PERSEPSI PENDENGAR TERHADAP ACARA SENANDUNG SENJA DAN INFORMASI RADIO ABDI PERSADA FM BANJARMASIN
PERSEPSI PENDENGAR TERHADAP ACARA SENANDUNG SENJA
DAN INFORMASI RADIO ABDI PERSADA FM BANJARMASIN
Oleh:
M.S. Sailillah
Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Banjarmasin
Abstract
This study aims to determine the influence of motives and satisfaction
withlistener loyalty programs humming dusk and information
Banjarmasin Abdi Persada Fm Radio . . The underlying motives for
using media audiences and the satisfaction he felt after using these
media will affect the loyalty to a media audience .
According to Childers , et al . , ( 2001) in Christodoulides and
Michaelidou ( 2010) , can be used as a basic motif that is useful in
understanding the behavior of qkonsumen
such as satisfaction and loyalty . multiple linear regression analysis .
results of the studyindicate that the motif of information and
entertainment motifs are motifs listeners
which has been able to be satisfied by the program humming dusk and
information Banjarmasin Abdi Persada Fm Radio . While the motives of
personal identity and personal relationships have not been satisfied .
Directly proportional to the low condition of listener loyalty . The
results of a qualitative descriptive analysis showed that the motives and
satisfaction and a significant positive effect on the listener loyalty .
Keywords : Motives , Kepuasan Pendengar Radio , Use of Media
A. PENDAHULUAN
identitas
1. Latar Belakang Masalah
pemersatu bangsa dan pembentuk citra
Dunia penyiaran di Indonesia
berkembang
pesat
seiring
dengan
kemajuan teknologi serta dinamika
masyarakat.
Untuk
keseimbangan
memberikan
nasional
(flag
carrier),
positif bangsa di dunia internasional,
selain bertugas menyiarkan informasi,
pendidikan, budaya, dan hiburan.
Radio
Abdi
Persada
FM
dalam
memperoleh
Banjarmasin
pendidikan,
kebudayaan,
Pemerintah
sehat
pada
Selatan bukan berarti ruang geraknya
lembaga
dikat oleh policy pemerintah sebab
bersifat
Radio Abdi Persada FM Banjarmasin
independen, netral, tidak komersial,
adalah lembaga penyiaran publik milik
yang tidak semata-mata memproduksi
masyarakat seiring dengan disahkanya
acara siaran sesuai tuntutan liberalisasi
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2002
dan selera pasar, serta bukan pula
tentang Penyiaran saat ini berstatus
sebagai corong pemerintah, melainkan
lembaga penyiaran publik. Sebagai
berfungsi memberikan layanan untuk
lembaga penyiaran publik maka Radio
kepentingan masyarakat.
Abdi Persada FM Banjarmasin bersifat
informasi,
dan
hiburan
masyarakat,
penyiaran
yang
diperlukan
publik
Lembaga
diperlukan
oleh
yang
penyiaran
Negara
publik
Kesatuan
Republik Indonesia yang merupakan
negara kepulauan, berfungsi sebagai
independen,
meskipun
Provinsi
netral,
dan
milik
Kalimantan
berfungsi
melayani kebutuhan masyarakat.
Komunikasi
dalam
konteks
apapun adalah bentuk dasar adaptasi
terhadap lingkungan (Mulyana, 2011).
Tinjauan Pustaka
Untuk
dapat
komunikasi
menciptakan
iklim
1. Konsep Dasar Teori
yang
perlu
Di awal awal
baik
tahun 80-an
memahami kedua hal tersebut serta
ketika
keadaan penyiar dan operator, editor
kejayaan, muncul pesaing media baru
dan wartawan pencari berita dengan
yang bernama televisi. Banyak prediksi
pihak manajemen.
yang memperhitungkan bahwa radio
Dengan
memperhatikan
akan
radio
berada
rontok
pada
puncak
disebabkan
permasalahan tersebut di atas, maka
sebagai
dalam penulisan hasil penelitian mini
kekuatan ganda audio dan visual,
ini, penulis mengangkat topik dengan
radio pasti kalah dalam persaingan
Persepsi Pendengar Terhadap
judul
dalam
pesaing
merebut
baru
televisi
memiliki
hati
penonton,
akan
berpindah
Acara Senandung Senja & Informasi
penggemar
Radio Abdi Persada Fm. Banjarmasin “
menjadi pemirsa baru televisi.
2.
Perumusan Masalah
Pengertian
“Radio”
Berdasarkan uraian di atas dapat
ensiklopedi
Indonesia
radio
diajukan rumusan masalah sebagai
penyampaian
berikut:
pemanfaatan
Bagaimana
persepsi pendengar terhadap
acara
menurut
yaitu
informasi
:
dengan
gelombang
elektromagnetik bebas yang memiliki
senandung senja & informasi Radio
frequensi
Abdi Persada Fm Banjarmasin
(panjang gelombang lebih besar dari 1
kurang
dari
300
GHz
mm). Sedangkan istilah “radio siaran”
atau “siaran radio” berasal dari kata
6. Siaran langsung oleh radio dari
“radio broadcast” (Inggris) atau “radio
lokasi kejadian merupakan hal yang
omroep”
mudah.
(Belanda)
penyampaian
artinya
informasi
yaitu
kepada
khalayak berupa suara yang berjalan
satu
arah
dengan
memanfaatkan
gelombang radio sebagai media.
Menurut Onong (1990)
7. Buta huruf bukan menjadi kendala
bagi khalayak radio.
Beberapa hal penting yang menjadi
catatan
Onong (1990)
yaitu tentang
kelebihan dan kelemahan media radio
mengemukakan beberapa kelebihan
yaitu :
media radio:
2. Kelemahan Radio Sebagai Media
1. Radio merupakan sarana tercepat
Penyiaran antara lain :
penyebar berita.
2. Radio dapat diterima di daerah yang
tidak terjangkau oleh listrik.
1. Selintas
Siaran radio cepat hilang dan
mudah dilupakan. Pendengar tidak
3. Produksi radio cukup murah.
bisa
4. Banyak radio mampu membangun
didengarnya, tidak seperti pembaca
stasiun radio regional dan lokal
surat kabar yang bisa mengulang
untuk pelayanan masyarakat dan
bacaannya dari awal tulisan.
kesehatan
5. Radio mempunyai potensi untuk
mengulang
apa
yang
2. Batasan waktu
Waktu
siaran
hanya
24
radio
relatif
jam
sehari,
menjadi medium yang cepat, akrab
terbatas,
dan mudah terjangkau.
berbeda dengan koran yang bisa
menambah jumlah halaman dengan
memahami sikap, pandangan, perasaan
bebas. Artinya waktu yang 24 jam
dan perilaku individu atau sekelompok
sehari tidak bisa ditambah menjadi
orang.
25 jam atau lebih.
Dari
3. Ber-alur linier
definisi
tersebut
maka
dapat disimpulkan bahwa penelitian
Program disajikan dan didengar
kualitatif
adalah
penelitian
untuk
yang
oleh khalayak berdasarkan urutan
bermaksud
memahami
yang sudah ada (run down).
fenomena tentang apa yang dialami
METODOLOGI PENELITIAN
oleh
1. Metode Penelitian
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan
Penelitian
ini
subyek
penelitian
misalnya
menggunakan
dan lain-lain dengan cara deskripsi
metode kualitatif di mana penelitian
dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
menggunakan data deskripstif
pada
berupa
suatu
konteks
khusus
yang
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
alamiah dan dengan memanfaatkan
orang dan perilaku yang dapat diamati
berbagai metode ilmiah.
(Prof. Dr. Lexy J. Moeleong, MA
mengutip
pendapat
Bogdan
dan
Penelitian
penelitian
ini
kualitatif
merupakan
dengan
tipe
Biklen, 2011: 9). Penelitian kualitatif
eksplorasi dan menggunakan metode
dari sisi definisi lainnya dikemukankan
analisis
bahwa hal itu merupakan penelitian
analysis yang
yang
mengetahui persepsi
terbuka
memanfaatkan
untuk
wawancara
menelaah
dan
penerimaan
atau reception
bertujuan
untuk
masyarakat
terhadap program radio siaran milik
non
pemerintah.
Dalam reception
di
radio
atau
tidak. Interprestasi
analysis perlu diperhatikan bahwa radio
merupakan
mengirimkan pesan melalui kode-kode
menjelaskan
yang disampaikan melalui audio dan
memahami pengalaman.
pendengar
2. Setting Penelitian
dapat
menerima
menganalisa
tersebut. Reception
dan
sebuah
istilah
bagaimana
untuk
kita
pesan-pesan
Penelitian ini dilakukan pada
analysis meliputi
remaja dan ibu-ibu rumah tangga di
persepsi, pemikiran, preferensi dan
Kelurahan
interprestasi.
Kecamatan Banjarmasin Utara yang
Persepsi
adalah
Sungai
Miai
Dalam,
program
pengalaman tentang obyek, peristiwa
menjadi
atau
yang
acara senandung & informasi senja di
menyimpulkan
Radio Abdi Persada Banjarmasin. Ada
hubungan-hubungan
diperoleh
informasi
Pemikiran
dengan
dan
menafsirkan
didefinisikan
pesan.
beberapa
sebagai
tersebut
pendengar
alasan
dipilihnya
adalah
lokasi
berdasarkan
perbuatan individu dalam menimbang-
pengamatan sementara peneliti bahwa
nimbang, menguraikan, menghubung-
di daerah tersebut sangat banyak ibu-
hubungkan
akhirnya
ibu rumah tangga menyenangi acara
mengambil keputusan. Preferensi yaitu
tersebut, sehingga dapat disimpulkan
semua ungkapan emosi individu yang
bahwa antusiasme remaja dan ibu-ibu
menyertai pemikiran persepsi ketika
rumah tangga sebagi khalayak begitu
menerima pesan, apakah pendengar
besar.
sampai
menyukai siaran dari penyiar tersebut
3.
Populasi dan Teknik Pemilihan
sebagai
Informan/Narasumber
populasi
adalah
acara
senandung senja & informasi
Dalam penelitian kali ini yang
menjadi
pendengar
3.
beberapa
Jumlah
dari
informan
juga
dibatasi sebanya 10 orang. Hal ini
remaja dan ibu-ibu rumah tangga di
sesuai
Kelurahan
disampaikan oleh beberapa tokoh
Sungai
Miai
Dalam,
dengan
teori
yang
Kecamatan Banjarmasin Utara. Namun,
penelitian
komunikasi
bahwa
tidak semua populasi akan dijadikan
informan
dalam
sebuah
sampel untuk menggali data. Ada
penelitian
berjenis
kualitatif
beberapa alasan mengapa hal tersebut
adalah 10 sampai 15 orang saja.
4. Teknik Pengumpulan Data
dilakukan, diantaranya:
1. Metode pengambilan informan yang
digunakan
dalam
penelitian
adalah purposive sampel
bersyarat)
ini
Teknik
pengumpulan
data
merupakan langkah yang paling utama
(sampel
dalam
yang mana informan
utama
penelitian , karena tujuan
dari
penelitian
adalah
yang
mendapatkan data. Menurut Prof. Dr.
disesuaikan dengan tema penelitian.
Sugiyono dalam Metode Penelitian
2. Tentunya
Kombinasi (Mixed Metode) (Pebruari
tersebut
kita
tentukan
penelitian
ini
mengkhususkan pada beberapa
2014)
karakteristik
dilakukan
informan/narasumbernya
berbagai sumber
yakni individu
yang
tercatat
pengumpulan
dalam
data
berbagai
dapat
setting,
dan berbagai cara.
Bila dilihat dari settingnya data dapat
dikumpulkan pada setting
alamiah
sehingga
memudahkan
kita
(natural setting) pada laboratorium
menganalisisnya,
dengan metode eksprimen, di sekolah
wawancara
dengan tenaga pendidikan di rumah
melakukan observasi langsung sebagai
dengan
pembantu
beberapa
responden,
pada
sekaligus
mendalam
Data
5. Teknik Analisis Data
melakukan
(teknik
wawancara
pengumpulan
dengan
mendalam
data
yang
dapat
pelengkap
pengumpulan data.
diperoleh
kita
dan
seminar, diskusi, di jalan dan lain lain.
primer
dalam
Data yang didapat dari hasil
diskusi
(catatan
dan
rekaman)
didasarkan pada percakapan secara
kemudian ditranskrip berurutan sesuai
intensif dengan suatu tujuan tertentu)
dengan ringkasan diskusi agar tidak
dengan
menggali
ada data yang terlewatkan. Menurut
informasi-informasi penting dan tajam
Prof. Dr. Sugiyono analisis data hasil
seputar tema penelitian yang dipandu
diskusi harus memperhatikan lima
dengan sebuah guide interview sebagai
faktor sebagai berikut :
bahan dasar wawancara, akan tetapi
1. Menentukan istilah yang digunakan
informan
dalam
untuk
aktualisasinya
berkembang
dapat
sejalan
dengan
wawancara yang berlangsung. Karena
salah
satu
keuntungan
beserta
maknanya,
kemudian
mengelompokan konsep yang mirip.
2. Menentukan
konteks
kalimat
dalam
dengan melihat stimuli/pemicunya
wawancara mendalam adalah kita lebih
dan kemudian diinterpretasi sesuai
mudah
konteks tersebut.
merekam
hasil
wawancara
3. Memperhatikan alur diskusi dan
2. Descriptive
mencatat perubahan serta posisi
rangkuman
partisipan
yang disusun sesuai tingkatan tema.
setelah
berinteraksi
4. Lebih memperhatikan respon yang
dan
sesuai
komentar
3. Interpretation,
dengan partisipan lain.
spesifik
statements,
pengalaman
yang
yaitu
dibuat
deskriptif
yaitu
partisipan
penafsiran
dengan
dengan
proses
memberikan
daripada respon yang kurang jelas
pemaknaan
dan terlalu teoritis.
pemberian makna secara deskriptif,
5. Jeli dalam mencari ide yang tersirat
sepanjang diskusi.
maka
pada
harus
data.
merefleksikan
Saat
bias
peneliti itu sendiri.
Data yang dilaporkan haruslah
Pada
dasarnya
analisis
data
deskriptif dan menyajikan pemaknaan
merupakan penyusunan data sesuai
data tersebut. Hal ini berbeda dengan
dengan
hanya
data.
mendapatkan jawaban atas perumusan
Kemudian menurut Krueger dalam
masalah. Oleh karena itu, data yang
Focus groups: A Practical Guide for
dihasilkan
Applied
sedalam mungkin, jika dimungkinkan
membuat
Research,
ringkasan
data
dilaporkan
tema
dalam tiga tingkatan:
menggali
1. Raw data, yaitu data mentah yang
untuk
dan
kategori
haruslah
data
untuk
seaktual
dan
sebanyak-banyaknya
mempertajam
dalam
sesuai pernyataan partisipan dalam
penganalisisan.
diskusi dan dikategorisasi sesuai
merupakan ciri khas dari penelitian
tingkatan tema.
kualitatif
bahwa
Hal
proses
realita
tersebut
dan
data
sebagai fakta di lapangan tidaklah
menikmati program Siaran
stagnan, akan tetapi dinamis sesuai
Abdi Persada.
dengan perkembangan di lapangan.
7.
Radio
Analisis Positioning
6. Analisis Target Audience
Di tengah situasi yang semakin
Target audience adalah memilih
kompetitif,
usaha
penyelenggaraan
satu atau beberapa segmen audience
bisnis media radio sangat memerlukan
yang akan menjadi fokus kegiatan-
strategi radio positioning. Positioning
kegiatan pemasaran Senandung senja &
adalah
informasi serta promosi dari sponsor
berhubungan
acara.
khalayak menempatkan suatu produk,
Dalam
komunikasi
dengan
yang
bagaimana
audience
merek, atau perusahaan di dalam
selective
otaknya. Suatu produk harus memiliki
exposure, artinya audience secara aktif
pernyataan positioning yang mewakili
memilih
mau
hubungan erat dengan strategi merebut
terhadap
konsumen dan harus bisa mewakili
informasi, misalnya promosi produk
citra atau persepsi yang hendak dicetak
atau iklan.
dalam benak konsumen. Pernyataan
Target siaran Radio Abdi Persada di
positioning
kota Banjarmasin
diolah dalam bentuk rangkaian kalimat
melakukan
targeting,
strategi
suatu
mau
mengekspos
proses
atau
dirinya
tidak
100% area dapat
terjangkau, serta daerah sekitarnya 70%
menarik
sehingga target audience masyarakat
menarik.
kota Banjarmasin
umumnya
dapat
berupa
dan
kata-kata
disampaikan
yang
dengan
Superioritas,
suatu
struktur
menyangkut
persaingan yang dialami perusahaan
yaitu :
atau produk yang unggul di berbagai
1.
bidang
terhadap
Superioritas
adalah
pesaingnya.
keadaan
Suara penyiar yang merdu, renyah
dan sapaannya yang khas sangat
yang
sangat ideal, namun biasanya sangat
kegemaran pendengar
disukai oleh pendengarnya
2.
Acaranya variatif
tidak monoton
sulit tercapai. Misalnya, produk yang
dan
kuat, hebat, dan lebih segala-galanya
kepada
membutuhkan
mengeluarkan pendapat maupun
biaya
sangat
besar
untuk memproduksinya.
8.
memberi
peluang
pendengar
untuk
emosinya.
Brand image
Ditengah
banyak
3.
selalu
aktual
radio
disampaikan secara dua arah yaitu
komersial saat ini, Radio Abdi Persada
dari redaksi radio dan dari laporan
FM mewujudkannya, sebagian besar
pandangan mata pendengar ketika
program acara yang disajikan
menemukan suatu insiden yang
radio ini
dominasi
Informasi
dalam
adalah program khusus
senandung senja & informasi dengan
menarik di lapangan
4.
Lagu lagu yang ditawarkan adalah
prosentase hampir 100%. yang menjadi
lagu yang mengelporasi keinginan
populasi penelitian ini menyukai dan
pendengar
bahkan gandrung acara ini. Hal ini
disebabkan
beberapa
hal
yang
5.
Seperti
tak
ada
jarak
yang
membatasi antara penyiar dengan
pendengarnya
sehingga
tali
simpati dan empaty selalu terbina
acara yang disiarkan setiap hari
dengan baik
sedangkan acara mingguan yaitu
Kesimpulan
Dari
acara yang disiarkan satu minggu
penelitian
yang
dilakukan
telah
mengenai
persepsi pendengar terhadap
acara
sekali..
3. Evaluasi management Radio Abdi
Persada FM
melakukan evaluasi
senandung senja & informasi Radio
selama 3 bulan sekali, dengan selalu
Abdi Persada Fm Banjarmasin
dalam
memantau target pendengar dengan
memperoleh simpati pendengar dapat
memanfaatkan program acara yang
disimpulkan bahwa strategi penyiaran
lain Program ini merupakan acara
yang dilakukan adalah:
interaktif dengan pendengar via
1. Perencanaan Program Radio Abdi
telepon. Inti dari acara ini adalah
Persada Fm dalam merencanakan
untuk
program
dengan
dikehendaki
Hal
tersebut
perbaikan mutu siaran Radio Abdi
dengan
harapan
Persada FM.
disesuaikan
segmentasinya.
dilakukan,
pendengar
keseimbangan
memperoleh
antara
kebutuhan
hiburan dan informasi
2. Produksi Radio Abdi Persada Fm
mengetahui
apa
pendengar
yang
untuk
Dari situlah pihak
radio bisa mengetahui apa yang
dikehendaki
pendengar,
yang
nantinya menjadi pijakan dalam
menyusun program.
hanya memproduksi acara harian
4. Segmentasi Radio Abdi Persada Fm
dan mingguan. Acara harian yaitu
bukan berdasarkan usia maupun
strata sosial sebab
bidikan Radio
Abdi Persada Fm adalah masyarakat
Baran, Stanley.J,
Pengantar
Komunikasi Massa Jilid 1 Edisi 5
Melek Media & Budaya, Erlangga,
Cirakas, Jakarta. 2012
secara umum.
5. Target siaran Radio Abdi Persada
Fm
adalah masyarakat umum di
Biagi , Sirley Media/Impact
Pengantar Media Massa Edisi 9,
Media/Impact An Introduction
to
Mass Media
Salemba, Humanika,
Jakarta, 2010
Kota Banjarmasin khususnya dan
umumnya yang berada disekitarnya,
yang dapat menikmati
program
siaran Radio Abdi Persada Fm
6. Positioning
adalah
bagaimana
menempatkan promosi iklan dalam
acara
yang
member
diupayakan
peluang
Bungin, Burhan. .Metodelogi
Penelitian
Sosial
Format-format
kuantitatif dan kualitatif. University
Press, Surabaya, Airlangga, 2001
Bungin,
Burhan..
Sosiologi
Komunikasi (Teori, Paradigma, dan
Discourse.
Teknologi Komunikasi di Masyarakat).
Jakarta: Kencana Prenada Media.
Group, 2008
tidak
pendengar
berpindah channel
Boulding, W., Kaira, A., Staelin,
R. and Zeithaml, V.A.. A Dynamic
Process Model Of Service Quality:
From Expectations To Behavioral
Intentions. Journal of Marketing
Research Vol. 30, February, 1993 pp. 727
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvjinaro dan Lukiati
Cangara,
Hafied.. Pengantar
Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada. 2003
Komala Erdinaya. Komunikasi Massa
Suatu.Pengantar. Bandung: PT Remaja
Effendy,
Onong
Uchjana,
“Radio Siaran Teori dan Praktek”,
Mandar Maju, Bandung, 2003.
Rosdakarya. 2004.
Azwar,
Saifuddin.
Sikap
Manusia: Teori Dan Pengukurannya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2003.
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu
Komunikasi, Teori dan Praktek.
Bandung: Remaja Rosdakarya.1990,
Ensiklopedi Indonesia Penerbit
Djembatan 1992 Jakarta
Theo
Stokkink,
The
Professional
Radio
Presenter
terjemahan, Kanisius,
Yogyakarta,
1997
Griffin,Jill.. Customer Loyalty:
Menumbuhkan dan Mempertahankan
Kesetiaan Pelanggan. Alih Bahasa: Dwi
Kartini Yahya. Jakarta: Erlangga. 2005
Junaidi,
Shellyana
dan
Dharmmesta, Basu Swastha. Pengaruh
Ketidakpuasan
Konsumen,
Karakteristik Kategori Produk, dan
Kebutuhan Mencari C. 2002.
Krueger, Focus groups: A
Practical Guide for Applied Research,
Kriyantono,
Rahmat. Teknik
Praktis Riset Komunikasi, Cetakan
ketiga. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group. 2008.
Kriyantono, Rachmat. Teknis
Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:
Kencana
Prenada
Media
Group.Mowen, . 2006
Kuswandi,Wawan.. Komunikas
i Massa- Sebuah Analisis Isi Media
Televisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996
Moleong,Lexy.J, Prof. Dr. Ma.
Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi
Revisi Rosda Remajak Karya.Bandung.
2011
Littlejohn, Stephen W. Teori
Komunikasi,
Theories
of
Communication edisi 9 . Selemba
Humaniora Jakarta. 2009
Siregar, Ashadi, Menyingkap
Media Penyiaran Membaca Televisi
Melihat Radio, LP3Y, Yogyakarta, 2001
Sugiyono,
Prof. Dr. dalam
Metode Penelitian Kombinasi (Mixed
Metode)
Rosda Karya, Bandung,
2014
Soenarto,
RM (20l l) Tata
Kelola Organisasi Radio Siaran ,
Yogyakarta, 2009
Moleong, Lexy. Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Remaja
Rosdakarya. Bandung, 2005.
Mulyana, Deddy. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Cetakan Kedua
Remaja Rosda karya. Bandung. 2002.
Nurudin.. Komunikasi Massa.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2003
Nurudin.. Sistem Komunikasi
Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. 2008
Pawito.. Penelitian Komunikasi
Kualitatif. Yogyakarta: LkiS Pelangi
Aksara, 2007
Rahmat, Jalaluddin. . Psikologi
Komunikasi. Bandung:
Remaja
Rosdakarya, 2004
Taufik, M Tata, Etika Komunikasi
Islam, Sahifa, Bandung, 2008
DAN INFORMASI RADIO ABDI PERSADA FM BANJARMASIN
Oleh:
M.S. Sailillah
Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Banjarmasin
Abstract
This study aims to determine the influence of motives and satisfaction
withlistener loyalty programs humming dusk and information
Banjarmasin Abdi Persada Fm Radio . . The underlying motives for
using media audiences and the satisfaction he felt after using these
media will affect the loyalty to a media audience .
According to Childers , et al . , ( 2001) in Christodoulides and
Michaelidou ( 2010) , can be used as a basic motif that is useful in
understanding the behavior of qkonsumen
such as satisfaction and loyalty . multiple linear regression analysis .
results of the studyindicate that the motif of information and
entertainment motifs are motifs listeners
which has been able to be satisfied by the program humming dusk and
information Banjarmasin Abdi Persada Fm Radio . While the motives of
personal identity and personal relationships have not been satisfied .
Directly proportional to the low condition of listener loyalty . The
results of a qualitative descriptive analysis showed that the motives and
satisfaction and a significant positive effect on the listener loyalty .
Keywords : Motives , Kepuasan Pendengar Radio , Use of Media
A. PENDAHULUAN
identitas
1. Latar Belakang Masalah
pemersatu bangsa dan pembentuk citra
Dunia penyiaran di Indonesia
berkembang
pesat
seiring
dengan
kemajuan teknologi serta dinamika
masyarakat.
Untuk
keseimbangan
memberikan
nasional
(flag
carrier),
positif bangsa di dunia internasional,
selain bertugas menyiarkan informasi,
pendidikan, budaya, dan hiburan.
Radio
Abdi
Persada
FM
dalam
memperoleh
Banjarmasin
pendidikan,
kebudayaan,
Pemerintah
sehat
pada
Selatan bukan berarti ruang geraknya
lembaga
dikat oleh policy pemerintah sebab
bersifat
Radio Abdi Persada FM Banjarmasin
independen, netral, tidak komersial,
adalah lembaga penyiaran publik milik
yang tidak semata-mata memproduksi
masyarakat seiring dengan disahkanya
acara siaran sesuai tuntutan liberalisasi
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2002
dan selera pasar, serta bukan pula
tentang Penyiaran saat ini berstatus
sebagai corong pemerintah, melainkan
lembaga penyiaran publik. Sebagai
berfungsi memberikan layanan untuk
lembaga penyiaran publik maka Radio
kepentingan masyarakat.
Abdi Persada FM Banjarmasin bersifat
informasi,
dan
hiburan
masyarakat,
penyiaran
yang
diperlukan
publik
Lembaga
diperlukan
oleh
yang
penyiaran
Negara
publik
Kesatuan
Republik Indonesia yang merupakan
negara kepulauan, berfungsi sebagai
independen,
meskipun
Provinsi
netral,
dan
milik
Kalimantan
berfungsi
melayani kebutuhan masyarakat.
Komunikasi
dalam
konteks
apapun adalah bentuk dasar adaptasi
terhadap lingkungan (Mulyana, 2011).
Tinjauan Pustaka
Untuk
dapat
komunikasi
menciptakan
iklim
1. Konsep Dasar Teori
yang
perlu
Di awal awal
baik
tahun 80-an
memahami kedua hal tersebut serta
ketika
keadaan penyiar dan operator, editor
kejayaan, muncul pesaing media baru
dan wartawan pencari berita dengan
yang bernama televisi. Banyak prediksi
pihak manajemen.
yang memperhitungkan bahwa radio
Dengan
memperhatikan
akan
radio
berada
rontok
pada
puncak
disebabkan
permasalahan tersebut di atas, maka
sebagai
dalam penulisan hasil penelitian mini
kekuatan ganda audio dan visual,
ini, penulis mengangkat topik dengan
radio pasti kalah dalam persaingan
Persepsi Pendengar Terhadap
judul
dalam
pesaing
merebut
baru
televisi
memiliki
hati
penonton,
akan
berpindah
Acara Senandung Senja & Informasi
penggemar
Radio Abdi Persada Fm. Banjarmasin “
menjadi pemirsa baru televisi.
2.
Perumusan Masalah
Pengertian
“Radio”
Berdasarkan uraian di atas dapat
ensiklopedi
Indonesia
radio
diajukan rumusan masalah sebagai
penyampaian
berikut:
pemanfaatan
Bagaimana
persepsi pendengar terhadap
acara
menurut
yaitu
informasi
:
dengan
gelombang
elektromagnetik bebas yang memiliki
senandung senja & informasi Radio
frequensi
Abdi Persada Fm Banjarmasin
(panjang gelombang lebih besar dari 1
kurang
dari
300
GHz
mm). Sedangkan istilah “radio siaran”
atau “siaran radio” berasal dari kata
6. Siaran langsung oleh radio dari
“radio broadcast” (Inggris) atau “radio
lokasi kejadian merupakan hal yang
omroep”
mudah.
(Belanda)
penyampaian
artinya
informasi
yaitu
kepada
khalayak berupa suara yang berjalan
satu
arah
dengan
memanfaatkan
gelombang radio sebagai media.
Menurut Onong (1990)
7. Buta huruf bukan menjadi kendala
bagi khalayak radio.
Beberapa hal penting yang menjadi
catatan
Onong (1990)
yaitu tentang
kelebihan dan kelemahan media radio
mengemukakan beberapa kelebihan
yaitu :
media radio:
2. Kelemahan Radio Sebagai Media
1. Radio merupakan sarana tercepat
Penyiaran antara lain :
penyebar berita.
2. Radio dapat diterima di daerah yang
tidak terjangkau oleh listrik.
1. Selintas
Siaran radio cepat hilang dan
mudah dilupakan. Pendengar tidak
3. Produksi radio cukup murah.
bisa
4. Banyak radio mampu membangun
didengarnya, tidak seperti pembaca
stasiun radio regional dan lokal
surat kabar yang bisa mengulang
untuk pelayanan masyarakat dan
bacaannya dari awal tulisan.
kesehatan
5. Radio mempunyai potensi untuk
mengulang
apa
yang
2. Batasan waktu
Waktu
siaran
hanya
24
radio
relatif
jam
sehari,
menjadi medium yang cepat, akrab
terbatas,
dan mudah terjangkau.
berbeda dengan koran yang bisa
menambah jumlah halaman dengan
memahami sikap, pandangan, perasaan
bebas. Artinya waktu yang 24 jam
dan perilaku individu atau sekelompok
sehari tidak bisa ditambah menjadi
orang.
25 jam atau lebih.
Dari
3. Ber-alur linier
definisi
tersebut
maka
dapat disimpulkan bahwa penelitian
Program disajikan dan didengar
kualitatif
adalah
penelitian
untuk
yang
oleh khalayak berdasarkan urutan
bermaksud
memahami
yang sudah ada (run down).
fenomena tentang apa yang dialami
METODOLOGI PENELITIAN
oleh
1. Metode Penelitian
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan
Penelitian
ini
subyek
penelitian
misalnya
menggunakan
dan lain-lain dengan cara deskripsi
metode kualitatif di mana penelitian
dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
menggunakan data deskripstif
pada
berupa
suatu
konteks
khusus
yang
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
alamiah dan dengan memanfaatkan
orang dan perilaku yang dapat diamati
berbagai metode ilmiah.
(Prof. Dr. Lexy J. Moeleong, MA
mengutip
pendapat
Bogdan
dan
Penelitian
penelitian
ini
kualitatif
merupakan
dengan
tipe
Biklen, 2011: 9). Penelitian kualitatif
eksplorasi dan menggunakan metode
dari sisi definisi lainnya dikemukankan
analisis
bahwa hal itu merupakan penelitian
analysis yang
yang
mengetahui persepsi
terbuka
memanfaatkan
untuk
wawancara
menelaah
dan
penerimaan
atau reception
bertujuan
untuk
masyarakat
terhadap program radio siaran milik
non
pemerintah.
Dalam reception
di
radio
atau
tidak. Interprestasi
analysis perlu diperhatikan bahwa radio
merupakan
mengirimkan pesan melalui kode-kode
menjelaskan
yang disampaikan melalui audio dan
memahami pengalaman.
pendengar
2. Setting Penelitian
dapat
menerima
menganalisa
tersebut. Reception
dan
sebuah
istilah
bagaimana
untuk
kita
pesan-pesan
Penelitian ini dilakukan pada
analysis meliputi
remaja dan ibu-ibu rumah tangga di
persepsi, pemikiran, preferensi dan
Kelurahan
interprestasi.
Kecamatan Banjarmasin Utara yang
Persepsi
adalah
Sungai
Miai
Dalam,
program
pengalaman tentang obyek, peristiwa
menjadi
atau
yang
acara senandung & informasi senja di
menyimpulkan
Radio Abdi Persada Banjarmasin. Ada
hubungan-hubungan
diperoleh
informasi
Pemikiran
dengan
dan
menafsirkan
didefinisikan
pesan.
beberapa
sebagai
tersebut
pendengar
alasan
dipilihnya
adalah
lokasi
berdasarkan
perbuatan individu dalam menimbang-
pengamatan sementara peneliti bahwa
nimbang, menguraikan, menghubung-
di daerah tersebut sangat banyak ibu-
hubungkan
akhirnya
ibu rumah tangga menyenangi acara
mengambil keputusan. Preferensi yaitu
tersebut, sehingga dapat disimpulkan
semua ungkapan emosi individu yang
bahwa antusiasme remaja dan ibu-ibu
menyertai pemikiran persepsi ketika
rumah tangga sebagi khalayak begitu
menerima pesan, apakah pendengar
besar.
sampai
menyukai siaran dari penyiar tersebut
3.
Populasi dan Teknik Pemilihan
sebagai
Informan/Narasumber
populasi
adalah
acara
senandung senja & informasi
Dalam penelitian kali ini yang
menjadi
pendengar
3.
beberapa
Jumlah
dari
informan
juga
dibatasi sebanya 10 orang. Hal ini
remaja dan ibu-ibu rumah tangga di
sesuai
Kelurahan
disampaikan oleh beberapa tokoh
Sungai
Miai
Dalam,
dengan
teori
yang
Kecamatan Banjarmasin Utara. Namun,
penelitian
komunikasi
bahwa
tidak semua populasi akan dijadikan
informan
dalam
sebuah
sampel untuk menggali data. Ada
penelitian
berjenis
kualitatif
beberapa alasan mengapa hal tersebut
adalah 10 sampai 15 orang saja.
4. Teknik Pengumpulan Data
dilakukan, diantaranya:
1. Metode pengambilan informan yang
digunakan
dalam
penelitian
adalah purposive sampel
bersyarat)
ini
Teknik
pengumpulan
data
merupakan langkah yang paling utama
(sampel
dalam
yang mana informan
utama
penelitian , karena tujuan
dari
penelitian
adalah
yang
mendapatkan data. Menurut Prof. Dr.
disesuaikan dengan tema penelitian.
Sugiyono dalam Metode Penelitian
2. Tentunya
Kombinasi (Mixed Metode) (Pebruari
tersebut
kita
tentukan
penelitian
ini
mengkhususkan pada beberapa
2014)
karakteristik
dilakukan
informan/narasumbernya
berbagai sumber
yakni individu
yang
tercatat
pengumpulan
dalam
data
berbagai
dapat
setting,
dan berbagai cara.
Bila dilihat dari settingnya data dapat
dikumpulkan pada setting
alamiah
sehingga
memudahkan
kita
(natural setting) pada laboratorium
menganalisisnya,
dengan metode eksprimen, di sekolah
wawancara
dengan tenaga pendidikan di rumah
melakukan observasi langsung sebagai
dengan
pembantu
beberapa
responden,
pada
sekaligus
mendalam
Data
5. Teknik Analisis Data
melakukan
(teknik
wawancara
pengumpulan
dengan
mendalam
data
yang
dapat
pelengkap
pengumpulan data.
diperoleh
kita
dan
seminar, diskusi, di jalan dan lain lain.
primer
dalam
Data yang didapat dari hasil
diskusi
(catatan
dan
rekaman)
didasarkan pada percakapan secara
kemudian ditranskrip berurutan sesuai
intensif dengan suatu tujuan tertentu)
dengan ringkasan diskusi agar tidak
dengan
menggali
ada data yang terlewatkan. Menurut
informasi-informasi penting dan tajam
Prof. Dr. Sugiyono analisis data hasil
seputar tema penelitian yang dipandu
diskusi harus memperhatikan lima
dengan sebuah guide interview sebagai
faktor sebagai berikut :
bahan dasar wawancara, akan tetapi
1. Menentukan istilah yang digunakan
informan
dalam
untuk
aktualisasinya
berkembang
dapat
sejalan
dengan
wawancara yang berlangsung. Karena
salah
satu
keuntungan
beserta
maknanya,
kemudian
mengelompokan konsep yang mirip.
2. Menentukan
konteks
kalimat
dalam
dengan melihat stimuli/pemicunya
wawancara mendalam adalah kita lebih
dan kemudian diinterpretasi sesuai
mudah
konteks tersebut.
merekam
hasil
wawancara
3. Memperhatikan alur diskusi dan
2. Descriptive
mencatat perubahan serta posisi
rangkuman
partisipan
yang disusun sesuai tingkatan tema.
setelah
berinteraksi
4. Lebih memperhatikan respon yang
dan
sesuai
komentar
3. Interpretation,
dengan partisipan lain.
spesifik
statements,
pengalaman
yang
yaitu
dibuat
deskriptif
yaitu
partisipan
penafsiran
dengan
dengan
proses
memberikan
daripada respon yang kurang jelas
pemaknaan
dan terlalu teoritis.
pemberian makna secara deskriptif,
5. Jeli dalam mencari ide yang tersirat
sepanjang diskusi.
maka
pada
harus
data.
merefleksikan
Saat
bias
peneliti itu sendiri.
Data yang dilaporkan haruslah
Pada
dasarnya
analisis
data
deskriptif dan menyajikan pemaknaan
merupakan penyusunan data sesuai
data tersebut. Hal ini berbeda dengan
dengan
hanya
data.
mendapatkan jawaban atas perumusan
Kemudian menurut Krueger dalam
masalah. Oleh karena itu, data yang
Focus groups: A Practical Guide for
dihasilkan
Applied
sedalam mungkin, jika dimungkinkan
membuat
Research,
ringkasan
data
dilaporkan
tema
dalam tiga tingkatan:
menggali
1. Raw data, yaitu data mentah yang
untuk
dan
kategori
haruslah
data
untuk
seaktual
dan
sebanyak-banyaknya
mempertajam
dalam
sesuai pernyataan partisipan dalam
penganalisisan.
diskusi dan dikategorisasi sesuai
merupakan ciri khas dari penelitian
tingkatan tema.
kualitatif
bahwa
Hal
proses
realita
tersebut
dan
data
sebagai fakta di lapangan tidaklah
menikmati program Siaran
stagnan, akan tetapi dinamis sesuai
Abdi Persada.
dengan perkembangan di lapangan.
7.
Radio
Analisis Positioning
6. Analisis Target Audience
Di tengah situasi yang semakin
Target audience adalah memilih
kompetitif,
usaha
penyelenggaraan
satu atau beberapa segmen audience
bisnis media radio sangat memerlukan
yang akan menjadi fokus kegiatan-
strategi radio positioning. Positioning
kegiatan pemasaran Senandung senja &
adalah
informasi serta promosi dari sponsor
berhubungan
acara.
khalayak menempatkan suatu produk,
Dalam
komunikasi
dengan
yang
bagaimana
audience
merek, atau perusahaan di dalam
selective
otaknya. Suatu produk harus memiliki
exposure, artinya audience secara aktif
pernyataan positioning yang mewakili
memilih
mau
hubungan erat dengan strategi merebut
terhadap
konsumen dan harus bisa mewakili
informasi, misalnya promosi produk
citra atau persepsi yang hendak dicetak
atau iklan.
dalam benak konsumen. Pernyataan
Target siaran Radio Abdi Persada di
positioning
kota Banjarmasin
diolah dalam bentuk rangkaian kalimat
melakukan
targeting,
strategi
suatu
mau
mengekspos
proses
atau
dirinya
tidak
100% area dapat
terjangkau, serta daerah sekitarnya 70%
menarik
sehingga target audience masyarakat
menarik.
kota Banjarmasin
umumnya
dapat
berupa
dan
kata-kata
disampaikan
yang
dengan
Superioritas,
suatu
struktur
menyangkut
persaingan yang dialami perusahaan
yaitu :
atau produk yang unggul di berbagai
1.
bidang
terhadap
Superioritas
adalah
pesaingnya.
keadaan
Suara penyiar yang merdu, renyah
dan sapaannya yang khas sangat
yang
sangat ideal, namun biasanya sangat
kegemaran pendengar
disukai oleh pendengarnya
2.
Acaranya variatif
tidak monoton
sulit tercapai. Misalnya, produk yang
dan
kuat, hebat, dan lebih segala-galanya
kepada
membutuhkan
mengeluarkan pendapat maupun
biaya
sangat
besar
untuk memproduksinya.
8.
memberi
peluang
pendengar
untuk
emosinya.
Brand image
Ditengah
banyak
3.
selalu
aktual
radio
disampaikan secara dua arah yaitu
komersial saat ini, Radio Abdi Persada
dari redaksi radio dan dari laporan
FM mewujudkannya, sebagian besar
pandangan mata pendengar ketika
program acara yang disajikan
menemukan suatu insiden yang
radio ini
dominasi
Informasi
dalam
adalah program khusus
senandung senja & informasi dengan
menarik di lapangan
4.
Lagu lagu yang ditawarkan adalah
prosentase hampir 100%. yang menjadi
lagu yang mengelporasi keinginan
populasi penelitian ini menyukai dan
pendengar
bahkan gandrung acara ini. Hal ini
disebabkan
beberapa
hal
yang
5.
Seperti
tak
ada
jarak
yang
membatasi antara penyiar dengan
pendengarnya
sehingga
tali
simpati dan empaty selalu terbina
acara yang disiarkan setiap hari
dengan baik
sedangkan acara mingguan yaitu
Kesimpulan
Dari
acara yang disiarkan satu minggu
penelitian
yang
dilakukan
telah
mengenai
persepsi pendengar terhadap
acara
sekali..
3. Evaluasi management Radio Abdi
Persada FM
melakukan evaluasi
senandung senja & informasi Radio
selama 3 bulan sekali, dengan selalu
Abdi Persada Fm Banjarmasin
dalam
memantau target pendengar dengan
memperoleh simpati pendengar dapat
memanfaatkan program acara yang
disimpulkan bahwa strategi penyiaran
lain Program ini merupakan acara
yang dilakukan adalah:
interaktif dengan pendengar via
1. Perencanaan Program Radio Abdi
telepon. Inti dari acara ini adalah
Persada Fm dalam merencanakan
untuk
program
dengan
dikehendaki
Hal
tersebut
perbaikan mutu siaran Radio Abdi
dengan
harapan
Persada FM.
disesuaikan
segmentasinya.
dilakukan,
pendengar
keseimbangan
memperoleh
antara
kebutuhan
hiburan dan informasi
2. Produksi Radio Abdi Persada Fm
mengetahui
apa
pendengar
yang
untuk
Dari situlah pihak
radio bisa mengetahui apa yang
dikehendaki
pendengar,
yang
nantinya menjadi pijakan dalam
menyusun program.
hanya memproduksi acara harian
4. Segmentasi Radio Abdi Persada Fm
dan mingguan. Acara harian yaitu
bukan berdasarkan usia maupun
strata sosial sebab
bidikan Radio
Abdi Persada Fm adalah masyarakat
Baran, Stanley.J,
Pengantar
Komunikasi Massa Jilid 1 Edisi 5
Melek Media & Budaya, Erlangga,
Cirakas, Jakarta. 2012
secara umum.
5. Target siaran Radio Abdi Persada
Fm
adalah masyarakat umum di
Biagi , Sirley Media/Impact
Pengantar Media Massa Edisi 9,
Media/Impact An Introduction
to
Mass Media
Salemba, Humanika,
Jakarta, 2010
Kota Banjarmasin khususnya dan
umumnya yang berada disekitarnya,
yang dapat menikmati
program
siaran Radio Abdi Persada Fm
6. Positioning
adalah
bagaimana
menempatkan promosi iklan dalam
acara
yang
member
diupayakan
peluang
Bungin, Burhan. .Metodelogi
Penelitian
Sosial
Format-format
kuantitatif dan kualitatif. University
Press, Surabaya, Airlangga, 2001
Bungin,
Burhan..
Sosiologi
Komunikasi (Teori, Paradigma, dan
Discourse.
Teknologi Komunikasi di Masyarakat).
Jakarta: Kencana Prenada Media.
Group, 2008
tidak
pendengar
berpindah channel
Boulding, W., Kaira, A., Staelin,
R. and Zeithaml, V.A.. A Dynamic
Process Model Of Service Quality:
From Expectations To Behavioral
Intentions. Journal of Marketing
Research Vol. 30, February, 1993 pp. 727
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvjinaro dan Lukiati
Cangara,
Hafied.. Pengantar
Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada. 2003
Komala Erdinaya. Komunikasi Massa
Suatu.Pengantar. Bandung: PT Remaja
Effendy,
Onong
Uchjana,
“Radio Siaran Teori dan Praktek”,
Mandar Maju, Bandung, 2003.
Rosdakarya. 2004.
Azwar,
Saifuddin.
Sikap
Manusia: Teori Dan Pengukurannya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2003.
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu
Komunikasi, Teori dan Praktek.
Bandung: Remaja Rosdakarya.1990,
Ensiklopedi Indonesia Penerbit
Djembatan 1992 Jakarta
Theo
Stokkink,
The
Professional
Radio
Presenter
terjemahan, Kanisius,
Yogyakarta,
1997
Griffin,Jill.. Customer Loyalty:
Menumbuhkan dan Mempertahankan
Kesetiaan Pelanggan. Alih Bahasa: Dwi
Kartini Yahya. Jakarta: Erlangga. 2005
Junaidi,
Shellyana
dan
Dharmmesta, Basu Swastha. Pengaruh
Ketidakpuasan
Konsumen,
Karakteristik Kategori Produk, dan
Kebutuhan Mencari C. 2002.
Krueger, Focus groups: A
Practical Guide for Applied Research,
Kriyantono,
Rahmat. Teknik
Praktis Riset Komunikasi, Cetakan
ketiga. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group. 2008.
Kriyantono, Rachmat. Teknis
Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:
Kencana
Prenada
Media
Group.Mowen, . 2006
Kuswandi,Wawan.. Komunikas
i Massa- Sebuah Analisis Isi Media
Televisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996
Moleong,Lexy.J, Prof. Dr. Ma.
Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi
Revisi Rosda Remajak Karya.Bandung.
2011
Littlejohn, Stephen W. Teori
Komunikasi,
Theories
of
Communication edisi 9 . Selemba
Humaniora Jakarta. 2009
Siregar, Ashadi, Menyingkap
Media Penyiaran Membaca Televisi
Melihat Radio, LP3Y, Yogyakarta, 2001
Sugiyono,
Prof. Dr. dalam
Metode Penelitian Kombinasi (Mixed
Metode)
Rosda Karya, Bandung,
2014
Soenarto,
RM (20l l) Tata
Kelola Organisasi Radio Siaran ,
Yogyakarta, 2009
Moleong, Lexy. Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Remaja
Rosdakarya. Bandung, 2005.
Mulyana, Deddy. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Cetakan Kedua
Remaja Rosda karya. Bandung. 2002.
Nurudin.. Komunikasi Massa.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2003
Nurudin.. Sistem Komunikasi
Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. 2008
Pawito.. Penelitian Komunikasi
Kualitatif. Yogyakarta: LkiS Pelangi
Aksara, 2007
Rahmat, Jalaluddin. . Psikologi
Komunikasi. Bandung:
Remaja
Rosdakarya, 2004
Taufik, M Tata, Etika Komunikasi
Islam, Sahifa, Bandung, 2008