commit to user
P raran can gan P abrik F orm aldehid dari M etan ol dan U dara P roses M etal O xid e
kapasitas 15.00 0 ton tahun
B A B IV U n it P en du kun g P roses
81
4.1.5 Unit Pengadaan Bahan Bakar
Unit penyediaan bahan bakar mempunyai tugas untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pada generator dan furnace. Jenis bahan bakar
yang digunakan adalah solar yang diperoleh dari Pertamina dan distributornya. Pemilihan bahan bakar cair tersebut didasarkan pada
alasan: 1.
Mudah didapat 2.
Kesetimbangan terjamin 3.
Mudah dalam penyimpanan Sifat fisik solar adalah sebagai berikut :
- Heating Value
HV : 18800 Btulb -
Specific gravity : 0,8691
- Densitas
: 54,31 lbft
3
- Efisiensi
: 80 •
Kebutuhan bahan bakar
a. Kebutuhan bahan bakar untuk generator Kapasitas generator
= 500 kW = 1706077,0464 Btujam
Kebutuhan bahan bakar = Kapasitas generator η x ρ x HV
= 1,9655 ft
3
jam = 55,6569 Ljam c. Kebutuhan bahan bakar untuk furnace
Kapasitas furnace = 8256525,3238 Btujam
commit to user
P raran can gan P abrik F orm aldehid dari M etan ol dan U dara P roses M etal O xid e
kapasitas 15.00 0 ton tahun
B A B IV U n it P en du kun g P roses
82 Kebutuhan bahan bakar
= Kapasitas furnace η x ρ x HV = 9,5120 ft
3
jam = 269,3506 Ljam
Kebutuhan bahan bakar total = 325,0076 Ljam
Untuk menyimpan kebutuhan bahan bakar solar selama 1 bulan, dirancang tangki penyimpan bahan bakar dengan spesifikasi sebagai
berikut : Kode
: TU-01 Fungsi
: Menyimpan bahan bakar solar selama 1 bulan Tipe tangki
: Silinder tegak dengan flat bottom dan conical roof Kapasitas
: 1510 bbl Jumlah
: 1 Kondisi penyimpanan : P
= 1 atm T
= 30
o
C Bahan konstruksi
: Carbon steel SA-283 grade C Dimensi
: D = 30 ft 9,144 m
H = 12 ft3,658 m
Tebal shell = course 1 = 0,5 in 0.0127 m
course 2 = 0,4375 in 0.01111 m
Tebal roof = 2,75 in 0,06985 cm
Tinggi roof = 1,6845 ft 0,5134 m
commit to user
P raran can gan P abrik F orm aldehid dari M etan ol dan U dara P roses M etal O xid e
kapasitas 15.00 0 ton tahun
B A B IV U n it P en du kun g P roses
83
4.1.6 Unit pengolahan limbah
Limbah yang dihasilkan dari pabrik formaldehid dapat diklasifikasi : 1.
Bahan buangan gas 2.
Bahan buangan cair Pengolahan limbah ini didasarkan pada jenis buangannya :
1. Pengolahan bahan buangan gas
Unit ini bertugas mengolah limbah pabrik yang berupa limbah gas. Limbah gas berasal dari purging yang keluar dari hasil atas absorber. Gas-
gas berbahaya yang keluar absorber yaitu CH
3
OH dan CH
2
O. Gas-gas tersebut agar tidak berbahaya saat dibuang ke lingkungan maka dilakukan
pembakaran secara sempurna di flare stacks, maka dihasilkan CO
2
dan H
2
O. 2.
Pengolahan bahan buangan cair Pada pengolahan limbah cair, semua limbah cair yang berasal dari
limbah domestik diolah di dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL kecuali oli bekas yang akan ditampung di dalam penampungan yang
selanjutnya dikirim ke badan yang berwenang. Limbah dari berbagai sumber sebelum masuk ke IPAL dilewatkan melalui bak ekualisasi untuk
menyamakan beban dalam pengolahan dengan jalan melakukan pengadukan pada limbah sehingga menjadi homogen, dari bak ekualisasi
limbah masuk ke bak netralisasi untuk menetralkan pH, karena pH yang netral selain tidak mengganggu lingkungan juga dapat berguna untuk
mempermudah proses pengendapan pada bak sedimentasi. Penetralan pH
commit to user
P raran can gan P abrik F orm aldehid dari M etan ol dan U dara P roses M etal O xid e
kapasitas 15.00 0 ton tahun
B A B IV U n it P en du kun g P roses
84 dilakukan dengan jalan penambahan Na
2
CO
3
H
2
SO
4
, setelah netral limbah dialirkan ke bak sedimentasi untuk mengendapkan kandungan solid yang
terdapat di dalamnya dengan bantuan koagulan. Dari bak sedimentasi selanjutnya dilakukan penyaringan dengan
menggunakan media penyaring berbutir seperti kerikil, pasir, dan juga ditambahkan karbon aktif untuk menghilangkan bau. Limbah setelah
melalui proses filtrasi dimasukkan ke dalam bak Bio Control yang bertujuan untuk menguji apakah limbah tersebut sudah benar–benar tidak
mencemari lingkungan, pengujian dilakukan dengan memasukkan ikan ke dalam bak Bio Control, bila ikan tersebut tetap hidup normal maka proses
pengolahan air limbah dapat dikatakan sudah berhasil dan air yang dihasilkan selanjutnya akan dibuang ke badan penerima air baik di
selokan, ataupun di laut.
Gambar 4.4 Skema Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL Bak Bio
Air Buangan Bak Ekualisasi
Bak Netralisasi
Bak Sedimentasi
Filtrasi
cairan
Drying Bed
padatan
Badan Penerima Air
commit to user
P raran can gan P abrik F orm aldehid dari M etan ol dan U dara P roses M etal O xid e
kapasitas 15.00 0 ton tahun
B A B IV U n it P en du kun g P roses
85
4.2 Laboratorium