PENDAHULUAN KAJIAN PUSTAKA METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN SIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR TABEL Tabel Halaman 3.1 Disain Penelitian 28 3.2 Indikator Lembar Observasi 33 3.3 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 34 4.1 Uji Normalitas 42 4.2 Uji Homogenitas 43 4.3 Hasil Pengujian GLM 44 4.4 Rata-rata nilai hasil belajar berdasarkan metode pembelajaran 45 4.5 Rata-rata Hasil Belajar berdasarkan kreativitas belajar 46 4.6 Rata-rata Hasil belajar berdasarkan kreativitas dan metode 48 DAFTAR GAMBAR Gambar halaman 3.1 Prosedur Penelitian 30 4.1 Nilai hasil belajar terhadap metode pembelajaran 45 4.2 Nilai kreativitas terhadap metode pembelajaran 47 4.3 Nilai kreativitas dan hasil belajar terhadap metode pembelajaran 49 DAFTAR LAMPIRAN halaman Lampiran 1. Silabus 57 Lampiran 2. RPP latihan berstruktur 59 Lampiran 3 RPP Metode Direct Instruction 69 Lampiran 4 Soal Tes Hasil Belajar 79 Lampiran 5 Kunci Jawaban soal Tes Hasil Belajar 85 Lampiran 6 Lembar Observasi Kreativitas 86 Lampiran 7 Validitas Instrument Eksperimen 1 88 Lampiran 8 Reliabilitas Eksperimen 1 90 Lampran 9 Daya Beda Eksperimen 1 92 Lampiran 10 Validitas Eksperimen 2 94 Lampiran 11 Reliabilitas Eksperimen 2 96 Lampiran 12 Daya Beda Eksperimen 2 98 Lampiran 13 Data Eksperimen 1 dan 2 101 Lampiran 14 Soal Valid test Hasil Belajar 105 Lampiran 15 Hasil Lembar Observasi 114 Lampiran 16 Uji Normalitas 118 Lampiran 17 Uji Homogenitas 119 Lampiran 18 Uji Anava Hipotesis 121

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ilmu kimia sebagai salah satu bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam IPA sudah mulai diperkenalkan kepada siswa sejak dini. Mata pelajaran kimia menjadi sangat penting kedudukannya dalam masyarakat karena kimia selalu berada erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Kimia adalah satu mata pelajaran yang mempelajari mengenai materi dan perubahan yang terjadi di dalamnya. Namun selama ini masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami dan mengikuti pelajaran kimia. Suatu pembelajaran dikatakan berhasil apabila timbul perubahan tingkah laku belajar mengajar yang positif pada siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Untuk memperoleh pembelajaran yang berhasil maka guru sebagai elemen penting dalam kegiatan pembelajaran harus selalu proaktif dan responsif terhadap semua fenomena-fenomena yang dijumpai dalam proses belajar-mengajar. Oleh karena itu guru sebagai elemen penting dalam proses belajar mengajar harus berperan aktif dengan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan serta melakukan refleksi terhadap pengelolaan pembelajaran yang dilakukan, sehingga siswa merasa tidak bosan dan bahkan selalu termotivasi dan tertarik untuk mengikuti proses belajar-mengajar. Sebagai guru yang mengajar kimia di SMA maka harus menguasai materi pelajaran yang sedang dan akan diajarkan kepada anak didik. Pengalaman pendidikan yang sering dihadapi guru di sekolah adalah bahwa kebanyakan siswa menganggap mata pelajaran kimia sebagai mata pelajaran sulit, sehingga siswa sudah terlebih dahulu merasa kurang mampu untuk mempelajarinya Situmorang,dkk.2003. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan awal mereka yang masih rendah Selain itu juga, siswa menunjukan sikap yang kurang bersemangat mengikuti pelajaran, mereka kurang memperhatikan guru dalam belajar kimia. Hal ini berdasarkan wawancara dengan siswa, mengatakan bahwa mereka merasa bosan belajar kimia, akhirnya mereka menjadi malas belajar. Inilah salah satu faktor yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Rendahnya perolehan nilai ulangan belajar kimia siswa, salah satunya disebabkan oleh metode mengajar yang diterapkan guru yang hanya menggunakan metode ceramah, diskusi informasi, karena metode mengajar mempunyai karakteristik tertentu dengan segala kelebihan dan kelemahan masing-masing maka keberhasilan belajar bergantung pada ketepatan pemilihan metode dalam arti kesesuaian antara tujuan pokok dengan metode, situasi dan kondisi serta kepribadian guru yang mengajarkan materi tersebut. Dalam kurikulum 2013 kimia diharapkan sebaiknya membangkitkan kreativitas siswa agar siswa tersebut belajar aktif, dimungkinkan konsep-konsep kimia yang diajar sudah dipahami dengan baik. Dalam penelitian ini tes tersebut berbentuk uraian essay yang dilakukan dengan memberikan sejumlah soal berstruktur kepada siswa untuk diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.Oleh sebab itu dalam memilih metode sebaiknya guru mengacu pada cara kerja siswa aktif sehingga diharapkan metode mengajar yang digunakan lebih efektif. Untuk dapat mengarahkan siswa sehingga dapat bekerja aktif dalam pembelajaran, maka alternatif solusi yang saya berikan adalah dengan menerapkan metode latihan berstruktur pada pembelajaran kimia. Pelaksanaan pembelajaran latihan berstruktur, ada baiknya dengan penggunaan media pembelajaran untuk mebantu siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran tersebut. Dalam penelitian Sitorus 2011, hasil belajar yang dibelajarkan dengan media lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang dbelajarkan tanpa media dalam pembelajaran latihan berstruktur. Dengan kata lain, dalam menyusun pembelajaran perlu dipertimbangkan penggunaan media sebagai alat bantu siswa dalam mempelajarai suatu konsep dalam latihan berstruktur. Berkaitan dengan media pembelajaran, perkembangan teknologi saat ini dapat dimanfaatkan sebagai media bahkan sumber belajar. Perkembangan teknologi dan informasi, tentunya dapat memberikan dimensi baru dalam hal kemampuan untuk mendapatkan literasi dan referensi bagi para pengajar dan peserta didik. Salah satu teknologi yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran adalah teknologi komputer. Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran memberikan pengalaman, motivasi, meningkatkan prestasi siswa, materi ajar yang otentik, interaksi yang lebih luas, lebih pribadi, tidak terpaku pada sumber tunggal, dan pemahaman global. Bayrak 2010, pembelajaran dengan menggunakan komputer memiliki efek positif terhadap prestasi belajar dan teknologi itu sendiri. Bentuk dari perkembangan teknologi informasi yang diterapkan di dunia pendidikan adalah media pembelajaran berbasis web. Penggunaan media berbasis web merupakan suatu inovasi media yang dapat menampilkan

Dokumen yang terkait

Penerapan metode latihan berstruktur dan permainan dalam meningkatkan hasil belajar siswa terhadap konsep rcaksi redoks bcrdasarkan pcrubahan bilangan oksidasi

0 13 0

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS KOLABORATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MICROSOFT FRONTPAGE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KOLOID.

0 2 27

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA SMA KELAS XI IPA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM.

0 1 26

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS KOLABORATIF DENGAN MEDIA MICROSOFT FRONTPAGE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 14 MEDAN.

0 3 30

PENERAPAN METODE LATIHAN BERSTRUKTUR DENGAN MEDIA MICROSOFT FRONT PAGE TERHADAP KREATIVITAS SISWA MENYELESAIKAN SOAL DAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 2 24

PENERAPAN METODE LATIHAN BERSTRUKTUR PADAPEMBELAJARAN POKOKBAHASAN LAJU REAKSI DI KELAS XI IPA SMAN I BATANG KUIS.

0 0 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MICROSOFT FRONTPAGE DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA POKOK BAHASAN ZAT ADITIF KELAS VIII SMP.

0 3 24

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MICROSOFT FRONTPAGE DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA POKOK BAHASAN ZAT ADITIF KELAS VIII SMP.

0 1 13

Panduan Belajar Microsoft Frontpage

0 0 34

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMP

0 0 11