Respon pendengar terhadap acara tadarus bittalifun Radio Ras FM

RESPON PENDENGAR TERHADAP ACARA
TADARUS BITTALIFUN RADIO RAS FM

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos. I)

Olch

TRI YULI DAMAYANTI
NIM. 103051028477

PROGRAM STUD! KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H. I 2007 M.

LEMBARPERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan basil karya aslai saya yang diajnkan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar S 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Sumber-sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini basil jiplakan dari karya
orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN
Syarif Hidayatullah Jakmia.

Ciputat, 9 Agustus, 2007

Tri Yuli Damayanti

RESPON PENDENGAR TERHADAP ACARA TADARUS BITTALIFUN
RADIO RAS FM

Skripsi
Diajukan kepada fakultas Dakwah dan Komunikasi

Untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam

Oleh

Tri Yuli Damayauti
Nim : 103051028477

Di Bawah Bimbiugan

!/

?

Rubiyanah, MA
NIP : 150 286 373

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
VIN SYARIF HIDAYATULLAH


JAKARTA
2007

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul "RESPON PENDENGAR TERHADAP ACARA TADARUS
BITTALIFUN RADIO RAS FM" telah diujikan dalan sidang munaqasyah
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif hidayatullah Jakarta pada 17
September 2007. skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Smjana Ilmu Sosial Islam (S. Sos.I) pada program studi Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
Jakarta, 17 September 2007
Sidang Munaqasyah

セ@

Ketua Sidang

Sekretaris Sidang


dイセ@
Murodi, M.A
NIP: 150 254 102

Penguji I

Penguji II

Dra. Hj. Asr'
M.Si
NIP: 150 244 76

Dr. Umaimah Wahid.
NIP: 150 239 225

P mb' bing
I

y h.M.A

NIP: 150 286 373
R

ABSTRAK

Tri Ynli Damayauti
Respon Pendengar Terhadap Acara Taclarus Bittalifnn Radio Ras FM

Aktifitas dakwah dapat dilakukan deugan berbagai earn, umumnya kita
meugenal dakwah melalui lisan dan h!lisan. Dalam masyarakat berkembang
metode dakwah billisan lebih diminati dari pada bilkolam. Dakwah billisan
cliantaranya berbentuk tadarus, dimana seorang da'I memaparkan materi langsug
atau tidak langsung yang berfokus pada al-Qur'an.
Taufik Adnan Amal menyatakan bahwa tadarus adalah pembacaan actual
al-Qur'an yang climulai dari surat pertama hingga surat terakhir sesuai dengan
skuensi resmi mushaf ustmani. Melalui metode ini macl'u akan memahami alQur'an baik dari segi pembacaannya maupun maknanya dan melalui metode
bittalifun ruang gerak da'I tidak lagi dibatasi karena da'I clapat menjangkau
mad'unya yang berada di daerah yang sulit dijangkau jika dengan berdakwah
yang tanpa bantuan teknologi.
Melalui penelitian ini penulis hendak memaparkan bagaimana respon

pendengar terhadap clisiarkannya acara tadarus bittalifun melalui radio ras fm.
Respon positif tersebut antara lain dikarenakan jika tadarus cliadakan secara tatap
muka langsung atau face to face niscaya jamaah yang belum lancer membaca alQur'an akan malu dengan jamaah yang lain.
Tadarus bittal ifun adalah salah satu acara yang sangat diminati oleh kaum
muslimin karena dengan hadirnya acara ini dapat mempermudah orang clalam
belajar tanpa harus malu lagi walau belum bisa. Tadarus bittalifun adalah sebauh
acara yang dikemas sedemikian rupa oleh radio ras fm yang bertujuan unhtk
memasyarakatkan al-Qur'an melalui media massa elektronik karena clapat
menjangkau masyarakat Juas.

KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam kita curahkan kepada penunhm umat baginda besar
Muhammad SAW yang telah memberi suri tauladan kepada umatnya.
Dengan rahmat dan hidayatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi

1m

dengan judul "Respon Pendengar Terhadap ACara Tadrua Bittalifun Radio RAS

FM", sebagai salah satu syarat memeperoleh gelar Sarjana Sosial Islam di Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Keberhasilan skripsi ini adalah berkat pengarahan dan bimbingan, bantuan
dan saran-saran dari semua pihak, dari lubuk hati yang paling dalm dan dengan
ketulusan hati penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah membentu penulis, sehingga skripsi ini
terselesaikan, yaih1 kepada:
1. Teruntuk Ayahanda Gunadi dan Ibunda Samsiah yang tercinta, yang telah
membesarkan, mendidik, memberikan materi dan moril dan yang selalu
mendoakan penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.
2. Bapak Dr. Murodi, MA. Selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN SyarifHidayatullah Jakarta beserta para pembantu dekan.
3. Drs. Wahidin Saputra, MA. Selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam.

13. teruntuk my best friend kutil terimakasih atas segala bantuan dan motivasi
yang telah engkau berikan.

Penulis yakin masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Hal
ini disebabkan terbatasnya ilmu dan pengetahuan serta pengalaman yang penulis

miliki dalam menyusun skripsi ini. Oleh sebeb itu penulis mengahrapkan tegur
sapa dari semua pihak, agar skripsi ini Iebih baik Iagi. Akhirnya penulis serahka
semuanya kepada Allah SWT. Penulis berharap agar skripsi yang penulis buat
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua pihak yang
membacanya.

Jakaiia, Agustus 2007

Tri Yuli damayanti

DAFTARISI

KATA PENGANTAR. ............................................................................ .
DAFTAR ISI............................................................................................

iii

DAFTAR TABEL....................................................................................

v


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... ..
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.....................................

8

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian............................................

8

D. Metodologi Penelitian............................................................

9

E. Sistematika Penulisan............................................................

13

BAB II TINJAUAN TEORITIS


/

. A. Pengertian Respon ...... ..... .......... ................. .. .... ..... .. .. .... .. ... ....

14

i'Pengertian, Kriteria dan Fungsi Radio.....................................

18

C. Pengertian Tadarus dan Materi-materinya..............................

30

D .. Radio Sebagai Media Dakwah ...............................................

31

BAB III GAMBARAN UMUM RADIO RAS FM DAN ACARA TADARUS

BITTALIFUN
A. Sejarah Berdirinya Radio RAS FM.....................................

35

B. Visi dan Misi Radio RAS FM.............................................

36

C. Struktur Organisasi Radio RAS FM....................................

38

D. Profil Program Acara Tadarus Bittalifun.............................

39

DI. Narasumber dan Materi dalam Siaran Tadarus Bittalifun

40

D2. Tujuan Siaran Tadrus Bittalifun ...................................

41

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA
A. Respon Pendengar Terhadap Format Acara Tadrus Bittalifun

43

B. Respon Pendengar terhadap Metode Penyampaian Materi Tadarus
Bittalifun ...............................................................................

60

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................

66

B. Saran-saran............................................................................

68

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................

69

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel I. Jenis Kelamin
Tabel 2. Usia Responden
Tabel 3. Pendidikan terakhir responden
Tabel 4. Pekerjaan
Tabel 5. Tingkat pengetahuan responden terhadap radio RAS FM
Tabel 6. Rutinitas dalam mendengarkan RAS FM
Tabel 7. Pernah mendengar acara Tadrus Bittalifun
Tab el 8. Pendorong Responden mengikuti acara Tadarus Bittalifun
Tabel 9. Rutinitas menelpon acara Tadarus Bittalifun
Tabel

10. Respon Pendengar terhadap keberadaan tadarus bittalifun di
Radio RAS FM

Tabel

11. Tadrus Bittalifu salah satu acara keislaman

Tabel

12. Penambahan varaiasi dalam penyampaian Tadarus Bittalifun

Tabel

13.Tadarus Bittalifun hanya dapat diikuti oleh orang-orang yang
sud ah panclai baca al-Qur' an

Tabel

14. Taclarus Bittalifun tidak berpengaruh bagi penclengar

Tabel

15. Waktu untuk penyajian acara Tadrus Bittalifun

Tabel

16. Taclarus Bittalifun cukup disiarkan satu hari sekali

Tabel 17. Tingkat kepentingan Tadarus Bittalifun disiarka di Radio
Tabel

18. Metode Penyampaian Materi tadarus bittalifun mudah

dimengerti

Tabel

19. Tadarus Bittalifun sebagai salah satu sarana untuk belajar al-Qur'an

Tabel 20. Tadarus Bittalifun mempermudah orang untuk belajar
Tabel 21. Tadams Bittalifun menembah pengetahuan tentang seni baca al-Qur,an
Tabel 22. Tadarus Bittalifun dapat meningkatkan kualaitas bacaan al-Qur'an
Tabel 23. Tadams Bittalaifun memberi pengaruh positifbagi para pendengar

BABI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi komunikasi massa mengalami kemajuan yang
sangat pesat. Kemajuan teknologi tersebut mengantarkan manusia semakin mudah
untuk berkomunikasi atau berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Jarak
yang selam ini amat jauh, sekarang sudah terasa sangat dekat sekali. Berbagai
informasi peristiwa yang terjadi dibelahan dunia dengan cepat dapat diketahui
oleh manusia secara keseluruhan. " Era Globalisasi ditandai oleh semakin
majun ya teknologi komunikasi. Yang disebut dengan Era Reformasi". 1
Menurut Marshall MC. Luhan bahwa teknologi komunikasi mempengaruhi
organisasi kehidupan, bahkan pemikiran manusia. Media adalah pesan itu sendiri,
maksudnya apa yang disampaikan media oleh masyarakat ternyata lebih dari apa
yang diterima masyarakat itu j ika mereka berkomunikasi tanpa media.2
Menurut Iosep A.Devito "Komunikasi massa adalah komunikasi yang
disalurkan oleh pemancar-pemancar radio atau visual, dan ditujukan kepada
massa melalui media massa" 3 • Begitu pula dengan Britner (1980) bahwa
komunikasi dapat dilakukan melalui media kepada sejumlah orang yang tersebar
di tempat yang telah di tentukan. Begitu juga radio itu merupakan media auditif,

1
Mafri Amir, Etika Kon111nikasi Massa dala1n Pandangan Isla1n: (Jakarta. Logos, 1990)
Cet.ke.2 ha!. 1
2
William I. Rivers. Jay W. Jensen Theodore Perterson "Media Massa dan Masyarakat
Modern" (Jakarta.Kencana.2003) cet. Ke.I hal.37
3
Onong Ucahjana Efendy. lhnu Konntnikasi: Teori dan Praktek, (Bandung, PT. Remaja
Rosdakarya, 2002) Cet. ke.16 hal.37

2

murah, merakyat, dan bisa dibawa, di dengarkan dimana-mana4 • Radio merupakan
kekuatan terbesar sebagai media yang bisa menstimuli begitu banyak suara yang
merupakan menvisualisasikan suara penyiar informasi yang faktual melalui
telinga pendengar5 •
Abad dua puluh adalah abad terjadinya banjir media massa dan menjerumus
terjadinya "kekuatam media massa" yang sukar dikendalikan oleh pembentukan
watak manusia. Lebih-lebih lagi para Oa'l karena media yang berupa surat kabar,
televisi, radio, teater, majalah dan transistor serta vidio itu oleh dunia modem
lebih berupa alat skularistis, tanpa memperhatikan nilai-nilai keagamaan atau
spiritual lainnya. Kalaupun ada sangat minim sekali penempatannya. 6
Pengaruh negatif yang secara langsung dapat dirasakan oleh proses
globalisasi adalah terjadinya transformasi budaya yang dapat menimbulkan erosi
budaya maupun agama. Islam adalah suatu agama yang menuntun umat kepada
jalan kebaikan yang senantiasa memerlukan orang lain untuk berlangsungnya
suatu komunikasi. Dengan hadimya radio sebagai media dakwah, maka
diharapkan dapat mem berikan manfaat bagi perkembangan dakwah isl am, sebab
jika dakwah itu dimanfaatkan kearah yang positif, maka dampak negatif yang
ditimbulkan oleh media elektronik dapat diimbangi dengan berbagai macam
program-program positif. Seperti acara Fajar Pagi, Cahaya Pagi, Cahaya Sore,
Bincang Angkasa dan begitu juga dengan acara panduan membaca Al-Qur'an di
Radio RAS FM yang disiarkan setiap malam pada Pukul 20.00-21.00 WIB yang
diberi nama Tadarus Bittalifun.
4

Sasa Djuarsa Sandjaja, Pengantar komunkasi, (Jakarta, UT. 1993), Cet. Ke.4 hal.158
Masduki, "Jurna/istik Radio" (Jogjakarta, LKLS, 2001) Cet. Ke. I hal.9
6
M. Syafaat, "Buku Pedoman Dakwah, (Jakarta, wijaya, 1982) Cet. Ke.I ha!. 143

5

3

Tadarus adalah pembacaan actual Al-Qur'an yang dimulai dari surat
pertama hingga surat terakhir, sesuai dengan skuensi resmi mushaf ustmani. Saat
ini dalam metodenya sebelum pada tingkat Al-Qur'an kita barns terlebih dahulu
menggunakan metode Igra, karena metode ini ditunjang dengan sejumlah modul
pengajaran yang memperkenalkan cara cepat membaca Al-Qur' an. Dalam system
ini anak didik diharuskan menyelesaikan enam modul terlebih dahulu, yang
kemudian dilanjutkan dengan pembacaan actual Al-Qur'an yang disebut

"Tadarus"7.
Tadarus Bittalifun adalah pembacaan Al-Qur'an lewat radio dan telepon
yang dipandu oleh seorang pembimbing dengan materi-materi seperti tajwid,
makhorijul huruf, marotibul giraah, Ulumul Qur'an dan Tahsin tilawatil Qur'an.
Al-Qur' an yang secara harfiah berarti "bacaan sempuma" merupakan suatu
nama pilihan Allah yang sungguh tepat karena tiada suatu bacaan pun sejak
manusia mengenal tulis baca lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi AlQur'an Al-karim, bacaan sempurna lagi mulia. Tiada bacaan seperti Al-Qur'an
yang diatur tata cara membacanya, mana yang dipendekkan, di panjangkan, di
pertebal, atau di perhalus ucapannya, dimana tempat yang terlarang, atau boleh
atau harus memulai dan berhenti. bahkan diatur, lagu dan iramannya, sampai
kepada etika membacanya8 • Pandangan Al-Qur'an tentang ilmu dan teknologi

7

Taufik Adnan Amal, Rekonstruksi Sejarah Al-Qur 'an : Samsu Rizal Pangabean,
(Yogyakarta: Forum Kajian Budaya dan Agama, 2001), Ce!. Ke-! hal.344
8
Dr. M Quraish Shihab, M.A. Wawasan Al-Qur'an, (Bandung, Mizan 1997), Cet. Ke-V
h.3-4

4

dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh
Nabi Muhammad saw. Sebagaimana tercantum dalam AL-Qur'an. 9

セ@セ|ᄋ@

;j']T セェ@

f)T セ@ セ@

セ@

セZ[G@

イセ@

セᄋ@

セ@

:1,·r ::Ji. 0セ@ ::Ji. cS ;Jr セェ@
,_.

,,

,..

.,,..,,

.:;

,,

,,. ..... .,..,,

.,._::,
セ@
.....

,,

¢

T)T
セNL@

r-· ;J !.: セN@ セ@ · ,. :11 ;JC ffl
w ,...W
, L, ;JC cS ,.:U I
Gaセ@

Baca/ah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia te/ah
menciptakan manusia dari a/aq. Baca/ah, dan Tuhanmulah yang paling pemurah,
yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa
ycing be/um diketahuinya. (Qs. Al-Alaq (96): 1-5).
Iqra terambil dari akar kata yang berarti " menghimpun" sehingga tidak
harus selalu diartikan " membac(l teks tertulis dengan aksara tertentu". Dari
"menghimpun" lahir anekaragam makna, seperti menyampaikan, menelaah,
mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca, baik tertulis maupun
tidak. Al-Qur' an sebagai kitab terpadu, menghadapi dan memperlakukan peserta
didiknya dengan memperhatikan keseluruhan unsur manusiawi, jiwa, aka!, dan
jasmaninya
Tiada bacaan semacam Al-Qur'an yang dibaca oleh ratusan juta orang yang
tidak mengerti artinya atau tidak dapat menulis aksaranya. Bahkan dihafal huruf
demi huruf oleh orang dewasa, remaja, dan anak-anak.
Tiada bacaan melebihi Al-Qur'an dalam perhatian yang diperolehnya, bukan
saja sejarahnya secara umum tetapi ayat demi ayat, baik dari segi masa, musim
dan saat tunmnya, sampai kepada sebab-sebab serta waktu-waktu turunnya. 10

9

Ibid, hal. 433
Ibid, hal.3

10

5

Al-Qur'an bennula sebagai kitab dakwah dan berpuncak sebagai kitab
penetapan syariat. Sejak permulaanya, Al-Qur'an diturunkan Allah SWT sebagai
kitab dakwah. Yakni ajakan untuk menuju Allah SWT. Dan mengikuti jejak
Rasulnya, Nabi muhammad saw. Yang berarti, ajakan untuk menaati dan
mengikuti ajaran agama islam yang dikehendaki oleh Allah untuk di ikuti oleh
manusia. 11
Al-Qur'an hidup dilingkungan realitas dakwah. la berada dalan atmosfir
dakwah. Karena itulah Al-Qur'an secara langsung menganalisis berbagai
pendorong dan faktor terlaksananya dakwah. Al-Qur'an pula yang menegaskan
mengenai tujuan yang hendak dicapai dalam dakwah.
Al-Qur'an juga yang manampakkan berbagai metode dakwah berikut teknik
pelaksanaannya. Al-Qur' an !ah yang mengadili atau menghadapi berbagai
keraguan dan kebohongan yang di hadapkan kearah dakwah, baik dengan cara
yang sejuk, dan lembut ataupun kadang-kadang dengan cara yang keras dan
tegas. 12
Di Indonesia, pengajaran Al-Qur' an dilakukan dalam bentuk privat dan
institusional. Dalam system privat yang biasanya diberikan di rumah atau di
surau, penekanan utamanya hanya pad a tataran "merek", baca Al-Qur' an dengan
materi hafalan surat-surat pendek. System< yang digunakan mengikuti kaidah
bagdadiyah, mulai dari pengenalan huruf hijaiyah, di lanjutkan dengan pembacaan
juz'amma (Juz ke 30, surat 78-114). Yang surat-suratnya disusun terbalik mulai
dari surat-surat pendek kearah surat-surat yang lebih panjang. System pengajaran
11
12

Ibid, ha!. 6
Ibid, ha!. 4

6

seperti ini membutuhkan waktu yang relative cukup lama, tetapi penghafalan surat
pendek al-qur'an khususnya Juz'amma terlihat berhasil dicapai.
Lantaran berbagai kelemahannya, belakangan system pengajaran ini
disempurnakan dengan diintroduksinya metode barn yang dikenal sebagi iqra'.
Metode ini ditunjang dengan sejumlah modul pengajaran, memperkenalkan cara
cepat membaca al-qur'an. Dalarn system ini anak didik pertama-tama diharuskan
menyelesaikan enam rnodul, kernudian dilanjutkan dengan pembacaan actual alqur'an yang disebut "tadarus" yang dirnulai dari surat pertarna hingga surat
terakhir, sesuai dengan sekuensi resrni rnushafustrnani 13
RAS FM adalah salah satu radio swasta yang bernuansa islami yang
disiarkan melalui frekuensi 95,5 FM selain program religi ras fm juga menyajikan
program-program hiburan seperti ·lagu-lagu pop Indonesia, lagu-lagu arab dan
lain-lain. Sedangkan program-program yang bernuansa islami, seperti tadarus
bittalifun yang disiarkan pada hari senin sampai dengan minggu kecuali hari sabtu
pada pukul 20.00 - 21.00 WIB, dan sebagainya. Tadarus bittalifun merupakan
paket program live, interaktif via telepon, merupakan sebuah program acara
reguler untuk usia umum.
Nuansa

Dakwah

dari

acara

tadarus

bittalifun

yaitu

kita

dapat

memasyarakatkan Al-Qur'an sebagai alternative untuk belajar Al-Qur'an karena
tidak sedikit orang-orang yang mualaf atau barn masuk islam karena mereka
mendengar lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an. 14 Untuk pembelajaran al-qur'an

13

Tauflk Adnan Amal, Rekonstruksi Sejarah Al-Qur 'an: Samsu Rizal Panggabean,
(yogyakara: Forum Kajian Budaya dan Agama, 2001), Cet. Ke-I ha!. 344
14
Hasil Wa\vancara Dengan Ustd. Muhain1in sebagai Narasumber Acara Tadarus
Bitta!ifun Pada Tanggal 21 April 2007.

7

dan silaturahmi dari yang tidak kenal menjadi kenal 15 • Karena berdakwah itu
mengajak sesuatu pada kebaikan, apalagi dalam membaca Al-Qur'an. 16 Karena
apa saja yang mengajak pada islam adalah dakwah. Termasuk acara tadarus
bittalifun karena acara yang disiarkan radio RAS FM ini termasuk kegiatan yang

. k pa da 1s
. Iam. 17
mengaJa
Dalam ha! ini terdapat sejumlah hadits yang menjelaskan berbagai upaya
nabi dalam mendorong penghafalan wahyu-wahyu yang telah diterimanya. Salah
satu diantaranya adalah riwayat Ustman Ibn Affan bahwa nabi pemah bersabda: "
yang terbaik diantara kamu adalah mereka yang mempelajari Al-Qur'an kemudian
mengajarkannya 18 • Dan seperti yang terdapat dalam ayat wa tawashauw bi! haq
dalam Qs. Al-Ashr (103) :3 bukan saja mencanangkan "wajib belajar" tetapi juga
"wajib mengajar". Bukankah tawashauw berarti saling berpesan, saling mengajar,
sedang al-haq atau kebenaran adalah basil pencarian ilmu? Mencari kebaikan
menghasilkan akhlak, mencari keindahan menghasilkan seni, dan mencari
kebenaran menghasilkan ilmu. Ketiga unsur itulah yang menghasilkan sekaligus
mewamai suatu peradaban 19 • Oleh karena itu penulis mengambil judul RESPON
PENDENGAR TERHADAP ACARA TADARUS BITTALIFUN RADIO RAS
FM JAKARTA.

15

f.Iasil Wa\vncara Dengan Ustd. Aep Abdullah Sebagai Narasumber acara Tadaruss
Bittalifun Pada Tanggal 23 April 2007.
16
Hasil Wawancara Dengan Ustd. Torik 1-Taitsami Sebagai narasumber Acara Tadarus
Bittalifun Pada Tanggal 02 Mei 2007
17
Hasil Wawancara Dengan Prof. Dr. H. M. Yunan Yusuf, tanggal, 06 April 2007
18
Taufik Adnan Amal, Ibid, h. 340
19
Quraish Shihab, ha!. 12

8

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

a. Pembatasan Masalah
Dalam penulisan skripsi ini dibatasi yaih1 hanya pada periode bulan
Desember 2006. dengan objek penelitian na yaitu para pendengar acara
tadarus yang ikut aktif dengan menelpon. Dikarenakan acara tadarus
bittalifun ini merupakan program acara siaran dengan metode interaktif yang
disiarkan setiap hari kecuali hari sabtu mulai pukul 20.00-21.00 WIB
dengan narasumber yang sudah ditentukan.
b. Penunusan Masalah
Dari pembatasan masalah diatas penulis merumuskan masalah secara umum.
Bagaimana tanggapan pendengar terhadap program acara "Tadarus
Bittalifun".
Dari masalah ini dapat dirinci kedalam sub masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Respon pendengar terhadap metode dakwah yang digunakan

oleh narasumber?
C. Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan pada pokok permasalah diatas, maka tujuan kajian dkripsi ini
secara umum adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana respon atau tanggapan pendengar terhadap

format acara tadarus bittalifun di radio ras fmjakarta.
2. Untuk mengetahui bagaiman respon pendengar terhadap metode dakawah
yang digunakan oleh para narasumber tadams bittalifun radio ras fin
jakarta.

9

Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis, sebagai kelengkapan referensi, serta untuk menambah
wawasan mengenai format siaran radio, khususnya pada siaran keagamaan. Selain
itu juga untuk membri masukan bagi pihak radio ras fm dan diharapkan penelitian
ini dapat bennanfaat dalam memperkaya kajian ilmu dakwah.
Kegunaan Praktis, yaitu bagi lembaga atau instansi, menjadi bahan evaluasi
demi perbaikan program acara tadarus bittalifun radio RAS FM Jakarta.
Sedangkan bagi peneliti untuk menambah pengetahuan secara ilmiah, baiak dari
segi penelitian maupun keilmuan laim1ya.
Manfaat bagi Masyarakat yaitu untuk menambah wawasan masyarakat
bahwa mengaji atau yang biasa disebut tadarus tidak hanya bisa dilakukan melalui
tatap muka saja tetapi dengan jarak yang jauh sekalipun tadarus dapat dilakukan
contohnya melalui media seperti radio dengan menggunakan alat yang disebut
telepon, tadarus pun dapat dilakukan.

D. Metodologi Penelitian
1. Metodologi Penelitian
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan pendekatan serta hasil
penelitian dalam bentuk angka. Metode yang digunakan adalah deskriptif yang
bertujuan untuk mendapatkan gambaran, lukisan secara sistematis, factual, dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang

10

diteliti20 • Untuk mengetahui prosentase jawaban responden maka peneliti
menggunakan mmus sebagai berikut:
P= F XIOO
N

Keterangan:
P : Prosentase
F : Frekuensi
N : Jumlah Responden
2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan sampel yaitu
jika kita hanya ingin meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut
disebut penelitian sampel . sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan
diteliti.
Adapun Populasi yang di tuju oleh peneliti yaitu pendengar yang
merespon acara tadams dengan menelpon, sehingga secara keseluruhan yang
menjadi populasi dalam penelitian ini berjumlah 200 orang. Dasarnya yaitu di
radio itu sendiri memiliki data orang-orang yang turut aktif dengan menelpon
yaitu sebanyak 200 orang yang aktif menelpon
Sedangkan tehnik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah telmik
random sampling (acak). Karena didalam pengambilan sampelnya, peneliti
"mencampur" subjek-subjek didalam populasi sehingga semua subjek dianggap
sama. Dengan demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada setiap

11

subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel. 21 Maka
dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel sebanyak 30 % dari populasi
berjumlah 200 orang yakni sebanyak 60 orang responden yang akan di jadikan
sampel.
3. Tehnik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang acara
yang akan diteliti dengan mencari data-data tentang acara tersebut.. Yang
dimaksud observasi adalah untuk memperoleh informasi tentang kelakuan
manusia seperti yang te1jadi dalam kenyataan, dengan observasi kita akan
meperoleh gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan social. Observasi dalam
penelitian ini dilakukan dengan mengadakan kunjungan Ice radio RAS FM
Jakarta.
b.Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara Tanya jawab dengan menggunakan tape recorder.
Wawancara atau interview adalh tehnik dalam upaya menghimpun data yang
akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah tertentu, yang
sesuai dengan data. Wawancara dilakukan dengan beberapa pihak yang dianggap
berwenang dan mengetahui masalah yang diteliti, guna mendapatkan informasi
secara objektif. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan pihak yang berwenag
di RAS FM, dan dengan narasumber acara Tadarus Bittalifun dengan

12

mewawancara beberapa pihak diantaranya yaitu, General manajer Radio,
Pembimbing tadarus Bittalifun, Program Manager.
c. Angket atau Kuesioner
sebagian besar penelitian pada umumnya menggunakan kuesioner sebagai
metode yang dipilih untuk mengumpulkan data. 22 Kuesioner atau angket memang
mempunyai banyak kebaikan sebagai instrument pengumpul data.
Memang kuesioner baik, asal earn clan pengadaanya mengikuti persyaratan
yang telah digariskan dalam penelitian. Sekali lagi sebelum kuesioner disusun,
maka harus dilaui prosedur:
1. Merumuskan tujuan yang akan clicapai clengan kuesioner
2. Mengidentivikasikan variable yang akan dijaclikan sasaran kuesioner
3. Menjabarkan setiap variable menjadi sub variable yang lebih spesifik dan
tung gal
4. Menentukan Jems data yang akan clikumpulkan, sekaligus untuk
menentukan teknik analisisnya.
Penentuan sampel sebagai responden kuesioner perlu mendapat
perhatian pula. Apabila salah menetukan sampel, informasi yang akan kita
butuhkan barangkali tidak kita peroleh secara maksimal. Untuk memperoleh
kuesioner dengan hasil mantap aclalah dengan proses uji coba. Sampel yang akan
diarnbil untuk keperluan uji-coba haruslah sampel dari populasi dimana sarnpel
penelitian akan cliambil. Salah satu kelemahan metode angket adalah bahwa

13

angketnya ada yang sukar kembali. 23 Peneliti menyebarkan angket kepada
responden tapi tidak langsung dikembalikan melainkan beberapa hari kemudian
barn diambil kembali sehinga angket yang disebar kepada responden banyak yang
tidak kembali atau hilang dan sebagainya.

E. Sistematika Penulisan

Agar tulisan ini lebih sistematis maka penelitian ini dibagi kedalam Beberapa
BAB yaitu:
BAB I PENDAHULUAN Yang Berisi, Latar Belakang Masalah, Rumusan dan
Batasan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Metodologi Penelitian,
Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Penulisan.
BAB II

TINJAUAN TEORITIS Yang Berisi, A. Pengertian Respon, B.

Pengertian, Kriteria dan Fungsi Radio, C. Pengertian dan Tujuan Dakwah, yang
terbagi dalam C.l. Subjek dan Objek Dakwah, C.2. Metode dan Media Dakwah.
D. Radio Sebagai Media Dakwah.
BAB III GAMBARAN UMUM RADIO RAS FM, Yang Berisi, A. Sejarah
Berdirinya Radio RAS FM, B. Visi dan Misi Radio RAS FM. C. Struktur
Organisasi Radio RAS FM.
BAB

IV

RESPON

PENDENGAR

TERHADAP

ACARA

TADARUS

BITTALIFUN RADIO RAS FM. Yang Berisi: A. Profil Program Acara Tadarus
Bittalifun, B.Narasumber dan Materi dalam Siaran Tadarus Bittalifun, C. Tujuan

14

Siaran Tadarus Bittalifun, D. Deskripsi dan Analisa Data yang terdiri dari, 1.
Respon pendengar Terhadap Format Acara Tadarus Bittalifun. 2. Respon
Pendengar Terhadap Materi Penyampaian Tadarus Bittalifun.
BAB V PENUTUP, Yang Berisi: A. Kesimpulan B. Saran-saran. Dan berikut
DAFTARPUSTAKA, LAMPIRAN-LAMPIRAN.

BAB II

TIN.TAU AN TEORITIS

A.Pengertian Respon

Dalam kamus besar Ilmu pengetahuan disebutkan bahwa " Respon adalah
reaksi psikologis-metabolik terhadap tibanya suatu rangsangan; ada yang bersifat
otomatis sepe1ii refleks dan reaksi emosional langsung, ada pula yng bersifat
terkendali. 1
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

disebutkan " Respon adalah

tanggapan, reaksi, jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi, misal:
masyarakat terhadap rencana perbaikan kampung sangat baik. 2
Dalam kamus Bahasa Indonesia Kontemporer disebutkan bahwa respon
dimiikan sebagi tanggapan atau reaksi. 3 Menurut Purwadarminta, respon di artikan
sebagai tanggapan reaksi dan jawaban. 4 Respon akan muncul dari penerimaan pesan
setelah sebelumnya terjadi serangkaian komunikasi.
Sedangkan menurut Ahmad Subandi, mengemukakan respon dengan istilah
umpan balik ifeed back) yang memiliki peranan atau pengaruh yang besar dalam
menentukan baik atau tidaknya suatu komunikasi. 5 Dengan adanya respon yang
disampaikan oleh objek dakwah Gama'ah) kepada subjek dakwah (dai) atau dari
kominikan kepada komunikator, akan meminimalisir kesalah penafsiran dalam sebuah
proses berdak wah.

'Save D. Dagun, Kamus Besar I/mu Pengetahuan, (Jakarta; Lembaga Pengkajian dan
Kebudayaan Nusantara, 1997). Cet. Ke-l. h.964
2
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta Balai Pustaka, 1996). Edisi Ke.2, h.838
1

.....

·

,..,

1



--

J ___

'T---··

」^セエZ@

vセᄋBG@

p,,J,,,..",,..

f..,,r/r,.,,o

Dokumen yang terkait

Penagruh kepuasan pendengar terhadap loyalitas pendengar Radio Sheba FM

5 25 91

Respon pendengar aktif Radio Elgangga 1003 FM terhadap program acara agama islam dawai wayah petang

0 5 90

Respon pendengar aktif Radio Elgangga 100.3 FM terhadap program acara agama islam dawai wayah petang

0 6 90

PROFIL PENDENGAR PROGRAM ACARA “APRESIASI MUSIK” DI RADIO GERONIMO 106.1 FM PROFIL PENDENGAR PROGRAM ACARA “APRESIASI MUSIK” DI RADIO GERONIMO 106.1 FM DAN “ICHIGO” DI RADIO SWARAGAMA 101.7 FM (Studi Analisis Deskriptif Kuantitatif Pendengar di kelura

0 3 18

KEPUASAN PENDENGAR AKTIF RADIO SONORA FM (Studi Deskriptif Tentang Kepuasan Pendengar Aktif Terhadap Program Acara Voice de Campus di Radio SONORA FM Surabaya).

0 0 111

MOTIF PENDENGAR AKTIF PROGRAM ACARA “CAMPUR SARI” DI 88,9 RADIO JT FM SURABAYA (Studi Deskriptif Tentang Motif Pendengar Aktif Acara “CAMPUR SARI” Di 88,9 Radio JT FM Surabaya).

0 0 91

MOTIF PENDENGAR AKTIF RADIO PRAMBORS FM SURABAYA ( Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Motif Pendengar Radio Prambors FM Surabaya Dalam Program Acara “Afternoon Show”).

2 4 78

PERSEPSI PENDENGAR TERHADAP ACARA SENANDUNG SENJA DAN INFORMASI RADIO ABDI PERSADA FM BANJARMASIN

0 0 14

KEPUASAN PENDENGAR AKTIF RADIO SONORA FM (Studi Deskriptif Tentang Kepuasan Pendengar Aktif Terhadap Program Acara Voice de Campus di Radio SONORA FM Surabaya)

0 0 25

SURVEI TINGKAT KEPUASAN PENDENGAR RADIO HOT FM (Studi Deskriptif Terhadap Pendengar Radio Hot Fm Tahun 2015) - FISIP Untirta Repository

0 2 135