Konstruksi penandaan pertama adalah bahasa, sehingga konstruksi penandaan kedua merupakan mitos dan dipahami Barthes sebagai
metabahasa kurniawan,2001:22- 23. Mengingat mitos adalah “mode
pertandaan”, sebuah bentuk, sebuah “tipe wicara” yang disampaikan melalui wacana. Mitos tidak dapat didefinisikan oleh obyek pesannya, melainkan
oleh caranya menyatakan pesan ini Barthes,2007:295-296. Barthes memikirkan mitos sebagai mata rantai dari konsep-konsep terkait. Dia juga
menegaskan bahwa cara kerja pokok mitos adalah untuk menaturalisasikan sejarah Fiske,2006:121-122.
1.1 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya Arikunto, 2002: 136. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotik. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah film
Eat Pra y Love
. Dalam film ini ingin dicari dan dianalisis bagaimana representasi budaya lokal Bali dalam kuasa
postcolonial
dalam film
Eat Pray Love.
1.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisa semiologi komunikasi, yang dimaksudkan deskriptif disini
yaitu untuk mengambarkan representasi budaya lokal Bali dalam kuasa
postcolonial
dalam film
Eat Pray Love.
1.3 Objek Penelitian
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah film “Eat Pray Love”,karya Ryan Murphy yang berdurasi waktu sepanjang
150 menit 2 jam 30 menit. Obyek penelitian atau korpus merupakan sekumpulan bahan yang
terbatas yang ditentukan pada perkembangannya oleh analisa dengan semacam kesemenaan Kurniawan,2005:70.
Dan yang akan dijadikan obyek penelitian adalah aspek sinematografi yang ditampilkan dalam film “
Eat Pray Love
” sebagai ruang simbolik, yang meliputi:
1. Nonverbal
visual imange
. Berupa perpaduan elemen desain yang berbeda,dan merupakan gambar yang bergerak.
Visual imange
dibagun oleh
visual styles
seperti warna, ekspresi, keseimbangan, gerak dan ruang. Image ini
direpresentasikan dari karakter internal dalam film termasuk di dalamnya yaitu komposisi visual dan sudut
pengambilan gambar,
setting
, pencahayaan. 2.
Verbal
dialog yang dilakukan para tokoh yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Dengan dialog maupun
suara dapat menempilkan ekspresi melalui karakteristiknya dan akan membawa implikasi, efek emosional tersendiri
serta makna dari isi sebuah film.
1.4 Jenis Data
Adapun jenis data yang diambil dalam penelitian ini adalah: 1.
Data primer Data primer diambil dari keseluruhan
scene
pada filam
Eat Pray Love
yang di dalamnya terdapat unsur-unsur yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu identitas budaya lokal
Bali dalam kuasa
postcolonial
. 2.
Data sekunder Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai
artikel-artikel, buku-buku, sumber-sumber dari internet dan lain sebagainya.
1.5 Analisis Data