Metode Destruksi TINJAUAN PUSTAKA

garis resonansi yang telah diseleksi tetapi dapat juga timbul dari emisi dalam nyala. Emisi ini dapat disebabkan oleh emisi atom yang timbul dari atom-atom yang sedang diselidiki dan dapat juga dari emisi pita molekul. Jadi sebagai ganti intensitas isyarat dengan intensitas I A , detektor dapat menerima isyarat dengan intensitas I A + S dengan S ialah intensitas radiasi yang dipancarkan. Karena hanya diperlukan pengukuran yang timbul dari garis resonansi itu, dan pengganda detektor itu kemudian distel pada frekuensi ini, dengan cara ini, isyarat-isyarat yang timbul dari nyala, pada pada hekekatnya berkarakter arus searah, secara efektif disingkarkan Vogel, A.I, 1961. Sistem Pencatat Sistem pencatat yang digunakan pada instrumen SSA berfungsi untuk mengubah sinyal yang diterima melalui bentuk digital, berarti sistem pencatat mencegah atau mengurangi kesalahan dalam pembacaan skala secara paralaks, kesalahan interpolasi diantara pembagian skala dan sebagainya, serta menyeragamkan tampilnya data yaitu dalam satuan absorbansi. Sistem pencatat untuk instrumen SSA sekarang ini dilengkapi dengan suatu mikroprosesor komputer sehingga memungkinkan pembacaan langsung konsentrasi daripada analit di dalam sampel yang dianalisis Haswel, S.J, 1991

2.6. Metode Destruksi

Destruksi merupakan suatu cara perlakuan perombakan senyawa menjadi unsur-unsur sehingga dapat dianalisa. Metode destruksi organic dapat dilakukan dengan dua cara yaitu a. Metode destruksi kering Dry ashing b. Metode destruksi basah wet Digeston Penguraian sample dengan asam- asam kuat baik tungal maupun campuran dikenal dengan metode destruksi basah sedangakan penguraian sample dengan cara pengabuan sample dalam tanur dikenal dengan destruksi kering. Raimon, 1992 Universitas Sumatera Utara Metode destruksi basah dilakukan dengan memanaskan contoh organic dan biologis dengan adanya asam- asam mineral yamg pekat atau campurandari asam- assam tersebut. Jika asam yang digunakan cukup untuk mengoksidasi contoh dipanaskan dalam suhu yang cukup tinggi dan pemanasan dilanjutkan dalam waktu yang lama maka sebagian besar dari contoh telah teroksidasi dengan sempurna. Almatsier,R,. 1987 Asam- asam kuat yangdapat digunakan untuk mendestruksi sample organic adalah asasm nitrat HNO 3 , asam sulfat H 2 SO 4 , asam perklorat HClO 4 , asam klorida HCl yang dapat digunakansecara tunggal amuapun campuran Asam kuat yang umum digunakan untuk mendestruksi adalah asam nitrat. Kebaikan metode desrtuksi basah ini adalah metodenya sangat sederhana, karena oksidasinya kontiniu dan cepat serta unsur- unsur yang diperoleh mudah larut sehingga dapr ditentukan dengan metode analisis tertentu.Kekurangan metode ini adalah reaksi berlangsung sangat kuat dan dapat membuar residu keluar, maka dilakuakan pemanasan lebih berhati- hati. Egan,H.,1981 Metode destruksi basah dengan menggunakan asam nitrat pekat sebagai pengoksidasi dengan dikombinasikan menggunakan asam pengoksidasi lain seperti asam sulfat, asam perklorat dan hidrogen peroksida adalah metode yang paling lazim digunakan. Kesempurnaan destruksi ditandai dengan diperolehnya larutan jernih pada larutan hasil destruksi, yang menunjukkan bahwa semua konstituen yang ada telah larut sempurna atau penguraian senyawa-senyawa organik telah berjalan dengan baik. Senyawa-senyawa garam yang terbentuk setelah hasil destruksi merupakan senyawa garam yang stabil yang dapat disimpan selama beberapa hari, untuk selanjutnya dianalisis konsentrasi logamnya dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom SSA Raimon, 1992. Universitas Sumatera Utara

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Analisis Kadar Logam Kadmium (Cd) pada Air Minum Dalam Kemasan Galon Isi Ulang dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom

14 123 47

Analisis Kadar Logam Kadmium (Cd), Kromium (Cr), Timbal (Pb), Dan Besi (Fe) Pada Hewan Undur-Undur Darat (myrmeleon Sp.) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

9 131 82

Penentuan Kadar Ion Zinkum (Zn2+), Kadmium (Cd2+) Dan Natrium (Na+) Dari Air Muara Sungai Asahan Tanjung Balai Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

0 44 60

Analisis Kadar Kemurnian Gliserin Dengan Metode Natrium Meta Periodat Dan Kadar Unsur Besi ( Fe ) Dan Zinkum ( Zn ) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (AAS)

28 154 58

Penentuan Kadar Logam Cadmium(Cd), Tembaga (Cu), Crom (Cr), Besi (Fe), Nikel (Ni), dan Zinkum (Zn) dari beberapa Jenis Kerang Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom ( SSA)

5 52 92

Analisa Logam Mangan (Mn) Dan Seng (Zn) Terhadap Limbah Cair Industri Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom

0 96 42

Penentuan Kadar Logam Kadmium Cd ) Dan Logam Zinkum ( Zn ) Dalam Black Liquor Pada Industri Pulp Proses Kraft Dari Toba Pulp Lestari Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom ( Ssa)

4 71 53

Penggunaan Kitosan Dari Tulang Rawan Cumi-Cumi (Loligo Pealli) Untuk Menurunkan Kadar Ion Logam Cd Dengan Menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom

4 91 6

Penentuan Kadar Viskositas Pada Saat Diwasher Iv Pada Proses Pembuatan Pulp Di Pt. Toba Pulp Lestari (Tpl)

4 61 42

Penentuan Kadar Logam Mangan (Mn) Dan Krom (Cr) Dalam Air Minum Hasil Penyaringan Yamaha Water Purifier Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom

1 69 57