BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu mata kuliah yang wajib diikuti oleh
mahasiswa universitas udayana. Mata kuliah ini tentunya memiliki tujuan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang dipelajari di perguruan tinggi di
lingkungan masyarakat terutama masyarakat desa. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat KKN-PPM sebagai wujud pelaksanaan
Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu mengenai pengabdian kepada masyarakat yang kegiatannya dilaksanakan secara bersama-sama atau terpadu antara
perguruan tinggi, pemerintah, dan juga masyarakat desa untuk kemajuan desa tersebut. Salah satu program khusus KKN PPM Universitas Udayana adalah
Program KK Dampingan. Program KK Dampingan merupakan program nontema wajib yang bersifat
individu yang harus dilakukan oleh peserta KKN PPM dengan cara mendampingi serta turut membantu keluarga miskin atau keluarga pra sejahtera pra-KS dalam
memecahkan setiap masalah yang dihadapinya baik masalah ekonomi, pendidikan, kesehatan, dll. Selama kurun waktu 1 bulan 1 minggu mahasiswa
harus menggali informasi sedalam-dalamnya serta mengidentifikasi setiap masalah yang dihadapi oleh KK Dampingan tersebut untuk selanjutnya dicarikan
jalan keluar baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang lebih baik.
Dalam Program KK dampingan, tiap mahasiswa wajib mendampingin keluarga miskin atau keluarga pra sejahtera pra-KS dan salah satu keluarga yang
ditunjuk oleh Bapak I Komang Madra selaku kepala dusun Poh di Desa Bhuana Giri untuk didampingi adalah keluarga Bapak I Ketut Mupu. Keluarga Bapak
Mupu tinggal di Dusun Poh didekat rumah Bapak I Komang Madra. Bapak Mupukini berusia 41 tahun, beliau memiliki 1 orang istri dan 3 oranganak. Istri
Bapak Mupu bernama Ni Wayan Moning yang kini berusia lebih muda 3 tahun dari Bapak Mupu. Sedangkan, anak pertamanya bernama Ni Luh Muliani yang
kini telah menikah. Anak kedua dari pasangan Bapak Mupu dengan ibu Moning sering dipanggil I Kadek Minggu, kini telah bekerja sebagai SPG Tiara Grosir
Gatrsu Denpasar. Kadek Minggu hanyalah lulusan SMP. Kini usia Kadek Minggu baru 16 tahun. Sedangkan, anak bungsunya bernama Ni Komang Ariani yang saat
ini masih duduk dibangku SMP kelas 7.Saat ini Bapak Mupu dan istrinya bekerja sebagai petani tegalan dan peternak sapi maupun babi, serta kadang kala menjadi
seorang pengayah atau pembantu buruh bangunan, dan ditambah dengan pekerjaan-pekerjaan tambahan lainnya. Bapak Mupu, memiliki 4 ekor sapi dan 4
ekor babi. Dua dari empat sapinya dilepas di sekitaran lembah gunung agung sedangkan dua lainnya dikandangkan disekitar rumahnya. Bapak, mengelola
kebun seluas kurang lebih 4 are yang dimiliki oleh kerabatnya yang kini tinggal di Sumatera. Beliau menanami lahannya dengan tanaman jagung, singkong, dan
sedikit cengkeh.Beliau, menghabiskan waktunya saat pagi hari untuk mengurusi lahannya, sedangkan saat sore hari beliau mencari makanan sapi dan babi di
sekitar lembah gunung agung. Keluarga Bapak Mupu, merupakan salah satu penerima bantuan bedah
rumah dari pemerintah Provinsi Bali. Bangunan rumah keluarga Bapak Mupu, terdiri dari dua kamar tidur, satu kamar mandi permanen, beserta satu dapur yang
terbuat dari anyaman bambu.Lantai dari rumah Bapak Mupu tersebut terbuat dari semen tanpa keramik. Penerangan dari rumah Bapak Mupu menggunakan lampu
putih. Untuk lebih jelasnya, profil keluarga Bapak Mupu dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Tabel Profil Keluarga No
Nama Status
Umur Pendidikan
Pekerjaan Ket
1. I Ketut Mupu
Kawin 41 tahun
Tidak tamat SD
PetaniPek ebun
Suami 2.
Ni Wayan Moning Kawin
38 tahun Tidak
sekolah PetaniPek
ebun Istri
3. Ni Luh Muliani
Kawin 20 tahun
Tamat SD -
Anak Pertama
4. I Kadek Minggu
Belum kawin
16 tahun Tamat SMP
Pegawai Swasta
Anak Kedua
5. Ni Komang Ariani
Belum kawin
12 tahun Tamat SD
Pelajar Anak
Ketiga
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1. Pendapatan Keluarga