Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 12

B. Latar Belakang Masalah

Negara Republik Indonesia adalah Negara yang menjunjung tinggi hak dan kewajiban setiap orang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, oleh karena itu menempatkan pajak sebagai suatu perwujudan kewajiban kenegaraan dalam gotong royong nasional, hal ini merupakan suatu peran serta masyarakat dalam Pembiayaan Pembangunan Nasional. Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara disamping penerimaan dari sektor migas dan ekspor barang–barang non migas. Sebagai salah satu penerimaan negara pajak dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah maupun untuk meningkatkan kegiatan masyarakat dan perekonomian. Pelaksanaan pembangunan disegala bidang berlangsung secara berkesinambungan dan ditujukan untuk kemakmuran rakyat. Pajak daerah merupakan salah satu sektor utama dalam penerimaan daerah yang memegang peranan penting bagi perkembangan daerah dan pembangunan nasional. Komponen Pendapatan Asli Daerah PAD terbesar di semua Pemerintahan Daerah di Indonesia adalah berasal dari sektor pajak, sehingga Pemerintah Daerah harus mencari dan menggali sumber-sumber penerimaan daerah untuk meningkatkan pendapatannya. Pemerintah dan DPR telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah yang kemudian disempurnakan dengan Undang- Undang Nomor 34 Tahun 2000 dan kemudian disempurnakan lagi dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan restoran. Restoran atau rumah commit to user 13 makan adalah tempat menyantap makanan dan atau minuman yang disediakan dengan dipungut bayaran, tidak termasuk usaha jasa boga atau katering. Pajak Restoran merupakan salah satu pajak yang memberikan masukan yang besar bagi Pendapatan Asli Daerah PAD. Sistem pemungutan Pajak Restoran menggunakan Self Assessment System. Pada kenyataannya pelaksanaan Self Assessment System belum semua Wajib Pajak menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah, sehingga pihak Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah DPPKAD masih mengalami kesulitan dalam menindak lanjuti masalah tersebut. permasalahan tersebut antara lain belum terbukanya Wajib Pajak dalam menyelesaikan pembukuan dan banyak yang menutupi besarnya potensi yang dimiliki oleh Wajib Pajak. Hal tersebut yang menyebabkan penerimaan pajak belum optimal. Penerimaan pajak dapat dikatakan optimal apabila hasil yang telah dicapai sesuai dengan potensi yang ada. Aspek kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar pajak sangat berpengaruh terhadap penerimaan pajak, sehingga dapat mempengaruhi pembangunan daerah dan pembangunan nasional. Peran fiskus atau aparat pajak dalam melaksanakan pelayanan, pengawasan, serta pembinaan terhadap Wajib Pajak sangat diperlukan. Penulis mengambil judul penelitian tentang Pajak Restoran karena melihat proporsi dari Pajak Restoran yang cukup besar sebagai sumber pendapatan daerah. Hal ini sangat beralasan karena seiring dengan perkembangan Kabupaten Boyolali, karena semakin banyak didirikan rumah makan dan restoran mulai dari tenda atau yang memiliki bangunan tidak commit to user 14 permanen hingga bangunan permanen di Kabupaten Boyolali. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul ”EVALUASI PENERIMAAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2008-2010”.

C. Perumusan Masalah