Pendapatan Keluarga Ekonomi Keluarga Dampingan

Penghasilan dari merawat sapi tidak sepenuhnya dapat dinikmati oleh keluarga Bapak I Gede Sukanada karena sapi tersebut adalah milik saudaranya. Bapak I Gede Sukanada hanya membantu merawat sapi tersebut dengan cara memberikannya makan setiap hari. Apabila sapi itu dijual, setengah keuntungan dari hasil penjualan sapi tersebut baru diberikan kepada Bapak I Gede Sukanada. Sementara itu, Ibu Ni Putu Fitri Srinadi juga bekerja untuk membantu suaminya dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Dalam sebulan Ibu Ni Putu Fitri Srinadi dapat bekerja selama 15 hari dikarenakan adanya upacara kegamaan. Ibu Ni Putu Fitri Srinadi bekerja sebagai buruh di kebun orang lain dan membantu dalam membuat jajan. Rata-rata penghasilannya setiap hari adalah sebesar Rp 50.000.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Penghasilan dari Bapak I Gede Sukanada hanya cukup digunakan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Adapun rincian dari kebutuhan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Kebutuhan Sehari – hari Konsumsi Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Gede Sukanada dalam sebulan adalah sebagai berikut : Belanja per-hari : Rp 70.000 x 30 hari = Rp 2.100.000 Pengeluaran tersebut sudah termasuk dengan biaya bensin dan uang jajan anak. Untuk biaya MCK tidak dianggarkan secara khusus dan dibeli sesuai dengan kebutuhan. b. Kesehatan Produktivitas seseorang tentunya sangat dipengaruhi oleh status kesehatan yang dimiliki oleh orang tersebut. Untuk biaya kesehatan sendiri keluarga Bapak I Gede Sukanada tidak memiliki anggaran khusus tertentu. Biasaya besar biaya kesehatan yang dikeluarkan disesuaikan dengan kondisi kesehatan dari setiap anggota keluarga. Jika ada salah satu anggota keluarganya yang sakit, Bapak I Gede Sukanada akan membawanya ke dokter umum dan membayar sebesar Rp 100.000. Namun, meskipun demikian Bapak I Gede Sukanada merupakan seroang peserta dari BPJS Kesehatan dimana kepesertaan BPJS diperoleh dari desa. Sementara untuk anak dan istrinya, belum menjadi peserta dari BPJS Kesehatan tersebut. c. Sosial Pengeluaran yang harus disiapkan oleh Bapak I Gede Sukanada dalam kehidupn bermasyarakat dipengaruhi oleh adat istiada yang berlaku di Banjar. Adapun beberapa keperluan sosial yang harus dikeluarkan oleh Bapak I Gede Sukanada adalah seperti uang suka duka, upacara yadnya, maupun kegiatan adat-istiadat lainnya. Dengan adanya pengeluaran dalam kehidupan sosial masyarakat tersebut, tentunya uang yang diperlukan semakin banyak dan bertambah. Biasanya untuk kegiatan upacara keluarga Bapak I Gede Sukanada mengeluarkan biaya sebesar Rp 100.000-300.000 Sementara untuk uang suka-duka sendiri jumlah yang harus dibayar ke banjar, yaitu sebesar Rp 5.000 untuk setiap orang yang meninggal. Selain membayar uang suka duka ke banjar, keluarga Bapak I Gede Sukanada juga harus membayar uang suka duka pada Pura Dadia yang jumlahnya sebesar Rp 10.000 untuk setiap orang yang meninggal. Sedangkan jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk keperluan upacara di Pura Dadia, yaitu sebesar Rp 100.000-400.000. Sama seperti pengeluaran dalah hal kesehatan, keluarga Bapak I Gede Sukanada tidak memiliki anggaran khusus untuk kegiatan sosial. Untuk setiap pengeluaran kegiatan sosial selalu disesuaikan dengan anggaran pada saat itu. d. Lain – lain Selain biaya untuk kebutuhan sehari-hari, terdapat berbagai kebutuhan lain yang harus dipenuhi oleh keluarga Bapak I Gede Sukanada. Biaya tersebut meliputi biaya listrik, biaya SPP anak, dan biaya pajak tanah kebun. Untuk biaya listrik, keluarga Bapak I Gede Sukanada harus mebayar sekitar Rp 80.000 per bulannya yang dibayar secara bergilir dengan keluarga lain sehingga keluarga Bapak I Gede Sukanada membayar listrik setiap 3 bulan sekali. Untuk biaya SPP dari putranya, Bapak I Gede Sukanada harus membayar sebesar Rp 45.000 setiap bulannya. Untuk biaya pengeluaran pajak tanah keluarga Bapak I Gede Sukanada harus membayar sebesar Rp 750.000 setiap tahunnya.