dan akhlak. Pandangan Islam terhadapmasalah- masalah tersebut, melahirkan berbagai prinsip dalampendidikan Islam.

2. Pendidikan

  Pendidikan Islam sangat penting dan strategis dalam rangka menanamkan nilai-nilai spiritual Islam, tetapi hal ini baru berupakan sebagian dari seluruh kerangka pendidikan Islam. Pengertian pendidikan agama Islam adalah “usaha yang lebihkhusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagaman dan sumber daya insani agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran- ajaran Islam”(Achmadi 1987:10). Sedangkan Hasang Langgulung Pendidikan adalah proses pengajaran yang bertujuanmenyeluruh, baik transformasi pengetahuan, pengahayatan danpenyadaran serta pembentukan sikap atau prilaku. Dengan demikian,tujuan akhir pendidikan menurut Langgulung adalah tercapainya berbagairanah pengetahuan tersebut. Di samping itu, pendidikan menurutnyaadalah proses pengajaran yang dilakukan oleh manusia kepada manusia,tidak terhadap makhluk hidup yang lain.

  3. Islam dalam Konteks Pendidikan memberikan dasar pijak dan prinsip prinsip berkenaan dengan isu memanusiakan manusia menjadi manusia menurut pandangan Islam. Atas dasar pijak dan prinsip itulah dipadukan dengan pengalaman emprik para tokoh pendidik muslim akan menelorkan sejumlah gagasan bagaimana memproses manusia menjadi manusia menurut pandangan Islam, dan atas semua itulah akan menelorkan ilmu pendidikan Islam (Kamreni Buseri, 2014: 15).

H. Sistematika Penulisan

  Dalam rangka mempermudah penelitian skripsi, maka peneliti membagi menjadi lima bab yang dijabarkan menjadi sub-sub bab yang utuh dan integral.

  Adapun sistematikanya sebagai berikut:

  BAB I : Pendahuluan yang berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian, penegasan istilah dan sistematika penulisan.

  BAB II : Biografi Hasan Langgulung yang memuat riwayat keluarga dan pendidikan, pengabdian dan karya- karya intelektual. BAB III : Pemikiran prinsip pendidikan Islam Hasan Langgulung yang dalamnya meliputi pengertian, , dan tujuan pendidikan Islam. BAB IV : Relevansi pemikiran pendidikan agama Islam dengan konteks pendidikan Islam diera sekarang, yang di dalamnya berisi analisis dan hakikat pendidikan Islam, relevansi pendidikan Islam dengan ranah nasional dengan pemikiran pendidikan Islam perspektif Hasan Langgulung di era sekarang.

  BAB V : Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.

BAB II BIOGRAFI HASAN LANGGULUNG A. Riwayat Hasan Langgulung dan Keluarga Dalam mengkaji pemikiran seseorang tentunya tidak cukup

  hanyamengetahui gagasan-gagasan atau pemikiran-pemikirannya saja. Akantetapi juga harus berusaha mengetahui latar belakang hidupnya, perjalananintelektual dan pendidikannya. Dengan memahami biografi, dapatmengetahui bagaimana pola pikir seseorang terbentuk. Untuk memahami dan mendalami kepribadian seseorang dituntut pengetahuan latar belakang lingkungan sosio-kultural di mana tokoh itu dibesarkan, bagaimana proses pendidikan formal dan informal yang dialami. Serta watak-watak orang yang ada di sekitarnya (Sartono Kartodirdjo, 2016: 86-87).

  Setidaknya ada dua hal sebagai dasar pemahaman biografi kehidupan seorang tokoh yang sangat penting untuk diperhatikan yaitu, faktor keturunan dan lingkungan. Faktor keturunan atau keluarga adalah peletak dasar, sedangkan lingkungan merupakan pengubah dasar-dasar itu menjadi baik atau buruk yang nantinya akan membentuk dan memunculkan pemikirannya (Dimiyati Mahmud, 1989: 66).

  Hasan Langgulung (bukan Hassan, rangkap s) Dalam beberapa bukunya namanya kadang-kadang ditulis dengan Hassan (rangkap huruf s), antara lain buku, psikologi dan kesehatan mental di sekolah-sekolah. Menurut penjelasan Hasan Langgulung, yang benar adalah Hasan (tidak rangkap huruf s). Lahir di Rappang, Sulawesi Selatan, Indonesia, tanggal 16 Oktober 1934. Data tentang tempat kelahiran Hasan Langgulung terdapat dalam riwayat hidup di bagian akhir dari buku-bukunya (Hassan Langgulung, 2003: 413) Dari pasangan Tan Rasula dan Siti Aminah. Nama Hasan Langgulung sebenarnya adalah sebutan yang diberikan oleh pihak kerajaan Makassar kepada bapaknya (Tan Rasula), karena kulitnya yang lebih putih di banding orang-orang Makassar pada umumnya. Hasan Langgulung, biasanya sebutan untuk seekor kuda yang bulunya berwarna putih bersih (kuda gulung). Akhirnya, sebutan tersebut menjadi bagian dari namanya, yakni Hasan Langgulung. Jadi, Hasan Langgulung adalah nama lengkap dan resmi yang dipakainya dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam hal-hal yang berhubungan dengan administrasi (Hasan Langgulung, 2003: 413).

  Pada tanggal 22 September 1972, Hasan Langgulung melepas masa lajangnya dengan menikahi seorang perempuan bernama Nuraimah Muhammad Yunus. Pasangan ini dikaruniai dua orang putra dan seorang putri, yaitu Ahmad Taufiq, Nurul Huda, dan Siti Zakiah. Keluarga ini tinggal di sebuah rumah di jalan B 28 Taman Bukit, Kajang, Malaysia. Hasan Langgulung meninggal pada usianya yang ke- 73, tepatnya di Kuala Lumpur pada Sabtu 2 Agustus 2008 Pukul 19.47 waktu setempat. Hasan meninggal dunia karena penyakit stroke dan dimakamkan di Taman Pemakaman Sentul, Kuala Lumpur (Kawardi, 2000: 140).

B. Pendidikan

  Pendidikan dasar diselesaikannya di tempat kelahirannya, Rappang, Sulawesi Selatan. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Hasan Langgulung melanjutkan studinya ke tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah Islam (SI) di Makassar, tahun 1949-1952. Dengan modal kemauan dan semangat yang besar, setelah menyelesaikan studinya di Makassar, Hasan Langgulung berangkat ke Mesir (Hasan Langgulung, 2003: 413).

  Hasan Langgulung menceritakan bahwa ketika studi di Mesir dan juga Amerika adalah atas biaya sendiri, bukan beasiswa dari pemerintah Indonesia.

  Hasan Langgulung menyatakan tidak mengetahui secara persis alasan mengapa pemerintah menutup semua bantuan pendidikan ke luar negeri. Untuk mendapatkan biaya hidup (living cost) selama di Mesir Hasan Langgulung mendapatkan honorarium dari sekolah Indonesia di Kairo yang didirikannya.

  Hasan Langgulung mengajar di sekolah tersebut dan pernah menjabat sebagai kepala sekolah tahun 1957-1968.

  Pada tahun 1962, Hasan Langgulung berhasil meraih gelar B.A dalam bidang bahasa Arab dan studi keislaman dari Fakultas

  Dar al „Ulum, Cairo

University , Mesir. Setahun berikutnya 1963, ia memperoleh gelar Diploma of

Education(General) dari Ein Shams University, Cairo. Tahun 1964, memperoleh

  Diploma dalam bidang Sastra Arab Modern dari Institute of Higher Arab Studies,

  

Arab Leage, Cairo. Tiga tahun berikutnya 1967 Hasan Langgulung mendapatkan

  gelas M.A. dalam bidang Psikologi dan Kesehatan Mental Hygiene dari Ein , Kairo (Hasan Langgulung, 2003: 413).

  Shams University

  Setelah memperoleh gelar M.A dari Ein Shams University, Cairo, Hasan Langgulung melanjutkan studinya ke University of Georgia, Amerika Serikat dan memperoleh gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) dalam bidang kreativitas manusia. tahun 1971, dengan judul disertasi A Cross Cultural Study of the Child

  

Conception of Situational Causality in India, Western Samoa, Mexico and United

State . (Hasan Langgulung, 2003: 413).

  Selama studi di Amerika, Hasan Langgulung banyak melakukan kegiatan keilmuan, baik sebagai peneliti maupun pengajar, antara lain sebagai asisten peneliti pada University of Georgia tahun 1968-1969, asisten peneliti pada

  

Georgia Studies of Creative Behavior tahun 1969-1970, konsultan psikologi pada

Stanford Research Institute Menlo Park, California tahun 1970, dan menjadi

  asisten pengajar pada University of Georgia tahun 1970-1971. Informasi tentang kegiatan Hasan Langgulung selama studi di Amerika tersebut terdapat dalam riwayat hidupnya pada halaman terakhir buku-bukunya (Hasan Langgulung, 2003: 413)

  Berbagai aktivitas yang dilakukan Hasan Langgulung di Amerika tersebut menunjukkan adanya pengakuan terhadap kapasitas keilmuan yang dimilikinya.

  Bagaimanapun, Hasan Langgulung adalah orang luar yang masuk sebagai pendatang di lingkungan University of Georgia. Oleh karena itu, tidak mudah bagi Hasan Langgulung untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan keilmuan apabila tidak memiliki kelebihan yang menonjol.

  Sejak tahun 1971, Hasan Langgulung menjalani kehidupannya sebagai akademisi di Malaysia. Ia adalah orang yang diserahi tugas membangun dan mengembangkan jurusan pendidikan hingga menjadi Fakultas Pendidikan di Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM). Hasan Langgulung menjadi ketua jurusan pertama jurusan pendidikan UKM, demikian juga menjadi dekan pertamanya ketika jurusan tersebut menjadi Fakultas. Tahun 1989, Hasan Langgulung juga diminta untuk membangun dan mengembangkan Department of

  

Education International Islamic University Malaysia (IIUM) saat universitas

tersebut didirikan.

  Menurut Hasan Langgulung, IIUM didirikan untuk memenuhi kebutuhan umat Islam terhadap sebuah lembaga pendidikan tinggi Islam bertaraf internasioal, sehingga dapat mengangkat citra umat Islam di dunia. Oleh karena itu, universitas ini ditata dan dijalankan dengan standar internasional, baik kurikulum pendidikannya, mahasiswa, fasilitas, dan tenaga pengajarnya. Hasan Langgulung akhirnya diangkat sebagai ketua jurusan pertama Departement of

  Education IIUM.

  Riwayat pendidikan yang pernah dilalui oleh Hasan Langgulung secara kronologis dapat dijelaskan sebagai berikut: Sekolah Dasar di Rappang Ujung Pandang, tahun 1943-1949.

  2. Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Islam di Ujung Pandang tahun 1949- 1952.

  3. B. I. Inggris di Ujung Pandang, tahun 1957-1962.

  4. B.A. dalam Islamic Studies dan Fakultas Dar al-Ulum, Cairo University, 1957-1962.

  5. Diploma of Education (General), Ein Shams University, Cairo 1963- 1964.

  6. Special Diploma of Education (Mental Hygiene), Ein Shams University, Cairo 1963-1964.

  7. M.A. dalam Psikologi dan Kesehatan Mental (Mental Hygiene) Ein Shams University, Cairo 1967.

  8. Ph. D. dalam Psikologi. University of Georgia, Amerika Serikat, tahun 1971.

  9. Diploma dalam Sastra Arab Modern dari Institute of Higher Arab Studies, Arab League, Cairo, 1964.

C. Karya

  Hasan Langgulung telah menghasilkan banyak karya ilmiah dengan menggunakan bahasa Indonesia, bahasa Inggris, maupun bahasa Arab. Yaitu berupa buku, makalah, terjemahan, dan berbagai artikel yang tersebar di berbagai majalah di dalam dan di luar Negeri. Tulisannya membahas berbagai macam persoalan yang berkisar tentang pendidikan, psikologi, filsafat, dan Islam. Di antara karya-karya tersebut adalah:

  1. Thesis: al-Murahiq al-Indonesia: Ittijahatuh Wa Darjat Tawafuq „Indahu.

  Tesis M.A. Ein Shams University, Cairo, 1967.

  2. Disertasi: A Cross – Cultural Study Of The Child Conception Of

  Situasional Causality In India, Western Samoa, Mexico And The United States , Disertasi Ph.D., University of Georgia, Amerika Serikat, 1971.

  3. The Ummatic Paradigm for Psychology, dalam,Mizan: Islamic Forum of

  Indonesia for World Culture and Civilization,Religion and the Spirit of World-Peace , Vol.III, No.2, 1990.

  4. Asas-Asas Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Al-Husna Baru, 2003,terbit pertama tahun 1985.

  5. Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam, Bandung: PT.AlMa’arif, 1995, ditulis tahun 1979.

  6. Kreativitas dan Pendidikan Islam Analisis Psikologi dan Falsafah,Jakarta: Pustaka A-Husna, 1991.

  7. Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan,Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1989, terbit pertama tahun 1984.

  8. Pendidikan dan Peradaban Islam, Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1985.

  9. Pendidikan Islam dalam Abad 21, (edisi revisi), Jakarta: Pustaka AlHusna Baru, 2003, ditulis pertama tahun 1988 dan direvisi tahun2002.

  10. Pendidikan

  Islam Suatu Analisa Sosio-Psikologikal , Kuala Lumpur:Pustaka Antara, 1979.

  11. Bahasa dan Pustaka, 1992.

  12. Peralihan Paradigma dalam Pendidikan Islam dan Sains Sosial,Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002.

  13. Psikologi dan Kesihatan Mental di Sekolah-Sekolah, Kuala Lumpur:Penerbit UKM, 1983.

  14. Teori-Teori Kesihatan Mental, Selangor: Pustaka Huda, 1983.

  Hasan Langgulung menerima berbagai macam penghargaan internasional. Namanya tercatat dalam berbagai buku penghargaan dan beberapa penghargaan lainnya. Namanya tercatat dalam buku-buku penghargaan di bawah ini:

  1. Directry of American Psychologikal Assosiation.

  2. Who Is Who In Malaysia.

  3. International Who‟s Who of Intellectuals.

  4. Who‟a Who In The Word.

  5. Directory of Cross-Cultural Research And Researches.

  6. Men of Achievment.

  7. The International Register Profiles.

  8. Who‟s Who In Tho Commonwealth.

  9. The International Book of Honour.

  10. Directory of American Educational Research Association.

  11. Asia‟s Who‟s Who of Men And Women of Achievment And Distinction.

  12. Community Leaders of The World.

  13. Progressive Personalities In Profile.

BAB III PEMIKIRAN PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM HASAN LANGGULUNG A. Pengertian Pendidikan Islam Pendidikan dalam pengertian seluas-luasnya muncul dan berkembang

  seiring denganditurunkannya al-Qur

  an kepada manusia melalui Nabi Muhammad

  SAW. Wahyu pertamasarat dengan spirit bagaimana usaha-usaha pendidikan dimulai. Dalam kitab suci al-Quran memuat sejumlah dasar umum pendidikan, maka al-Quran sendiri pada prinsipnya dapat dikatakan sebagai pedoman normatif-teoritis dalam pelaksanaan pendidikan Islam. Ayat-ayat yang tertuang dalam al-

  Qur’an merupakan prinsip dasar yangkemudian diterjemahkan oleh para ahli menjadi suatu rumusan pendidikan Islam yang dapat mengantarkan pada tujuan pendidikan yang sebenarnya.

  Secara sederhana para ahli pendidikan Islam mencoba mengembangkan konsep-konsepnya dari kedua sumber ini, yaitu al- Qur’an dan Sunnah sebagai dasar ideal pendidikan Islam. Dasar ideal ini kemudian yang menjadi akar pendidikan sebagai sumber nilai kebenaran dan kekuatan. Nilai-nilai yang dipahami dari al-

  Qur’an dan Sunnah ini adalah cermin nilai yang universal yang dapat dioprasionalkan ke berbagai sisi kehidupan umat sekaligus sebagai standar nilai dalam mengevaluasi jalannya kegiatan pendidikan Islam (Azyumardi Azra, 1999: 7).

  Menurut Hasan Langgulung istilah pendidikan yang sudah dijelaskan di atas tadi bahwa dalam bahasa Inggris adalah education, berasal dari bahasa latin yaitu educere, yang berarti memasukkan sesuatu, barangkali memasukkan ilmu kekepala seseorang. Dalam hal ini bahwa ilmu adalah proses memasukkan ke kepala orang, jadi ilmu itu memang memasukkan ilmu ke kepala (Hasan Langgulung, 1989: 2).

  Dalam arti yang lebih luas Hasan Langgulung mengartikan pendidikan sebagai usaha memindahkan nilai-nilai kebudayaan kepada setiap individu dalam masyarakat. Dengan kata lain Hasan Langgulung juga mengatakan bahwa pendidikan suatu tindakan (action) yang diambil oleh suatu masyarakat, kebudayaan, atau peradaban untuk memelihara kelanjutan hidupnya. Bahwa pendidikan itu penting bagi manusia dalam menjalani kehidupannya di dunia ini agar mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan (Hasan Langgulung, 1989: 28).

  Sebagai sebuah proses pemindahan nilai-nilai pada suatu masyarakat kepada setiap individu yang ada di dalamnya, maka proses pendidikan tersebut dapat dilakukan dengan macam-macam jalan, yakni; melalui pengajaran, dalam hal ini berarti pemindahan pengetahuan (knowledge). Melalui latihan dan proses yang melibatkan seseorang meniru atau mengikuti apa yang diperintahkan oleh orang lain. Juga dilihat dari sudut pandangan masyarakat, dari segi pandangan individu dan segi proses antara individu dan masyarakat. (Hasan Langgulung, 1989: 61).

  Dari segi pandangan masyarakat, pendidikan berarti pewarisan kebudayaan dari generasi tua kepada generasi muda, agar hidup masyarakat tetap berkelanjutan. Dengan kata lain, menurutnya masyarakat mempunyai nilai-nilai budaya yang ingin disalurkan dari generasi ke generasi agar identitas masyarakat tersebut tetap terpelihara. Nilai-nilai yang ingin disalurkan itu bermacam-macam, ada yang bersifat intelektual, seni, politik, dan lain-lain (Hasan Langgulung, 2003: 52-58).

  Dilihat dari segi individu, pendidikan berarti pembangunan potensi-potensi yang terpendam dan tersembunyi. Dalam hal ini diibaratkan individu laksana lautan yang dalam penuh mutiara dan bermacam-macam ikan, tetapi tidak tampak. Ia masih berada di dasar laut, ia perlu dipancing dan digali supaya dapat menjadi makanan dan perhiasan bagi manusia. Potensi, bakat ataupun kemampuan individulah yang dituntun untuk menggali mutiara tersebut dan mengubahnya menjadi emas dan intan sehingga menjadi kekayaan yang berlimpah untuk kemakmuran masyarakat (Hasan Langgulung, 2003: 55).

  Dalam istilah lain berkenaan dengan pemahaman, tentang pendidikan dilihat dari individu, pendidikan adalah proses menampakkan (manifestasi) aspek- aspek yang tersembunyi (latent) pada anak didik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemakmuran suatu masyarakat bergantung kepada kesanggupan masyarakat tersebut menggarap kekayaan yang terpendam pada setiap individunya. Dengan kata lain, kemakmuran masyarakat tergantung kepada keberhasilan pendidikannya dalam menggarap kekayaan yang terpendam pada setiap individu (Hasan Langgulung, 2003: 56).

  Dilihat dari segi proses (transaksi), maka pendidikan itu adalah proses memberi dan mengambil, antara manusia dan lingkungannya dalam rangka mengembangkan dan menciptakan ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan untuk merubah dan memperbaiki kondisi-kondisi kemanusiaan dan lingkungannya. Dalam istilah lain ia katakan sebagai interaksi antara potensi dan budaya, dimana kedua proses ini berjalan sama-sama, isi mengisi antara satu dengan yang lain (Hasan Langgulung, 2003: 58).

  Selanjutnya menurut Hasan Langgulung menjelaskan bahwa pendidikan itu sangat penting bagi manusia dalam menjalani kehidupannya di dunia ini agar mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan. Sebagai sebuah proses pemindahan nilai-nilai pada suatu masyarakat kepada setiap individu yang ada di dalamnya, maka proses pendidikan tersebut menurutnya dapat dilakukan dengan macam- macam jalan, yakni: a)