Kebudayaan culture Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepribadian Muslim

37 bergaul agresif, dan umumnya tidak bisa selaras atau menjadi orang yang sulit menyesuaikan diri. 36 Selain itu suasana dalam keluarga akan terjadi kemelut jika orang tua yang permisif di atas merasa menyesal kepada cara didikan yang ia lakukan karena semua kebijaksanaan yang dilakukannya tidak berfaedah bagi dirinya maupun pada anaknya. Keadaan semacam ini akan menjadikan anak-anaknya bersikap ambiquous atau mencurigai orang tuanya dan penguasa-penguasa lain selain orang tuanya.

c. Kebudayaan culture

Tingkah laku dapat diwariskan dari orang tua kepada anak karena anak mempunyai kecenderungan meniru tingkah laku yang dilakukan orang tuanya dan orang-orang lain yang dekat dengan si anak. Dalam hal ini peniruan mereka tidak memandang apakah itu perbuatan yang baik atau buruk karena memang mereka belum tahu apa-apa. Bagi anak-anak peniruan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan bagi perkembangan pribadinya. Melalui peniruan inilah anak menyerap sifat-sifat kepribadian yang dimiliki oleh orang-orang yang menjadi figur baginya. 37 Mengenai kepribadian secara jenis kelamin, meskipun kepribadian ini belum muncul sebelum dewasa namun anak telah belajar peranan sesuai dengan jenis kelaminnyadari sejak masih kecil. Mereka dipersiapkan untuk menjadi pria atau wanita dewasa melalui proses “sex typing”. Anak perempuan diajarkan main dengan boneka-boneka, menjahit, membantu pekerjaan di rumah, menyapu, mencuci dan 36 Ibid., h. 108. 37 Ibid., h. 109. 38 sebagainya. Sedangkan anak laki-laki diajarkan main permainan yang agresif, menghargai dan memberi respon yang positif bagi anak-anak yang melakukan sikap perbuatan seperti ayahnya dan membantu memberikan semangat agar anak laki- lakinya bersifat jantan. Faktor lingkungan yang dapat membentuk kepribadian itu sangat berkaitan erat dengan aspek-aspekstandar budaya yang ditunjukkan oleh pribadi-pribadi orang yang dijadikan model peniruan si anak. Setiap kebudayaan masyarakat mempunyai masing-masing standar tingkah lakunya sendiri-sendiri sebagai model tingkah laku yang diakui masyarakat dan merupakan sifat-sifat yang harus dimiliki warganya. 38 Perkumpulan atau organisasi kemasyarakatan, keagamaan, pemuda dan sebagainya merupakan contoh-contoh agen-agenlingkungan yang mempunyai pengaruh cultural budaya pada diri individu. Pada umumnya orang tua mendidik dan membesarkan anak-anak mereka selaras dengan nilai-nilai budaya masyarakatnya dan kebudayaan dunia pada umumnya. Karena itu berbeda latar belakang kebudayaannya maka kepribadian masing-masing individu cenderung berbeda-beda pula. 39 Pengaruh kebudayaan bersifat multidimensional dan berlangsung seumur hidup. Dalam hal ini berarti bukan hanya satu kesanpengalaman budaya dari masa kanak-kanak yang akan membentuk suatu sifat kepribadian tertentu bagi orang dewasa itu hanya mungkin terbentuk melalui pengalaman masa kanak-kanak yang terdiri sebagai berikut: 38 Ibid., h. 106. 39 Ibid., h. 110. 39 1 pengalaman budaya yang dialami anak harus berlangsung terus menerus dalam jangka panjang, melalui serentetan peristiwa yang diperkuat oleh lingkunganorang tuanya. 2 kebudayaan lingkungan akan menjadi pengalaman yang mengendap membentuk kepribadian apabila pengalaman-pengalaman itu telah dipeliharadipertahankan dan terus menerus dialami kembali oleh si anak. 40 40 Ibid., h. 111. 40

BAB III METODE PENELITIAN