Penerapan Design Thinking dalam Inovasi
3()*;*>*?$%@&$9"!$ABCA$
&BD$
Penerapan
Design
Thinking
dalam
Inovasi
Pembelajaran
Desain
dan
Arsitektur
FilipusPriyoSuprobo1Abstrak
Design thinking sebagai pola pikir, metode, dan perangkat kerja telah memberi warna dalam
pembelajaran desain dan arsitektur dengan menerapkan 5 (lima) tahapannya yang terdiri atas discovery, interpretation,ideation,experiment,danevolution.
Halinijugatelahmemberikantingkatkeberhasilantinggimelaluipengukuranself!efficacyataudorongan diri paramahasiswadalammenyelesaikantugasyangdiberikan. Darisepuluhvariabel, semuanyamenunjukkan skalaantara3(hampirtinggi)sampaidengan4(sangattinggi).Analisismenggunakanpendekatannonparametrik denganinstrumenGSEScale(GeneralSelf!Efficacy).Analisismenunjukkanbahwadatadiambildaripopulasiyang acak(asymp.Sig>0.05),sehinggahasilstatistikdeskriptifnyadianggapmewakili.
KataKunci:Designthinking,Pembelajaranarsitektur,Self!efficacy
Pendahuluan
Banyakpemikirmetodedesainselalumenyampaikanisubahwastrateginovasiyangdilakukan olehsuatukonsultandesain,akademisi,danpenelitiilmiahadalahberbeda(Simons,Gupta,Buchanan, 2011).Disisilain Simonsdankawan!kawansetujubahwasaat inisedangberjalanfenomenamenarik yang memberi pengaruh dalam proses pekerjaan kreatif di berbagai bidang, termasuk di dunia pendidikanataupembelajaran,yaknidesignthinking.
Designthinking adalahpola pikiryang sekarangmenjadi fenomena di banyak negaradan di
berbagai bidang. Pink(2005) mengungkapkan bahwa di era kreativitas, keterampilan yang berbeda darierasebelumnyadiperlukan.Salahsatukemampuanpentingadalahkemampuandesain.Avitaldan Boland(2008)menyebutkemampuaninisebagaidesignattitude.
Apakah design thinking itu? Tim Brown(2008, 2009) merumuskan design thinking sebagai sebuah metodeuntukmenciptakan nilai bagicalonpengguna dan peluangpasarsecara keseluruhan,
1
Staf Pengajar dan Peneliti di Program Studi Arsitektur ! Universitas Widya Kartika Surabaya, email. priyo_suprobo@yahoo.co.id.
(2)
&CB$
bukanhanyaberdasarkanpenampilandanfungsisaja.Seluruhsistemdidasarkanpadakorespondensi antarakeinginan,kelayakanteknologidankelangsunganhidupstrategibisnis.Kegiatannyaadalahuntuk menerjemahkanhasilobservasi menjadiinspirasi yangmendorong kedalampenciptaanproduk, jasa, prosesdanbahkanstrategiuntukkualitashidupyanglebihbaik.
Ada beberapa perluasan penerapannya di beberapa bidang seperti untuk desain organisasi, perencanaan strategis wilayah/ sektor publik, praktek manajemen, penciptaan bisnis baru, inovasi pendidikandanbahkansosialbagipembangunanmasyarakat(Brown,2008;Wyatt,2010).
Berdasarkanfenomenadankebutuhaninovasidiberbagaibidang,makapenelitianiniberfokus kepadapertanyaantentangbagaimanajikadesignthinkinginiditerapkanuntukpembenahandibidang inovasipendidikandesaindanarsitektur.Dengandemikian,pendekatandesignthinkinginidiharapkan dapat(1)memberikanwarnaalternatifdalamsistimpembelajaran desaindanarsitekturyangberbasis solusi , (2) memberikan deskripsi bagaimana implementasi design thinking yang tepat dalam suatu pembelajarandesaindanarsitektur,(3) memberikandeskripsikeberhasilanmelaluipengukurankinerja dirisiswadalampembelajarandesaindanarsitektur.
Telaah
Pustaka
DesignThinkingFenomenagerakanpemikirankreatifmelaluipemikirandesainsudahdiprediksiolehbeberapa ahli. Dr Edward de Bono, salah satu pakar terkemuka pada kreativitas dan cara berpikir, telah menyarankanbahwadesainsebenarnyaberakarpadakemampuanberpikiryangberbedayangdisebut "design thinking".Caraberpikir tradisionalkita terutamadidasarkan pada pengenalan pola (misalnya analisis, penilaian, dan logika).Sementara itu, berbeda dalam kemampuan berpikir desain yang didasarkan pada pola baru penciptaan. Pola berpikir kreatif (creative thinking) sebagai komponen pentingdesignthinking sudahseharusnyadilihat untuk menjadibagianpentingpengajarandi semua sektorsepertihalnyacriticalthinkingdanjangandipandangsebagaipemberianmistikyangtidakdapat diajarkanDeBono(2000).
Hal inilah yang membedakan bagaimana pola creative thinking atau design thinking selalu mendasarkanpadapersepsi,posibilitis,danpraktek,sementaradicriticalthinkingselalumendasarkan pada analisis, fakta temuan, dan justifikasi. Critical thinking adalah cara kerja linier yang kita kenal sekarang sebagai suatu metode ilmiah, sehingga tidak dipungkiri bahwa hasilnyacenderung bersifat
(3)
&CC$ PenerapanDesignThinkingdalamPendidikan
Berdasarkanfenomenaini,ditemukanpentingnyapemikirandesaindisegalabidang,termasuk pendidikan.IDEO (2011), sebuah perusahaan desain dunia secara khusus juga telah mengimplementasikannya, walaupun di tingkat pendidikan dasar. Dalam pendidikan teknik, cara berpikir kritistelah lama dikenal tetapi dengan mempelajari pergerakan fenomena yang terjadi,ada beberapa institusi pendidikan yang menjalankan pembelajaran berbasis pemikiran kreatif (Awang & Ramly, 2008).Awang dan Ramly (2008) menemukan perbedaan yang signifikan antara metode pembelajaran berbasis masalah dengan berpikir kreatif dan pendekatan konvensional di kelas rekayasa.
AwangdanRamlymengatakanbahwadalampendekatanberpikirkreatifmelaluipembelajaran berbasismasalah,siswabelajaruntukbekerjasecaramandiridankolaboratif.Pendekatankognitifuntuk memecahkan masalah dalamPBL masih cukup efektif diantara pendekatan lainnya (Abadi, Jahan, & Shoorcheh,2011).Karenasifatberpikirkreatiflebihfleksibel,kondisiinitaklepasdariotonomipelajar, regulasidiri,danmetakognisi(Cubukcu,2009).Disisilain,Lawanto(2010)menemukanbahwaorientasi tujuan yangtinggi pada siswaterkait dengan efikasi dirimereka atau kemampuan diri sendiridalam menyelesaikantugasyangdiberikan.Ditemukankoefisienkorelasikuatantaraintrinsikmahasiswadan efikasidirinyadaripadaekstrinsikdanefikasidirinya.PadastudiLawanto(2009)dalamhalperubahan metakognisi ditemukan perbedaan signifikan dalam mahasiswa teknik yang melakukan metode pendekatan yang berfokus pada solusi. Hal ini didukung oleh studi Case & Gunstone (2002) yang menyatakan bahwapendekatanbelajarberbasis algorithmic(metode solusi)akan lebihmenunjukkan perubahanmetakognisisiswadibandingkanpendekatanberbasiskonsepataupuninformasi.
Studi tentang Awang & Ramly (2008) dan Lawanto (2009, 2010) memberikan rekomendasi bahwa siswa yang belajar berpikir kreatif atau dengan design thinking dalam memecahkan masalah harusmemilikiregulasidiriyangtinggi,sehinggadapatberdampakpadaperubahanmetakognisitinggi.
Metode
a. Partisipan
Penelitianinimelibatkan6(enam)timatauproyekyangterdiriatas14mahasiswadiprogram studi desain danarsitektur dari2 (dua)institusi, yakniInstitut Informatika Indonesia danUniversitas Widya Kartika. Dalam tuntutan metode yang bersifat kolaboratif, maka para mahasiswa ini diminta untuk bekerja sama secara tim dengan masing!masing tim diminta untuk menyelesaikan sebuah tantangandesain.
(4)
&CA$
b. InstrumenPenelitian
Denganketerbatasan partisipan yang tidak bersesuaian dengan riset Lawanto (2010), maka untuk instrumendalam penelitian ini diserahkan kepada General Self!Efficacy (GSE) Scale oleh Aristi Born,RalfSchwarzer&MatthiasJerusalem(1995).Instrumeninitelahmemilikikehandalanyangtinggi dalammengukurmotivasidiriatassuatutugas,darisejakdiciptakanpadatahun1979 hinggasaat ini dengan10itempernyataandanberskala4(empat)poin.
c. PengumpulanDatadanAnalisis
Prosedur penelitian dimulai dengan penerapan tahap demi tahap design thinking sampai dengan solusi proyek dihasilkan. Pengukuran kinerja motivasi diri (self!regulation) dilakukan setelah para mahasiswa menyelesaikan proyek mereka. Untuk hasil pengukuran dilakukan analisis non parametrik dengan menggunakan paket statistik SPSS yang digunakan dengan tujuan untuk (1) memberikanhasilstatistikdeskriptifdalammenggambarkanhasiltemuanempirisdan(2)memberikan hasilstatistikinferensialdalammembuktikanbahwahasilperhitunganbersesuaiandenganpopulasinya.
Penerapan
Design
Thinking
IDEO (2011) mengembangkan tahapan design thinking dalam rumusan langkah Discovery,
Interpretation, Ideation, Experiment,dan Evolution.Dalam penelitianini, 5(lima) langkah inilahyang
akandijalankandandapatdilaporkansecarasistematisdibawahini.
Gambar1.TahapDiscoveryuntuk penetapanmasalah.
Sumber:dokumentasipeneliti
Gambar2.TahapDiscoverydalam kegiatanobservasimenggaliinspirasi.
(5)
&CG$ a. TahapDiscovery
Dalamtahapini,timmelakukanprosespenetapanmasalah,penetapanpartisipanyangterlibat untukdiwawancarai dalampenggalianinspirasi,perencanaanrisetdarimulaipembagiankerja,daftar pertanyaan, rencana tempat, peralatan serta alokasi waktu. Membenamkan diri di dalam konteks/ lingkunganpermasalahan,baiksaatwawancaramaupunobservasiselaludilakukandenganmenanyakan “bagaimanajikaataubagaimanaseandainya?”.Jadiapayangmenjaditemuanadalahsebuahwawasan/ persepsibaruyangakanmenjadiinspirasi.dansebaiknyatercatatsebagaikatakunciyangringkasdan jelas,dimanasatukatakuncidicatatdisatupost!it.
b. TahapInterpretation
Inspirasiyangdiperolehselamawawancaradanobservasiinidiceritakandiforum“storytelling” yang kemudian ditangkap oleh forumdalam persepsi masing!masing. Dengan demikian, persepsi itu menjadiinspirasiyangsemakinberbuahlebihbanyakuntuksetiapproyek.
Setelah semua inspirasi tersebut terkumpul, saatnya bagi tim untuk melakukan pengelompokandan kategorisasiberdasarkankesamaantema/topik.Pengkajianyanglebihmendalamatastema!temayang ada menjadikan hubunganantartemamenjadi lebihjelas danmenghasilkan suatukerangkaaksidan peluang.
Gambar3.TahapInterpretationyang memunculkanKerangkaAksidan Peluangberdasarhubunganantar temainspirasi
Sumber:dokumentasipeneliti
Gambar4.TahapIdeationdan Eksperimenyangdilakukandengan memunculkanbanyakpossibilitas tanpajustifikasi
(6)
&C%$
c. TahapIdeationdanExperiment
Dalamtahap menghasilkanide berdasarkanrencana aksidan peluangini, tim akan berfokus pada kuantitas ide dan berpotensi untuk selalu menambahkan ide yang dihasilkan sebelumnya. Prosesnyajugadapatberbarengansambilmenghasilkanprototipeyangbisadiujicobakan.Pemanfaatan material seadanyadan menangkap perwujudan idemelalui modelskenario, video ataupun roll play dapatmewakiliprototipejuga.
d. TahapEvolution
Dalamtahapini,timmemperolehrespondariparacalonpenggunanyaatasujicobaprototipe yang dilakukan. Umpan balik ini ditindaklanjuti dengan melakukan perbaikan desain. Tim mendokumentasikansemuaprosesdanprototipekaryanyadalamberbagaipaketmultimediauntuksiap diwujudkanataudikembangkanbersamainvestor.
Analisis
dan
Pembahasan
Prosespengukurantingkatkeberhasilanpenerapandesignthinkingatas6(enam)proyekatau timyangmelibatkan14mahasiswadilakukandiakhir proyek.PengukuranmendasarkanpadaGeneral
Self!Efficacy(GSE)paramahasiswadalammenyelesaikantugasyangdiberikan.GSEsendiriditetapkan
ada10variabeldengan4(empat)skalapoin.Tabel1menunjukkanhasilolahanpaketstatistikSPPSdari hasilpengumpulandataGSEyangdisajikanuntukkebutuhandeskriptifdananalisisinferensialnya.
Tabel1.Hasilanalisisdeskriptif&inferensialGeneralSelf!Efficacy(GSE)
VariabelSelf!Efficacy/Self!Regulation Skala
rata2 Makna
P!value
RUNTest
Pemecahansoal!soalyangsulitdalamproyekini
selaluberhasilbagisaya,kalausayaberusaha. 4
Sangat
Tinggi 0,715
Jikaseseorangmenghambattujuansaya,saya
telahdapatmencaricaradanjalankeluar 3
Hampir
Tinggi 1,000
Sayatidakmempunyaikesulitanuntuk
melaksanakanniatdantujuansayadalamproyek 3
Hampir
Tinggi 0,239
Dalamsituasiyangtidakterduga,sayatahu
bagaimanasayaharusbertingkahlaku/bertindak. 3
Hampir
Tinggi 1,000
Kalausayaakanberkonfrontasidengansesuatu yangbaru,sayasudahtahubagaimanasayadapat menanggulanginya.
3 Hampir
Tinggi 0,965
Untuksetiapproblem,sayapastimempunyai
pemecahannya. 3.5
Mendekati Sangat
Tinggi
(7)
&C&$
VariabelSelf!Efficacy/Self!Regulation Skala
rata2 Makna
P!value
RUNTest
Sayadapatmenghadapikesulitandengantenang, karenasayamampumengandalkankemampuan saya.
3.5
Mendekati Sangat
Tinggi
0,781
Kalausayamenghadapikesulitan,sayasudah terbiasamempunyaibanyakideuntuk mengatasinya.
3 Hampir
Tinggi 0,571
Jugadalamkejadianyangtidakterduga,saya
mampumenanganikejadiandenganbaik. 3
Hampir
Tinggi 0,585
Apapunyangterjadidalamproyekini,sayasudah
siapmenanganinya. 4
Sangat
Tinggi 0,350
Dalam hal analisis inferensial untuk mengetahui apakah hasil deskriptif skala rata!rata dan maknatersebutdapatdigunakanuntukmewakilipopulasi,digunakanujirunsyangmenunjukkanhasil bahwa hampirsemua variabelmemberikan nilaiAsymp. Sig.adalah> 0.05(nilaiprobabilitas error/p! value) . Dengan demikian hipotesis awal untuksuatu uji runs, yang menunjukkan bahwa data yang diperolehbersifatrandom(acak),dapatditerima.Dengandemikian,hasilsajian deskriptifdariGSEini dapatdigunakanuntukmewakilipopulasi.
Berdasarkan pengukuran tersebut,dapat ditarik kesimpulan bahwadesign thinking ternyata memberikan tingkat motivasi atau dorongan diri yang besar bagi para mahasiswa partisipan dalam menyelesaikantugasyangdiberikan.DantemuaniniberartimendukungtemuanhasilpenelitianAwang &Ramly(2008)danLawanto(2009,2010),sehinggadapatdikembangkanbahwadesignthinkinginijuga akanmenghasilkanperubahanmetakognisiyangtinggi.
Kesimpulan
dan
Diskusi
Designthinking sebagaipolapikir,metode, danperangkatkerjatelahmemberi warnadalam
pembelajarandesaindanarsitekturdenganmenerapkan5(lima)tahapannyayangterdiriatasdiscovery,
interpretation, ideation, experiment, dan evolution. Hal ini juga telah memberikan tingkat
keberhasilannyayangtinggimelaluipengukuranself!efficacyataudorongandiriparamahasiswadalam menyelesaikantugasyangdiberikan.
Menjadi diskusi yang menarik untukmengembangkan riset inilebih dalam, terutama dalam kajiannya untuk mendukung perubahan metakognisi atau kemampuan berpikir para mahasiswa. Sedangkan yang kedua dalam tataran konsep mengapa para mahasiswa memberikan apresiasi yang
(8)
&CH$
tinggipadadesignthinkingdanbukanpadapendekatanlainnya,khususnyadibidangpendidikandesain danarsitektur.
Daftar
Pustaka
Abadi,BahramaliAGH.,Abadi,MustafaB.,Jahan,ZahraVJ.&Soorcheh,RM.,(2011),Comparisonofthe Effectiveness of the Transactional Analysis, Existential, Cognitive, and Integrated Group Therapies on Improving Problem!Solving Skill, Psychology, 2, No.4, p.307!311. Scientific Research.
Awang, H.&Ramly,Ishak.,(2008), CreativeThinkingSkillApproachThroughProblem!BasedLearning: PedagogyandPracticeintheEngineeringClassroom,InternationalJournalofHumanandSocial
Sciences,3,No.1,p.18!23.
Avital,M.&Boland,RJ., (2008),ManagingasDesigningwithaPositiveLens,AdvancedinAppreciative
InquiryVolume2:DesigningInformationandOrganizationswithaPositiveLens.ElsevierLtd.
Brown,T.&Wyatt,J.,(2010),DesignThinkingforSocialInnovation.StanfordSocialInnovationReview, winter2010,LelandStanfordJr.University.
Brown,T.,(2009),ChangebyDesign,NewYork,HarperCollins
Brown,T.,(2008),DesignThinking,HarvardBusinessReview,June2008,p.84–92.
Cubukcu,Feryal,(2009),LearnerAutonomy,SelfRegulation,andMetacognition.InternationalElectronic
JournalofElementaryEducation,2,Issue1,p.53!64
Case,J.,&Gunstone,R.,(2002).MetacognitiveDevelopmentasaShiftinApproachtoLearning:anin! depthstudy.StudiesinHigherEducation,27(4),459!470.
DeBono,Edward,(2000),NewThinkingfortheNewMillennium,CA,NewMillenniumEntertainment IDEO,(2011),DesignThinkingforEducatorsversionone,April2011.
Lawanto,Oenardi,(2010),UnderstandingtheCorrelationbetweenGoalOrientationandSelf!Efficacyfor LearningandPerformanceinanEngineeringDesignActivityinGrade9!12.Proceedingsofthe
2010AmericanSocietyforEngineeringEducationZoneIVConference,p.355!362
Lawanto,Oenardi,(2009),MetacognitionChangesduringanEngineeringDesignProject,39thASEE/IEEE
FrontiersinEducationConferenceT2F!1.Oct18!21,2009,SanAntonio,TX.
Pink, D.H., (2005), A Whole New Mind: berpindah dari jaman informasi menuju jaman konseptual, Jakarta,PenerbitDinastindo
(9)
&CI$ Simons,T.,Gupta,A.&Buchanan,M.,(2011),InnovationinR&D:Usingdesignthinkingtodevelopnew
modelsofinventiveness,productivityandcollaboration.JournalofCommercialBiotechnology, 17,No.4,p.301!307.
Schwarzer,R.,&Jerusalem,M.,(1995),GeneralizedSelf!Efficacyscale.InJ.Weinman,S.Wright,&M. Johnston,Measuresinhealthpsychology:Auser’sportfolio.Causalandcontrolbeliefs(pp.35! 37).Windsor,UK:NFER!NELSON.
Wang, AY. (2011). Contextsof CreativeThinking: AComparison on Creative Performance of Student TeachersinTaiwanandtheUnitedStates.JournalofInternationalandCross!CulturalStudies,2, Issue1,p.1!14.
(1)
&CA$
b. InstrumenPenelitian
Denganketerbatasan partisipan yang tidak bersesuaian dengan riset Lawanto (2010), maka
untuk instrumendalam penelitian ini diserahkan kepada General Self!Efficacy (GSE) Scale oleh Aristi
Born,RalfSchwarzer&MatthiasJerusalem(1995).Instrumeninitelahmemilikikehandalanyangtinggi
dalammengukurmotivasidiriatassuatutugas,darisejakdiciptakanpadatahun1979 hinggasaat ini
dengan10itempernyataandanberskala4(empat)poin. c. PengumpulanDatadanAnalisis
Prosedur penelitian dimulai dengan penerapan tahap demi tahap design thinking sampai
dengan solusi proyek dihasilkan. Pengukuran kinerja motivasi diri (self!regulation) dilakukan setelah
para mahasiswa menyelesaikan proyek mereka. Untuk hasil pengukuran dilakukan analisis non
parametrik dengan menggunakan paket statistik SPSS yang digunakan dengan tujuan untuk (1)
memberikanhasilstatistikdeskriptifdalammenggambarkanhasiltemuanempirisdan(2)memberikan
hasilstatistikinferensialdalammembuktikanbahwahasilperhitunganbersesuaiandenganpopulasinya.
Penerapan
Design
Thinking
IDEO (2011) mengembangkan tahapan design thinking dalam rumusan langkah Discovery,
Interpretation, Ideation, Experiment,dan Evolution.Dalam penelitianini, 5(lima) langkah inilahyang
akandijalankandandapatdilaporkansecarasistematisdibawahini.
Gambar1.TahapDiscoveryuntuk penetapanmasalah.
Sumber:dokumentasipeneliti
Gambar2.TahapDiscoverydalam kegiatanobservasimenggaliinspirasi.
(2)
&CG$
a. TahapDiscovery
Dalamtahapini,timmelakukanprosespenetapanmasalah,penetapanpartisipanyangterlibat
untukdiwawancarai dalampenggalianinspirasi,perencanaanrisetdarimulaipembagiankerja,daftar
pertanyaan, rencana tempat, peralatan serta alokasi waktu. Membenamkan diri di dalam konteks/
lingkunganpermasalahan,baiksaatwawancaramaupunobservasiselaludilakukandenganmenanyakan
“bagaimanajikaataubagaimanaseandainya?”.Jadiapayangmenjaditemuanadalahsebuahwawasan/
persepsibaruyangakanmenjadiinspirasi.dansebaiknyatercatatsebagaikatakunciyangringkasdan
jelas,dimanasatukatakuncidicatatdisatupost!it. b. TahapInterpretation
Inspirasiyangdiperolehselamawawancaradanobservasiinidiceritakandiforum“storytelling”
yang kemudian ditangkap oleh forumdalam persepsi masing!masing. Dengan demikian, persepsi itu
menjadiinspirasiyangsemakinberbuahlebihbanyakuntuksetiapproyek.
Setelah semua inspirasi tersebut terkumpul, saatnya bagi tim untuk melakukan pengelompokandan
kategorisasiberdasarkankesamaantema/topik.Pengkajianyanglebihmendalamatastema!temayang
ada menjadikan hubunganantartemamenjadi lebihjelas danmenghasilkan suatukerangkaaksidan
peluang.
Gambar3.TahapInterpretationyang memunculkanKerangkaAksidan Peluangberdasarhubunganantar temainspirasi
Sumber:dokumentasipeneliti
Gambar4.TahapIdeationdan Eksperimenyangdilakukandengan memunculkanbanyakpossibilitas tanpajustifikasi
(3)
&C%$
c. TahapIdeationdanExperiment
Dalamtahap menghasilkanide berdasarkanrencana aksidan peluangini, tim akan berfokus
pada kuantitas ide dan berpotensi untuk selalu menambahkan ide yang dihasilkan sebelumnya.
Prosesnyajugadapatberbarengansambilmenghasilkanprototipeyangbisadiujicobakan.Pemanfaatan
material seadanyadan menangkap perwujudan idemelalui modelskenario, video ataupun roll play
dapatmewakiliprototipejuga. d. TahapEvolution
Dalamtahapini,timmemperolehrespondariparacalonpenggunanyaatasujicobaprototipe
yang dilakukan. Umpan balik ini ditindaklanjuti dengan melakukan perbaikan desain. Tim
mendokumentasikansemuaprosesdanprototipekaryanyadalamberbagaipaketmultimediauntuksiap
diwujudkanataudikembangkanbersamainvestor.
Analisis
dan
Pembahasan
Prosespengukurantingkatkeberhasilanpenerapandesignthinkingatas6(enam)proyekatau
timyangmelibatkan14mahasiswadilakukandiakhir proyek.PengukuranmendasarkanpadaGeneral
Self!Efficacy(GSE)paramahasiswadalammenyelesaikantugasyangdiberikan.GSEsendiriditetapkan
ada10variabeldengan4(empat)skalapoin.Tabel1menunjukkanhasilolahanpaketstatistikSPPSdari hasilpengumpulandataGSEyangdisajikanuntukkebutuhandeskriptifdananalisisinferensialnya.
Tabel1.Hasilanalisisdeskriptif&inferensialGeneralSelf!Efficacy(GSE)
VariabelSelf!Efficacy/Self!Regulation Skala
rata2 Makna
P!value RUNTest Pemecahansoal!soalyangsulitdalamproyekini
selaluberhasilbagisaya,kalausayaberusaha. 4
Sangat
Tinggi 0,715
Jikaseseorangmenghambattujuansaya,saya
telahdapatmencaricaradanjalankeluar 3
Hampir
Tinggi 1,000
Sayatidakmempunyaikesulitanuntuk
melaksanakanniatdantujuansayadalamproyek 3
Hampir
Tinggi 0,239
Dalamsituasiyangtidakterduga,sayatahu
bagaimanasayaharusbertingkahlaku/bertindak. 3
Hampir
Tinggi 1,000
Kalausayaakanberkonfrontasidengansesuatu yangbaru,sayasudahtahubagaimanasayadapat menanggulanginya.
3 Hampir
Tinggi 0,965
Untuksetiapproblem,sayapastimempunyai
pemecahannya. 3.5
Mendekati Sangat
Tinggi
(4)
&C&$
VariabelSelf!Efficacy/Self!Regulation Skala
rata2 Makna
P!value RUNTest Sayadapatmenghadapikesulitandengantenang,
karenasayamampumengandalkankemampuan
saya.
3.5
Mendekati Sangat
Tinggi
0,781 Kalausayamenghadapikesulitan,sayasudah
terbiasamempunyaibanyakideuntuk mengatasinya.
3 Hampir
Tinggi 0,571
Jugadalamkejadianyangtidakterduga,saya
mampumenanganikejadiandenganbaik. 3
Hampir
Tinggi 0,585
Apapunyangterjadidalamproyekini,sayasudah
siapmenanganinya. 4
Sangat
Tinggi 0,350
Dalam hal analisis inferensial untuk mengetahui apakah hasil deskriptif skala rata!rata dan
maknatersebutdapatdigunakanuntukmewakilipopulasi,digunakanujirunsyangmenunjukkanhasil
bahwa hampirsemua variabelmemberikan nilaiAsymp. Sig.adalah> 0.05(nilaiprobabilitas error/p!
value) . Dengan demikian hipotesis awal untuksuatu uji runs, yang menunjukkan bahwa data yang
diperolehbersifatrandom(acak),dapatditerima.Dengandemikian,hasilsajian deskriptifdariGSEini dapatdigunakanuntukmewakilipopulasi.
Berdasarkan pengukuran tersebut,dapat ditarik kesimpulan bahwadesign thinking ternyata
memberikan tingkat motivasi atau dorongan diri yang besar bagi para mahasiswa partisipan dalam
menyelesaikantugasyangdiberikan.DantemuaniniberartimendukungtemuanhasilpenelitianAwang
&Ramly(2008)danLawanto(2009,2010),sehinggadapatdikembangkanbahwadesignthinkinginijuga
akanmenghasilkanperubahanmetakognisiyangtinggi.
Kesimpulan
dan
Diskusi
Designthinking sebagaipolapikir,metode, danperangkatkerjatelahmemberi warnadalam
pembelajarandesaindanarsitekturdenganmenerapkan5(lima)tahapannyayangterdiriatasdiscovery,
interpretation, ideation, experiment, dan evolution. Hal ini juga telah memberikan tingkat
keberhasilannyayangtinggimelaluipengukuranself!efficacyataudorongandiriparamahasiswadalam
menyelesaikantugasyangdiberikan.
Menjadi diskusi yang menarik untukmengembangkan riset inilebih dalam, terutama dalam
kajiannya untuk mendukung perubahan metakognisi atau kemampuan berpikir para mahasiswa.
(5)
&CH$
tinggipadadesignthinkingdanbukanpadapendekatanlainnya,khususnyadibidangpendidikandesain
danarsitektur.
Daftar
Pustaka
Abadi,BahramaliAGH.,Abadi,MustafaB.,Jahan,ZahraVJ.&Soorcheh,RM.,(2011),Comparisonofthe
Effectiveness of the Transactional Analysis, Existential, Cognitive, and Integrated Group
Therapies on Improving Problem!Solving Skill, Psychology, 2, No.4, p.307!311. Scientific
Research.
Awang, H.&Ramly,Ishak.,(2008), CreativeThinkingSkillApproachThroughProblem!BasedLearning:
PedagogyandPracticeintheEngineeringClassroom,InternationalJournalofHumanandSocial
Sciences,3,No.1,p.18!23.
Avital,M.&Boland,RJ., (2008),ManagingasDesigningwithaPositiveLens,AdvancedinAppreciative
InquiryVolume2:DesigningInformationandOrganizationswithaPositiveLens.ElsevierLtd.
Brown,T.&Wyatt,J.,(2010),DesignThinkingforSocialInnovation.StanfordSocialInnovationReview, winter2010,LelandStanfordJr.University.
Brown,T.,(2009),ChangebyDesign,NewYork,HarperCollins
Brown,T.,(2008),DesignThinking,HarvardBusinessReview,June2008,p.84–92.
Cubukcu,Feryal,(2009),LearnerAutonomy,SelfRegulation,andMetacognition.InternationalElectronic
JournalofElementaryEducation,2,Issue1,p.53!64
Case,J.,&Gunstone,R.,(2002).MetacognitiveDevelopmentasaShiftinApproachtoLearning:anin! depthstudy.StudiesinHigherEducation,27(4),459!470.
DeBono,Edward,(2000),NewThinkingfortheNewMillennium,CA,NewMillenniumEntertainment
IDEO,(2011),DesignThinkingforEducatorsversionone,April2011.
Lawanto,Oenardi,(2010),UnderstandingtheCorrelationbetweenGoalOrientationandSelf!Efficacyfor LearningandPerformanceinanEngineeringDesignActivityinGrade9!12.Proceedingsofthe
2010AmericanSocietyforEngineeringEducationZoneIVConference,p.355!362
Lawanto,Oenardi,(2009),MetacognitionChangesduringanEngineeringDesignProject,39thASEE/IEEE
FrontiersinEducationConferenceT2F!1.Oct18!21,2009,SanAntonio,TX.
Pink, D.H., (2005), A Whole New Mind: berpindah dari jaman informasi menuju jaman konseptual,
(6)
&CI$
Simons,T.,Gupta,A.&Buchanan,M.,(2011),InnovationinR&D:Usingdesignthinkingtodevelopnew modelsofinventiveness,productivityandcollaboration.JournalofCommercialBiotechnology, 17,No.4,p.301!307.
Schwarzer,R.,&Jerusalem,M.,(1995),GeneralizedSelf!Efficacyscale.InJ.Weinman,S.Wright,&M. Johnston,Measuresinhealthpsychology:Auser’sportfolio.Causalandcontrolbeliefs(pp.35! 37).Windsor,UK:NFER!NELSON.
Wang, AY. (2011). Contextsof CreativeThinking: AComparison on Creative Performance of Student
TeachersinTaiwanandtheUnitedStates.JournalofInternationalandCross!CulturalStudies,2, Issue1,p.1!14.