Manfaat dan Kegunaan Penilaian Prestasi Kerja

timbulnya kesalahan dalam menjalankan pekerjaaan tersebut dapat dihindari. Prestasi kerja karyawan terhadap perusahaan atau organisasi kerjanya, tidak terbatas pada kemauan dan kemampuan karyawannya untuk melaksanakan program-program perusahaan, tetapi juga mengemukakan ide, gagasan yang dapat memajukan dan meningkatkan kesejahteraan karyawan maupun perusahaan. Maka dukungan dari perusahaan untuk menciptakan kondisi perusahaan yang mampu mendukung karyawannya berprestasi sangatlah diperlukan. Kelengkapan fasilitas yang dapat mempermudah timbulnya semangat berprestasi sedapat mungkin disediakan oleh perusahaan. Dengan demikian tujuan perusahaan dan karyawan dapat terwujud secara seimbang.

2.2. Manfaat dan Kegunaan Penilaian Prestasi Kerja

Penilaian prestasi kerja pada dasarnya merupakan pengawasan dan kontrol dari perusahaan terhadap kualitas karyawannya. Penilaian ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana perkembangan atau kualitas tenaga kerja yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau organisasi. Menurut Asri, 2000, beberapa manfaat dari penilaian prestasi kerja yaitu : a. Promosi. Informasi mengenai performance dan potensi karyawan perlu diketahui sebelum promosi untuk karyawan yang bersangkutan dilakukan. Kemudian informasi mengenai informasi tersebut dapat diketahui dari hasil penilaian prestasi kerja karyawan yang bersangkutan. Apakah promosi tersebut sudah tepat bagi karyawan ? Hal ini untuk menghindari adanya hambatan atau kegagalan dalam jabatan baru tersebut. Penilaian prestasi juga untuk promasi gajiupah. b. MutasiTransfer. Mutasi atau transfer jabatan juga diperlukan bagi perusahaan dalam situasi tertentu, dimana setiap jabatan yang akan didudukinya mendukung kelancaran pekerjaannya atau tidak. Untuk itu diperlukan penilaian prestasi kerja. c. Pengembangan Kualitas Personal. Kualitas tenga kerja perlu dikembangkan dalam kaitannya dengan pengembangan perusahaan secara menyeluruh yang dilakukan secara konsisten. Maka perusahaan harus selalu mengadakan penilaian terhadap prestasi kerja karyawannya secara periodik dan terus menerus. Dengan demikian dapat diketahui apakah tenaga kerja tersebut perlu mendapat latihan tambahan atau pendalaman untuk sistem kerja yang telah ada. Kegunaan-kegunaan penilaian prestasi kerja dapat dirinci sebagai berikut: a. Perbaikan Prestasi Kerja. Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, manajer dan departemen personalia dapat membetulkan kegiatan-kegiatan mereka untuk memperbaiki prestasi. b. Penyesuaian-Penyesuaian Kompensasi. Evaluasi prestasi kerja membantu para pengambil keputusan dalam kenaikan upah, pemberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya. c. Keputusan-Keputusan Penempatan. Promosi, transfer dan demosi biasanya didasarkan pada prestasi kerja masa lalu atau antisipasinya. Promosi sering merupakan bentuk penghargaan terhadap prestasi kerja masa lalu. d. Kebutuhan- Kebutuhan Latihan dan Pengembangan. Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kebutuhan latihan yang kurang. Demikian juga, prestasi yang baik mungkin mencerminkan potensi yang harus dikembangkan. e. Perencanaan dan Pengembangan Karier. Umpan balik prestasi mengarahkan keputusan-keputusan karier, yaitu tentang jalur karier tertentu yang harus diteliti. f. Penyimpangan-Penyimpangan Proses Staffing. Prestasi kerja yang baik atau jelek mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur staffing departemen personalia. g. Ketidak Akuratan Informasi. Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kesalahan-kesalahan dalam informasi analisis jabatan, rencana-rencana sumber daya manusia, atau komponen-komponen lain sistem informasi manajemen personalia. h. Kesalahan-Kesalahan Desain Pekerjaan. Prestasi kerja yang jelek mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam desain pekerjaan. Penilaian prestasi membantu diagnosa kesalahan-kesalahan tersebut. i. Kesempatan Kerja yang Adil. Penilaian prestasi kerja secara akurat akan menjamin keputusan- keputusan penempatan internal diambil tanpa diskriminasi. j. Tantangan-Tantangan Eksternal. Kadang-kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar lingkungan kerja, seperti keluarga, kesehatan, kondisi finansial, atau masalah pribadi lainnya. Dengan penilaian prestasi departemen personalia mungkin dapat menawarkan bantuan. Handoko, 1997 Mengacu dari hal tersebut diatas maka penilaian tentang prestasi kerja sangatlah diperlukan untuk menciptakan kondisi yang diinginkan, baik dari dalam diri karyawan itu sendiri maupun menciptakan kemajuan bagi perusahaan.

2.3. Tujuan Penilaian Prestasi Kerja