Pengaruh Perputaran Aktiva Tetap, Piutang Dan Persesdiaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdapat Di Bursa Efek Indonesia

SKRIPSI PENGARUH PERPUTARAN AKTIVA TETAP, PIUTANG DAN PERSESDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA
OLEH :
MAY DIANA BR PERANGIN-ANGIN 110522003
PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “PENGARUH PERPUTARAN AKTIVA TETAP, PIUTANG DAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, Februari 2013
May Diana Br Perangin-angin 110522003

KATA PENGANTAR
Segala kemuliaan, pujian dan ucapan syukur hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan berkat dari awal hingga akhir pengerjaan skripsi ini untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Departemen Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa pengerjaan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Teristimewa untuk kedua orang tua terkasih, ayahanda B. Perangin-angin dan ibunda S br. Tarigan buat setiap doa, dukungan dan kasih yang begitu berharga. Selain itu penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak selama perkuliahan hingga penulisan skripsi ini selesai. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. H. Arifin Lubis, MM,Ak selaku Plt Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS,Ak selaku Ketua Departemen
Akuntansi dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM,Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi. 3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si,Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM.Ak selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi. 4. Bapak Keulana Erwin, SE. M.Si.Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan waktu dan pemikiran untuk membimbing penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

5. Bapak Dr. M. Utama Nasution, MM, Ak selaku Dosen Pembaca dan Penilai yang telah memberikan petunjuk dan saran kepada penulis dalam penyempurnaan skripsi ini.
6. Kakak-kakakku yang terkasih, Sry Arihta br. Perangin-angin S.Farm, Apt, Dwitro Munthe, S.Pd, Brigadir Marthin Perangin-angin, Emy anna br Tarigan yang selalu memberi dukungan dan motivasi serta membawa sukacita kepada penulis setiap saat.

7. Serta seluruh sahabat-sahabat penulis dan teman teman seperjuangan penulis di bangku perkuliahan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan yang setimpal atas
kasih, jerih payah, dan jasa-jasa mereka. Kiranya damai sejahtera dari Tuhan senantiasa menyertai kita. Amin.
Medan, Februari 2013
May Diana Br Perangin-angim 110522003

ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pengaruh perputaran Aktiva tetap, Piutang dan Persediaan terhadap ROA pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia” dengan menggunakan data periode 2009 hingga 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh antara Perputaran Aktiva tetap, Piutang dan Persediaan terhadap Profitabilitas pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan metode analisis statistic. Penelitian ini juga menggunakan data sekunder dari 12 perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengujian hipotesis menggunakan Uji-F dan Uji-t, dengan tingkat signifikansi (α) 5%. Pengerjaan analisa data dilakukan dengan menggunakan alat bantu software SPSS 18.00 for Windows.
Uji F menunjukkan bahwa variable perputaran Aktiva tetap, Piutang dan Persediaan tidak memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam menganalisis variabel ROA pada perusahaan Otomotif yang Terdapat di Bursa Efek Indonesia. Uji t juga mengindikasikan bahwa masing-masing variabel Perputaran Aktiva tetap dan perputaran Piutang tidak memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam menganalisa dan memprediksi besaran variabel ROA secara terpisah sedangkan perputran persediaan memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam menganalisa dan memprediksi besaran variabel ROA secara terpisah.
Kata kunci: Perputaran Aktiva tetap, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, dan Return on Asset.

DAFTAR ISI
PERNYATAAN………………..………………………………………… i KATA PENGANTAR................................................................................ ii ABSTRAK………………………………………………………………… iv DAFTAR ISI................................................................................................ vi DAFTAR TABEL....................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR.................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian............................................................ 1 1.2 Perumusan Masalah..................................................................... 7 1.3 Tujuan Penelitian......................................................................... 7 1.4 Manfaat Penelitian....................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aktiva tetap................................................................................. 9 2.1.1 Pengertian Aktiva tetap.......................................................9 2.1.2 Perputarn Aktiva tetap........................................................ 10 2.2 Piutang......................................................................................... 11 2.2.1 Pengertian Piutang.............................................................. 11 2.2.2Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya piutang............................................................................... 11 2.2.3 Varibel-variabel penting dalam piutang.............................12 2.3 Persediaan.................................................................................... 14 2.3.1 Pengertian........................................................................... 14 2.3.2 Perputaran Persediaan.........................................................17 2.4 Profitabilitas.................................................................................18
2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu.....................................................19
2.6 Kerangka Konseptual...................................................................22
2.7 Hipotesis Penelitian..................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian.............................................................................25 3.2 Defenisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel....................................................................................... 25 3.2.1 Identifikasi Variabel Penelitian..........................................25 3.2.2 Defenisi Operasional dan oengukkuran Variabel.............. 26


3.3 Populasi dan SampePenelitian..................................................... 27 3.4 Jenis Data.................................................................................... 28 3.5 Metode Pengumpulan Data..........................................................29 3.6 Teknik Analisis............................................................................ 30
3.6.1 Pengujian Asumsi Klasi................................................30 3.6.1.1 Uji Normalitas Data.................................................. 30 3.6.1.2 Uji Multikolinieritas.................................................. 31
3.6.1.3 Uji Heteroskedastisitas...........................................32 3.6.1.4 Uji Autokorelasi.....................................................34 3.6.1.5 Uji Signifikansi Parsial.......................................... 35 3.6.1.6 Uji Signifikansi Simultan.......................................36 3.6.1.7 Kkoefisien Determinasi......................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian............................................................................. 39 4.2 Analisais Hasil Penelitian............................................................ 40 4.2.1 Pengujian Asumsi Klasik....................................................40 4.2.1.1 Uji Normalitas Data................................................... 40 4.2.1.2 Uji Multikolinieritas...................................................44 4.2.1.3 Uji Heteroskedasitas.................................................. 46 4.2.1.4 Uji Autokorelasi.........................................................48 4.2.1.5 Uji Signifikansi Parsial.............................................. 49 4.2.1.6 Uji Signifikansi Simultan...........................................52 4.2.1.7 Koefisien Determinasi............................................... 54 4.3 Pembahasan Hail Analisis Penelitian...........................................56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan.................................................................................. 59 5.2 Keterbatasan Penelitian................................................................61 5.3 Saran............................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Judul

4.1 Uji Normalitas Menggunakan Histogram 4.2 Uji Normalitas ; Normal P-P Plot 4.3 Uji Heteroskedastisitas

Hal.
42 43 47

DAFTAR TABEL


Tabe l

Judul

2.1 Tabel Penelitian Terdahulu

3.1 Daftar defenisi operasional dan pengukuran variabel

3.2 Daftar populasi dan sampel penelitian

4.1 Data populasi dan sampel penelitian

4.2 Uji Normalitas (one-sample kolmogrov-smimov Test) 4.3 Uji Multikolinieritas (VIF)

4.4 Uji Autokorelasi

4.5 Uji t

4.6 Uji f 4.7 Uji Koefisien Determinasi 4.8 Pedeman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi


Hal . 19 28 28 40 41 45 49 50 52 54 55

ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Pengaruh perputaran Aktiva tetap, Piutang dan Persediaan terhadap ROA pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia” dengan menggunakan data periode 2009 hingga 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh antara Perputaran Aktiva tetap, Piutang dan Persediaan terhadap Profitabilitas pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan metode analisis statistic. Penelitian ini juga menggunakan data sekunder dari 12 perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengujian hipotesis menggunakan Uji-F dan Uji-t, dengan tingkat signifikansi (α) 5%. Pengerjaan analisa data dilakukan dengan menggunakan alat bantu software SPSS 18.00 for Windows.
Uji F menunjukkan bahwa variable perputaran Aktiva tetap, Piutang dan Persediaan tidak memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam menganalisis variabel ROA pada perusahaan Otomotif yang Terdapat di Bursa Efek Indonesia. Uji t juga mengindikasikan bahwa masing-masing variabel Perputaran Aktiva tetap dan perputaran Piutang tidak memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam menganalisa dan memprediksi besaran variabel ROA secara terpisah sedangkan perputran persediaan memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam menganalisa dan memprediksi besaran variabel ROA secara terpisah.
Kata kunci: Perputaran Aktiva tetap, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, dan Return on Asset.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan perekonomian Indonesia tidak terlepas dari peran serta perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Secara umum perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya (input), seperti bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang/jasa (output) bagi pelanggan (Warren, Reeve dan Fess, 2008:2). Peran serta perusahaan-perusahaan yang berorientasi pada profit/laba sangat besar bagi perekonomian Indonesia sehingga perusahaan-perusahaan tersebut harus diusahakan untuk terus beroperasi/beraktivitas bahkan terus mengalami perkembangan. Persaingan akan mendorong perusahaan-perusahaan untuk mengalami perkembangan karena dengan persaingan maka perusahaan-perusahaan akan terus berusaha menghasilkan produk yang berkualitas dan terjangkau oleh pasar. Sistem ekonomi pasarlah yang menciptakan terjadinya persaingan antara suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya (Eddy Soeryanto Soegoto, 2009:23).
Perusahaan-perusahaan yang terus berkembang akan terus melakukan upaya untuk meningkatkan profit/laba perusahaannya sehingga perusahaan akan berkontribusi positif bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat. Tujuan dari kebanyakan perusahaan adalah untuk memaksimumkan laba. Laba/profit adalah selisih antara jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang atau jasa yang dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya alam dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut (Warren, Reeve dan Fess, 2008:2).

Laba adalah selisih antara penerimaan dan biaya-biaya operasional. Kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba diukur dengan rasio rentabilitas/profitabilitas (Soemarso, 2010:381).
Profitabilitas merupakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencapai keuntungan juga memberikan ukuran tingkat efektivitas menejemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan. Penggunaan rasio probabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut. Hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan alat evaluasi kinerja menejemen selama ini, apakah mereka telah bekerja secara efektif atau tidak. Jika berhasil mencapai target yang telah ditentukan, mereka dikatakan telah berhasil mencapai target untuk periode atau beberapa periode. Namun, sebaliknya jika gagal atau tidak berhasil mencapai target yang telah ditentukan, ini akan menjadi pelajaran bagi manajeman untuk periode kedepan. Kegagalan ini harus diselidiki dimana letak kesalahan dan kelemahannya sehingga kejadian tersebut tidak terulang. Kemudian kegagalan dan keberhasilan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk perencanaan laba ke depan, sekaligus kemungkinan untuk menggantikan manajemen yang baru terutama setelah manajemen lama mengalami kegagalan (kasmir, 2008:196).

Aktiva tetap merupakan elemen utama dari kekayaan perusahaan yang berjumlah besar dan mengalami penyusutan dalam satu periode. Penentuan besaarnya jumlah biaya penyusutan aktiva tetap ini merupakan masalah penting dalam perusahaan, karena besar kecilnya investasi yang tertanam didalam aktiva tetap mempengaruhi dan efektivitas perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi pada laporan keuangan perusahaan tersebut. Aktiva tetap merupakan bagian utama dari modal kerja yang memegang peran yang cukup penting dalam mendukung kegiatan opersional perusahaan. Aktiva tetap (fixed assets) merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen. Dalam perusahaan, aktiva tetap dapat menempati bagian yang sangat signifikan pada total aktiva perusahaan secara keseluruhan (Warren, Reeve dan Fess, 2008:504). Ratio perputaran aktiva tetap menggambarkan kempuan perusahaan dalam menggunakan aktiva tetap yang dimilikinya untuk menghasilkan pendapatan (sawir 2003:16).
Industri otomotif merupakan industri padat modal yang dalam menjalankan kegiatan usahanya menggunakan banyak aktiva tetap seperti bangunan, pabrik, mesin-mesin dan sebagainya. Kebijakan terhadap pengelolaan aktiva tetap akan mempengaruhi laba bersih periode berjalan. Ratio yang dapat mengukur efisiensi pengelolaan aktiva tetap yaitu ratio tingkat perputaran aktiva tetap dimana menurut Sawir (2003:16), “Ratio perputaran aktiva tetap menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menggambarkan aktiva tetap yang dimilikinya untuk menghasilkan pendapatan.”

Piutang (receivable) meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya termasuk individu, perusahaan, atau organisasi lainnya. Piutang timbul dari penjualan kredit barang atau jasa. Posisi piutang dalam neraca yang merupakan bagian dari aktiva lancar, sangat mempengaruhi posisi aktiva. Piutang yang telah jatuh tempo akan ditagih untuk mendapatkan kas. Dalam penagihan piutang, berlangsung proses perubahan piutang menjadi kas. Proses tersebut akan terus berulang sepanjang piutang masih dapat ditagih. Artinya, piutang akan terus berputar. Piutang akan dikonversikan menjadi kas dalam satu periode akuntansi, yaitu satu tahun. Perputaran piutang dapat digunakan sebagai alat ukur seberapa sering piutang usaha berubah menjadi kas dalam setahun. Namun pada kenyataan, tidak semua piutang yang telah jatuh tempo dapat ditagih, bahkan harus dihapus karena berbagai alasan tertentu. Padahal perusahaan memerlukan aliran kas yang cukup untuk membiayai kegiatan operasionalnya (Warren, Reeve, Fess 2005:260).
Penetapan nilai persediaan memegang peran penting dalam proses mempertemukan pendapatan dan biaya untuk satu periode. Adanya pengelolaan pesediaan yang baik, maka perusahaan dapat dengan segera mengubah persediaan yang tersimpan menjadi laba melalui penjualan. Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali persediaan tersebut dijual dan diganti dalam waktu satu periode. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan barang, maka semakain tinggi biaya yang dapat ditekan sehingga semakin besar perolehan laba suatu perusahaan. Sebaliknya, jika semakin lambat perputaran persediaan barang, maka semakin kecil pula perolehan labanya (kasmir 2008:205).


Industri otomotif merupakan salah satu industri yang paling berkembang saat ini di Indonesia. Perkembangan ini dapat terlihat dari semakin bertambahnya jumlah kendaraan bermotor baik beroda dua maupun beroda empat di setiap daerah di Indonesia, meningkatnya pendirian (showroom) kendaraan bermotor yang baru, jalaan-jalan yang semakin macat akibat kendaraan bermotor yang jumlahnya semakin bertambah. Hal ini menunjukkan bahwa industri otomotif merupakan bidang industri yang memiliki peluang bisnis yang cukup baik. Namun, perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 sampai dengan 2011 masih belum mampu mempertahankan kemampuannya dalam memperoleh laba, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan yang mengalami tingkat profitabilitas yang menurun, dimana pada tahun 2009 produksi mobil anjlok hingga 22,6% menjadi hanya 464.816 unit. Penurunan produksi ini karena tekanan krisis finansial global, yang menyebabkan pasar mobil tidak bergairah sehingga menekan tingkat produksi. Dengan produksi sebesar 464.816 unit, maka utilisasi industri otomotif nasional pada 2009 lalu terpangkas menjadi 53,5%. Pada tahun 2010 produksi kendaraan bermotor meningkat pesat, sejalan dengan membaiknya kondisi ekonomi global, maupun domestik. Konsumen yang sebelumnya menunda pembelian mobil pada tahun 2009, melakukan pembelian pada tahun 2010, sehingga produksi meningkat sebesar 51,14% menjadi 702.508 unit. Pada tahun 2011 diperkirakan akan melampaui penjualan tahun 2010, melihat kinerja penjualan hingga Maret 2011 yang menunjukan peningkatan yang besar. Penjualan pada triwulan pertama 2011 telah mencapai 29,5% dari total penjualan 2010. Oleh karena itu, perusahaan otomotif di Indonesia dihadapkan

pada suatu keputusan penting untuk dapat meningkatkan kemampuan perusahaan

dalam memperoleh laba melalui pengelolaan sumber-sumber daya perusahaan

agar semakin efektif dan efisien (http://www.datacon.co.id/Otomotif-

2011Sepedamotor.html).

Hal tersebut dipengaruhi juga dengan indeks harga saham bursa efek

indonesia pada perusahaan otomotif yang terbaru adalah:

Kode perusahaan

Harga saham

AUTO


Rp 3.800

GDYR

Rp 12.100

GJTL

Rp 2.250

BRAM

Rp 2.800

INDS

Rp 4.075

INTA


Rp 530

MASA

Rp 365

NIPS

Rp 4.125

SMSM

Rp 2.400

TURI

Rp 900

UNTR


Rp 20.400

SUGI

Rp 355

Sumber : www.duniainvestasi.com/bei/summaries

Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis tertarik untuk meneliti hubungan

antara perputaran aktiva tetap, piutang dan persediaan terhadap profitabilitas

perusahaan dengan menjadikan perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI sebagai

objek penelitian dalam skripsi yang berjudul “ Pengaruh Perputaran Aktiva Tetap, Piutang dan Persediaan Terhadap Profitabilitas pada perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.” 1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Apakah perputaran aktiva tetap berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah perputaran piutang berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
3. Apakah perputaran persediaan berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

4. Apakah perputaran aktiva tetap, piutang dan persediaan berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas pada industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk menguji perputaran Aktiva tetap terhadap Profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdafrar di BEI.

2. Untuk menguji perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di BEI.
3. Untuk menguji perputaran Piutang terhadap Profitabilitas pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di BEI.
4. Untuk menguji perputaran Aktiva tetap, piutang, persediaan terhadap Profitabilitas pada perusahaan Otomotif yang terdaftar di BEI.
1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai
berikut: 1. Bagi peneliti, untuk menambah dan mengembangkan wawasan pengetahuan penulis apabila ditanya pendapatnya mengenai pengaruh perputaran aktiva tetap, piutang dan persediaan terhadap profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan masukan untuk menyempurnakan penelitian selaanjutnya yang sejenis, 3. Bagi para praktisi, sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan mengenai pengaruh perputaran aktiva tetap, piutang dan persediaan terhadap profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Aktiva Tetap 2.1.1 Pengertian Aktiva Tetap Menurut IAI (2009:Butir 16.2) “Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang dan jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif, dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.” Menurut Mulyadi (2001 : 591) yang dimaksut dengan Aktiva tetap adalah “kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali. Menurut Warren, dkk terjemahan Salemba Empat (2006 : 504) “Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen.” Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, setiap caraa perolehan juga berbeda cara pencatatannya. Menurut Smith terjemahan Sirait (1997 : 443) aktiva tetap dapat diperoleh dengan cara : 1. Pembelian berdasarkan kontrak pembayaran yang ditangguhkan, 2. Pembelian melalui lease modal,

3. Perolehan melalui penukaran aktiva nonmoneter, 4. Perolehan melalui penerbitan sekuritas, 5. Perolehan dengan membangun sendiri, 6. Perolehan dari pemberian dan penemuan.
Ikatan Akuntan Indonesia (2009 : 17.3) mengelompokkan metode
penyusutan menurut kriteria sebagai berikut :
1. Berdasarkan waktu a. Metode garis lurus (stright-line method) b. Metode pembebanan 1) Metode jumlah angka tahun (sum of the years digit method) 2) Metode saldo menurun/saldo menurun berganda (declining/double declining balance method)
2. berdasarkan penggunaan a. metode jam jasa (service hours method) b. metode jumlah unit produksi (productive-out put method)
3. berdasarkan kriteria lainnya a. methode berdasarkan jenis dan kelompok (group and composite method) b. metode anuitas (anuuity method) c. sistem persediaan (inventory system)
2.1.2. Perputaran Aktiva Tetap
Aktiva tetap merupakan bagian utama dari modal kerja yang memegang

peranan cukup penting dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan
dalam rangka memperoleh dana. Kebijakan terhadap pengelolaan aktiva tetap
akan mempengaruhi laba bersih periode berjalan. Rasio yang dapat mengukur
efisiensi pengelolaan aktiva tetap yaitu ratio tingkat perputaran aktiva tetap
(FATO). Sawir (2003:16) menyatakan, “Ratio perputaran aktiva tetap
mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada harta tetap seperti
pabrik dan peralatan dalam rangka menghasilkan penjualan atau berapa
rupiah penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang
diinvestasikan pada aktiva tetap.” Dengan melihat ratio ini kita bisa menilai

efisiensi dan efektivitas aktiva tetap dalam meningkatkan pendapatan. Menurut Stice, et al (2005:794), adapun rumus untuk menghitung perputaran aktiva tetap adalah sebagai berikut:

=

ℎ −

2.2. Piutang 2.2.1. Pengertian Piutang Piutang merupakan bagian penerimaan perusahaan yang sangat penting yang timbul sebagai akibat dari adanya kebijaksanaan penjualan barang atau jasa dengan kredit, dimana debitur tidak memberikan suatu jaminan yang secara resmi. Menurut Gitosudarmo (2002:81) “Piutang merupakan aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya kebijakan penjualan kredit.” Pos piutang yang terdapat dalam neraca biasanya merupakan bagian yang cukup besar dari aktiva lancar, oleh karena itu perlu mendapat perhatian yang cukup serius agar piutang ini dapat dikelola dengan cara yang seefisien mungkin. 2.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Piutang Perputaran piutang yang dimiliki suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah penjualan kredit, sehingga didalam usaha pengendalian piutang dilakukan oleh perusahaan adalah melalui kebijakan kredit yaitu harus memperhatikan tentang besarnya kebijaksanaan penjualan kredit yang dilakukan oleh perusahaan terhadap hasil produksinya. Menurut

Riyanto (2002:85) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besar
kecilnya piutang.

1. Volume Penjualan Kredit Makin besar volume penjualan kredit yang dilakukan, makin besar pula investasi yang ditanamkan dalam piutang. Semakin besarnya volume penjualan kredit tiap tahunnya berarti perusahaan itu harus menyediakan investasi lebih besar lagi dalam piutang. Makin besar jumlah piutang berarti makin besar resikonya, tetapi bersamaan dengan itu juga memperbesar profitabilitasnya.
2. Syarat Pembayaran Penjualan Kredit Syarat pembayar penjualan kredit dapat bersifat ketat atau lunak. Apabila perusahaan menetapkan syarat pembayaran yang ketat berarti perusahaan lebih mengutamakan keselamatan kredit daripada profitabilitasnya. Semakin panjang batas waktu pembayaran kredit berarti semakin besar jumlah piutangnya. 3. Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit Pembatasan kredit juga harus ditetapkan oleh perusahaan dalam memberikan kredit. Makin tinggi pembatasan kredit yang ditetapkan bagi masing-masing langganan, berarti semakin besar pula dana yang diinvestasikan dalam piutang. 4. Kebijakan Dalam Mengumpulkan Piutang Kebijakan pengumpulan piutang oleh perusahaan dapat dilakukan secara aktif maupun pasif. Apabila perusahaan menerapkan kebijaksanaan pengumpulan piutang secara aktif, artinya perusahaan melakukan penagihan sendiri, maka perusahaan akan mengeluarkan biaya yang lebih besar. Namun hal ini berbeda jika perusahaan menerapkan pengumpulan piutang secara pasif, maka investasi yang ditanamkan dalam piutang akan lebih besar. 5. Kebiasaan Membayar dari Para Pelanggan Kebiasaan membayar ini menyangkut pemanfaatan discount period oleh pelanggan, artinya semakin langganan ini memanfaatkan discount period, semakin kecil investasi yang ditanamkan dalam piutang.
2.2.3. Variabel-variabel Penting Dalam Piutang
Ada beberapa variabel penting yang terkait dengan piutang. Beberapa
variabel penting tersebut akan dijelaskan dibawah ini.
1. Standar Kredit

Standar kredit adalah salah satu kriteria yang dipakai perusahaan untuk menyeleksi para langganan yang diberi kredit dan beberapa jumlah yang dapat diberikan. Standar kredit sangat berhubungan dengan angka kredit, menurut sundjaja dan Barlian (2006 : 239) angka kredit adalah “prosedur yang dihasilkan dalam bentuk angka untuk mengukur keseleruhan kemampuan si peminjam dalam membayar kredit, yaitu dengan pembobotan rata-rata data keuangan dan karakteristik”.
2. Persyaratan Kredit Adapun yang dimaksud dengan persyaratan kredit adalah kondisi yang disyaratkan untuk pembayaran kembali piutang dari para langganan atau disebut juga dengan syarat pembayaran yang dibutuhkan bagi pelanggan. Persyaratan kredit meliputi tiga hal yaitu : potongan tunai, periode potongan tunai, dan periode kredit.” 3. Kebijakan Kredit dan Pengumpulan Piutang Kebijakan kredit ditentukan oleh perusahaan yang bersangkutan dan pengumpulan piutang berdasarkan pada umur piutang yang telah ditetapkan sebelumnya. Kebijakan penagihan piutang menurut sundjaja dan Barlian (2007 : 252) adalah “sekumpulan prosedur penagihan suatu piutang dagang pada saat jatuh tempo.”
a. Rasio Perputaran Piutang Rasio perputara piutang memberikan pandangan mengenai kualitas piutang perusahaan dan seberapa berhasilnya perusahaan dalam

penagihannya. Semakin cepat perputaran piutang menandakan
bahwa modal dapat digunakan secara efisien. Hal tersebut sejalan
dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Munawir (2002 : 75)
yaitu :
Semakin tinggi (turn over) menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya kalau rasio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang sehingga memerlukan analisa lebih lanjut, mungkin karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijaksanaan pemberian kredit.
Maka menurut Syamsuddin (2000 : 49) tingkat perputaran piutang
dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

=



Rata-rata piutang diperoleh dengan cara sebagai berikut: − = + ℎ 2

Semakin tinggi tingkat perputaran piutang berarti semakin cepat dana yang diinvestasikan pada piutang dagang dapat ditagih menjadi uang tunai atau menunjukkan model kerja yang tertanam dalam piutang rendah. Sebaliknya jika tingkat perputaran piutang rendah berarti piutang dagang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat ditagih dalam bentuk uang tunai.

2.3. Persediaan 2.3.1. Pengertian

Menurut riyanto (2008 : 70), “Persedian merupakan elemen utama dari modal kerja yang berupa aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus menerus mengalami perubahan.”
Menurut IAI (2009 : 14.2), Persediaan adalah aktiva: 1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, 2. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan, 3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan
dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Menurut Soemarso (2002 : 384), “Persediaan barang dagang (merchandise inventory) adalah barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali.” Pada perusahaan dagang hanya ada satu jenis persediaan yaitu persediaan barang dagang (merchandise inventory) sedangkan pada perusahaan manufaktur terdapat 3 jenis persediaan yaitu persediaan bahan baku (row material), persediaan barang dalam proses (good in proces / work in proses) dan persediaan barang jadi (finished good).
Sistem persediaan perpetual adalah metode buku dimana setiap barang yang masuk dan keluar langsung dicatat di pembukuan. Menurut Soemarso (2002 : 384), Sistem persediaan perpetual adalah Perusahaan akan mencatat setiap mutasi yang terjadi pada persediaan barangnya jika menggunakan sistem ini. Akun persediaan akan selalu menunjukkan nilai persediaan pada setiap saat. Pencatatan secara perpetual memungkinkan perusahaan dapat langsung menentukan jumlah dan harga pokok persediaan yang dimilikinya tanpa harus menghitung persediaan fisik terlebih dahulu. Sistem persediaan

perpetual juga lebih akurat dibandingkan sistem periodik karena informasi mengenai persediaan dalam sistem perpetual selalu mencerminkan keadaan persediaan saat ini. Menurut Horngren et al. (1997 : 453-456), Sistem Persediaan Perpetual adalah perusahaan akan mencatat setiap mutasi yang terjadi pada persediaan barangnya. Jadi akun persediaan akan selalu menujukkan nilai persediaan pada setiap saat, pencatatan secara perpetual berguna untuk menyediakan laporan bulanan, kuartalan dimana perusahaan dapat langsung menentukan jumlah dan harga pokok persediaan yang dimilikinya tanpa harus menghitung persediaan fisik terlebih dahulu.
Sistem persedian periodikal adalah dimana setiap barang yang masuk dan keluar tidak langsung dicatat di pembukuan, dilakuakan pencatatan pada akhir periode tergantung perusahaan menggunakan waktu berapa lama dimana untuk mengetahui persediaan akhir dilakukan inventarisasi atau stock opname pada akhir periode. Menurut Soemarso (2002 : 384), Sistem persediaan periodik adalah sistem pencatatan persediaan dimana perusahaan tidak selalu harus mencatat setiap mutasi yang terjadi pada persediaan yang dimilikinya jika menggunakan sehingga pada akhir periode,perusahaan harus melakukan perhitungan secara fisik untuk mengetahui jumlah persediaan yang dimiliki pada saat itu. Jumlah persediaan tersebut akan dikalikan dengan unit biaya untuk mendapatkan harga pokok persedaan pada akhir periode. Angka inilah yang akan masuk kedalam neraca. Angka ini juga digunakan untuk menghitung harga pokok penjualan. Menurut Horngren et al. (1997 : 453-456), Sistem Persediaan Periodik adalah perusahaan tidak selalu

mencatat mutasi yang terjadi pada persediaan yang dimilikinya. Akibatnya, pada akhir periode perusahaan harus melakukan perhitungan secara fisik untuk mengetahui jumlah persediaan yang dimiliki pada saat itu. Jumlah persediaan tersebut akan dikalikan dengan unit biaya untuk mendapatkan harga pokok persediaan pada akhir periode. Angka inilah yang akan masuk ke dalam neraca. Angka ini juga yang digunakan untuk menghitung harga pokok penjualan. Sistem periodik disebut juga sistem fisisk, karena sistem ini tergantung pada hasil perhitungan persediaan secara fisik pada setiap akhir periode. Sistem ini biasanya digunakan untuk mencatat persediaan yang nilainya tidak tinggi, karena dari segi biaya mungkin tidak begitu menguntungkan untuk mempunyai catatan untuk setiap mutasi dari barang yang rendah nilainya.

2.3.2. Perputaran persediaan

Menurut Munawir (2002 : 77) “Perputaran persediaan adalah merupakan

rasio antara jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai rata-rata

persediaan yang dimiliki oleh Perusahaan.” Perputaran persediaan

menunjukkan berapa kali persediaan dijual dan diganti dalam waktu satu

periode. Dengan demikian, tingkat perputaran persediaan yang tinggi

mengindikasikan bahwa tingkat penjualan yang tinggi pada perusahaan.

Perputaran persedian ini dihitung dengan cara sebagai berikut :





=

ℎ −

Persediaan rata-rata dapat dihitung dengan membagi jumlah persediaan akhir tahun dan awal tahun dengan dua. Besarnya hasil perhitungan perputaran persediaan menunjukkan tingkat kecepatan persediaan menjadi kas atau piutang dagang. Melalui tingkat perputaran persediaan maka kita dapat menghitung hari rata-rata barang disimpan digudang yaitu dengan membagi hari dalam satu tahun dengan tingkat perputaran persediaan. Rumusnya adalah sebagai berikut :

ℎ − =

360

Hari rata-rata barang disimpan digudang akan bermanfaat untuk menilai efisiensi dari persediaan.

2.4. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan bagaimana kemampuan perusahaan menggunakan
seluruh sumber daya yang dimiliki untuk menghsilkan laba selama periode
tertentu. Tingkat profitabilitas dapat diketahui dengan menggunakan rasio
profitabilitas. Menurut Van Horne dan Wachowicz (2005 : 222), rasio
profititabilas adalah
rasio yang menghubungkan laba dari penjualan dan investasi. Rasio profitabilitas ini dibagi atas tiga jenis yaitu: a. Rasio profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan, antara lain net
profit margin (NPM), operating profit margin (OPM), gross profit margin (GPM), b. Rasio profitabilitas dalam kaitanya dengan investasi, antara lain return on assets (ROA), return on investment (ROI), c. Rasio profitabilitas dalam kaitannya dengan ekuitas, antara lain return on equity (ROE), return on common stock equity, earnings per share, dividend per share, bookvalue per share, price to earnings ratio, dan dividend yield.

Return on asset merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuangan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Kita dapat menilai apakah perusahaan telah efisien dalam menggunakan aktivanya dalam kegiatan opersional untuk menghasilkan keuntungan dengan mengetahhui ROA perusahaan tersebut. Rumus untuk menghitung ROA menurut Van Horne dan Wachowicz (2005 : 222) adalah :

=

ℎ ℎ

Rumus lain yang dapat digunakan untuk menghitung ROA adalah persamaaan DuPont. Persamaan DoPont menurut Bringham dan Houston (2006 : 14) adalah :

=

Semakin tinggi nilai ROA maka perusahaan tersebut makin baik.

2.5. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian yang telah ada,
perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain terletak pada periode waktu data yang digunakan, defenisi operasional penelitian dan objek penelitian. Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang dapat mendukung penelitian ini.
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu

No Nama dan Judul

Variabel

Hasil

Tahunn

Penelitian

Penelitian

penelitian

1. Dewi Tarigan Pengaruh

• Pengeloaan

Terdapat

(2008)

Pengelolaan

Aktiva Tetap pengaruh

Aktiva Tetap dalam

• Profitabilitas

yang signifikan

menguatkan

antara tingkat

Profitabilitas

pengelolaan

perusahaan

aktiva tetap

manufaktur

terhadap

yang

profitabilitas.

terdaftar di

BEI.

2.

Meiliza K Pengaruh

• Perputaran

Perputaran

Sebayang Perputaran

Piutang

Piutang dan

(2010) Piutang dan

• Perputaran

persediaan

Persediaan

Persediaan

berpengaruh

terhadap Profitabilitas

• Profitabilitas

terhadap Profitabilitas

pada Industri

barang

konsumsi

yang

terdaftar di

BEI

3.

Delima U

Pengaruh

• Pereputaran

Perputaran

Lumbantoruan Perputaran

Aktiva Tetap Aktiva Tetap

(2010)

Aktiva Tetap dan Perputaran Persediaan

• Perputaran Persediaan
• Profitabilitas

dan Perputaran Persediaan tidak

terhadap

memiliki

tingkat

pengaruh

Profitabilitas

terhadap

pada Profitablitas

perusahaan

otomotif

yang

terdaftar di

BEI.

4. Ridha Hutami Pengaruh

• Perputaran

Perputaran

(2010)

Perputaran

Piutang

Piutang dan

Piutang dan Perputaran Persediaan

• Perputaran Persediaan
• Rentabilitas

Perputaran Persediaan mempunyai

terhadap Rentabilitas ekonomis pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Sumber : diolah penulis, 2012

ekonomis

pengaruh yang signifikan terhadap Rentabilitas ekonomis.

1. Tarigan (2008) dengan judul penelitian “Pengaruh pengelolaan Aktiva tetap dalam menguatkan profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI”. Hal penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat perputaran aktiva tetap terhadap profitabilitas (ROA).
2. Sebayang (2010) dengan judul penelitian “Pengaruh perputaran piutang dan persediaan terhadap profitabilitas pada industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI.” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan tingkat perputaran persediaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Secara simultan tingkat perputaran piutang dan persediaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
3. Lumbantoruan (2010) dengan judul penelitian “Pengaruh perputaran aktiva tetap dan perputaran persediaan terhadap tingkat profitabilitas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perputaran aktiva tetap secara parsial tidak

mempengaruhi profitabilitas. Sedangkan tingkat perputaran persediaan secara parsial tidak mempengaruhi profitabilitas. Secara simultan tingkat perputaran aktiva tetap dan perputaran persediaan tidak memiliki pengaruh terhadap profitabilitas. 4. Hutami (2010) dengan judul penelitian “ Pengaruh perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap rentabilitas ekonomis pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat perputaran piutang tidak berpengaruh Secara simultan terhadap rentabilitas ekonomi. Sedangkan perputaran persediaan secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap rentabilitas ekonomis. Secara simultan tingkat perputaran piutrang dan persediaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas ekonomis. 2.6. Kerangka konseptual Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang pentinng yang telah diketahui pada suatu masa tertentu. kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Berdasarkan uraian teoritis dan pendahuluan terdahulu yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut :

Perputaran Aktiva tetap (X1) Perputaran piutang (X2)

ROA (Y)

Perputaran Persediaan (X3)

Piutang, persediaan dan aktiva tetap merupakan bagian dari modal kerja yang memiliki peranan penting dalam kegiatan operasional perusahaan. Semakin cepat persediaan bertukar yaitu tingkat perputaran persediaan (inventory turnover) tersebut makin tinggi maka mengindikasikan tingginya tingkat penjualan perusahaan tersebut yang pada akhirnya akan meningkatkan laba bersih dari perusahaan itu sendiri. Semakin tinggi tingkat perputaran piutang berarti semakin cepat dana yang tertanam pada piutang dapat ditagih menjadi uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang tertanam dalam piutang rendah. Sebaliknya jika tingkat perputaran piutang rendah berarti piutang membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dapat ditagih dalam bentuk uang tunai. Dengan demikian, semakin meningkat perputaran piutang semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Begitu juga dengan aktiva tetap, semakin tinggi tingkat perputaran aktiva tetap mengindikasikan semakin efisien dan efektif pengelolaan aktiva tetap tersebut yang pada akhirnya juga meningkatkan laba perusahaan. Hal ini menunjukkan bahawa perputaran piutang, persedaan dan aktiva tetap berpengaruh terhadap profitabilitas. 2.7. Hipotesis penelitian
Hipotesis menurut Erlina (2007 : 41), “Menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yang dapat diuji secara empiris.” Hipotesis dari penelitian yang akan dilakukan berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

H1 : Perputaran Aktiva Tetap secara parsial tidak berpengaruh terhadap ROA pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI.
H2 : Perputaran Piutang secara parsial tidak berpengaruh terhadap ROA pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI.
H3 : Perputaran Persediaan secara parsial berpengaruh terhadap ROA pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI.
H4 : Perputaran Aktiva Tetap, Piutang dan Persediaan secara simultan tidak berpengaruh terhadap ROA pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan metode asosiatif dengan
hubungan kausal, karena tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan sebab akibat dalam bentuk pengaruh antar variabel melalui pengujian hipotesis. Menurut Sugiyono (2006:11) penelitian asosiatif adalah “penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala”. 3.2. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
3.2.1. Identifikasi Variabel Penelitian

H1 : Perputaran Aktiva Tetap secara parsial tidak berpengaruh terhadap ROA pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI.
H2 : Perputaran Piutang secara parsial tidak berpengaruh terhadap ROA pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI.
H3 : Perputaran Persediaan secara parsial berpengaruh terhadap ROA pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI.
H4 : Perputaran Aktiva Tetap, Piutang dan Persediaan secara simultan tidak berpengaruh terhadap ROA pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan metode asosiatif dengan
hubungan kausal, karena tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan sebab akibat dalam bentuk pengaruh antar variabel melalui pengujian hipotesis. Menurut Sugiyono (2006:11) penelitian asosiatif adalah “penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala”. 3.2. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
3.2.1. Identifikasi Variabel Penelitian

Menurut Sangadji (2010:133) variabel penelitian pada dasarnya dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Konstrak yang diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran lebih nyata mengenai fenomena-fenomena. Konstrak adalah abstraksi fenomena kehidupan nyata yang diamati. Dengan demikian merupakan representasi konstrak yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai dan memberikan gambaran lebih nyata mengenai fenomena yang digeneralisasi dalam konstrak.

Menurut Sekaran (dalam Sangadji et al, 2010:136) ada 2 jenis variabel yang

digunakan dalam penelitian ini. yaitu variabel independen dan variabel dependen.

1. Variabel Independen (Bebas) Variabel bebas (independent variable) adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Selain itu variabel independen dinamakan juga variabel yang diduga sebagai sebab. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari aktiva tetap, piutang dan persediaan.
2. Variabel Dependen (Terikat) Variabel dependen merupakan tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Selain itu variabel dependen dinamakan juga variabel yang diduga sebagai akibat. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas.

3.2.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Nama Variabel
Aktiva tetap

Tabel 3.1 Definisi operasional

Defenisi Operasional

Parameter Yang Digunakan

Perputaran aktiva tetap mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada harta tetap seperti pabrik dan peralatan.


= −

Skala
Ratio

Piutang

perputara piutang memberikan pandangan mengenai kualitas piutang perusahaan dan seberapa berhasilnya perusahaan dalam penagihannya.


= −

Ratio

Persediaan

Perputaran persediaan adalah merupakan rasio antara jumlah harga pokok barang yang dijual dengan nilai rata-rata persediaan yang dimiliki oleh Perusahaan.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas (ROA) Perusahaan (Studi Pada: Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2013)

15 212 73

Pengaruh Perputaran Kas dan Piutang Terhadap Likuiditas pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

90 511 71

Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 52 78

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

3 7 126

PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

4 3 106

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2010 SAMPAI 2013

0 0 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Perputaran Aktiva Tetap, Piutang Dan Persesdiaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdapat Di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Perputaran Aktiva Tetap, Piutang Dan Persesdiaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdapat Di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 20

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN TOTAL AKTIVA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014

0 1 15