3
meningkatkan leukosit, karena racun merupakan senyawa yang berbahaya bagi tubuh sehingga tubuh meresponnya dengan meningkatkan sel-sel pertahanan
tubuh salah satunya adalah leukosit. Sampai saat ini belum ada penelitian yang mengaitkan dampak pemberian
eceng gondok yang berasal dari perairan tercemar Pb terhadap gambaran darah babi. Maka dari itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah
pemberian eceng gondok yang berasal dari perairan tercemar Pb sebagai ransum babi dapat mempengaruhi total leukosit dan diferensial leukosit babi tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu: Apakah pemberian eceng gondok yang berasal dari perairan tercemar Pb dalam ransum
dapat meningkatkan total dan diferensial leukosit babi?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian eceng gondok yang berasal dari perairan tercemar Pb dalam ransum
terhadap total leukosit dan diferensial leukosit babi.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi mengenai total dan diferensial leukosit babi yang diberi pakan eceng gondok dari
perairan tercemar Pb.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Babi
Babi adalah ternak monogastric dan bersifat prolific banyak anak tiap kelahiran, pertumbuhannya cepat dan dalam umur enam bulan sudah dapat
dipasarkan. Selain itu ternak babi efisien dalam mengkonversi berbagai sisa pertanian dan restoran menjadi daging Ensminger, 1991.
Menurut Sihombing 1997, klasifikasi zoologis ternak babi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Phylum : Chordata, Klass
: Mamalia menyusui, Ordo
: Artiodactyla berkuku genap, Famili
: Suidae non ruminansia, Genus
: Sus, Spesies : Sus scrofa, Sus vittatus, Sus celebensis, Sus barbatus, Sus
leucomystax, Sus verrucosus, Sus cristatus. Secara umum dapat dikenal tiga tipe babi yaitu babi tipe lemak lard
type, tipe sedang bacon type dan tipe daging meat type Mangisah, 2003. Namun di negara-negara maju dan berkembang peternakan babinya, penggolongan ini
hampir tidak ditemui lagi karena tujuan dari pemeliharaannya sudah untuk menghasilkan daging yang berkualitas baik tanpa melihat tipe babi yang
dipeliharanya. Blakely dan Bade 1998 menyatakan bahwa ternak babi yang dikembangkan dewasa ini merupakan babi hasil persilangan yang dilakukan oleh
perusahaan pembibitan babi untuk memenuhi kebutuhan dan kualitas yang terkontrol. Ternak babi membutuhkan ransum yang imbangan nutrisinya baik atau
sempurna, untuk memperoleh reproduksi dan produksi daging yang optimal. Ternak babi membutuhkan energi, protein, mineral, vitamin dan air. Setiap zat
mempunyai fungsi dan kaitan spesifik di dalam tubuh. Kekurangan atau ketidakseimbangan zat-zat makanan dapat memperlambat pertumbuhan dan
berdampak pada performans. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi ransum
5
yaitu cara pemberian pakan, aroma pakan, kondisi lingkungan atau suhu kandang, ketersedian air minum, jumlah ternak dan kesehatan ternak Sihombing, 1997.
Babi Landrace merupakan babi yang berasal dari Denmark, termasuk babi bacon yang berkualitas tingi. Babi Landrace sangat populer sehingga
dikembangkan juga di Amerika Serikat, Australia, dan Indonesia, yakni American Landrace dan Australian Landarce. Babi ini berwarna putih, terkenal babi
bertubuh panjang seperti busur, besar, lebar, bulu halus, dan juga kakinya panjang. Babi ini terkenal sangat profilik hingga kini babi ini juga yang terbukti
paling banyak per kelahiran, serta presentase dagingnya tinggi. Tulang rusuknya 16-17 pasang dan sampai kini puting susu babi inilah yang terbanyak diantara
bangsa babi unggul. Babi jantan dewasa berbobot sekitar 320-410 kg dan induk berbobot 250-340 kg. Kelemahan babi ini adalah kaki belakang yang lemah
terutama saat induk bunting, dan hasil daging yang pucat Sihombing, 2006.
Gambar 2.1 American Landrace Kitsteiner, 2014
Budaarsa 2012 melaporkan bahwa babi Landrace menjadi pilihan pertama para peternak karena pertumbuhannya cepat, konversi makanan
sangat bagus dan temperamennya jinak. Lebih lanjut dilaporkan bahwa babi Landrace yang diberi pakan komersial ransum yang seimbang, maka
pertambahan berat badannya bisa mencapai 1 kg per hari dengan berat sapih pada umur 35 hari bisa mencapai 15 kg.
6
2.2 Eceng Gondok Eichhornia crassipes