4. Metode Peninjauan Lapangan. 5. Tes dan Observasi Prestasi Kerja.
6. Metode Evaluasi Kelompok.
2.7.1.1. Rating Scale Skala Penilaian
Adalah metode penilaian subyektif yang dilakukan oleh penilai terhadap prestasi kerja karyawan dengan skala tertentu dari rendah sampai
tinggi. Penilaian prestasi kerja hanya didasarkan pada pendapat penilai yang membandingkan hasil pekerjaan karyawan dengan faktor-faktor yang
dianggap penting bagi pelaksanaan kerja tersebut. Formulir penilaian biasanya diisi oleh atasan langsung dengan
menandai tanggapan yang paling sesuai untuk setiap dimensi pelaksanaan kerja. Tanggapan-tanggapan penilai bisa diberikan dengan nilai-nilai
numerik agar memungkinkan skor rata-rata dihitung dan diperbandingkan diantara para karyawan. Kelebihan metode ini adalah tidak mahal dalam
penyusunan dan administrasinya, penilai hanya memerlukan sedikit latihan, tidak memakan waktu, dan dapat diterapkan untuk jumlah karyawan yang
besar. Sedangkan kelemahannya adalah kesulitan dalam menentukan kriteria yang relevan dengan pelaksanaan kerja. Dan bila kriteria prestasi kerja
tertentu sulit diidentifikasikan, formulir bisa berisi variabel-variabel kepribadian yang tidak relevan dan mengurangi arti penilaian. Hasilnya
adalah formulir dan prosedur yang distandardisasikan yang tidak selalu berhubungan dengan pelaksanaan kerja.
2.7.1.2. Checklist Pilihan yang sesuai dengan prestasi kerja
Dimaksudkan untuk mengurangi beban penilai. Penilai tinggal memilih kalimat-kalimat atau kata-kata yang menggambarkan prestasi kerja
dan karakteristik-karakteristik karyawan. Kebaikan
metode checklist
adalah ekonomis, mudah administrasinya, latihan bagi penilai terbatas, dan terstandarisasi.
Kelemahannya adalah penggunaan kriteria kepribadian disamping kriteria prestasi kerja, kemungkinan terjadinya bias penilai,, interpretasi salah
terhadap item-item checklist dan penggunaan bobot yang tidak tepat. Kelemahan yang lain adalah tidak memungkinkan penilai memberikan
penilaian relatif.
2.7.1.3. Metode Peristiwa Kritis
Metode peristiwa kritis merupakan metode penilaian yang mendasarkan pada catatan-catatan penilai yang menggambarkan perilaku
karyawan sangat baik atau sangat jelek dalam kaitannya dalam pelaksaanaan kerja. Metode peristiwa kritis sangat berguna dalm memberikan umpan
balik kepada karyawan dan mengurangi kesan kesalahan terakhir. Kelemahannya adalah para atasan sering tidak berminat mencatat peristiwa-
peristiwa kritis atau cenderung mengada-ada dan bersifat subyektif.
2.7.1.4. Metode Peninjauan Lapangan