commit to user
P raran can gan  P abrik F orm aldehid dari M etan ol dan  U dara P roses M etal O xid e
kapasitas 15.00 0 ton tahun
B A B  IV  U n it P en du kun g P roses
61 3.
Unit Pengadaan Udara Tekan Unit  ini  bertugas  untuk  menyediakan  udara  tekan  untuk  kebutuhan
instrumentasi  pneumatic,  untuk  penyediaan  udara  tekan  di  bengkel dan untuk kebutuhan umum yang lain.
4. Unit Pengadaan Listrik
Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk peralatan  proses,  keperluan  pengolahan  air,  peralatan  -  peralatan
elektronik  atau  listrik  AC,  maupun  untuk  penerangan.  Listrik disupplay  dari  PLN  dan  dari  generator  sebagai  cadangan  bila  listrik
dari PLN mengalami gangguan. 5.
Unit Pengadaan Bahan Bakar Unit ini bertugas menyediakan bahan bakar untuk kebutuhan furnace
dan generator. 6.
Unit Pengolahan Limbah Unit  ini  bertugas  mengolah  limbah  yang  dihasilkan  dari  proses
produksi yang berupa limbah gas yang keluar dari purging yang keluar dari hasil atas absorber dan limbah cair yang berasal dari air sanitasi,
konsumsi dan proses.
4.1.1  Unit Pengadaan Air 4.1.1.1
Air pendingin
Air  pendingin  yang  digunakan  adalah  air laut  yang  diperoleh  dari laut  yang  tidak  jauh  dari  lokasi  pabrik.  Alasan  digunakannya  air  laut
sebagai media pendingin adalah karena faktor- faktor sebagai berikut :
commit to user
P raran can gan  P abrik F orm aldehid dari M etan ol dan  U dara P roses M etal O xid e
kapasitas 15.00 0 ton tahun
B A B  IV  U n it P en du kun g P roses
62 a.
Air laut dapat diperoleh dalam jumlah yang besar dengan biaya murah. b.
Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya. c.
Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi. d.
Tidak terdekomposisi. e.
Tidak dibutuhkan cooling tower, karena air laut langsung dibuang lagi ke laut.
Air pendingin ini digunakan sebagai pendingin pada  cooler. Hal- hal  yang  perlu  diperhatikan  dalam  pengolahan  air  laut  sebagai  pendingin
adalah: a.
Partikel-partikel  besar  makroba  makhluk  hidup  laut  dan  konstituen lain
b. Partikel-partikel  kecil  mikroba  laut  ganggang  dan  mikroorganisme
laut yang dapat menyebabkan fouling pada alat heat exchanger. •
Jumlah kebutuhan air laut sebagai media pendingin
Tabel 4.1 Penggunaan Air Laut Sebagai Media Pendingin
Alat Kebutuhan  kgjam
Heat Exchanger 4 HE-04 29462,6301
Heat Exchanger 5 HE-05 874,5794
Jumlah 30337,2095
Densitas air laut pada 30
o
C adalah 1,19 grcm
3
= 1190 kgm
3
Volume air laut yang dibutuhkan = 30,5214 m
3
jam = 732,5137 m
3
hari
commit to user
P raran can gan  P abrik F orm aldehid dari M etan ol dan  U dara P roses M etal O xid e
kapasitas 15.00 0 ton tahun
B A B  IV  U n it P en du kun g P roses
63 •
Pengolahan air laut
Untuk  menghindari  fouling  yang  terjadi  pada  alat-alat  penukar panas  maka  perlu  diadakan  pengolahan  air  laut.  Pengolahan  dilakukan
secara  fisis  dan  kimia.  Pengolahan  secara  fisis  adalah  dengan  screening dan secara kimia adalah dengan penambahan Chlorine. Tahapannya adalah
sebagai berikut : Air  laut  dihisap  dari  kolam  yang  langsung  berada  di  pinggir  laut
dengan  menggunakan  pompa,  dalam  pengoperasian  digunakan  dua  buah pompa,  satu  service  dan  satunya  standby.  Sebelum  masuk  pompa,  air
dilewatkan  pada  Travelling  Screen  untuk  menyaring  partikel  dengan ukuran  besar.  Pencucian  dilakukan  secara  kontinyu.  Setelah  dipompa
kemudian  dialirkan  ke  strainer  yang  mempunyai  saringan  stainless  steel 0,4  mm  dan  mengalami  pencucian  balik  secara  periodik.  Air  laut
kemudian  dialirkan  ke  pabrik.    Di  dalam  kolam  diinjeksikan  Sodium hipoklorit  untuk  menjaga  kandungan  klorin  minimum  1  ppm.  Dalam
perancangan  ini  diinjeksikan  klorin  sebanyak  1  ppm.  Sodium  hipoklorit dibuat  di  dalam  Chloropac  dengan  bahan  baku  air  laut  dengan  cara
elektrolisa.  Klorin  diinjeksikan  secara  kontinyu  dalam  kolam  dan  secara intermitten
di pipa pengaliran. Skema pengolahan air laut dapat dilihat pada gambar 4.1:
commit to user
P raran can gan  P abrik F orm aldehid dari M etan ol dan  U dara P roses M etal O xid e
kapasitas 15.00 0 ton tahun
B A B  IV  U n it P en du kun g P roses
64
commit to user
P raran can gan  P abrik F orm aldehid dari M etan ol dan  U dara P roses M etal O xid e
kapasitas 15.00 0 ton tahun
B A B  IV  U n it P en du kun g P roses
65 •
Kebutuhan klorin
Kebutuhan klorin untuk pengolahan air laut dengan jumlah di atas adalah : = 0,0062 kgjam
= 7,4303. 10
-6
m
3
jam •
Pemompaan air laut
Untuk  memompa  air  laut  dengan  jumlah  di  atas  dan  untuk  mengatasi penurunan  tekanan  pada  perpipaan  dan  peralatan,  maka  diperlukan  jenis
pompa  Single  Stage  Centrifugal  dengan  dengan  daya  pompa  7  HP  dan daya motor 15 HP, dengan bahan stainless steel SS304.
4.1.1.2 Air Proses
Untuk  kebutuhan  air  proses,  sumber  yang  digunakan  adalah  air yang  diambil  dari  dalam  tanah.  Air  proses  dalam  perancangan  pabrik
formaldehid  ini  digunakan  sebagai  penyerap  formaldehid  pada  absorber. Jumlah  kebutuhan  air  proses  sebesar  761,6950  kgjam  0,7650m
3
jam. Untuk  mengalirkan  air  proses  menuju  absorber  digunakan  2  buah  pompa
centrifugal 1 stage 1 service dan 1 stand by dengan daya motor masing –
masing  21  HP.  Selain  itu  air  digunakan  untuk  persediaan  jika  terjadi gangguan  dalam  proses  yang  memerlukan  penambahan  air  untuk
mengatasi masalah tersebut. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan air proses adalah
sebagai berikut :
commit to user
P raran can gan  P abrik F orm aldehid dari M etan ol dan  U dara P roses M etal O xid e
kapasitas 15.00 0 ton tahun
B A B  IV  U n it P en du kun g P roses
66 a.
Kandungan yang dapat menyebabkan korosi. Korosi  yang  terjadi  di  dalam  alat  dan  saluran  pemipaan  disebabkan
karena  air  mengandung  larutan-larutan  asam  dan  gas-gas  yang terlarut.
b. Kandungan  yang menyebabkan kerak  scale forming.
Pembentukan  kerak  disebabkan  karena  adanya  kesadahan  dan  suhu tinggi, yang biasanya berupa garam-garam karbonat dan silikat.
c. Kandungan yang menyebabkan pembusaan  foaming.
Air yang diambil dari proses pemanasan bisa menyebabkan foaming karena  adanya  zat-  zat  organik,  anorganik,  dan  zat-  zat  yang  tidak
larut  dalam  jumlah  besar.  Efek  pembusaan  terjadi  pada  alkalinitas tinggi.
•
Pengolahan air tanah sebagai air proses
Air  yang  berasal  dari  dalam  tanah  atau  sumur  pada  umumnya  belum memenuhi persyaratan yang diperlukan sebagai air proses,  sehingga harus
menjalani  proses  pengolahan  terlebih  dahulu.  Tahapan  pengolahan  air baku menjadi air proses  meliputi :
1. Aerasi,  merupakan  proses  mekanis  penghembusan  air  dengan  udara.
Proses  ini  bertujuan  untuk  menghilangkan  gas-gas  terlarut  dan  kadar besi yang terlarut dalam air. Terjadi proses oksidasi yang menjadikan
besi  terlarut  menjadi  endapan  besi  yang  tidak  larut.  Proses  aerasi dilakukan dalam suatu unit yang disebut aerator. Untuk menaikkan pH
air ditambahkan NaOH sehingga air pada keadaaan netral.
commit to user
P raran can gan  P abrik F orm aldehid dari M etan ol dan  U dara P roses M etal O xid e
kapasitas 15.00 0 ton tahun
B A B  IV  U n it P en du kun g P roses
67 2.
Penghilangan  Besi,  merupakan  suatu  unit  saringan  bertekanan  yang mengandung MgO
2
untuk menyaring endapan besi yang tidak sempat mengendap  di    aerator.  Alat  yang  digunakan  biasa  disebut  Iron
Removal Filter. 3.
Demineralisasi,  merupakan  unit  penukar  ion  untuk  menghilangkan mineral terlarut dalam air, seperti Ca
2+
, Mg
2+
, Na
2+
, HCO
3 -
, SO
4 -
, Cl
-
. Sebagai  resin  penukar  kation  dapat  digunakan  asam  kuat  dan  resin
penukar anion dapat digunakan basa kuat. Skema proses pengolahan air proses dapat dilihat  pada Gambar 4.2 :
commit to user
P raran can gan  P abrik F orm aldehid dari M etan ol dan  U dara P roses M etal O xid e
kapasitas 15.00 0 ton tahun
B A B  IV  U n it P en du kun g P roses
68
commit to user
P raran can gan  P abrik F orm aldehid dari M etan ol dan  U dara P roses M etal O xid e
kapasitas 15.00 0 ton tahun
B A B  IV  U n it P en du kun g P roses
69
4.1.1.3 Air Konsumsi Umum dan Sanitasi
Sumber  air  untuk  keperluan  konsumsi  dan  sanitasi  berasal  dari sumber air dalam tanah. Air ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air
minum,  laboratorium,  kantor,  perumahan,  pertamanan  dan  pemadam kebakaran.  Air  konsumsi  dan  sanitasi  harus  memenuhi  beberapa  syarat,
yang meliputi syarat fisik, syarat kimia, dan syarat bakteriologis. Syarat fisik:
a. Suhu di bawah suhu udara luar
b. Warna jernih
c. Tidak mempunyai rasa dan tidak berbau.
Syarat kimia: a.
Tidak mengandung zat organik maupun anorgaik b.
Tidak beracun Syarat bakteriologis :
Tidak mengandung bakteri-bakteri, terutama bakteri yang patogen.
commit to user
P raran can gan  P abrik F orm aldehid dari M etan ol dan  U dara P roses M etal O xid e
kapasitas 15.00 0 ton tahun
B A B  IV  U n it P en du kun g P roses
70 •
Jumlah air tanah untuk air komsumsi dan sanitasi
Tabel 4.2 Jumlah Kebutuhan Air Konsumsi dan Sanitasi
Kegunaan Jumlah kebutuhan kgjam
Karyawan kantor 146 orang x  40 L 242,2821
Perumahan 25 rumah x 4 orang x 250 L 1037,167
Laboratorium 103,7167
Kebersihan, pertamanan dan pemadam kebakaran
414,8667
Total kebutuhan air 1798,0321
•
Pengolahan air untuk konsumsi dan sanitasi
Pengolahan air untuk kebutuhan konsumsi dan sanitasi merupakan suatu  unit  tersendiri  di  pabrik.  Proses  pengolahan  yang  dilakukan  yaitu
proses aerasi, filtrasi, dan klorinasi. Aerasi bertujuan untuk menghilangkan gas-gas  terlarut  dan  mengoksidasi  kandungan  ion  ferro  untuk  diubah
menjadi ion ferri dalam bentuk ferri hidroksida yang tidak larut dalam air. Endapan  ferri  hidroksida  dibuang  dengan  cara  blowdown,  dan  sisanya
yang  tidak  terendapkan  disaring  di  iron  removal  filter.  Ke  dalam  air produk  penyaringan  selanjutnya  diinjeksikan  larutan  kalsium  hipoklorit
untuk  mematikan  kandungan  biologis  air.  Konsentrasi  kalsium  hipoklorit dijaga  sekitar  0,8  –  1,0 ppm.  Untuk  menjaga  pH  air  minimum,  ditambah
commit to user
P raran can gan  P abrik F orm aldehid dari M etan ol dan  U dara P roses M etal O xid e
kapasitas 15.00 0 ton tahun
B A B  IV  U n it P en du kun g P roses
71 larutan  CaOH
2
sehingga  pH-nya  sekitar  6,8  –  7,0.  Selain  penambahan senyawa di atas ditambahkan juga flouride.
Skema pengolahan air tanah untuk kebutuhan konsumsi dan sanitasi dapat dilihat pada Gambar 4.3.
commit to user
P raran can gan  P abrik F orm aldehid dari M etan ol dan  U dara P roses M etal O xid e
kapasitas 15.00 0 ton tahun
B A B  IV  U n it P en du kun g P roses
72
commit to user
P raran can gan  P abrik F orm aldehid dari M etan ol dan  U dara P roses M etal O xid e
kapasitas 15.00 0 ton tahun
B A B  IV  U n it P en du kun g P roses
73 •
Total kebutuhan air tanah
Tabel 4.3 Kebutuhan Air Tanah
Kebutuhan air tanah Jumlah kgjam
Air Umpan Absorber 761,6950
Air konsumsi dan sanitasi 1798,0321
Total kebutuhan 2559,72715
Untuk keamanan dipakai 10  berlebih, maka : Total kebutuhan
= 2815,6999 kgjam •
Pemompaan air tanah
Untuk memompakan air tanah dengan jumlah di atas dan untuk mengatasi perbedaan  tekanan  karena  beda  elevasi  dan  penurunan  tekanan  pada
perpipaan, maka diperlukan jenis pompa Single Stage Centrifugal dengan
daya pompa 7 HP dan daya motor 15 HP, dengan bahan Carbon Steel SA
285 grade C.
4.1.2 Unit Pengadaan Pendingin Reaktor