4
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam suatu penelitian sangat penting, karena dapat menjadi pedoman dan mempermudah peneliti dalam membahas masalah
yang akan diteliti sehingga sasaran yang akan dicapai menjadi jelas. Berdasarkan
latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Berapa batas pengendalian atas
UCL
dan batas pengendalian bawah
LCL
? 2.
Berapakah jumlah kecacatan benang, serta apa saja jenis kerusakannya ? 3.
Berapa besar kerusakan yang terjadi pada produkbenang yang
out of control
? 4.
Usaha apa yang sebaiknya dilakukan perusahaan dalam mengurangi kerusakan produk benang?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada dasarnya mempunyai tujuan sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui batas kendali atas
UCL
dan batas kendali bawah
LCL
pada diagram peta pengendalian
C-cha rt
. 2.
Untuk mengetahui jumlah kerusakan dan jenis kerusakan kecacatan yang terjadi pada produk benang di PT. ADIKENCANA MAHKOTABUANA.
3. Untuk mengetahui kerusakan produk benang yang mengalami
out of control
. 4.
Untuk mengetahui usaha apa yang sebaiknya dilakukan perusahaan dalam mengurangi kerusakan produk benang.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan
Memberikan masukan kepada pemilik usaha
spinning
benang untuk menentukan kebijakan yang berhubungan dengan pengendalian kualitas
produk. 2.
Bagi Penulis Dapat menerapkan ilmu manajemen yang telah didapatkan selama
mengikuti perkuliahan dan memperoleh gambaran secara langsung tentang pengawasan terhadap kualitas suatu produk.
3. Bagi Pembaca
Sebagai referensi serta masukan yang berkaitan dengan masalah yang sama dan menambah wawasan serta pengetahuan tentang
Qua lity Control
E. Kerangka Pemikiran
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
Proses Produksi
Analisis
Control Cha rt
1. Analisis UCL
2. Analisis LCL
Produk Jadi Produk
Rusak
Qua lity Control
Produksi
Diagram Pareto
Diagram
Fishbone
6
Keterangan : Dalam proses penerapan pengendalian kualitas produk yang terjadi pada
tahun 2011 dihadapkan pada aturan-aturan yang dapat memisahkan produk menjadi dua jenis produk yaitu produk rusak dan produk tidak rusak. Dua
karakter produk tersebut kemudian dievaluasi dan dihitung masing-masing dengan menggunakan analisa diagram
C-Cha rt
sehingga dapat diketahui produk rusak dan tidak rusak. Bagan
C-Cha rt
digunakan untuk menggendalikan jumlah kecacatan dari jumlah produk yang dihasilkan.
Bagan kendali jumlah kecacatan sangat menolong dalam memonitor terjadinya kecacatan produk, sebelum terjadinya penyimpangan yang lebih
besar maka dilakukan tindakan yang intensif, misalnya : mengoreksi penyebab produk cacat baik dari mesin maupun bahan baku dan
melakukan pelatihan bagi karyawan baru. Data ini kemudian dipakai untuk mengevaluasi pada proses produksi maupun sumber daya pengolaannya.
Setelah semuanya dilakukan maka dapat terlihat produk mana yang lolos uji dan memiliki kualitas sesuai dengan standar yang telah ditentukan
perusahaan.
F. Metode Penelitian