Penggolongan dan sumber antioksidan Mekanisme kerja antioksidan

Karena prekusor molekular untuk memulai proses umumnya merupakan produk hidroperoksida, ROOH, peroksidasi lipid merupakan reaksi rantai dengan berbagai efek yang potensial merusak. Untuk mengendalikan dan mengurangi peroksidasi lipid, baik manusia maupun alam memerlukan antioksidan Mayes, 2001.

5. Antioksidan a. Definisi antioksidan

Antioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas terhadap sel normal, protein, dan lemak. Antioksidan menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas , dan menghambat terjadinya reaksi berantai dari pembentukan radikal bebas yang dapat menimbulkan stres oksidatif Anonim, 2007.

b. Penggolongan dan sumber antioksidan

Antioksidan dapat digolongkan kedalam dua kelas: 1 antioksidan preventif, yang mengurangi kecepatan inisiasi permulaan rantai reaksi, dan 2 antioksidan pemutus rantai yang akan memotong perbanyakan reaksi berantai. Antioksidan preventif mencakup enzim katalase serta peroksidasi lain yang bereaksi dengan ROOH, dan zat-zat khelasi ion logam seperti DPTA dietilenetriaminepentaasetat serta EDTA etilenediaminetetraasetat. Antioksidan pemutus-rantai sering berupa senyawa fenol atau amin aromatic Mayes, 2001. Sumber-sumber antioksidan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu antioksidan sintetik antioksidan yang diperoleh dari hasil sintesa reaksi kimia dan antioksidan alami antioksidan hasil ekstraksi bahan alami. Beberapa contoh antioksidan sintetik yang diijinkan penggunaanya untuk makanan dan penggunaannya telah sering digunakan, yaitu butil hidroksi anisol BHA, butil hidroksi toluen BHT, propil galat, tert-butil hidoksi quinon TBHQ dan tokoferol Gordon, 1993. .Senyawa antioksidan alami tumbuhan umumnya adalah senyawa fenolik atau polifenolik yang dapat berupa golongan flavonoid, turunan asam sinamat, kumarin, tokoferol dan asam-asam organik polifungsional. Golongan flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan meliputi flavon, flavonol, isoflavon, katekin, flavonol dan kalkon Gordon, 1993.

c. Mekanisme kerja antioksidan

Mekanisme kerja antioksidan memiliki dua fungsi. Fungsi pertama merupakan fungsi utama dari antioksidan yaitu sebagai pemberi atom hidrogen. Antioksidan AH yang mempunyai fungsi utama tersebut sering disebut sebagai antioksidan primer. Senyawa ini dapat memberikan atom hidrogen secara cepat ke radikal lipida R ● , ROO ● atau mengubahnya ke bentuk lebih stabil, sementara turunan radikal antioksidan A ● tersebut memiliki keadaan lebih stabil dibanding radikal lipida. Fungsi kedua merupakan fungsi sekunder antioksidan, yaitu memperlambat laju autooksidasi dengan berbagai mekanisme diluar mekanisme pemutusan rantai autooksidasi dengan pengubahan radikal lipida ke bentuk lebih stabil Gordon, 1993. Penambahan antioksidan AH primer dengan konsentrasi rendah pada lipida dapat menghambat atau mencegah reaksi autooksidasi lemak dan minyak. Penambahan tersebut dapat menghalangi reaksi oksidasi pada tahap inisiasi maupun propagasi Gambar 1. Radikal-radikal antioksidan A ● yang terbentuk pada reaksi tersebut relatif stabil dan tidak mempunyai cukup energi untuk dapat bereaksi dengan molekul lipida lain membentuk radikal lipida baru Gordon, 1993. Inisiasi : R ● + AH ---------- RH + A ● Radikal lipid Propagasi : ROO ● + AH ------- ROOH + A ● Gambar 1. Reaksi Penghambatan Antioksi dan Primer Terhadap Radikal Lipida Gordon, 1993. Besar konsentrasi antioksidan yang ditambahkan dapat berpengaruh pada laju oksidasi. Pada konsentrasi tinggi, aktivitas antioksidan grup fenolik sering lenyap bahkan antioksidan tersebut menjadi prooksidan Gambar 2. Pengaruh jumlah konsentrasi pada laju oksidasi tergantung pada struktur antioksidan, kondisi dan sampel yang akan diuji. AH + O2 ----------- A ● + HOO ● AH + ROOH --------- RO ● + H2O + A ● Gambar 2. Antioksidan Bertindak Sebagai Prooksidan Pada Konsentrasi Tinggi Gordon, 1993.

6. Karbon Tetraklorida

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS EKSTRAK PROPOLIS DAN MADU SEBAGAI ANTIOKSIDAN TERHADAP PERUBAHAN KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS PUTIH JANTAN STRAIN WISTAR YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA ( CCL4)

0 3 25

EFEK KEMOPREVENTIF EKSTRAK CACING TANAH (LUMBRICUS RUBELLUS) PERORAL TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SUPEROXIDE DISMUTASE (SOD) DAN GAMBARAN INFLAMASI KRONIK PADA LAMBUNG TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI 7,12-DIMETHYLBENZ(α)ANTHRACENE (SEBAGA

0 20 15

PENGARUH EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum [Wight.] Walp.) TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA TIKUS (Rattus norvegicus) WISTAR JANTAN

1 6 1

EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) SEBAGAI HEPATOPROTEKTOR TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HATI TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DOSIS TOKSIK

0 3 17

EFEK PROTEKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI LAMBUNG TIKUS PUTIH GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI ETANOL

3 28 59

EFEK PROTEKTIF EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HATI TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI OLEH ETANOL

6 42 69

EFEK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten) Steenis)) YANG DIEKSTRAKSI ETANOL 70% TERHADAP AKTIVITAS ALT TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI ETANOL 50%

1 11 60

PENGARUH EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp.) TERHADAP TINGKAT HIDROLISIS PATI, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN SIFAT SENSORI NASI INSTAN

1 10 63

EFEK HEPATOPROTEKTIF INFUS DAUN SUKUN ( ARTOCARPUS ALTILIS (PARK.) FSB.) TERHADAP KERUSAKAN HATI TIKUS YANG DIINDUKSI DENGAN KARBON TETRAKLORIDA

1 1 16

EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp. ) SEBAGAI PENGAWET ALAMI ANTIMIKROBA

0 3 8