Pembahasan PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 3 PABELAN Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SMP Negeri 3 Pabelan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012.

8 Data kinerja guru diperoleh dengan teknik angket yang terdiri dari 10 pertanyaan. Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh nilai tertinggi sebesar 42, nilai terendah sebesar 21, rata-rata sebesar 30,6, median sebesar 30,5 dan modus sebesar 33. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan,dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja guru. Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi linier sebagai berikut Y = 5,415+ 0,437X 1 + 0,368X 2 , berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien regresi dari masing-masing variabel independen bernilai positif, artinya variabel kepemimpinan,dan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Berdasarkan analisis data menggunakan alat bantu program SPSS 15.0 diperoleh nilai kofisien determinasi R 2 sebesar 0,473. Arti dari koefisien ini adalah bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel kepemimpinan, dan motivasi kerja terhadap kinerja guru adalah sebesar 47,3, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel kepemimpinan memberikan sumbangan relatif sebesar 56,2 dan sumbangan efektif 26,6. Variabel motivasi kerjamemberikan sumbangan relatif sebesar 43,7dan sumbangan efektif 20,7. Dan total sumbangan efektif untuk dua variabel tersebut adalah 47,3 sedangkan sisanya sebesar 52,7 dipengaruhi oleh variabel lain.

D. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan,dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja guru. Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi linier sebagai berikut Y = 5,415+ 0,437X 1 + 0,368X 2 , berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien regresi dari masing-masing variabel independen bernilai positif, artinya variabel kepemimpinan,dan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja guru. 9 Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel kepemimpinan b 1 adalah sebesar 0,437 atau positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Berdasarkan uji keberartian koefisien regesi linier berganda untuk variabel kepemimpinan b 1 diperoleh t hitung t tabel , yaitu 3,7762,008 dan nilai signifikansi 0,05, yaitu 0,000,dengan sumbangan relatif sebesar 56,2 dan sumbangan efektif 26,6. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik kepemimpinan akan semakin tinggi kinerja guru. Sebaliknya semakin rendah kepemimpinan, maka semakin rendah pula kinerja guru. Hasil tersebut mendukung teori Gaya kepemimpinan menurut Tjiptono dalam Roy, 2009:31 dimana gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Untuk itu bagaimana pola dan metode yang diterapkan kepala sekolah melalui gaya kepemimpinannya akan mempengaruhi para guru dalam mengajar dan murid untuk belajar. Hasil uji hipotesis kedua diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel motivasi kerja b 2 adalah sebesar 0,368 atau bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Berdasarkan uji t untuk variabel motivasi kerja b 2 diperoleh t hitung t tabel , yaitu 2,9212,008 dan nilai signifikansi 0,05, yaitu 0,005, dengan sumbangan relatif sebesar 43,7 dan sumbangan efektif 20,7. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik motivasi kerja akan semakin tinggi kinerja guru, demikian pula sebaliknya semakin rendah motivasi kerja akan semakin rendah kinerja guru. Adapun menurut Gerungan 1980: 23, motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Dengan demikian, motivasi merupakan faktor yang ada dalam diri seseorang yang menggerakkan perilakunya untuk memenuhi tujuan tertentu. Dalam praktiknya, seorang karyawan yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi, dia juga cenderung akan memiliki kinerja yang baik dan tinggi. 10 Berdasarkan uji keberartian regresi linier berganda atau uji F diketahui bahwa nilai F hitung F tabel , yaitu 21,0582,786dan nilai signifikansi 0,05, yaitu 0,000. Hal ini berarti kepemimpinan, dan motivasi kerjasecara bersama- sama berpengaruh positif. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa kecenderungan peningkatan kombinasi kepemimpinan,dan motivasi kerjaakan diikuti peningkatan kinerja guru, sebaliknya kecenderungan penurunan kombinasi variabel kepemimpinan,dan motivasi kerjaakan diikuti penurunan kinerja guru. Sedangkan koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,473, arti dari koefisien ini adalah bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel kepemimpinan, dan motivasi kerja terhadap kinerja guru adalah sebesar 47,3 sedangkan sisanya sebesar 52,7 dipengaruhi oleh variabel lain. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel kepemimpinan memberikan sumbangan relatif sebesar 56,2 dan sumbangan efektif 26,6.Variabel motivasi kerja memberikan sumbangan relatif sebesar 43,7 dan sumbangan efektif 20,7. Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif nampak bahwa variabel kepemimpinan memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap kinerja guru dibandingkan variabel motivasi kerja..

E. Kesimpulan