Radikal Bebas Antioksidan Tinjauan Pustaka

hidrazil DPPH, karena adanya senyawa yang berpotensi sebagai antiradikal dalam daun binahong.

B. Perumusan Masalah

Bagaimanakah aktivitas penangkap radikal dari ekstrak petroleum eter, etil asetat dan etanol daun binahong dengan metode DPPH melalui IC 50 ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan potensi aktivitas antiradikal dalam ekstrak petroleum eter, etil asetat, dan etanol daun binahong dengan metode DPPH.

D. Tinjauan Pustaka

1. Radikal Bebas

Radikal bebas adalah atom atau gugus apa saja yang memiliki satu atau lebih elektron tidak berpasangan. Karena jumlah elektron ganjil, maka tidak semua elektron dapat berpasangan. Suatu radikal bebas dapat bermuatan positif atau negatif, maka spesies semacam ini sangat reaktif karena adanya elektron tidak berpasangan Fessenden and Fessenden, 1986. Senyawa radikal bebas dapat timbul sebagai hasil samping dari proses metabolisme tubuh atau disebabkan oleh polusi lingkungan seperti asap kendaraan bermotor, bahan pencemar, radiasi dan lain-lain. Radikal bebas adalah atom atau molekul yang sifatnya sangat tidak stabil. Radikal bebas secara terus menerus terbentuk di dalam tubuh. Sebagian dari radikal bebas berguna untuk menghilangkan mikroorganisme, tetapi dengan adanya sifat reaktif tersebut maka sebagian besar diperkirakan terlibat didalam berbagai proses penyakit degeneratif seperti kanker, atherosklerosis, rhematoid, arhtritis, diabetes, menurunnya sistem tanggap kebal, hingga proses penuaan dan menurunnya stamina tubuh. Radikal bebas mempunyai satu elektron atau lebih yang tanpa pasangan sehingga untuk menjadi stabil ia cenderung mengambil elektron dari molekul lain yang kemudian menimbulkan senyawa yang tidak normal dan memulai reaksi berantai yang dapat merusak jaringan. Reaksi rantai akan berhenti bila radikal bebas itu diredam. Oleh karena itu diperlukan senyawa yang dapat meredam efek negatif dari radikal bebas ini yang disebut antioksidan Halliwel, 1995.

2. Antioksidan

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menunda atau menghambat oksidasi lipid atau molekul-molekul lainnya dengan menghambat inisiasi atau propagasi reaksi rantai oksidasi Javanmardi et al., 2003. Suatu senyawa dapat dikatakan memiliki sifat antioksidatif bila senyawa tersebut mampu mendonasikan satu atau lebih elektron kepada senyawa prooksidan, kemudian mengubah senyawa oksidan menjadi senyawa yang lebih stabil Winarsi, 2005. Menurut Kocchar dan Rossel dalam Hudson 1990 berkaitan dengan fungsinya, senyawa-senyawa antioksidan dapat diklasifikasikan dalam lima tipe antioksidan yaitu: 1. Primary antioxidant yaitu senyawa-senyawa, terutama senyawa-senyawa fenol yang mampu memutus rantai reaksi pembentukan radikal bebas asam lemak. Dalam hal ini memberikan atom hidrogen yang berasal dari gugus hidroksi senyawa fenol sehingga terbentuk senyawa yang stabil. Senyawa antioksidan yang termasuk kelompok ini misalnya: BHA, BHT, TBHQ, PG dan tokoferol. 2. Oxygen Scavenger yaitu senyawa-senyawa yang berperan sebagai pengikat oksigen sehingga tidak mendukung reaksi oksidasi. Dalam hal ini, senyawa tersebut akan mengadakan reaksi dengan oksigen yang berada dalam sistem sehingga jumlah oksigen akan berkurang. Contoh dari senyawa-senyawa kelompok ini adalah vitamin C asam askorbat askorbil palmitat, asam eritorbat dan sulfit. 3. Secondary Antioxidant yaitu senyawa-senyawa yang mempunyai kemampuan untuk mendekomposisi hidroperoksida menjadi produk akhir yang stabil. Pada umumnya tipe antioksidan ini digunakan untuk menstabilkan polyolefin resin, contohnya adalah asam tiodipropionat dan dilauril tipropionat. 4. Antioxidant Enzime yaitu enzim yang berperan mencegah terbentuknya radikal bebas, contohnya: glucose oksidase, superoxide dismutase SOD, glutation peroksidase dan katalase. 5. Chelators Sequestrans yaitu senyawa-senyawa yang mampu mengikat logam seperti besi Fe dan tembaga Cu yang mampu mengkatalisa reaksi oksidasi lemak. Senyawa antioksidan yang termasuk didalamnya adalah asam sitrat, asam amino, ethylen diamine tetra acetic acid EDTA dan fosfolipid.

3. Metode DPPH

Dokumen yang terkait

Penganrh Salep Ekstrak I)aun Binahong (Anredera cordifulia (Tenore) Steenis) terhadap Pembentukan Jaringan Granulasi pada Luka Bakar Tikus Sprngue dawley (Studi Pendahuluan Lama Paparan Luka Bakar 30 Detik dengan Plat Besi

1 19 89

Pengaruh pemberian salep ekstrak daun Binahong (anredera cordifolia (tenore) steenis) terhadap re-epitelisasi pada luka bakar tikus sprague dawley : studi pendahuluan lama paparan luka bakar 30 detik dengan plat besi

0 20 70

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore.) Steen) TERHADAP KADAR ALT Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore.) Steen) Terhadap Kadar ALT (Alanin aminotransferase) Pada Tikus Jantan Galur Wistar

0 1 13

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore.) Steen) TERHADAP KADAR ALT Uji Efek Ekstrak Etanol 70% Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore.) Steen) Terhadap Kadar ALT (Alanin aminotransferase) Pada Tikus Jantan Galur Wistar

0 1 15

UJI AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK ETANOL DAUN DEWANDARU(Eugenia uniflora L.) DENGAN METODE 2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL.

0 2 23

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK PETROLEUM ETER, ETIL ASETAT DAN ETANOL 70% RHIZOMA BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore) Steen) TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 25923 DAN Escherichia coli ATCC 11229 SERTA SKRINING FITOKIMIANYA.

0 0 19

UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore) Steen) TERHADAP Candida albicans SERTA SKRINING FITOKIMIANYA.

1 0 17

UJI AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL DARI EKSTRAK PETROLEUM ETER, ETIL ASETAT DAN ETANOL RHIZOMA BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore) Steen) DENGAN METODE DPPH (2,2-difenil-1-pikrihidrazil).

0 8 19

UJI AKTIVITAS GEL EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore) Steen.) SEBAGAI PENYEMBUH LUKA BAKAR PADA KULIT PUNGGUNG KELINCI.

3 3 23

AKTIVITAS PENGHAMBATAN TIROSINASE DARI EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore) Steen)

0 1 49